Home , , , , , , , , , , , , , , � Kota Qum dijadikan Sarang Mata-mata ADU DOMBA Sunni & Syi'ah (Api Yang Menyasar Islam Sunni dan Membakar Islam Syiah) oleh Zionis Internasional berbaju AGAMA...WASPADALAH..

Kota Qum dijadikan Sarang Mata-mata ADU DOMBA Sunni & Syi'ah (Api Yang Menyasar Islam Sunni dan Membakar Islam Syiah) oleh Zionis Internasional berbaju AGAMA...WASPADALAH..



HIDUP PERSATUAN ISLAM....Salam Cinta dan Persaudaraan sesama ummat Islam dan 
sesama ummat manusia...^_^....
Memilah Syiah Hakiki dari Syiah Takfiri 



Buatan Ingris dan Amerika

Ayatullah Uzma Ali Khamenei mengatakan, Syiah yang dipropagandakan melalui media massa London dan Amerika dengan target memecah belah umat tidaklah berada di jalur Syiah yang sesungguhnya.


Demikian pernyataan Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Uzma Ali Khamenei dalam pertemuan besar dengan para pengurus haji tahun ini.

Menurut Pemimpin Islamitu, tokoh-tokoh Syiah seperti Imam Khomeini ra senantiasa menekankan persatuan umat Islam. Karena itu, Syiah yang dipropagandakan melalui media massa London dan Amerika dengan target memecah belah umat tidak berada di jalur Syiah yang sesungguhnya.

Beberapa tahun terakhir ini muncul berbagai media massa termasuk televisi yang mengatasnamakan Syiah dengan maksud memecah belah umat Islam. Media-media tersebut diantaranya adalah;
1. Ahl-e-Bait TV (www.ahl-e-bait.com)
Sengaja kota suci Qom dipilih sebagai pusat pendirian stasiun ini dan nama suci Ahli Bait dipilih sebagai namanya. Warga Afganistan bernama Hasan Allahyari menjadi direktur utamanya. Sejak awal lahirnya, stasiun TV ini menonjolkan perbedaan antar mazhab Islam dan menekankan kelangsungan acara duka Fathimiyah yang diberi nama Acara Muhsiniyah, dan menyelenggarakan acara pesta Idul Zahra yang bersamaan dengan meninggalnya Khalifah Umar bin Khathab.

Allahyari dalam pernyataannya menyatakan, stasiun TV ini didukung oleh para marjik taklid, tapi pernyataan ini "ditolak tegas" oleh para ulama, bahkan Ayatullah Qurbanali Muhaqiq Kabuli marjik taklid Afganistan yang tinggal di Qom dan yang semula mendukung stasiun ini setahun setelah mengetahui substansinya yang memecah belah umat mengeluarkan pernyataan resmi tentang pentingnya persatuan umat Islam. 

Dalam pernyataan itu dia menegaskan, "Kepada seluruh pengikut Ahli Bait as dan Syiah, sesungguhnya kami mohon dengan sangat untuk sama sekali tidak memberikan bantuan materi dan maknawi kepada stasiun TV parabola Ahl-e-Bait TV. Menurut kami, pemberian bantuan syar'i –apa pun namanya- kepada stasiun ini atau stasiun-stasiun serupa dan acara lain –apa pun namanya- yang beraktivitas memecah belah umat bukan hanya tidak sah menurut syariat Islam, bahkan terhitung sebagai perbuatan membantu tindakan dosa dan melampaui batas".

Pandangan Politik Allahyari

Beberapa pandangan politik Allahyari selaku direkturnya bisa diringkas sebagai berikut:
1. Mengobarkan perpecahan antara Syiah dan Sunni.

2. Mendukung slogan "Tidak Gaza tidak pula Libanon" dengan dalih yang harus dibebaskan terlebih dulu adalah Baqi'.

3. Menjauhkan orang-orang Syiah dari marjik-marjik taklid; menurut direktur stasiun TV ini, tidak ada satu pun dari marjik taklid Syiah yang adil. Bahkan berulangkali dia melecehkan Ayatullah Uzma Imam Khomeini, Ayatullah Uzma Khamenei, Ayatullah Uzma Makarim Syirazi, dan Ayatullah Uzma Behjat.

4. Menghantam Negara Republik Islam Iran dan menjatuhkan citranya sebagai pendukung Kaum Mustadafin menjadi musuh Ahli Bait!

5. Membanding-bandingkan pemerintah Imam Khomeini ra dengan pemerintahan Dinasti Abbasi.

6. Membela Amerika dengan alasan kebebasan berekspresi yang dijunjung di negeri ini.

Hasan Allahyari ini sendiri berdomisili di Amerika. Perlu diketahui bahwa di Amerika ada undang-undang stasiun TV parabola yang isinya apabila sebuah stasiun TV melakukan pelecehan terhadap hal-hal yang sakral menurut kelompok mazhab, pemikiran atau sosial tertentu maka stasiun itu dibubarkan dan surat izinnya dicabut.

Tapi untuk stasiun Ahl-e-Bait TV pemerintah AS tidak membubarkannya dan tidak juga mencabut surat izinnya?! Karena stasiun TV ini menentang Republik Islam Iran dan memecah belah umat Islam?!

Keyakinan Atas Dasar Pemikiran Kelompok Hujatiyah

Keyakinan dan kata-kata Allahyari cocok sekali dengan pemikiran kelompok Hujatiyah. Menurutnya, orang-orang Syiah tidak boleh melakukan gerakan reformasi Islam, kesadaran Islam dan sebagainya-, melainkan mereka hanya boleh menanti secara pasif sampai kedatangan Imam Mahdi af.

Stasiun TV ini menyebarluaskan upacara pukul kepala dan badan dengan senjata tajam untuk memperingati perjuangan Imam Husain as. Padahal, para ulama Syiah seperti Ayatullah Uzma Ali Khamenei "melarangnya".

Target stasiun TV ini adalah mengarahkan orang-orang Syiah pada pemikiran Kelompok Hujatiyah yang juga merupakan produk Inggris dan Amerika; karena itu inti aktivitasnya adalah mencaci maki Ahli Sunnah, bahkan mengelurkan fatwa hukuman mati untuk orang-orang Sunni. Sekarang pun kita dapat menyaksikan berbagai pelecehan dan penghinaan dari pihak Allahyari dan stasiun TV yang diberi nama suci Ahli Bait. Dengan cara ini dia ingin memecah belah antara saudara muslim Syiah dan Ahli Sunnah.

Stasiun Produk Gedung Putih

Berapa waktu lalu, Hujatul Islam Nabawi deputi Badan Tablig Hauzah Ilmiah Qom membeberkan data-data yang membuktikan aktivitas Amerika di balik Ahl-e-Bait TV, dikatakannya, "Tujuan Stasiun yang mengatasnamakan pembelaan terhadap Syiah dan penyebaran ajaran Ahli Bait as ini adalah pencitraan buruk Mazhab Syiah."

Karena sensitivitas yang terus meningkat terhadap stasiun TV ini, pengadilan istimewa Ruhaniah di Qom memutuskan hukum penyegelan kantor stasiun TV itu. Keputusan ini menyebabkan para aktor di balik stasiun ini mencaci maki ulama Islam dan pula Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Uzma Ali Khamenei. 

Mereka menyebut sistem pemerintahan Islam Iran sebagai pendukung Ahli Sunnah dan mengklaimnya sebagai sistem yang hendak melemahkan Mazhab Syiah Ahli Bait as. Bersamaan dengan itu, tokoh-tokoh Kelompok Hujatiyah menggugat kebebasan kelompok Ahli Sunnah untuk bertindak di Iran dan menuntut dukungan terhadap Ahl-e-Bait TV.

2. Salaam TV (http://www.salaamtv.org/

Islam Minus Politik & Politik Minus Islam

Berapa tahun yang lalu, jarang sekali orang secara serius menyadari bahaya Islam Amerika yang bersembunyi di balik kedok tablig Syiah dan menyusup di tengah barisan pengikut Ahli Bait as. Tapi sekarang, tampaknya jalinan erat antara Stasiun ini dengan gelombang politik dan anti keamanan, jarang orang yang tidak mengerti bahwa stasiun TV Salaam bekerja untuk politik emperialis anti Islam. Lebih lagi hari-hari ini para pendukung sekularisme terjun langsung ke kancah politik dan menentang keras Republik Islam.

Direktur stasiun TV Salaam membentuk jaringan atas nama "Kelompok Ruhaniawan Tradisional Iran Kontemporer" dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan keras yang mendukung kerusuhan-kerusuhan di Republik Islam Iran.

Pendanaan

Ketika setiap hari kita mendengar berita baru tentang pembantasan transfer dana bagi orang-orang Iran di seluruh dunia, tapi stasiun TV Salaam malah mengumumkan sekian banyak nomor rekening di negara-negara seperti Amerika, Jerman, Australia, dan Dubai untuk menampung bantuan dana dari para pemirsanya.

Stasiun TV ini disiarkan melalui Satelit Hotbird yang tentu saja menuntut biaya sewa yang tinggi. Ditambah lagi dengan biaya pendirian dan pengelolaannya sehingga mencakup seluruh benua, itu pun dengan iklan yang sangat terbatas. Karena itu, sudah pasti stasiun TV Salaam ini memiliki sumber dana yang jauh lebih dari sekedar bantuan para pemirsa. Dan sampai sekarang, direktur dan administratornya tidak memberikan penjelasan yang transparan mengenai hal ini.

Bukan hal yang sulit untuk diketahui bahwa dolar Amerikalah yang mendanai stasiun TV Salaam dan menggaji pekerjanya. Hal itu diperkuat dengan tidak diterapkannya undang-undang pembubaran stasiun TV yang memprovokasi pertikaian antar mazhab dan melecehkan hal-hal yang sakral menurut mazhab.

Kedok Dakwah

Berapa waktu lalu, kelompok Hujatiyah yang punya pengaruh pada stasiun TV Salaam mengimbau direkturnya untuk menambah tingkat akseptabilitas atasiun ini di tengah masyarakat dengan cara mendapatkan pernyataan dukungan dari marjik-marjik tradisional, bukan dari marjik-marjik politik. Hal itu karena di tengah masyarakat terkenal bahwa stasiun TV ini ditentang oleh para marjik. Itulah kenapa kemudian acara-acara TV ini sering menyebut nama marjik dan ruhaniawan terkenal.

Berapa tahun terakhir juga kita menyaksikan stasiun ini senantiasa berusaha keras untuk memperkenalkan aksi pukul kepala dan badan dengan senjata tajam sebagai salah satu tradisi Islam, dan tentu saja acara seperti ini didukung oleh musuh-musuh Islam. Di salah satu acara itu, Muhammad Hidayati Direktur TV Salaam yang sekaligus merupakan ahli agama di Voice of Amerika mengatakan, "Berdasarkan ayat-ayat Al-Quran, ternyata aksi pukul kepala dan badan dengan senjata tajam ini mempunyai latar belakang yang kuat di dalam Al-Quran".

Ruhaniawan palsu ini memutarbalikkan ayat Al-Quran berusaha mengatasnamakan aksi itu sebagai ajaran Al-Quran".

Tapi, begitu dangkal dan salah kaprahnya argumentasi Hidayati sampai-sampai ahli agama di kandang yang sama tidak tahan untuk diam diri dan tidak menggugatnya. Ahli agama itu bernama Mahdi Khalaji, ketika itu juga dia angkat suara menentang celotehan ruhaniawan palsu dari Washington DC itu seraya mengatakan, "Apa yang dikatakan oleh Hidayati betul-betul salah kaprah dan merupakan pemalsuan terhadap Al-Quran."

Setelah itu, acara tetap digiring untuk menyebutkan aksi pukul kepala dan badan dengan senjata tajam sebagai tradisi tua kelompok Syiah dan faktor mentalitas keberanian serta pengorbanan, karena itu menurut acara tersebut aksi ini diperbolehkan oleh pemerintah Amerika untuk diselenggarakan di sana, sehingga orang-orang Syiah dengan mudah sekali melakukan aksi itu di jalan raya-jalan raya Amerika.

Sekularisme

Salah satu kriteria stasiun TV Salaam adalah penekanan terhadap sekularisme atau pemisahan agama dari politik dan sebaliknya. Di samping itu, ia juga senantiasa menyoroti dan menjunjung para marjik taklid yang sedikit banyak bergerak melawan Revolusi Islam Iran. Ditambah lagi dengan upayanya yang tidak kenal henti untuk mengobarkan perpecahan antar mazhab dan pelecehan terhadap Ahli Sunnah.

3. Fadak TV ( http://www.fadak.tv/)

Syiah Versi Peleceh Ahli Sunnah

Dalam hal pecah belah umat untuk merebut kekuasaan, Inggris memang ahlinya. Salah satu yang dilakukannya adalah mempersiapkan seorang Syiah Dua Belas Imam dengan paras dan penampilan santri atau kiai yang sangat menarik, lalu menyediakan Husainiyah untuk dia di London dengan segenap fasilitas yang dibutuhkan seperti mimbar pidato, bahkan stasiun TV dan Hauzah Ilmiah yang berfungsi sebagai media penyebarannya atas nama Syiah Sejati dan musuh pertama Wahabi.

Yasir Yahya Abdullah Alhabib direktur stasiun TV Fadak lahir pada tahun 1977 jebolan Universitas Kuwait di jurusan ilmu politik. Masih muda sekali usianya, tiga tahun setelah mendirikan "'Yayasan Khuddam Al Mahdi" di Kuwait sikap-sikap radikalnya memaksa pemerintah Kuwait untuk menyegel yayasannya dan memenjarakan dirinya.

Tingkah laku sembrono pemuda ini ternyata menarik perhatian Inggris; secepat kilat mereka menjadikan penangkapan Alhabib sebagai pusat perhatian badan-badan resmi HAM di Inggris dan Amerika. Aparat Kuwait sendiri pasti terkejut kenapa badan-badan resmi HAM itu memilih kiai muda ini di antara sekian tahanan di sana, tapi daripada tambah ruwet persoalannya maka belum genap tiga bulan di penjara mereka telah membebaskannya.

Kiai muda bebas dari penjara dan langsung bersahabat dengan pihak-pihak terkait di Inggris. Tak lama kemudian dia mendapat suaka dan perlindungan dari Inggris dan seketika itu pula dia pergi ke utara negeri tersebut. Tidak butuh lebih dari dua tahun tinggal di sana dia sudah berhasil domisili di London dan mengembangluaskan kegiatannya secara pesat. Terbitlah surat kabar "shianewspaper", berdirilah Hauzah Ilmiah bernama "Imamain Askariyain", launchinglah stasiun TV satelit Fadak dan pada tahun 2010 yayasan dia di London dipindah-kembangkan menjadi Husainiyah Sayidus Syuhada, dan menyediakan kompleks baru untuk hauzah, kantor, media surat kabar, situs, dan kantor untuk stasiun TV Fadak.

Ruhaniawan muda inilah yang sekarang aktif sekali di mimbar-mimbar London berpidato atas nama Syiah untuk seluruh pemirsa di dunia demi kepentingan imperialisme modern.

Api Yang Menyasar Sunni dan Membakar Syiah

Supaya lebih jelas, cukup kiranya tiga tahun kita mundur ke belakang; tepatnya pada Bulan Ramadan 1431 H, tanggal 17 bulan itu yang merupakan hari kematian wafatnya Siti Aisyah istri Nabi Saw, kiai muda bayaran Inggris ini menggelar majelis di Husainiyah dan berpidato di atas mimbar dengan segala macam caci maki serta kata kotor terhadap istri nabi tersebut.

Setelah menyebutkan alasan-alasan busuknya untuk membuktikan fitnah kemunafikan dan kepestaporaan istri nabi itu, dia mengakhiri pidatonya dengan seruan strategis! seraya berkata, "Perayaan hari kebinasaan Aisyah adalah keniscayaan agama; karena, hari kebinasaan Aisyah merupakan hari kemenangan Islam yang agung".

Situs kiai bayaran Inggris ini dengan penuh bangga melaporkan bahwa stasiun TV Fadak menayangkan perayaan penuh berkah ini secara penuh. Di samping itu, di bagian atas dari layar penayangan acara itu tertulis slogan "Allahu Akbar ... Aisyah Fin Nar", dan untuk pertama kalinya dalam sejarah hal seperti ini terjadi. Di sela-sela acara juga dilantunkan kasidah-kasidah kegembiraan atas apa yang mereka sebut dengan kebinasaan pucuk kekafiran Aisyah dan rasa syukur atas kenikmatan lepas diri dari istri Nabi Saw ini.

Fatwa Pemadam Fitnah Perpecahan

Sebelumnya, Alhabib kiai muda bayaran Inggris ini menerbitkan buku yang isinya tiada lain penghinaan dan pelecehan terhadap Siti Aisyah istri Nabi Saw, dan saat itu pula ulama dan kaum Syiah mengecam keras buku itu. Khususnya ulama Syiah di Kuwait dan Saudi Arabia, seperti Syaikh Amri, Syaikh Husain Ma'tuq, Syaikh Hasan Shaffar, Syaikh Ali Alumuhsin, Syaikh Abduljalil Samin, Syaikh Namir, dan Sayid Hasyim Salman menunjukkan sikap dan reaksi keras terhadapnya.

Tindakan kiai muda bayaran Inggris ini berhasil merusak citra Mazhab Syiah di berbagai penjuru dunia, bahkan seperti yang dikatakan oleh Syaikh Abdulaziz Alusyaikh mufti awal Saudi Arabia perbuatan dia telah mencegah perkembangan Mazhab Syiah di negara-negara Arab dan Islam serta mengembalikan orang-orang yang cenderung kepada mazhab ini ke jalan yang sebelumnya.

Sikap kiai muda bayaran Inggris ini juga berhasil mengobarkan kebencian kelompok Wahabi terhadap kelompok Syiah, sehingga para ulama papan atas Syiah sendiri kewalahan dalam meredam kebencian itu dan menciptakan perdamaian. Maka pada akhirnya, para ulama Syiah Saudi Arabia mengirimkan surat pertanyaan fatwa kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Uzma Ali Khamenei tentang masalah ini, jawaban fatwa dia menjadi pemadam fitnah perpecahan yang lebih luas. Dia berfatwa:

"Pelecehan terhadap simbol-simbol saudara Ahli Sunnah, antara lain tuduhan terhadap istri Nabi Saw adalah HARAM. Hal ini juga mencakup istri-istri semua nabi, khususnya Sayidul Anbiya "Nabi Agung Muhammad Saw"

Fatwa ini langsung tersebar melalui stasiun TV al-Jazeera, suratkabar Al Anba' Kuwait, situs Muhith, suratkabar Al Safir Libanon, Al Hayat London, situs radio-televisi Mesir dan lain-lain.

Syaikh Al Azhar, Ahmad Thayib di dalam surat pernyataannya bahkan memberikan reaksi yang positif sekali terhadap fatwa Pemimpin Revolusi Islam ini, dia mengatakan:
"Dengan pujian dan kerelaan hati saya telah menerima fatwa penuh berkah Imam Ali Khamenei mengenai pengharaman terhadap penghinaan atas sahabat Nabi ra atau pelecehan terhadap istri-istri Rasulullah Saw. Fatwa ini berasal dari pengetahuan yang benar dan kesadaran yang dalam tentang bahaya apa yang telah dilakukan oleh ahli fitnah, dan ini menunjukkan keinginan yang sungguh-sungguh akan persatuan umat Islam. Hal yang membuat fatwa ini menjadi lebih penting daripada yang lain adalah prihal kemunculan fatwa itu dari salah seorang ulama besar muslim dan salah satu marjik taklid Syiah yang paling besar bahkan yang sekaligus merupakan Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran. Saya, berdasarkan posisi keilmuan dan mengingat tanggungjawab syariat yang harus dipikul, menyatakan bahwa upaya demi persatuan umat Islam adalah wajib, sedangkan perbedaan antara pengikut mazhab-mazhab Islam harus dibatasi pada tingkat perbedaan pendapat di antara ulama dan para ahli yang sekiranya tidak sampai membahayakan persatuan umat Islam. Karena Allah Swt berfirman, "Dan jangan kalian bertikai niscaya kalian jadi lemah dan kehilangan kekuatan, dan bersabarlah sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." [IT/Onh/Ass]


Gerakan Wahabi Internasional
Syiah Ahlul Bait Diantara Syiah Inggris & Syiah Amerika
Islam Times- Di samping itu, di bagian atas dari layar penayangan acara itu tertulis slogan "Allahu Akbar ... Aisyah Fin Nar", dan untuk pertama kalinya dalam sejarah hal seperti ini terjadi.

Syiah Takfiri
Syiah Takfiri

Ayatullah Uzma Ali Khamenei mengatakan, Syiah yang dipropagandakan melalui media massa London dan Amerika dengan target memecah belah umat tidaklah berada di jalur Syiah yang sesungguhnya.

Demikian pernyataan Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Uzma Ali Khamenei dalam pertemuan besar dengan para pengurus haji tahun ini.

Menurut Pemimpin Islamitu, tokoh-tokoh Syiah seperti Imam Khomeini ra senantiasa menekankan persatuan umat Islam. Karena itu, Syiah yang dipropagandakan melalui media massa London dan Amerika dengan target memecah belah umat tidak berada di jalur Syiah yang sesungguhnya.

Beberapa tahun terakhir ini muncul berbagai media massa termasuk televisi yang mengatasnamakan Syiah dengan maksud memecah belah umat Islam. Media-media tersebut diantaranya adalah;

1. Ahl-e-Bait TV (www.ahl-e-bait.com)

Sengaja kota suci Qom dipilih sebagai pusat pendirian stasiun ini dan nama suci Ahli Bait dipilih sebagai namanya. Warga Afganistan bernama Hasan Allahyari menjadi direktur utamanya. Sejak awal lahirnya, stasiun TV ini menonjolkan perbedaan antar mazhab Islam dan menekankan kelangsungan acara duka Fathimiyah yang diberi nama Acara Muhsiniyah, dan menyelenggarakan acara pesta Idul Zahra yang bersamaan dengan meninggalnya Khalifah Umar bin Khathab.

Allahyari dalam pernyataannya menyatakan, stasiun TV ini didukung oleh para marjik taklid, tapi pernyataan ini ditolak tegas oleh para ulama, bahkan Ayatullah Qurbanali Muhaqiq Kabuli marjik taklid Afganistan yang tinggal di Qom dan yang semula mendukung stasiun ini setahun setelah mengetahui substansinya yang memecah belah umat mengeluarkan pernyataan resmi tentang pentingnya persatuan umat Islam.

Dalam pernyataan itu dia menegaskan, "Kepada seluruh pengikut Ahli Bait as dan Syiah, sesungguhnya kami mohon dengan sangat untuk sama sekali tidak memberikan bantuan materi dan maknawi kepada stasiun TV parabola Ahl-e-Bait TV. Menurut kami, pemberian bantuan syar\'i –apa pun namanya- kepada stasiun ini atau stasiun-stasiun serupa dan acara lain –apa pun namanya- yang beraktivitas memecah belah umat bukan hanya tidak sah menurut syariat Islam, bahkan terhitung sebagai perbuatan membantu tindakan dosa dan melampaui batas".

Pandangan Politik Allahyari

Beberapa pandangan politik Allahyari selaku direkturnya bisa diringkas sebenagio beriktut:
1. Mengobarkan perpecahan antara Syiah dan Sunni.

2. Mendukung slogan "Tidak Gaza tidak pula Libanon" dengan dalih yang harus dibebaskan terlebih dulu adalah Baqi'.

3. Menjauhkan orang-orang Syiah dari marjik-marjik taklid; menurut direktur stasiun TV ini, tidak ada satu pun dari marjik taklid Syiah yang adil. Bahkan berulangkali dia melecehkan Ayatullah Uzma Imam Khomeini, Ayatullah Uzma Khamenei, Ayatullah Uzma Makarim Syirazi, dan Ayatullah Uzma Behjat.

4. Menghantam Negara Republik Islam Iran dan menjatuhkan citranya sebagai pendukung Kaum Mustadafin menjadi musuh Ahli Bait!

5. Membanding-bandingkan pemerintah Imam Khomeini ra dengan pemerintahan Dinasti Abbasi.

6. Membela Amerika dengan alasan kebebasan berekspresi yang dijunjung di negeri ini.

Hasan Allahyari ini sendiri berdomisili di Amerika. Perlu diketahui bahwa di Amerika ada undang-undang stasiun TV parabola yang isinya apabila sebuah stasiun TV melakukan pelecehan terhadap hal-hal yang sakral menurut kelompok mazhab, pemikiran atau sosial tertentu maka stasiun itu dibubarkan dan surat izinnya dicabut.

Tapi untuk stasiun Ahl-e-Bait TV pemerintah AS tidak membubarkannya dan tidak juga mencabut surat izinnya?! Karena stasiun TV ini menentang Republik Islam Iran dan memecah belah umat Islam?!

Keyakinan Atas Dasar Pemikiran Kelompok Hujatiyah

Keyakinan dan kata-kata Allahyari cocok sekali dengan pemikiran kelompok Hujatiyah. Menurutnya, orang-prang Syiah tidak boleh melakukan gerakan reformasi Islam, kesadaran Islam dan sebagainya-, melainkan mereka hanya boleh menanti secara pasif sampai kedatangan Imam Mahdi af.

Stasiun TV ini menyebarluaskan upacara pukul kepala dan badan dengan senjata tajam untuk memperingati perjuangan Imam Husain as. Padahal, para ulama Syiah seperti Ayatullah Uzma Ali Khamenei melarangnya.

Target stasiun TV ini adalah mengarahkan orang-orang Syiah pada pemikiran Kelompok Hujatiyah yang juga merupakan produk Inggris dan Amerika; karena itu inti aktivitasnya adalah mencaci maki Ahli Sunnah, bahkan mengelurkan fatwa hukuman mati untuk orang-orang Sunni. Sekarang pun kita dapat menyaksikan berbagai pelecehan dan penghinaan dari pihak Allahyari dan stasiun TV  yang diberi nama suci Ahli Bait. Dengan cara ini dia ingin memecah belah antara saudara muslim Syiah dan Ahli Sunnah.

Stasiun Produk Gedung Putih

Berapa waktu lalu, Hujatul Islam Nabawi deputi Badan Tablig Hauzah Ilmiah Qom membeberkan data-data yang membuktikan aktivitas Amerika di balik Ahl-e-Bait TV, dikatakannya, "Tujuan Stasiun yang mengatasnamakan pembelaan terhadap Syiah dan penyebaran ajaran Ahli Bait as ini adalah pencitraan buruk Mazhab Syiah."

Karena sensitivitas yang terus meningkat terhadap stasiun TV ini, pengadilan istimewa Ruhaniah di Qom memutuskan hukum penyegelan kantor stasiun TV itu. Keputusan ini menyebabkan para aktor di balik stasiun ini mencaci maki ulama Islam dan pula Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Uzma Ali Khamenei.

Mereka menyebut sistem pemerintahan Islam Iran sebagai pendukung Ahli Sunnah dan mengklaimnya sebagai sistem yang hendak melemahkan Mazhab Syiah Ahli Bait as. Bersamaan dengan itu, tokoh-tokoh Kelompok Hujatiyah menggugat kebebasan kelompok Ahli Sunnah untuk bertindak di Iran dan menuntut dukungan terhadap Ahl-e-Bait TV.

2. Salaam TV (http://www.salaamtv.org) 

Islam Minus Politik & Politik Minus Islam

Berapa tahun yang lalu, jarang sekali orang secara serius menyadari bahaya Islam Amerika yang bersembunyi di balik kedok tablig Syiah dan menyusup di tengah barisan pengikut Ahli Bait as. Tapi sekarang, tampaknya jalinan erat antara Stasiun ini dengan gelombang politik dan anti keamanan, jarang orang yang tidak mengerti bahwa stasiun TV Salaam bekerja untuk politik emperialis anti Islam. Lebih lagi hari-hari ini para pendukung sekularisme terjun langsung ke kancah politik dan menentang keras Republik Islam.

Direktur stasiun TV Salaam membentuk jaringan atas nama "Kelompok Ruhaniawan Tradisional Iran Kontemporer" dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan keras yang mendukung kerusuhan-kerusuhan di Republik Islam Iran.

Pendanaan

Ketika setiap hari kita mendengar berita baru tentang pembantasan transfer dana bagi orang-orang Iran di seluruh dunia, tapi stasiun TV Salaam malah mengumumkan sekian banyak nomor rekening di negara-negara seperti Amerika, Jerman, Australia, dan Dubai untuk menampung bantuan dana dari para pemirsanya.

Stasiun TV ini disiarkan melalui Satelit Hotbird yang tentu saja menuntut biaya sewa yang tinggi. Ditambah lagi dengan biaya pendirian dan pengelolaannya sehingga mencakup seluruh benua, itu pun dengan iklan yang sangat terbatas. Karena itu, sudah pasti stasiun TV Salaam ini memiliki sumber dana yang jauh lebih dari sekedar bantuan para pemirsa. Dan sampai sekarang, direktur dan administratornya tidak memberikan penjelasan yang transparan mengenai hal ini.

Bukan hal yang sulit untuk diketahui bahwa dolar Amerikalah yang mendanai stasiun TV Salaam dan menggaji pekerjanya. Hal itu diperkuat dengan tidak diterapkannya undang-undang pembubaran stasiun TV yang memprovokasi pertikaian antar mazhab dan melecehkan hal-hal yang sakral menurut mazhab.

Kedok Dakwah

Berapa waktu lalu, kelompok Hujatiyah yang punya pengaruh pada stasiun TV Salaam mengimbau direkturnya untuk menambah tingkat akseptabilitas atasiun ini di tengah masyarakat dengan cara mendapatkan pernyataan dukungan dari marjik-marjik tradisional, bukan dari marjik-marjik politik. Hal itu karena di tengah masyarakat terkenal bahwa stasiun TV ini ditentang oleh para marjik. Itulah kenapa kemudian acara-acara TV ini sering menyebut nama marjik dan ruhaniawan terkenal.

Berapa tahun terakhir juga kita menyaksikan stasiun ini senantiasa berusaha keras untuk memperkenalkan aksi pukul kepala dan badan dengan senjata tajam sebagai salah satu tradisi Islam, dan tentu saja acara seperti ini didukung oleh musuh-musuh Islam. Di salah satu acara itu, Muhammad Hidayati Direktur TV Salaam yang sekaligus merupakan ahli agama di Voice of Amerika mengatakan, "Berdasarkan ayat-ayat Al-Quran, ternyata aksi pukul kepala dan badan dengan senjata tajam ini mempunyai latar belakang yang kuat di dalam Al-Quran".

Ruhaniawan palsu ini memutarbalikkan ayat Al-Quran berusaha mengatasnamakan aksi itu sebagai ajaran Al-Quran".

Tapi, begitu dangkal dan salah kaprahnya argumentasi Hidayati sampai-sampai ahli agama di kandang yang sama tidak tahan untuk diam diri dan tidak menggugatnya. Ahli agama itu bernama Mahdi Khalaji, ketika itu juga dia angkat suara menentang celotehan ruhaniawan palsu dari Washington DC itu seraya mengatakan, "Apa yang dikatakan oleh Hidayati betul-betul salah kaprah dan merupakan pemalsuan terhadap Al-Quran."

Setelah itu, acara tetap digiring untuk menyebutkan aksi pukul kepala dan badan dengan senjata tajam sebagai tradisi tua kelompok Syiah dan faktor mentalitas keberanian serta pengorbanan, karena itu menurut acara tersebut aksi ini diperbolehkan oleh pemerintah Amerika untuk diselenggarakan di sana, sehingga orang-orang Syiah dengan mudah sekali melakukan aksi itu di jalan raya-jalan raya Amerika.

Sekularisme

Salah satu kriteria stasiun TV Salaam adalah penekanan terhadap sekularisme atau pemisahan agama dari politik dan sebaliknya. Di samping itu, ia juga senantiasa menyoroti dan menjunjung para marjik taklid yang sedikit banyak bergerak melawan Revolusi Islam Iran. Ditambah lagi dengan upayanya yang tidak kenal henti untuk mengobarkan perpecahan antar mazhab dan pelecehan terhadap Ahli Sunnah.

3. Fadak TV ( http://www.fadak.tv/)

Syiah Versi Peleceh Ahli Sunnah

Dalam hal pecah belah umat untuk merebut kekuasaan, Inggris memang ahlinya. Salah satu yang dilakukannya adalah mempersiapkan seorang Syiah Dua Belas Imam dengan paras dan penampilan santri atau kiai yang sangat menarik, lalu menyediakan Husainiyah untuk dia di London dengan segenap fasilitas yang dibutuhkan seperti mimbar pidato, bahkan stasiun TV dan Hauzah Ilmiah yang berfungsi sebagai media penyebarannya atas nama Syiah Sejati dan musuh pertama Wahabi.

Yasir Yahya Abdullah Alhabib direktur stasiun TV Fadak lahir pada tahun 1977 jebolan Universitas Kuwait di jurusan ilmu politik. Masih muda sekali usianya, tiga tahun setelah mendirikan "'Yayasan Khuddam Al Mahdi" di Kuwait sikap-sikap radikalnya memaksa pemerintah Kuwait untuk menyegel yayasannya dan memenjarakan dirinya.

Tingkah laku sembrono pemuda ini ternyata menarik perhatian Inggris; secepat kilat mereka menjadikan penangkapan Alhabib sebagai pusat perhatian badan-badan resmi HAM di Inggris dan Amerika. Aparat Kuwait sendiri pasti terkejut kenapa badan-badan resmi HAM itu memilih kiai muda ini di antara sekian tahanan di sana, tapi daripada tambah ruwet persoalannya maka belum genap tiga bulan di penjara mereka telah membebaskannya.

Kiai muda bebas dari penjara dan langsung bersahabat dengan pihak-pihak terkait di Inggris. Tak lama kemudian dia mendapat suaka dan perlindungan dari Inggris dan seketika itu pula dia pergi ke utara negeri tersebut. Tidak butuh lebih dari dua tahun tinggal di sana dia sudah berhasil domisili di London dan mengembangluaskan kegiatannya secara pesat. Terbitlah surat kabar "shianewspaper", berdirilah Hauzah Ilmiah bernama "Imamain Askariyain", launchinglah stasiun TV satelit Fadak dan pada tahun 2010 yayasan dia di London dipindah-kembangkan menjadi Husainiyah Sayidus Syuhada, dan menyediakan kompleks baru untuk hauzah, kantor, media surat kabar, situs, dan kantor untuk stasiun TV Fadak.

Ruhaniawan muda inilah yang sekarang aktif sekali di mimbar-mimbar London berpidato atas nama Syiah untuk seluruh pemirsa di dunia demi kepentingan imperialisme modern.

Api Yang Menyasar Sunni dan Membakar Syiah

Supaya lebih jelas, cukup kiranya tiga tahun kita mundur ke belakang; tepatnya pada Bulan Ramadan 1431 H, tanggal 17 bulan itu yang merupakan hari kematian wafatnya Siti Aisyah istri Nabi Saw, kiai muda bayaran Inggris ini menggelar majelis di Husainiyah dan berpidato di atas mimbar dengan segala macam caci maki serta kata kotor terhadap istri nabi tersebut.

Setelah menyebutkan alasan-alasan busuknya untuk membuktikan fitnah kemunafikan dan kepestaporaan istri nabi itu, dia mengakhiri pidatonya dengan seruan strategis! seraya berkata, "Perayaan hari kebinasaan Aisyah adalah keniscayaan agama; karena, hari kebinasaan Aisyah merupakan hari kemenangan Islam yang agung".

Situs kiai bayaran Inggris ini dengan penuh bangga melaporkan bahwa stasiun TV Fadak menayangkan perayaan penuh berkah ini secara penuh. Di samping itu, di bagian atas dari layar penayangan acara itu tertulis slogan "Allahu Akbar ... Aisyah Fin Nar", dan untuk pertama kalinya dalam sejarah hal seperti ini terjadi. Di sela-sela acara juga dilantunkan kasidah-kasidah kegembiraan atas apa yang mereka sebut dengan kebinasaan pucuk kekafiran Aisyah dan rasa syukur atas kenikmatan lepas diri dari istri Nabi Saw ini.

Fatwa Pemadam Fitnah Perpecahan

Sebelumnya, Alhabib kiai muda bayaran Inggris ini menerbitkan buku yang isinya tiada lain penghinaan dan pelecehan terhadap Siti Aisyah istri Nabi Saw, dan saat itu pula ulama dan kaum Syiah mengecam keras buku itu. Khususnya ulama Syiah di Kuwait dan Saudi Arabia, seperti Syaikh Amri, Syaikh Husain Ma'tuq, Syaikh Hasan Shaffar, Syaikh Ali Alumuhsin, Syaikh Abduljalil Samin, Syaikh Namir, dan Sayid Hasyim Salman menunjukkan sikap dan reaksi keras terhadapnya.

Tindakan kiai muda bayaran Inggris ini berhasil merusak citra Mazhab Syiah di berbagai penjuru dunia, bahkan seperti yang dikatakan oleh Syaikh Abdulaziz Alusyaikh mufti awal Saudi Arabia perbuatan dia telah mencegah perkembangan Mazhab Syiah di negara-negara Arab dan Islam serta mengembalikan orang-orang yang cenderung kepada mazhab ini ke jalan yang sebelumnya.

Sikap kiai muda bayaran Inggris ini juga berhasil mengobarkan kebencian kelompok Wahabi terhadap kelompok Syiah, sehingga para ulama papan atas Syiah sendiri kewalahan dalam meredam kebencian itu dan menciptakan perdamaian. Maka pada akhirnya, para ulama Syiah Saudi Arabia mengirimkan surat pertanyaan fatwa kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Uzma Ali Khamenei tentang masalah ini, jawaban fatwa dia menjadi pemadam fitnah perpecahan yang lebih luas. Dia berfatwa:

"Pelecehan terhadap simbol-simbol saudara Ahli Sunnah, antara lain tuduhan terhadap istri Nabi Saw adalah haram. Hal ini juga mencakup istri-istri semua nabi, khususnya Sayidul Anbiya "Nabi Agung Muhammad Saw"

Fatwa ini langsung tersebar melalui stasiun TV al-Jazeera, suratkabar Al Anba' Kuwait, situs Muhith, suratkabar Al Safir Libanon, Al Hayat London, situs radio-televisi Mesir dan lain-lain.

Syaikh Al Azhar, Ahmad Thayib di dalam surat pernyataannya bahkan memberikan reaksi yang positif sekali terhadap fatwa Pemimpin Revolusi Islam ini, dia mengatakan:

"Dengan pujian dan kerelaan hati saya telah menerima fatwa penuh berkah Imam Ali Khamenei mengenai pengharaman terhadap penghinaan atas sahabat Nabi ra atau pelecehan terhadap istri-istri Rasulullah Saw. Fatwa ini berasal dari pengetahuan yang benar dan kesadaran yang dalam tentang bahaya apa yang telah dilakukan oleh ahli fitnah, dan ini menunjukkan keinginan yang sungguh-sungguh akan persatuan umat Islam. Hal yang membuat fatwa ini menjadi lebih penting daripada yang lain adalah prihal kemunculan fatwa itu dari salah seorang ulama besar muslim dan salah satu marjik taklid Syiah yang paling besar bahkan yang sekaligus merupakan Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran.

Saya, berdasarkan posisi keilmuan dan mengingat tanggungjawab syariat yang harus dipikul, menyatakan bahwa upaya demi persatuan umat Islam adalah wajib, sedangkan perbedaan antara pengikut mazhab-mazhab Islam harus dibatasi pada tingkat perbedaan pendapat di antara ulama dan para ahli yang sekiranya tidak sampai membahayakan persatuan umat Islam. Karena Allah Swt berfirman, "Dan jangan kalian bertikai niscaya kalian jadi lemah dan kehilangan kekuatan, dan bersabarlah sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." [IT/Onh/Ass]

Sumber: http://www.taqrib.info/indonesia/

Iran VS Hegemoni Global
Israel: Aliansi Iran-Suriah-Libanon Lebih Berbahaya dari al-Qaeda
Islam Times- "Pesan awal tentang masalah Suriah adalah, kita selalu ingin [Presiden] Bashar Assad segera pergi, kami selalu lebih memilih orang-orang jahat yang tidak didukung oleh Iran daripada orang-orang jahat yang didukung Iran,"
Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat Michael Oren
Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat Michael Oren

Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat Michael Oren mengatakan aliansi Iran, Suriah dan Libanon menimbulkan bahaya terbesar pada Tel Aviv dan menambahkan, Israel lebih memilih operator al-Qaeda dari pada kelompok yang didukung Iran.

"Pesan awal tentang masalah Suriah adalah, kita selalu ingin [Presiden] Bashar Assad segera pergi, kami selalu lebih memilih orang-orang jahat yang tidak didukung oleh Iran daripada orang-orang jahat yang didukung Iran," demikian harian Israel Jerusalem Post mengutip pernyataan Oren pada Selasa, 17/09/13.

Menurut Oren, Israel ingin melihat penggulingan pemerintah Assad sebelum pecah krisis pada bulan Maret 2011.

Ditambahkannya, penghapusan Assad dari kekuasaan akan "melemahkan aliansi" antara Iran dan gerakan perlawanan Libanon, Hizbullah.

"Bahaya terbesar bagi Israel adalah dengan busur strategis yang membentang dari Tehran, ke Damaskus hingga Beirut. Dan kami melihat rezim Assad sebagai kunci di busur itu," kata Oren.

Ini adalah alasan bahwa Israel yang selama ini ingin Assad untuk pergi, baik sebelum atau setelah pecahnya kerusuhan di Suriah, kata Oren.

Permusuhan Israel terhadap Libanon meningkat tajam setelah Hizbullah mengalahkan rezim Tel Aviv dalam dua perang di tahun 2000 dan 2006.

Tel Aviv meluncurkan dua kali perang di Libanon pada tahun 2000 dan 2006. Sekitar 1.200 warga Libanon, kebanyakan warga sipil, tewas dalam Perang 33 hari tahun 2006.

Pada kesempatan kedua, pejuang Hizbullah mengalahkan pasukan Israel dan Tel Aviv dipaksa mundur tanpa mencapai salah satu tujuannya.[IT/Onh/Ass]
Teknologi Militer Iran
IRGC Akan Pamerkan Drone Tempur Bermuatan Bom
Islam Times- Dia juga menyoroti prestasi rudal jarak pendek, menengah, dan jarak jauh serta berbahan bakar padat dan cair dan menyebut sebagai prestasi nasional.
Drone tempur Hamaseh (Epic)
Drone tempur Hamaseh (Epic)

Komandan Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan Iran akan meluncurkan sebuah pesawat tak berawak jenis tempur buatan dalam negeri dalam waktu dekat.

Komandan IRGC Divisi Aerospace, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh pada Senin, 16/09/13, di Tehran mengatakan, pesawat tak berawak itu akan ditampilkan pada akhir September ini saat Iran memperingati Pekan Pertahanan Suci, yang memperingati kesyahidan tentara Iran yang berjuang dalam perang (1980-1988) Irak yang dipaksakan.

Pesawat udara tak berawak baru (UAV) itu mampu membawa bom dan rudal, katanya.

Hajizadeh juga menyebut, swasembada dan pribumisasi semua peralatan militer yang diperlukan merupakan prestasi besar Divisi Aerospace IRGC. Dan menurutnya, IRGC sangat menikmati berbagai macam peralatan yang sebagian besarnya diproduksi dalam negeri.

Dia juga menyoroti prestasi rudal jarak pendek, menengah, dan jarak jauh serta berbahan bakar padat dan cair dan menyebut sebagai prestasi nasional.

Pada tanggal 9 Mei, Iran meluncurkan sebuah pesawat pengintaian adat dan drone tempur, dijuluki Hamaseh (Epic).

Pada tanggal 23 Agustus 2010, Iran juga meluncurkan pertama kali drone tempur jarak jauh produksi dalam negeri yang diberi nama Karrar (Striker). Drone ini dilaporkan memiliki jangkauan 1.000 kilometer (620 mil) dan mampu membawa dua bom 115 kilogram atau munisi presisi dengan berat 227 kilogram. [IT/Onh/Ass]
Persatuan Dunia Islam
Selamatkan Islam dari Serangan Arabisme
Islam Times- Yang utama, kita sebagai bangsa Indonesia, wajib menjaga keutuhan bangsa ini dari pengaruh kultur buruk Arab yang kini mulai menjarah generasi dan remaja-remaja kita.
Takfiri
Takfiri

oleh Haydar Yahya, Pimpinan Manajemen Cinta Rasul

Salah satu ciri dasar manusia adalah hidup bermasyarakat. Bila kita cermati dewasa ini, rasanya kita semua setuju, ummat Islam nampak seperti sudah menjadi ummat terburuk yang ada di muka bumi dalam bermasyarakat. Artinya, harkat kemanusiaan ummat ini sedang dalam titik nadir.

karena, diantara kelompok manusia, ada yang mengetahui siapa saudaranya, tapi tidak tahu siapa musuhnya. Ada yang mengetahui siapa musuhnya tapi tidak tahu siapa saudaranya. Sementara ummat yang mengaku muslimin ini, benar-benar tidak mengetahui siapa saudaranya sekaligus siapa musuhnya.

Sebab ambisi dominasi kekuasaan dan saling menaklukkan menjadi ikhwal yang utama. Segala cara sah dilakukan. Yang membedakan manusia dengan makhluk lain justru dalam hal cara. Dalam hal ini, nampak agama lebih mengatur soal cara. Cara bagaimana hidup dan cara bagaimana mati. Cara bermu'amalat dan cara beribadah. Cara berbicara, cara makan minum sampai cara berperang dan cara membunuh.

Walhasil, agama mengatur semua cara, agar manusia tetap menjadi manusia yang ahsanu taqwim, dan tidak terpuruk dititik aspal. Pujian dan kriteria indah Alquran tentang ummat yang dibanggakan ini tidak ada lagi yang melekat di ummat! Kalimat suci Allahu Akbar bahkan sekedar menjadi ritual belaka yang menyertai pembunuhan keji antar sesamanya.

Siapa itu yang saling bunuh membunuh di Iraq, di Afghanistan, di Pakistan, di Libia, di Siria, di Yaman, di Mesir.  Siapa melawan siapa, juga sudah tidak jelas lagi. Yang pasti merekalah kaum muslimin. Bukan lagi antar Sunni dan Syi'ah saja, tapi juga bahkan lebih seru lagi antara Sunni dan "Sunni, Salafi, Wahabi, Khawarij" karena hanya masalah berbeda aspirasi politik, pemahaman agama atau sebab lain yang tidak juga jelas dasarnya.

Bila di dunia akademisi ada seorang profesor menyerukan agar profesor yang berbeda dengannya layak dibunuh, maka pastilah dunia akan heboh besar. Tapi dalam masyarakat muslimin, seorang ulama dengan enteng menyatakan fatwanya untuk membunuh ulama yang berbeda, halal darahnya menurut syari'ah, begitu sederhana. Dan semua berlaku seperti wajar-wajar saja. Di Indonesiapun demikian, meski masih sayup-sayup mulai terdengar sekelompok kecil muslimin yang ikut-ikutan, seperti anak unta mengikuti induknya.

Layaklah bila sebagian orang mulai bertanya-tanya, agama apakah sebenarnya yang dianut ummat ini? Al Kitab apa yang dijadikan sebagai pedomannya!? Siapa gerangan yang telah dijadikan uswah hasanah sebagai teladannya ?! Bagaimana semua hal-hal memalukan, kultur barbarian bisa menjalar mewabah menjangkiti muslimin diseantero dunia ini !?

Duniapun menonton penuh "kekaguman", adegan  ummat bringas layaknya kesurupan, gemar berperang dan membunuh sesamanya. Sementara pada disaat yang sama, tanpa malu dan risih dari atas mimbarnya berkhotbah mengaku sebagai ummat terbaik ("khairu ummah"), kehadirannya untuk menyempurnakan akhlaq (innama bu'itstu liutammima makarimal akhlaq), pembawa rahmat bagi alam semesta (wama arsalnaka illa rahmatan lil'alamien)!?!

Kita mencoba mencermatinya dan sampailah pada sebuah kesimpulan, bahwa dewasa ini, kultur Arab telah menggantikan ajaran Islam. Sebagaimana kita ketahui, bangsa Arab, sejak sebelum Islam, nyaris tidak pernah bisa hidup berdampingan secara damai antar sesamanya. Hidup mereka berkelompok dan bersuku-suku dengan fanatisme agresif. Berseteru, saling membunuh, berperang, layaknya olah raga. Berperang merupakan barang yang menjadi kebutuhan. Kalau tidak ada lawan, tetangga juga bisa diperangi. Islam kemudian datang mencoba menjadikan bangsa Arab sebagai bangsa yang satu dengan ikatan keislaman. Upaya itu agaknya berhasil sebentar saja. Segera sepeninggal Sang Rasul bangsa ini mulai sedikit demi sedikit kembali ke karakter aslinya, barbarian.

Coba simak khutbatul-wada' (Orasi perpisahan Rasul tidak lama sebelum wafatnya) yang ditujukan kepada bangsa Arab saat itu, antara lain amanatnya :"...Janganlah kalian kembali menjadi kuffaar ingkar sepeninggalku dan saling pukul memukul tengkuk kalian satu sama lain...." ("...La tarji'u ba'diy kuffaron tadzribu ba'dhukum riqoba ba'dh..").

Siapa yang paling bertanggungjawab dengan carut marut wajah zombie keadaan ini!? Tentu saja para ulama! semua ulama yang Sunnah mapun Syi'ah bahkan sekalipun itu Wahabi, Salafi dan Khawarij, semua paling bertanggungjawab sesuai kapasitasnya untuk melakukan otokritik secara tulus dan merekonstruksi kembali cara keberagamaan, cara bermazhab dan mensosialisasikan secara baik kepada ummat masing-masing. Bila kita benar-benar memang masih cinta Islam, cinta Rasulullah Saaw.

Yang utama, kita sebagai bangsa Indonesia, wajib menjaga keutuhan bangsa ini dari pengaruh kultur buruk Arab yang kini mulai menjarah generasi dan remaja-remaja kita.

Bagi bangsa Indonesia yang besar, rasanya cukuplah wali songo sebagai teladan dalam memandang keberagamaan secara nyata yang dengan itu berhasil mengislamkan kita semua dengan baik.

Saatnya bangsa ini berhenti menjadi murid setia dari bangsa lain dalam beragama. Untuk yang terakhir ini, KAHMI pastinya juga bertanggungjawab! [It/Hy]

Iran Memecahkan Dinding "Pengharaman" Tehnologi Nuklir
Islam Times- Untuk sementara Iran menjadi ujung tombak negara-negara lemah dan berkembang yang siap dan sedang memecah dinding "pengharaman" tehnologi itu. Keberhasilan dan keteguhan tekad Iran adalah keadilan untuk semua.
The Leader.ir
The Leader.ir

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, menyatakan bahwa dunia telah membuktikan bahwa kepemilikan senjata nuklir bukan mendatangkan kekuatan. Kekuatan tidak datang dari senjata nuklir, karena kekuatan yang bangkit dari senjata nuklir juga dapat dikalahkan, dan bangsa Iran akan mengalahkannya.

Mehr News (22/2) melaporkan, hal itu dikemukakan oleh Rahbar Rabu pagi dalam pertemuan dengan ketua dan para pejabat Badan Energi Atom Iran serta para ahli nuklir Iran. Beliau menilai puncak keberhasilan para ahli Iran di bidang ilmu pengetahuan nuklir adalah menciptakan kemuliaan dan kepercayaan diri bangsa, serta teladan bagi bangsa-bangsa regional dan dunia bahwa setiap bangsa mampu melawan tekanan dan menggapai independensi serta mematahkan semua monopoli ilmiah kekuatan imperialis.

Ditegaskan beliau, "Bangsa Iran tidak sedang mengejar senjata nuklir dan tidak akan mengejarnya karena senjata nuklir tidak mendatangkan kekuatan, akan tetapi sebuah bangsa yang mengandalkan pada kemampuan dan kapasitas tinggi sumber daya manusia dan alamnya, dapat mengalahkan kekuatan yang mengandalkan senjata nuklir."

Menurut Rahbar, "Sumber daya manusia yang efektif, cerdas, ahli, berpikiran terbuka, dan bersemangat, merupakan nikmat dari Allah Swt dan meski kemajuan para ilmuwan muda Iran di bidang nuklir memiliki banyak dimensi, akan tetapi dimensi yang paling penting adalah mampu menciptakan kemuliaan pada diri bangsa Iran."

"Berbeda dengan propaganda yang menyatakan bahwa bangsa Iran dan pemuda negara ini tidak mampu, akan tetapi setiap perkembangan dan kemajuan ilmiah yang dicapai membuktikan bahwa bangsa ini mampu."

Beliau menilai perkembangan ilmiah dan teknologi nuklir berkaitan dengan kepentingan nasional serta masa depan negara dan mengatakan, "Sejumlah negara yang dengan memonopoli ilmu pengetahuan secara ilegal, mereka menguasai dunia dan menyebut diri mereka sebagai masyarakat internasional, khawatir atas bocornya ilmu pengetahuan ke [tangan] bangsa-bangsa dan oleh karena itu mereka menggelar agitasi dan kontroversi anti-bangsa Iran."

Rahbar menyebut penggunaan ilmu pengetahuan untuk aksi-aksi premanisme sebagai kejahatan terbesar anti-kemanusiaan seraya menegaskan, "Jika bangsa-bangsa dapat secara independen mencapai perkembangan bidang-bidang nuklir, antariksa, teknologi, ilmiah, dan industri, maka tidak ada lagi celah bagi premanisme kekuatan arogan dunia."

Menyinggung terbobolnya monopoli iptek kekuatan imperialis oleh Iran, Rahbar mengatakan, "Jalan kemajuan ilmiah di berbagai bidang khususnya teknologi nuklir harus dilanjutkan dengan kekuatan penuh dan keseriusan, dengan bersandar pada [pertolongan] Allah Swt dan tanpa memperhatikan propaganda kaum imperialis.

Beliau juga menekankan kembali bahwa "Tidak diragukan pihak-pihak pengambil keputusan di negara-negara di hadapan kita mengetahui bahwa Iran tidak mengejar senjata nuklir, karena dari sisi keyakinan, pemikiran, dan hukum fiqih, kepemilikan senjata nuklir adalah dosa besar dan berkeyakinan bahwa menyimpan senjata tersebut merupakan aksi sia-sia, merugikan, dan sangat berbahaya."

Ayatullah Khamenei kembali menegaskan bahwa Republik Islam Iran ingin membuktikan kepada dunia bahwa kepemilikan senjata nuklir tidak mendatangkan kekuatan, bahkan kekuatan yang mengandalkan senjata nuklir dapat dikalahkan dan bangsa Iran akan melakukannya.

Bila benar sains, industri dan teknologi acapkali diangkat sebagai segi tiga kekuatan, kini Republik Islam Iran akan dan sudah memilikinya, suka atau tidak. Tehnologi tinggi senilai energi atom telah dibangun dari satu titik bulan sabit ke titik yang lain; yaitu Iran. Untuk sementara Iran menjadi ujung tombak negara-negara lemah dan berkembang yang siap dan sedang memecah dinding "pengharaman" tehnologi itu. Keberhasilan dan keteguhan tekad Iran adalah keadilan untuk semua. [Islam Times/on/irib/khamenei]

Rahbar: "Barat Tak Bisa Memaksa Iran untuk Menyerah"
IslamTimes - Ayatollah al-Udzma Khamenei menandaskan, "Para pembesar di dunia makrifat bukan hanya menekankan masalah dzikir, ibadah dan tawakkal, tapi juga terkadang mengutamakan pengabdian kepada masyarakat di atas ibadah yang lain."
Ayatullah Ali Khamenei, Rahbar atau pemimpin Revolusi Islam di Iran.jpg
Ayatullah Ali Khamenei, Rahbar atau pemimpin Revolusi Islam di Iran.jpg

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatolah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Selasa (16/10) pagi dalam pertemuan dengan perwakilan dari berbagai elemen masyarakat dan pejabat provinsi Khorasan Utara menilai pengabdian tanpa pamrih kepada masyarakat sebagai anugerah Ilahi yang didapat oleh para pejabat negara.

Menyinggung tipuan propaganda dan politik yang dilakukan oleh media massa Barat terkait tekanan terhadap Iran, beliau mengatakan, "Berlawanan dengan kebohongan terus menerus yang dilakukan Barat, kita tak pernah meninggalkan meja perundingan dalam berbagai masalah termasuk dalam masalah nuklir sehingga harus kembali ke sana. Yang mereka maukan adalah bangsa Iran menyerah. Tapi mereka jauh lebih kecil dari itu."

Seraya menyebut pengabdian kepada rakyat sebagai kebanggaan yang sebenarnya, Ayatollah al-Udzma Khamenei menandaskan, "Para pembesar di dunia makrifat bukan hanya menekankan masalah dzikir, ibadah dan tawakkal, tapi juga terkadang mengutamakan pengabdian kepada masyarakat di atas ibadah yang lain."

Untuk itu beliau mengimbau para abdi masyarakat termasuk pejabat negara dan mereka yang secara tidak resmi melayani rakyat baik yang menyangkut urusan ekonomi, budaya maupun agama untuk mensyukuri anugerah Ilahi ini. "Dalam mengabdi, semua rakyat harus diperlakukan sama, dan jangan ada diskriminasi di antara mereka," kata beliau menasehati.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa kemauan yang besar dan tekad ganda dalam mengabdi akan mendatangkan berkah dari Allah Swt. "Tekad ganda memerlukan kerja ganda. Selain itu, kerja ganda bukan hanya berarti kerja keras, tapi lebih berarti kerja berkwalitas, cermat, terencana, ilmiah, berkesinambungan, gigih dan disertai dengan nasehat," kata beliau.

Menyinggung bahwa negara memerlukan keras keras dan usaha yang gigih, Rahbar mengatakan, "Setiap kali menyaksikan kelemahan di negara ini, musuh akan memperoleh semangat baru dan siap untuk kembali menyerang dan menekan. Dan setiap kali menyaksikan kerja keras serta gerakan yang berkesan dan besar, musuh akan merasa pesimis lalu berpikir untuk mengganggu. Karena itu, semua pihak terutama para pejabat negara harus memperkuat semangat, optimisme dan kesegaran di tengah masyarakat dengan kerja keras tanpa henti."

Beliau menambahkan, "Tak syak bahwa setiap gerakan yang menunjukkan keputusasaan, keletihan dan perselisihan merugikan kepentingan negara serta kemajuan dan martabat bangsa."

Ayatollah al-Udzma Khamenei menegaskan bahwa meski menghadapi segala macam tekanan, ancaman dan konspirasi musuh, dalam 33 tahun terakhir, kemajuan dan perkembangan yang dicapai Iran puluhan kali lipat lebih besar dari apa yang dicapai di masa lalu. Fakta tersebut menandakan adanya kekuatan internal, konstruktif dan hakiki di negara ini.

"Realita yang terlihat dan tak bisa dipungkiri ini menunjukkan bahwa dalam menghadapi musuh, kita punya potensi yang besar dan bisa mengalahkan mereka," tegas beliau.

Lebih lanjut Rahbar menjelaskan bahwa salah satu medan konfrontasi melawan musuh adalah retorika dalam berbicara di tingkat global, dan dalam hal ini Iran sudah mengukir kemajuan yang besar. "Saat ini, di meja perundingan dan di berbagai forum dunia lainnya retorika berbicara para pejabat kita matang, komprehensif, menarik dan benar," ungkap beliau.

Seraya mengingatkan penguasaan kaum zionis atas media massa Barat dan Eropa, beliau mengatakan, "Pembuatan berita, pengarahan dan doktrin yang disampaikan oleh media-media ini sedemikian kuat sehingga para petinggi di dunia Barat pun ikut terpengaruh, dan ini adalah masalah yang penting."

Masih tentang modus propaganda media Barat dan Zionis, Pemimpin Besar Revolusi Islam menjelaskan, "Dalam sebuan tipuan dan distorsi propaganda mereka terus menerus mengatakan bahwa tekanan terhadap Iran telah memaksa Republik Islam ini untuk kembali ke meja perundingan. Padahal, kita tidak pernah meninggalkan meja perundingan dalam berbagai masalah termasuk dalam isu nuklir untuk dikatakan kembali ke sana."

Beliau menambahkan, "Tujuan yang sebenarnya dari formula propaganda politik seperti ini adalah untuk memaksa bangsa Iran menyerah kalah di meja perundingan. Kita katakan kepada mereka, ‘kalian lebih kecil dari mimpi untuk bisa memaksa bangsa Iran yang pejuang, arif dan berwawasan ini tunduk terhadap kemauan kalian\'."

Ayatollah al-Udzma Khamenei menandaskan, "Para petinggi Eropa masih berada dalam bayang-bayang kondisi di abad 19, zaman penjajahan dan arogansi mereka. Tapi mereka harus tahu bahwa keputusan bangsa dan para pejabat Iran untuk tidak tunduk kepada arogansi akan menyulitkan mereka sendiri."

Lebih lanjut beliau menekankan bahwa memperkuat diri dari dalam akan menguatkan sisi lahiriyah. "Dengan kekuatan itulah hari ini ide-ide baru Republik Islam diantaranya kerakyatan dan perlawanan terhadap arogansi sangat berpengaruh pada gerakan bangsa-bangsa lain. Masalah inilah yang mengejutkan kaum arogan dan hal ini berkat inayah Allah akan terus berlanjut," kata beliau.

Di bagian lain pembicaraannya, Rahbar mengimbau para pejabat provinsi Khorasan Utara untuk membuat perencanaan dan bekerja keras dalam upaya meningkatkan kondisi umum di daerah ini.

Beliau mengatakan, "Kapasitas yang bagus baik sumber daya manusia, alam maupun kondisi geografis provinsi Khorasan Utara menunjukkan bahwa perencanaan, tekad kuat, dan kerja keras tanpa henti dari para pejabat lokal yang dibarengi dengan bantuan rakyat akan mendongkrak daerah ini masuk ke dalam kelompok sepuluh provinsi terbaik di Iran, selain juga akan membuat kehidupan rakyat yang beriman dan loyal ini semakin layak." [IT/Leader/r]

Maknakan Reformasi !
Kalau difinisi reformasi tidak didapat, maka contoh product darinya akan dimobilisasikan. Maka akan terjadilah tragedy seperti di Rusia, karena tidak tahu apa yang harus dikerjakan, maka mereka pergi mencontoh bentuk dan model reformasi Barat dan kemudian melaksanakannya . . .
Reformasi
Reformasi

Dari pidato Rahbar atau Pemimpin Revolusi Islam di Iran pada tanggal 4, 9, 79 HS, memberikan dasar pemikiran yang penting tentang Reformasi, diantaranya:
1. Difinisi Reformasi. “Hal dua adalah reformasi harus didifinisikan, haruslah diperjelas apa yang hendak kita dilakukan. Kedua adalah harus diperjelas kepada rakyat apa yang dimaksud dengan reformasi sehingga tidak setiap orang dapat mendifinsikan reformasi dengan kehendaknya sendiri. Pekerjaan ini harus dilakukan oleh sekumpulan pejabat pemerintah, kehakiman, parlemen dan lainya. Maka harus didapatkan kejelasan makna reformasi sehingga kita semua pada akhirnya dapat berjalan sesuai dengan bentuk dan suasana reformasi. Kita semua mengharapkan untuk mencapai tujuan itu – semua masyarakat dan juga pejabat pemerintah – dengan mudah dan tahu kemana tujuannya.

Kalau difinisi reformasi tidak didapat, maka contoh product darinya akan dimobilisasikan. Maka akan terjadilah tragedy seperti di Rusia, karena tidak tahu apa yang harus dikerjakan, maka mereka pergi mencontoh bentuk dan model reformasi Barat dan kemudian melaksanakannya . . .
Untungnya, presiden kita selalu mengatakan bahwa reformasi kita adalah reformasi Islami dan revolusioner dan tujuan yang akan kita tuju adalah Madinah Nabi, ini adalah baik dan jelas, dan apa yang mereka kehendaki bukanlah yang kita maksudkan . . .

2. Petunjuk Reformasi
Reformasi harus diatur dari satu pusat yang kuat dan cemerlang sehingga tidak terjadi kerancuan. Alangkah baiknya kalau dapat dicapai dengan baik dan selamat dalam 10 tahun, kalau hendak melakukannya memerlukan waktu 20 tahun maka akan mengakibatkan hal yang tidak dapat ditanggung. . . . .Harus ada pusat (markas) yang cemerlang lagi kuat dan mandiri sehingga akan menghasilkan dengan batasan dan dilakukan dengan benar sehingga jangan sampai gerakan yang hendak dilakukan akan kontra-produktif. Ketika di Rusia hal ini dijalankan, maka muncullah dibidang perfileman, percetakan (buku), media (Koran), mode (pakaian) dan semuanya bermuatan barat. Jadi mereka mengklaim sudah mempersonafikasikan kenyataan dan ekstensi barat!. Keadaan ini merupakan keadaan yang sangat berbahaya.

3. Menjaga UUD Hal keempat adalah menjaga bangunan UUD dalam bidang reformasi. Tentunya, dalam UUD lebih banyak dari padanya beriskan peran Islam, dasar dan kenyataan Islami untuk UU, bentukan badan dan sistim. Bangunan UUD harus betul betul dijaga dengan teliti. Kalian perhatikanlah, bagaimana musuh bertindak terhadap UUD kita. Sebagian dari UUD mereka nafikan, sebagian mereka dukung, sebagiannya mereka pegang dan sebagian lain mereka tentang. UUD adalah janji besar bangsa, agama dan revolusi kita . . . . .maka UUD kita harus tetap terjaga dengan adanya reformasi.

4. Keharmonisan Reformasi
Hal yang ketujuh adalah keharmonisan reformasi dengan semua bidang, dan ini poin yang penting. Perhatikanlah !. Sebagaian dari pada pembahasan reformasi sangat kompleks, susah dan lamban. Dimana dalam hal perekonoman akan terlaksana dengan lamban , bagitu juga dalam pemerataan keadilan akan merupakan pekerjaan yang sangat sulit, bukanlah pekerjaan yang mudah. Menghilangkan kemiskinan dan memberdayakan daerah terpencil merupakan bagian dari pada reformasi. Membenahi bangunan birokrasi merupakan pekerjaan yang susah dan kompleks serta berat dimana akan berjalan dengan lambat. . . .
Dalam satu hari dapat saja diberikan dua puluh izin penerbitan koran, tapi ini tidak harmonis . . .kita harus bergerak dengan harmonis, kita harus serasi melangkah menghilangkan kesulitan.

Satu aspek yang penting adalah masalah kebutuhan pokok, dalam bagiannya ada yang melihat bahwa hal ini sangat penting, karena disinilah terkumpulnya semua kekuatan yang dengan jujur, penuh perasaan dan dedikasi akan menjalankan hal ini dengan kecepatan tertentu. Maka bidang lainpun harus berjalan dengan kecepatan yang sama. Kalau saja gerakan ini tidak terjaga kecepatan dan keharmonisannya maka akan muncullah suatu permasalahan yang sangat mendasar . . .

5. Apa Keinginan Musuh dari Reformasi. Permasalahan yang penting dalam bidang ini yang mana musuh dalam propagandanya . . . .yang menggunakan slogan “reformasi” . . .mengharapkan apa?. Mereformasi milik kita, cobalah perhatikan; apa sebabnya propaganda dunia untuk memfokuskan reformasi di Iran?.
Propaganda ini milik beberapa pusat (propaganda) yang tidak dapat dikatakan menginginkan kebaikan untuk bangsa Iran. Bukankah kefasadan, kerusakan, kehancuran didalam negeri ini tidak keluar dari adanya interfensi kekuatan penjajahan Ingggris pada era pertama, dan Amerika pada era selanjutnya?!. Kekuatan apa yang pernah membangun instrument bangsa dan Negara dengan dasar kefasadan?. Apakah (kekuatan ini) dalam masa lima puluh tahun telah berjuang untuk memperbaiki ahlaq publik dan kemanusiaan?. Kekuatan apa yang membawa Reza Khan berkuasa?. Unsur apa yang mendorong terjadinya kudeta 27 Murdad?. Sepanjang lebih dari lima puluh tahun, siapa yang melakukan propaganda yang menarik bangsa kearah kefasadan?. Melaksanakan tindakannya tanpa terikat, bermuatan, dan tidak berkeyakinan pada nilai dasar etika dan agama!. Para pemuda kami tidak ingat apa yang ada didalam media masa di era rezim Pahlevi, tapi bukankah kalian masih mengingatnya?. ......kefasadan media, siapa yang mendukungnya?. Dari mana mereka mendapatkan sumbangan dan dukungan?. Dari mana mereka mendapatkan contoh selain dari pada kekuatan yang membawa rezim berkuasa dan mendukung dengan semua kekuatannya? . . . . .pada saat ini, Amerika dan Inggrislah, para penguasanya, para politikusnya, dan media massanya, yang hari ini mereka membela apa yang mereka namakan dengan “reformasi” dan “kemerdekaan” di iran. Hal ini perlu membuat para intelektual terpaksa berfikir, setiap aktifis bangkit dan bersiaga. Apa permasalahannya?!. . . . .hamba adalah salah seorang yang sejak bangkitnya revolusi hingga sekarang menghadapi masalah pemerintahan dari berbagai bidang, dan menghadapi bermacam macam aliran . . . secara umum sampai pada kesimpulan; adanya satu pelaksanaan rencana Amerika untuk menjatuhkan republic Islam Iran dan semua bidangnya memiliki ikatan satu sama lain. Rencana ini, adalah rencana yang sudah direnovasi dari yang pernah menjatuhkan Uni Negara Soviet Rusia.

6. Reformasi adalah satu kewajiban Hamba berkeyakinan bahwa reformasi adalah suatu hakikat keperluan dan kelaziman yang harus dilaksanakan dinegara kita. Reformasi dinegara kita tidak mengharuskan pemaksaan pada pemerintah si fulan, dan meminta suatu yang berat, dan melakukan reformasi yang bersifat parsial. Bukan!. Reformasi merupakan bagian dari pada indentitas revolusioner dan keagamaan kita. Kalau reformasi menghendaki semuanya baru, maka sistim pemerintahan kita akan hancur dan sampai pada petaka. Reformasi adalah satu kewajiban . . . . .dasar reformasi adalah suatu yang diperlukan dan harus dilaksanakan.

7. Keburukan meninggalkan reformasi.
Kalau reformasi tidak dilakukan, maka kita akan menghadapi apa yang sekrang kita dapat rasakan:
a. Pembagian kekayaan yang tidak adil
b. Para pemilik modal berkuasa dalam sistim ekonomi masyarakat
c. Bertambahnya kefakiran.
d. Hidup betambah sulit.
e. Sumber alam Negara tidak dapat diambil faedahnya
Kalau terjadi reformasi maka keburukan dan berbagai keburukan tidak akan terjadi, paling tidak hal tersebut dapat dicegah.
Catatan: Pola berfikir ini merupakan landasan yang sama dalam melihat apa yang dikatakan Reformasi yang melanda dunia. Maka akan terjadi perubahan yang bersiapat parsial dan taktis pada tempat atau Negara yang berbeda, tapi dasar berfikirnya perlu sama, terutama yang hendak menyelamatkan dari pada sogan reformasi yang dapat mencelakakan bangsa dan Negara - sumber: http://www.islamtimes.org/vdcc0eqi.2bqxe8f5a2.html

Gerakan Wahabi Internasional
Akhirnya, Mufti Saudi Mengecam Pembantaian Muslimin!!
Islam Times- "Merujuk pada perkembangan dunia muslim yang berbahaya, saya ingin memperingatkan soal bahaya menyerang warga muslim dan mereka (warga non-muslim) yang berada di bawah perlindungan muslim,"
Sheikh Abdulaziz al-Sheikh
Sheikh Abdulaziz al-Sheikh

Dalam sebuah perubahan sikap yang luar biasa dan tentu saja menimbulkan pertanyaan besar setelah bertahun-tahun fatwa pembantaian dan pembunuhan terhadap kaum Muslim di tangan takfiri yang mengikuti ideologi Wahabi terutama di Pakistan, Afghanistan, Irak, Suriah dan di berbagai negara Islam lainya.

Mufti Arab Saudi Abdul Aziz al-Sheikh (Ketua Dewan Senior Ulama Wahabi) akhirnya mengeluarkan pernyataan untuk yang pertama kalinnya yang mengecam aksi kekerasan terhadap warga non-muslim yang hidup di negara-negara Islam.

Al-Sheikh juga mengecam serangan terhadap warga muslim dengan dalih kemurtadan sesat.

"Merujuk pada perkembangan dunia muslim yang berbahaya, saya ingin memperingatkan soal bahaya menyerang warga muslim dan mereka (warga non-muslim) yang berada di bawah perlindungan muslim," ujar Sheikh Abdulaziz al-Sheikh sebagaimana dilaporkan al-Alam, Selasa, 17/9/2013.

Al-Sheikh juga mengecam adanya "pertumpahan darah antar muslim dan mereka yang hidup di negara mereka dengan damai." Pernyataan ini dikutip oleh kantor berita Arab Saudi, spa.gov.sa.

"Para ekstremis itu menemukan dalih takfir, yang menjadi pembenaran mereka untuk membunuh muslim dan warga lainnya yang dilindungi," tegas Abdulaziz al-Sheikh.

"Ucapan sektarian atau bodoh yang dibuat oleh beberapa orang hanya akan menguntungkan orang-orang yang serakah, pendendam dan iri. Oleh karena itu, kami ingin menarik perhatian serius atas serangan terhadap umat Islam atau mereka yang hidup di bawah perlindungan atau di bawah perjanjian dengan mereka," kata al-Sheikh, mengutip sejumlah bukti dari Alquran dan Hadis.

"Siapa pun yang masuk ke dalam perwalian umat Islam dengan kontrak keamanan atau janji, maka hidup dan kekayaannya tidak bisa dipersalahkan, dan mereka tidak bisa dikenai segala macam ketidakadilan. Jika seseorang membunuh orang seperti itu, si pembunuh tidak akan mencium bau surga, " katanya, mengutip ucapan Nabi Saw.

Dalam pesan panjang itu, al-Sheikh Abdul Aziz meminta permasalahan pengkafiran seseorang dikembalikan kepada para ulama besar, dan meminta umat muslim untuk menjauhi kelompok-kelompok yang dengan mudah mengkafirkan seseorang.

Peringatan Sheikh Abdulaziz ini muncul seiring kekhawatiran warga minoritas yang tinggal di negara-negara Muslim yang didominasi penganut Islam, terutama di Suriah yang tengah dibantai oleh takfiri al-Qaeda yang telah memakan ribuan korban jiwa. [IT/Onh/Ass / http://www.islamtimes.org/vdcjh8etmuqeyaz.bnfu.html]

Sumber: http://www.saudiembassy.net/latest_news/news09171302.aspx
http://www.saudigazette.com.sa/index.cfm?method=home.regcon&contentid=20130917180728
http://www.alalam.ir/news/1517702


Barat Gunakan Isu Sunni-Syiah untuk Kekalkan Krisis Suriah
Islam Times - Kita saksikan, upaya "penggunaan kartu etnis" ini terus meningkat dalam penaklukan Irak baru-baru ini, Rwanda, Yugoslavia, Afghanistan dan sekarang Suriah.
Barat Gunakan Isu Sunni-Syiah untuk Kekalkan Krisis Suriah

Dean Henderson adalah seorang kolumnis dan aktivis lingkungan Amerika. Dia lahir di South Dakota dan meraih gelasr M.Sc. bidang studi lingkungan di University of Montana pada tahun 1991. Dia mendirikan newsletter politik "Missoula Paper" pada tahun 1990. Henderson telah melakukan perjalanan ke sekitar 50 negara dan menulis artikel untuk Global Research, In These Times Paranoia, Veteran Today, Rense.com dan Press TV.

Berikut teks wawancara Farsnews dengan Dean Henderson:

Tanya (T): Tampaknya salah satu tujuan yang dicari pasukan asing di Suriah adalah mengobarkan perselisihan sektarian dan konflik agama antara kelompok etnis dan agama yang berbeda, khususnya penduduk mayoritas Sunni dan minoritas Syiah Alawit. Apa pandangan Anda terhadap upaya yang dilakukan kekuatan asing dan gerilyawan yang ingin mengadu Sunni-Syiah di Suriah?

Jawab (J): Ya, aparat intelijen Anglo-Amerika menggunakan kesenjangan dan strategi lama mereka yang telah digunakan sejak zaman perpecahan India/Pakistan. Kita saksikan, upaya "penggunaan kartu etnis" ini terus meningkat dalam penaklukan Irak baru-baru ini, Rwanda, Yugoslavia, Afghanistan dan sekarang Suriah. Perpecahan Sunni-Syiah digunakan untuk membagi Suriah hingga kekuatan imperialis tua dapat merebut kembali negara itu. [Yang menjadi] isu sebenarnya adalah, Assad bersandar pada [pihak] kiri dan ini merupakan ancaman bagi sistem monopoli kapitalis yang mempekerjakan intelijen operatif ini.

T: Apa yang Anda pikirkan tentang kemungkinan intervensi militer AS di Suriah? Tentu saja, Rusia dan China tak akan membiarkan resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Suriah yang akan melegalisasi serangan militer. Tapi AS dan sekutu Eropanya dapat mengambil tindakan sepihak dan sembarangan seperti yang sudah mereka lakukan di Afghanistan. Apa pendapat Anda tentang hal itu?

J: Saya tidak berpikir AS akan melakukan intervensi di Suriah secara sepihak. Karena respon Rusia selama ini jauh lebih tegas dari sebelumnya dibanding [respon Suriah] dalam konflik seperti Irak atau Libya. Jika mereka melakukan intervensi, mereka harus berhadapan dengan respon Rusia setelah semua mereka menginvestasikan segalanya. [Jadi] ini akan sangat berbahaya.

T: Apa pandangan Anda tentang situasi pengungsi Suriah yang melarikan diri ke negara-negara seperti Turki, Libanon, Irak dan Yordania? Apakah tindakan masyarakat internasional sudah cukup untuk menyelesaikan masalah orang-orang yang putus asa ini?

J: Situasi ini mengerikan. Dan masyarakat internasional belum berbuat banyak untuk membantu para pengungsi. [Sementara] Barat menggunakan para pengungsi sebagai alat politik untuk menyalahkan Assad. Tapi sudah jelas, Tentara Bebas Suriah dan sponsor internasionalnya yang bersalah dalam krisis itu.

T: Para penentang Presiden Assad menuduh dia menggunakan senjata kimia terhadap para demonstran tapi pemerintah Suriah mengatakan pihaknya memiliki bukti kuat bahwa pemberontak dan teroris dukunagn asinglah yang menggunakan senjata kimia terhadap warga pro-pemerintah dan pasukan militer. Apa pendapat Anda tentang dualitas ini?

J: Bagi saya sudah jelas bahwa Tentara Bebas Suriahlah yang menggunakan senjata kimia, sebagai upaya pengkambinghitaman  dan menuduh pemerintah Assad yang melakukannya. Assad tentu sudah gila jika  menggunakan senjata ini karena hal itu akan memberi dalih bagi Barat untuk melakukan agresi lanjut. Ini murni propaganda.

T: Bagaimana Anda melihat peran media mainstream, terutama outlet berita Arab dalam memompa moral para pemberontak dan tentara bayaran asing? Perang masih terus berlangsung dan operasi psikologis berperan kunci dalam menentukan nasib perang. Apa pendapat Anda tentang itu?

J: Media mainstream Barat dan Arab tak lain hanyalah lelucon dan alat untuk agenda monopoli kapitalis. Seluruh spektrum Fox News bersama [stasiun] PBS [AS] dan Al Jazeera merupakan cheerleaders bagi para  pemberontak. Tidak ada laporan berimbang [mereka] tentang masalah ini. [Setelah] jelas  bahwa sekarang Assad telah mengalahkan semua pemberontak,  media mainstream itu mulai diam.

T: Beberapa komentator politik berpendapat bahwa perang di Suriah adalah perang untuk [memperoleh] cadangan gas lepas pantai luas yang dimiliki negara itu, mirip perang di Irak yang merupakan perang untuk minyak. Akankah kekuatan Barat dan tentara bayaran mereka berhasil membuat Suriah bertekuk lutut dan mengambil alih cadangan gas Suriah?

J: Tampaknya memang ada sumber daya yang dipertaruhkan, apakah cadangan gas alam atau pipa [gas]. Saya tidak percaya bahwa kaum imperialis akan berhasil di Suriah. Dan kita bisa melihat kembali konflik ini dengan baik sebagai titik balik dalam keseimbangan kekuatan global karena aliansi Anglo-Amerika menjadi kurang relevan [sekarang]. Negara-negara BRICS (Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) telah muncul sebagai sebuah penyeimbang global.[ITFN/NAT]

Assad pada Obama: "Ikuti Akal Sehat Orang-Orang Anda!"
Islam Times- "Jadi itu tergantung, Anda harus meminta para pakar apa yang mereka maksud dengan cepat. Ia memiliki jadwal tertentu. Perlu setahun, atau mungkin sedikit lebih," tambahnya.
Assad
Assad

Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan, Damaskus akan menghancurkan gudang senjata kimia, tetapi proses ini akan memakan waktu satu tahun dengan biaya dari negara Arab sebesar satu miliar dolar dan menyebut, Obama harus mengikuti akal sehat warga AS yang menentang perang.

"Saya pikir itu adalah operasi yang sangat rumit, secara teknis. Dan perlu banyak uang, sekitar satu miliar," kata Assad dalam wawancara dengan Fox News pada Rabu, 18/09/13.

"Jadi itu tergantung, Anda harus meminta para pakar apa yang mereka maksud dengan cepat. Ia memiliki jadwal tertentu. Perlu setahun, atau mungkin sedikit lebih," tambahnya.

Assad juga menolak klaim AS bahwa pasukan pemerintah bertanggung jawab atas serangan senjata kimia di luar Damaskus pada 21 Agustus bulan lalu. Serangan itu merupakan pelanggaran hukum internasional, kata Assad, "Ini adalah tercela. Ini kejahatan."

"Kami memiliki bukti bahwa kelompok teroris menggunakan gas sarin," katanya.

"Kami tidak menggunakan senjata kimia."

Mengacu pada laporan PBB baru-baru ini yang menegaskan serangan kimia tidak menyebutkan pelakunya, Assad menekankan, gas sarin bisa saja dibuat oleh siapapun dan mengisyaratkan keterlibatan pemerintah asing di balik serangan itu.

"Gas sarin [yang] juga disebut gas dapur. Kau tahu kenapa? Karena siapa pun dapat membuat sarin di rumahnya," katanya. "Kita semua tahu bahwa pemberontak idukung oleh pemerintah tertentu."

Pemimpin Suriah itu menekankan keputusannya untuk menghancurkan stok senjata kimia dengan tidak dipaksakan kepadanya dan oleh ancaman serangan AS.

"Ya, ada kesalahpahaman bahwa kita setuju dengan perjanjian ini karena ancaman Amerika," katanya kepada jaringan AS itu.

"Sebenarnya, jika Anda kembali sebelum G-20, sebelum proposal, inisiatif Rusia, ancaman Amerika itu bukan tentang menyerahkan senjata kimia itu, itu adalah tentang menyerang Suriah agar tidak menggunakan senjata lagi," katanya, mengacu pada tawaran Rusia untuk mengawasi perlucutan senjata-nya.

"Jadi ini bukan tentang ancaman. Suriah tidak pernah mematuhi ancaman apapun. Kami benar-benar menanggapi inisiatif Rusia dan kebutuhan kita dan keyakinan kita," tegasnya.

Rencana untuk menghancurkan persediaan senjata kimia Suriah disetujui oleh AS dan Rusia akhir pekan lalu.

"Dengarkan orang-orang Anda," kata Assad, kepada Presiden AS Obama yang telah menghadapi penentangan luas mengenai rencananya untuk menyerang Suriah. "Ikuti akal sehat orang-orang Anda," tegasnya lagi. [IT/Onh/Ass]

Revolusi Bahrain
Rezim Manama Ancam Deportasi Ayatollah Hossein Nejati
Islam Times- Rezim Manama baru-baru ini mencabut kewarganegaraan Ayatollah Nejati dan anggota keluarganya serta 31 warga Bahrain lainnya dalam sebuah kebijakan yang merupakan langkah inkonstitusional.
Protes warga
Protes warga

Warga Bahrain menggelar demonstrasi besar anti-rezim di selatan ibukota Manama mengutuk ancaman rezim untuk mengirim ulama senior ke pengasingan.

Demonstrasi itu diadakan di pulau Sitra pada Senin, 16/09/13, sebagai respons terhadap ancaman rezim al-Khalifah yang akan mendeportasi Ayatollah Hossein Nejati,- wakil Ayatollah Ali Sistani di Bahrain.

Protes damai itu berubah menjadi kekerasan setelah pasukan keamanan Bahrain yang didukung Saudi menembakkan gas air mata untuk memberangus para demonstran.

Rezim Manama baru-baru ini mencabut kewarganegaraan Ayatollah Nejati dan anggota keluarganya serta 31 warga Bahrain lainnya dalam sebuah kebijakan yang merupakan langkah inkonstitusional.

Rezim Bahrain mulai melakukan tekanan kepada Ayatullah Nejati setelah beberapa ulama terkemuka di negara itu bertemu untuk menyatakan kesetiaan mereka.

Ketegangan terus meningkat di Mana dalam beberapa hari terakhir setelah pasukan keamanan membunuh Mohammed Abdul Jalil Yousif, seorang aktivis muda pekan lalu.

Menurut aktivis, Mohammed Abdul Jalil Yousif, 20 tahun itu ditabrak kendaraan milik aparat keamanan.[IT/Onh/Ass]

Gejolak Bahrain
Rakyat Bahrain Terus Gelar Demo
Islam Times - Para demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-rezim dalam demo di desa Daih, barat Manama, pada hari Minggu (15/9/13).
Gejolak Bahrain
Gejolak Bahrain

Rakyat Bahrain kembali menggelar demo anti-rezim memprotes kematian seorang aktivis oposisi muda di tangan polisi Bahrain.

Para demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-rezim dalam demo di desa Daih, barat  Manama, pada hari Minggu (15/9/13). Polisi kembali menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Mohammed Abdul Jalil Yousif, (20 thn) tewas di tangan pasukan rezim tanggal 11 September lalu. Saksi mata mengatakan Yousif ditabrak kendaraan milik aparat keamanan.

Rakyat Bahrain memulai revolusinya pada pertengahan Februari 2011. Mereka menuntut reformasi politik. Tapi tuntutan mereka berubah menjadi seruan lengsernya penguasa Al-Khalifa setelah aparat kemanan menindak brutal para demonstran.

Puluhan orang telah tewas dalam berbagai demo ratusan lainnya ditangkap, termasuk dokter dan perawat.[IT/r]

Perang Global AS; Memerangi Terorisme atau Memperkuat Ekstremisme?

Kamis, 2013 September 19 13:08

Serangan pesawat tanpa awak Amerika Serikat ke Pakistan dengan misi memerangi terorisme selain tidak membawa kemajuan, juga telah memperkuat spirit ekstremisme dan militansi di tengah kelompok-kelompok bersenjata.

AS setelah gagal dalam perangnya melawan terorisme dan menghapus Taliban serta militansi di Afghanistan, akhirnya memutuskan pengerahan drone untuk menyerang kawasan adat di Pakistan. Celakanya, serangan-serangan seperti itu dilakukan tanpa restu dari pemerintah Islamabad.

Para analis percaya bahwa aksi AS di Pakistan hanya akan merperkuat keinginan pihak tertentu untuk melakukan serangan balik ke Barat.

Kementerian Luar Negeri Pakistan berkali-kali mengecam serangan drone AS terhadap wilayahnya. Menurut mereka, serangan drone merupakan sebuah taktik yang tidak efektif dalam memerangi terorisme dan akan menyuburkan perilaku ekstrem.

Jelas, AS sama sekali tidak menghormati undang-undang internasional dan sekaligus melanggar kedaulatan nasional Pakistan dengan tindakan-tindakan sepihaknya. Negara adidaya itu tak pernah berhenti bertindak sebagai polisi dunia.

Ben Emmerson, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia dan kontra- terorisme, mengakui ambiguitas dalam kebijakan kontra-terorisme pemerintahan Obama. Dia mengatakan, AS telah melanggar kedaulatan Pakistan dan menghancurkan struktur masyarakat adat dengan serangan drone dalam operasi kontra-terorismenya di dekat perbatasan Afghanistan.

"Kampanye pesawat tanpa awak AS di Pakistan dilakukan tanpa persetujuan dari para wakil rakyat atau pemerintah yang sah di negara itu," kata Emmerson dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa pada Maret lalu.

Menurut Associated Press, serangan drone di Pakistan telah meningkatkan sentimen anti-Amerika di negara itu dan menambah jumlah korban sipil. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh lembaga Pew, 63 warga Pakistan menyatakan kemarahan atas serangan drone AS ke negara mereka. Sementara sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan 70 persen warga Pakistan memandang AS sebagai negara musuh.

Jika dilihat lebih jauh lagi, penggunaan pesawat tanpa awak merupakan ancaman terhadap keamanan dunia. Beberapa pengamat berpendapat bahwa bahaya pengoperasian drone bahkan lebih besar dari senjata kimia.

Koran Guardian dalam sebuah laporannya pada Januari lalu menulis, ancaman terbesar terhadap perdamaian dan keamanan dunia tidak datang dari senjata nuklir dan proliferasi, tapi dunia lebih terancam oleh pesawat-pesawat tanpa awak.

"Drone di samping tidak membawa kemenangan dalam perang, tapi justru akan mendorong semangat untuk aksi balas dendam dari mereka yang menjadi korban," tambahnya.

Para pakar percaya bahwa bom atom adalah senjata yang tidak bermanfaat dan hanya alat permainan bagi para penguasa untuk mencegah serangan lawan dan membangun sistem pertahanan, sementara penggunaan drone tidak mendapat penentangan serius dari negara-negara Barat. Mereka beralasan bahwa drone akan mengurangi ancaman terhadap pasukannya.

Menurut sejumlah dokumen, jumlah korban tewas serangan drone AS ke Pakistan sejak 2004 hingga sekarang mencapai 3400 orang. Mayoritas serangan terjadi di wilayah perbatasan Waziristan Utara yang menjadi basis Al Qaeda dan Taliban. (IRIB Indonesia/RM/NA)

Meningkatnya Upaya Saudi-AS untuk Gulingkan Assad


Ketika konsultasi untuk menyelesaikan krisis Suriah berdasarkan usulan Rusia serius dilakukan, para pejabat Arab Saudi dan Amerika Serikat justru meningkatkan upaya mereka untuk menggagalkan penyelesaian krisis Damaskus secara damai. Joseph W. Rixey, Kepala Badan Kerjasama Keamanandan Pertahanan AS selama beberapa hari di Saudi melakukan pembicaraan intensif mengenai krisis Suriah dengan para pejabat teras Riyadh.

Putra Mahkota Saudi bertemu dengan Kepala Badan Kerjasama Keamanan dan Pertahanan AS di Jeddah pada Rabu (18/9) untuk membicarakan transformasi di Suriah terutama masalah senjata kimia. 

Tampaknya para pejabat  Saudi dan Amerika terus berusaha menyiapkan ruang untuk intervensi militer ke Suriah meskipun usulan Rusia untuk mengontrol senjata kimia Suriah telah diterima. AS menegaskan untuk melanjutkan dukungannya kepada kelompok-kelompok teroris di Suriah. Baru-baru ini Washington juga membahas pengiriman bantuan senjata kepada teroris di negara Arab yang sedang dilanda krisis tersebut.

Poin yang patut diperhatikan adalah Saudi hingga kini terus menabuh genderang perang terhadap Suriah dan melanjutkan dukungannya kepada pemberontak di negara Arab itu. Situs berita Anti-War dalam laporannya terbaru menulis, Saudi telah mengirim 1239 tahanan tervonis hukuman mati ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok-kelompok teroris di negara itu.

Anti-War mengutip Kementerian Dalam Negeri Saudi menambahkan, tahanan-tahanan tersebut dihukum mati karena terlibat berbagai kejahatan di negara itu, namun dengan bergabung bersama pemberontak di Suriah, mereka akan diampuni dan bahkan keluarga mereka akan memperoleh gaji. Langkah tersebut menunjukkan sikap permusuhan mendalam Riyadh terhadap Damaskus. Selain itu, selama dua tahun setengah, Saudi melalui kanal-kanal kerjasama dengan AS juga berperan signifikan dalam mengobarkan krisis di Suriah.

Poin menarik lainnya adalah Saudi dan Qatar telah meyakinkan Amerika bahwa mereka akan membayar biaya perang jika Washington menggelar aksi militer ke Suriah. Sementara itu, Rusia bersama sejumlah negara regional tengah berupaya supaya opsi militer ke Suriah dihapus dan krisis di negara itu diselesaikan melalui jalur diplomatik. Pemerintah Damaskus juga telah menunjukkan niat baiknya dengan menerima usulan Moskow untuk bergabung dengan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

Meski berbagai upaya untuk menyelesaikan krisis Suriah dengan jalan damai dilakukan, namun Riyadh tetap menebar konspirasi terhadap Damaskus. Sikap Saudi dan AS terhadap laporan inspektur PBB tentang penggunaan senjata kimia di Suriah adalah contoh nyata dari langkah-langkah kedua negara itu untuk memajukan kebijakan-kebijakan anti-Suriah. Meski inspektur PBB belum memberikan laporan sempurna tentang penggunaan senjata kimia di Suriah dan tidak menyebutkan pihak mana yang telah menggunakan senjata tersebut, namun sejumlah pejabat Riyadh dan Washington langsung menuding pemerintah Damaskus sebagai pelakunya. Tudingan tersebut tampaknya bertujuan meracuni opini publik internasional supaya menyetujui intervensi militer ke Suriah. Padahal, Rusia dan Iran telah menyerahkan berbagai bukti tak terbantahkan kepada Amerika bahwa pemberontak adalah pihak yang menggunakan senjata kimia.

Yang jelas, Suriah adalah korban skenario yang didalangi oleh AS, di mana sejumlah negara Arab regional menjadi eksekutor skenario tersebut. Jika perang meletus di kawasan, api perang tersebut cepat atau lambat akan merembet ke semua negara regional. Negara-negara Arab yang saat ini mengobarkan perang di Suriah tak diragukan lagi akan lebih cepat terbakar dari pada negara lainnya. Sebab, mereka adalah negara-negara yang paling diprotes akibat pelanggaran Hak Asasi Manusia, kebebasan sipil dan pemberangusan terhadap tuntutan rakyat. (IRIB Indonesia/RA/NA)

Tugas Berat Pasdaran Mengawal Revolusi Islam dalam Perspektif Rahbar


Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam pertemuannya dengan para komandan dan jajaran petinggi Sepah Pasdaran (IRGC) menjelaskan arti sejati dari kepengawalan revolusi Islam. Menurut beliau, "Pesan revolusi Islam yang paling inti dan menarik adalah menolak kezaliman dan pantang dizalimi. Dan, seluruh tindakan serta ucapan kubu arogansi harus dianalisa dan ditafsirkan dalam kerangka konfrontasi sistem hegemoni dunia melawan pesan ini."

Rahbar mengingatkan bahwa Revolusi Islam membawa wacana menolak kezaliman dan pantang dizalimi, sehingga pesan revolusi ini tidak terbatas di perbatasan Iran saja, namun disambut luas oleh berbagai bangsa dunia. Rahbar menyebut penguasa zalim dan pro Barat serta jaringan pengganas internasional sebagai kubu anto pesan Revolusi Islam Iran.

Rahbar menambahkan, pemerintahan arogan dan mitranya serta sitemn hegemoni menerapkan tiga kebijakan utama, pengobaran perang, menebar kemiskinan dan mengedepankan kefasadan. Sementara Islam menolak tegas tiga prinsip tersebut dan penolakan ini menjadi pangkal dari permusuhan negara arogan terhadap Revolusi Islam.

Pemerintahan Republik Islam Iran selama lebih dari 30 tahun usianya senantiasa menghadapi berbagai kendala dan serangan yang dipaksakan oleh kekuatan besar dunia kepada bangsa Iran. Sepanjang sejarah Revolusi Islam, musuh bangsa dan pemerintah menggunakan beragam cara untuk membendung serta menghancurkan resistensi bangsa ini. Isyarat Rahbar kepada kendala utama Revolusi Islam sejatinya penjelasan atas akar dan motif utama kekuatan hegemoni dunia untuk menghadapi bangsa dan pemerintah Iran.

Dengan bersandar pada prinsip ini, kebijakan dan arah Revolusi Islam sangat kontradiksi dengan keserakahan dan kebijakan ilegal sistem hegemoni dunia. Menolak kezaliman merupakan logika utama yang menjadi esensi dari pemerintahan Republik Islam dan kebijakan utama pemerintahan ini. Artinya logika tersebut adalah pesan yang telah disambut oleh bangsa dunia.

Di sisi lain, terdapat kekuatan dunia yang mencoba mempropagandakan sistem internasional berdasarkan kepentingannya sendiri. Dalam perjalanan meraih tujuan ilegalnya, kekuatan besar dunia ini hanya memunculkan perang, kekerasan, kemiskinan, ketidakadilan serta kerusakan bagi bangsa dunia. Para agresor dunia dengan mengguankan sarana propaganda dan media memaksakan kebijakan merusaknya kepada masyarakat dunia dengan dibungkus aksi penipuan dengan mengusung isu kebebasan dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Perbedaan struktural di antara pemerintahan Republik Islam Iran dan pemerintahan arogan dunia senantiasa eksis dan sesuai dengan penjelasan Rahbar, ini adalah kendala utama Revolusi Islam yang selalu muncul.

Seperti yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, klaim terkait upaya Iran untuk memproduksi senjata nuklir menjadi acuan utama propaganda busuk dan represi terhadap pemerintah serta bangsa Iran. Namun demikian Rahbar menekankan bahwa huru hara yang ditebar AS dan mitra Baratnya serta pemerintah pro Barat khususnya terkait isu nuklir harus dikaji dan dipahami dalam koridor kendala mendalam antara sistem arogan dan hegemoni dunia dengan Revolusi Islam.

Dengan demikian kemajuan tujuan Revolusi Islam  di dunia yang tengah mengadapi kendala mendalam dengan kekuatan besar, selain diperlukan sarana diplomasi yang kuat juga harus berpijak pada pemahaman akan tujuan lawan untuk meraihnya.

Saalah satu pilar utama pengawalan terhadap misi suci Revolusi Islam adalah sepah pasdaran (IRGC). Sebuah kumpulan yang disebut Rahbar tidak pernah menyeleweng dari tujuan utama pembentukannya dan senantiasa konsisten membela Revolusi Islam meski adanya peruabhan di dunia atau urgensitas perubahan di dalam negeri. Dan kini meski adanya beragam agitasi dan propaganda musuh, Sepah Pasdaran membutuhkan pengenalan lebih detail terhadap realita dalam kapasitasnya sebagai pengawal utama revolusi. (IRIB Indonesia/MF)

Assad: "Tidak Ada Perang Sipil, Suriah Diserang al-Qaeda"
Islam Times- "Perang sipil bukanlah perang melawan 80 atau 83 negara yang datang untuk melawan negara Suriah. Apa yang ada di Suriah bukanlah perang saudara, apa yang kita miliki adalah perang, tapi itu adalah perang baru dan bukan perang sipil," kata Assad.
Assad dalam wawancara dengan Fox News, Rabu, 18/09/13
Assad dalam wawancara dengan Fox News, Rabu, 18/09/13

Presiden Suriah Bashar al-Assad menolak keras perang sipil di negaranya dan menyebut, Suriah diserang oleh kelompok ektrimis Takfiri dukungan asing yang berafiliasi dengan al-Qaeda.

Dalam wawancara dengan Fox News pada Rabu, 18/09/13, presiden Suriah mengatakan, negaranya sedang diserang oleh berbagai jenis ekstremisme dan terorisme serta kekerasan, dan menyebut, tidak ada perang sipil yang dimulai dari dalam masyarakat. Perang saudara membutuhkan garis yang jelas, garis geografis, sosial dan garis garis sektarian, tapi menurutnya, Suriah tidak memiliki garis ini.

"Perang sipil bukanlah perang melawan 80 atau 83 negara yang datang untuk melawan negara Suriah. Apa yang ada di Suriah bukanlah perang saudara, apa yang kita miliki adalah perang, tapi itu adalah perang baru dan bukan perang sipil," kata Assad.

Sebelumnya, Lembaga Konsultan Studi Pertahanan IHS Jane pada hari Senin, 16/09/13, di The Daily Telegraph, menerbitkan laporan bahwa sekitar 10.000 militan dari sekitar 100.000 merupakan anggota kelompok yang berafiliasi dengan teroris Takfiri al-Qaeda seperti Front al-Nusra dan sisanya dibagi menjadi kelompok-kelompok pemberontak yang berbeda.

Analisis itu juga mengatakan, sejumlah besar ekstrimis didatangkan dari luar negeri dan aktif di Suriah.

30.000 sampai 35.000 merupakan dari kelompok takfiri yang berbagi banyak pandangan dengan "jihadis" lainnya, namun, mereka semata-mata terfokus pada perang Suriah daripada pemberontakan internasional yang lebih luas.

Dan juga setidaknya 30.000 lebih pemberontak moderat seperti Tentara Bebas Suriah (FSA), dan hanya sebagian kecil dari pemberontak yang terkait dengan kelompok-kelompok sekuler atau murni nasionalis.

Ketika ditanya bahwa mereka adalah pemberontak dan mereka bukan hanya kelompk takfiri Front al-Nusra saja, Assad menegaskan, "Tidak semua dari mereka adalah jihadis (Takfiri). Tentu saja kami mempunyai banyak musuh dari kelompok lain yang berbeda, tetapi mereka kecil, mereka menjadi minoritas. Pada awalnya, kelompok Jihadis (Takfiri) yang minoritas, namun pada akhir 2012, dan selama tahun ini mereka menjadi mayoritas dengan di ekspor puluhan ribu dari berbagai negara" Tegasnya.

Ketika ditanya dari mana mereka mendapatkan uang mereka, Assad menjelaskan, "Terutama dari sumbangan", dan melanjutkan, "Dari dunia "Islam", terutama berasal dari individu, bukan dari negara.

"Kami tidak tahu persis apakah beberapa negara mendukung mereka secara langsung, kami tidak memiliki informasi apapun. Saya harus mengatakan tepat, tetapi terutama dari sumbangan dari orang-orang yang membawa ideologi (takfiri) yang sama dalam pikiran mereka", katanya lagi.

Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Turki, Qatar dan Arab Saudi adalah negara-negara pendukung dan pencetus pergolakan di Timur Tengah dan mendukung para pemberontak termasuk pengiriman senjata, militer dan dana untuk menghancurkan Suriah.

Sebuah laporan mengatakan bahwa Ankara telah mengirim 400 ton senjata yang dipasok oleh beberapa negara Teluk Persia untuk teroris di Suriah.

"Dua puluh trailer menyeberang dari Turki dan mendistribusikannya ke depot senjata untuk beberapa brigade di Utara," kata Mohammad Salam, seorang agen teroris yang menyaksikan penyeberangan senjata dari lokasi yang dirahasiakan di Hatay.

Pengiriman itu disebut cache tunggal senjata terbesar untuk para teroris sejak kerusuhan terjadi 2 tahun lalu.

Turki secara terbuka telah menyerukan perubahan rezim dan aksi militer di Suriah sejak negara itu dilanda kerusuhan tahun 2011. [IT/Onh/Ass]

Iran: Senjata Pemusnah Massal Israel Harus Dilucuti
Islam Times- "Rezim Zionis Israel masih dipersenjatai dengan senjata nuklir dan kimia, dan tindakan yang diambil oleh pemerintah Suriah seharusnya tidak menghilangkan dalih bagi rezim Zionis untuk dilucuti, dan harus dilucri," kata Mohammad Javad Zarif, Kamis 19/09/13.
Iran: Senjata Pemusnah Massal Israel Harus Dilucuti

Menteri luar negeri Iran kembali menyerukan dunia untuk membongkar senjata nuklir dan kimia Israel, dan menyebut, langkah Suriah untuk menyerahkan senjata kimia tidak menghilangkan alasan bagi rezim Tel Aviv untuk mempertahankan senjata pemusnah massal (WMD).

"Rezim Zionis Israel masih dipersenjatai dengan senjata nuklir dan kimia, dan tindakan yang diambil oleh pemerintah Suriah seharusnya tidak menghilangkan dalih bagi rezim Zionis untuk dilucuti, dan harus dilucri," kata Mohammad Javad Zarif, Kamis 19/09/13.

Zarif, yang saat ini di New York untuk berpartisipasi dalam pertemuan Majelis Umum PBB ke-68, menyambut baik keputusan Suriah untuk bergabung dengan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), dan menyatakan, langakah yang telah diambil oleh Suriah adalah sebuah langkah menuju pembersihan wilayah dari WMD.

Dia juga menekankan, keputusan Suriah merupakan prestasi positif untuk menghindari perang, dan upaya-upaya itu harus dilakukan untuk mengatur panggung perdamaian di negara Arab itu.

Iran memiliki informasi yang menunjukkan bahwa Takfiri dan kelompok-kelompok ekstremis di Suriah memiliki senjata kimia, dan mereka harus dilucuti juga, kata diplomat tertinggi Iran itu.

Dalam menjelaskan jadwal kerja Iran di PBB, Zarif mengatakan agenda Iran  kedeoan adalah melakukan pertemuan dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton dan mengadakan pembicaraan dengan menteri luar negeri dari negara-negara lain.

Menurutnya, Ashton akan membahas bagaimana mengambil langkah yang lebih maju dalam pembicaraan mengenai program nuklir sipil Iran.(IT/TGM)

Tawassul dan Memohon Syafa'at Bukanlah Perbuatan Syirik

Memohon syafaat pada Wali-wali Allah, bukan hanya bukan berupa kesyirikan melainkan termasuk dalam bagian tauhid, yang percaya dan yakin bahwa Allah SWT memiliki kuasa penuh untuk memberikan kesembuhan melalui perantara orang-orang yang dicintaiNya. 

 Tawassul dan Memohon Syafa
Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah al Uzhma Ja'far Subhani berkenaan dengan beberapa syubhat yang menyebutkan memohon syafaat melalui para Wali Allah atau yang dikenal dengan istilah bertawassul adalah perbuatan syirik dan sia-sia, memberikan bantahan dan penjelasannya.
Berikut teks lengkap tanya-jawab tersebut.
Pertanyaan:
Bagaimana anda mengatakan, bahwa ucapan, "Wahai Imam yang mulia, berikanlah kesembuhan pada anakku", sementara kesembuhan sendiri berasal dari Allah yang merupakan Zat Maha Penyembuh, apakah ucapan tersebut tidak terkategori sebagai bentuk kesyirikan?
Jawaban:
Kami telah memberikan penjelasan mengenai hal ini berkali-kali. Bahwa yang menentukan suatu amalan berupa aplikasi dari tauhid atau merupakan bentuk kesyirikan bukan ditangan kita. Melainkan wewenang sepenuhnya Allah SWT. Akan kami jelaskan secara sederhana sebagai berikut:
Didalam al-Qur'an al Karim disebutkan perintah untuk mentadabburi dan mempelajari ayat-ayat Al-Qur'an dengan mengamati secara keseluruhan dan tidak parsial dengan hanya mengambil pesan dari satu ayat dan mengabaikan ayat yang lain. Misalnya, dalam sejumlah ayat, Allah SWT menyampaikan bahwa Dialah yang Maha Mengatur segala urusan. Seperti dalam surah Yunus ayat  3 dan 31, ar Ra'ad ayat 2 dan As Sajdah ayat 5. Dalam ayat-ayat tersebut disebutkan Allahlah yang Maha Mengatur segala urusan. Namun jika kita memperhatikan pada surah an Naziat ayat 5 justru berbunyi, "dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia)". Melihat sekilas, maka kita bisa berkesimpulan ayat-ayat tersebut bertentangan. Namun sesungguhnya dalam Al-Qur'an tidak terdapat satupun ayat yang bertentangan sebagaimana firman Allah SWT, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." Qs. An Nisa: 82. Maka dapat dikatakan, bahwa maksud ayat yang pertama adalah bahwa kendali sepenuhnya berkenaan dengan pengaturan urusan dunia adalah Allah SWT, namun karena urusan dunia tidak bisa lepas dari proses sebab-akibat , maka dibutuhkan pengatur-pengatur perantara yang tetap dalam kontrol dan kendali Allah sepenuhnya yang berbuat untuk mengatur urusan dunia melalui izin Allah. Misalnya untuk urusan menurunkan rezeki, mengatur hujan, maka yang melakukan pekerjaan tersebut adalah kelompok malaikat yang mendapat perintah dan izin dari Allah SWT. Dan para malaikat yang mengatur urusan dunia tersebut tidak bisa bertindak sendiri dan berlepas dari kendali Allah SWT.
Contoh lainnya. Meskipun kita menemukan ayat yang bercerita mengenai Nabi Ibrahim as yang menyebutkan Allah SWT adalah Zat yang Maha Penyembuh, dengan berkata, " dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku," [Qs. Asy Syu'araa': 80] namun, kita juga tidak bisa memungkiri, bahwa Allah SWT menyampaikan bahwa pada perut lebah terdapat obat yang dapat menyembuhkan penyakit, sebagaimana terdapat dalam surah An Nahl ayat 69, begitu pula pada surah Ali Imran ayat 49 yang menceritakan kisah mengenai Nabi Isa as yang dapat menyembuhkan penyakit dan menghidupkan orang mati dengan seizin Allah SWT. Oleh karena itu logika Al-Qur'an adalah kesembuhan, atau bahkan menghidupkan orang yang sudah mati dapat dilakukan oleh siapapun yang telah mendapat izin dari Allah SWT. Karenanya, memohon syafaat pada Wali-wali Allah, bukan hanya bukan berupa kesyirikan melainkan termasuk dalam bagian tauhid, yang percaya dan yakin bahwa Allah SWT memiliki kuasa penuh untuk memberikan kesembuhan melalui perantara orang-orang yang dicintaiNya.

Syiah Hakiki Kedepankan Persatuan Islam, Bukan Perselisihan

"Para tokoh Syiah, baik Imam Khomeini dan lain-lain selalu menekankan persatuan umat Islam, oleh karena itu Syiah yang punya tujuan menyulut perselisihan dan didakwahkan lewat media massa London dan Amerika Serikat, tidak berjalan di jalur Syiah yang hakiki."
 
 Syiah Hakiki Kedepankan Persatuan Islam, Bukan Perselisihan
Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei, menyinggung agitasi musuh umat Islam dan mengatakan, "Para imperialis dan adidaya khususnya Amerika Serikat, tidak keberatan dengan perusakan negara-negara dan pembunuhan manusia demi mencapai kepentingan ilegal mereka."
Hal itu dikemukakan Rahbar hari ini (Rabu, 11/9) dalam pertemuan dengan para pegawai urusan haji Iran.
"Haji adalah modal kekuatan politik, budaya, dan spiritual masyarakat Islam," kata Rahbar seraya menyinggung kondisi dunia Islam dan kawasan saat ini serta upaya orang-orang jahat untuk menyulut bentrokan antarumat Islam dengan alasan perbedaan mazhab serta berbagai ancaman dan upaya pengobaran perang oleh kaum imperialis.
"Kami berharap sikap baru Amerika Serikat terkait Suriah, serius dan jauh dari penipuan, serta benar-benar kembali dari sikap sewenang-wenang dan keliru selama beberapa pekan terakhir," tegas Rahbar.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan bahwa salah satu persyaratan haji yang sejati adalah perilaku bersahabat umat Muslim dalam ibadah besar ini. "Menjauhi perdebatan pada hari-hari haji yang disebutkan dalam Al-Quran adalah penekanan untuk tidak berdebat dengan saudara sesama Muslim yang ini juga mencakup menghindari perdebatan verbal dan menjauhi kebebencian batin."
Sangat disayangkan sekali, sejumlah orang berpikiran menyinggung menafsirkan lain dari larangan berdebat pada masa-masa pelaksanaan haji. Mereka berusaha menyoal baraah dari kaum musyrikin itu padahal perdebatan dengan kemusyrikan dan kufar, merupakan salah satu perintah paling mendasar Islam."
Beliau mengharapkan kewaspadaan di hadapan rencana para pendengki untuk menciptakan perselisihan dan bentrokan mazhab. Beliau menegaskan, "Musuh umat Islam mengetahui dengan baik bahwa bentrokan mazhab akan menguntungkan rezim penjajah Zionsi dan oleh karena itu mereka menggulirkan kelompok-kelompok Takfiri di satu sisi, dan menciptakan media-media yang terkesan Islami dan bahkan Syiah untuk mengobarkan perpecahan di sisi lain, demi mengadu umat Islam.
Rahbar menambahkan, "Para tokoh Syiah, baik Imam Khomeini dan lain-lain selalu menekankan persatuan umat Islam, oleh karena itu Syiah yang punya tujuan menyulut perselisihan dan didakwahkan lewat media massa London dan Amerika Serikat, tidak berjalan di jalur Syiah yang hakiki."
Ayatullah Khamenei kembali menyinggung satu poin penting haji yang membantu meningkatkan kekuatan adalah pertukaran budaya Islam murni antara umat Islam serta pengetahuan fakta dan perkembangan masyarakat Islam pada masa-masa pelaksanaan haji.
"Mengingat besarnya volume dan tak terbayangkan media-media musuh pemerintahan Islam, salah satu tugas para hujjaj Iran adalah memperkenalkan dan menunjukkan citra Islam dan Syiah serta kenyataan dan perkembangan pemerintahan Islam melalui ucapan dan amal mereka," jelas Rahbar.
Menyinggung berbagai pengobaran api oleh musuh-musuh umat Islam di Pakistan, Afghanistan, Irak, Suriah dan Bahrain dengan alasan Sunni-Syiah serta tewasnya ratusan manusia tak berdosa, Rahbar menegaskan, "Mereka, demi kepentingan nasional yang mereka klaim dan pada hakikatnya adalah kepentingan rezim Zionis dan para investor besar, bahkan siap untuk mengobarkan api (perang) dan menistakan kepentingan negara dan bangsa lain."
"Republik Islam Iran mengawasi dengan penuh seksama dan waspada seluruh transformasi di kawasan," tegas Sayid Ali Khamenei.
"Kita sebagai sebuah bangsa besar di kawasan vital ini, harus memiliki pandangan yang benar dan dengan mengerahkan kekuatan Islam, menunjukkan tujuan luhur dan manusiawi kita yang berlandaskan pada Islam, kepada semua orang, serta menyeru umat manusia untuk menggapai keberhasilan gerakan berdasarkan Islam," tutur Rahbar.

Deklarasi Konferensi Internasional 

Persatuan Islam Ke-26

Konferensi Internasional Persatuan Islam Ke-26 di Teheran Iran berakhir Senin, 04 Februari, dengan sebuah deklarasi dari para ulama dan cendekiawan muslim. Dalam deklarasi itu mereka menekankan pentingnya penyusunan strategi-strategi praktis dan aplikatif dalam rangka menciptakan taqrib atau pendekatan mazhab-mazhab Islam dan membentuk umat Islam yang bersatu.
 
Teks lengkap deklarasi itu sebagai berikut:
Dengan Nama Allah Maha Pengasih Maha Penyayang
Dan puji syukur kehadiran Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kami panjatkan kepada junjungan para makhluk-Nya Nabi Muhammad beserta keluarga suci dan sahabat yang mulia, begitu pula orang-orang yang mengikuti mereka secara baik sampai hari kebangkitan. Adapun selanjutnya:
Dengan pertolongan Allah Swt dan bertepatan dengan Minggu Persatuan Islam serta hari kelahiran Nabi Muhammad Saw dan Imam Ja'far Shadiq as, Forum Internasional Pendekatan Mazhab-Mazhab Islam (FIPMI) telah menyelenggarakan Konferensi Internasional Persatuan Islam Ke-26 pada tanggal 15-17 Rabi'ul Awal 1434 H di Teheran dengan dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan ulama dan cendekiawan; baik dari Republik Islam Iran maupun dari negara-negara di dunia.'
Tema konferensi persatuan kali ini adalah 'Nabi Muhammad Saw, Simbol Identitas Umat Islam Bersatu', dan Dr. Ahmadi Nejad presiden RI Iran telah membuka konferensi ini dengan pidatonya yang komprehensif.
Para peserta konferensi meminta dengan sangat untuk bertemu dengan Ayatullah Uzma Imam Ali Khameneh'i selaku pimpinan Revolusi Islam Iran dan mendengarkan pesan-pesan berharga beliau.
Dalam konferensi yang berjalan tiga hari ini, para peserta mengikuti dua puluh seminar dan mereka telah mengajukan seratus dua puluh artikel yang secara terpusat membahas tema konferensi di atas.
Di akhir konferensi ini telah direkomendasikan hal-hal berikut:
1. Berdasarkan pada keniscayaan-keniscayaan di dalam Al-Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad Saw, para peserta konferensi menekankan bahwa Islam mempertemukan seluruh ahli kiblat (orang yang meyakini Ka'bah sebagai kiblatnya, baik dalam shalat atau dalam hal-hal yang lain), hal itu terbukti dengan dua syahadat dimana siapa pun yang mengucapkannya maka dia terjaga dari segala macam pelanggaran. Para peserta juga percaya bahwa taqrib mazhab-mazhab Islam merupakan jalan yang paling penting untuk merealisasikan persatuan umat Islam di semua bidang, maka semua pengikut mazhab-mazhab Islam yang meyakini rukun-rukun Islam dan pokok-pokok iman serta tidak mengingkari satu pun dari hal-hal yang niscaya dalam agama adalah secara keseluruhannya membentuk umat Islam yang satu, darah (nyawa) mereka setara, semuanya bertanggungjawab satu sama yang lain, bersatu di hadapan musuh, dan bekerjasama dalam merealisasikan tujuan-tujuan mulia Islam, sedangkan perbedaan-perbedaan politik seyogianya tidak sampai menyalahgunakan perbedaan-perbedaan akidah, sejarah atau pun fikih. Para peserta percaya bahwa pembuatan segala macam fitnah kelompok atau rasial tiada lain hanya akan membantu pihak musuh umat Islam dan menyukseskan rencana-rencana busuk mereka serta mengukuhkan pendudukan hina mereka terhadap negara-negara Islam, maka sudah sepatutnya bagi seluruh umat Islam untuk bangkit menghadapi mereka sekuat tenaga dan daya.
2. Para peserta konferensi menekankan bahwa Al-Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad Saw telah menciptakan suasana insani dan peradaban yang agung bagi umat manusia, mengembangkan suasana dialog yang membangun dan kebebasan berijtihad sesuai standar-standar syariat, menanamkan mental persaudaraan dan persatuan; yaitu, mental yang telah jelas dalam keterangan mengenai karakteristik umat Islam dan misi mulianya bagi seluruh umat manusia. Maka dari itu, keberagaman mazhab adalah hal yang alami dan berdampak konstruktif ketika dipandang dari sisi solusi yang ditawarkannya atas dasar syariat Islam untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
3. Para peserta konferensi telah melakukan kajian yang mendalam terhadap sejarah Nabi Muhammad Saw, dan mereka menekankan pentingnya pengambilan manfaat dari sejarah beliau untuk setiap aspek kehidupan kontemporer. Aspek-aspek yang dimaksud seperti:
  1. Tidak menyingkirkan satu pun dari aliran Islam pada saat menyusun undang-undang dasar; karena Nabi Muhammad Saw telah mengumpulkan semua kabilah dan suku kota suci Madinah, termasuk di antara mereka kaum Yahudi dan penyembah berhala, mereka semua beliau tempatkan di bawah naungan dokumen yang sangat penting bernama ShohĆ®fah MadĆ®nah.
  2. Memperhatikan kondisi hak dan kebebasan umum, lebih khusus kebebasan berakidah, dalam undang-undang dasar; karena Nabi Muhammad Saw sendiri telah menetapkan lebih dari satu pasal mengenai hak dan kebebasan ini.
  3. Memperhatikan kerukunan sosial, lebih khusus dalam undang-undang dasar, sekiranya hal itu menjanjikan kehidupan yang mulia bagi kaum miskin.
  4. Mendorong negara-negara Islam untuk menjadikan syariat Islam sebagai sumber undang-undang mereka, dan itu mencakup semua mazhab fikih Islam, termasuk di dalamnya empat mazhab Ahli Sunnah dan mazhab Syi'ah serta mazhab-mazhab lain yang diakui.
  5. Pengadaan hadiah internasional tahunan bagi penelitian-penelitian yang paling baik tentang sejarah Nabi Muhammad Saw, dimana mempunyai inovasi dan pembaruan di bidang karya tulis islami.
4. Para peserta konferensi menekankan bahwa umat Islam sedang menghadapi masalah-masalah besar yang sasarannya adalah ideologi, tokoh, elemen-elemen asli, dan peran peradabannya, sehingga mereka semua berada dalam bahaya konspirasi pemecahbelahan dan pemetakan dari sisi geografi, bahasa, ras, mazhab bahkan sejarah. Selain itu, masalah besar yang dihadapi oleh umat Islam juga bertekad untuk mencegah mereka tetap terbelakang dari berbagai dimensi, seperti dimensi sosial, keilmuan, ekonomi, militer dan lain sebagainya, bertekad menjauhkan mereka dari agama Islam, mencetuskan keraguan akan kemampuan mereka untuk melawan masalah-masalah baru, menyebarkan perilaku menyimpang dan materialis, menyebarkan benih taklid terhadap Barat dan terpana di hadapannya, melemahkan pendidikan Islam, menanamkan keraguan mereka akan kemampuan untuk sadar dan memberi pencerahan terhadap umat, menyusup ke media-media Islam sekaligus menyebarkan mental menyerah dan kerusakan moral sehingga mereka tidak mampu menjalankan rencana penggagalan konspirasi musuh dan tidak mampu memberi pencerahan serta tidak mampu membangun sosok muslim yang seimbang.
5. Para peserta konferensi menekankan bahwa kepentingan-kepentingan dan kecenderungan-kecenderungan politik serta kondisi-kondisi fanatisme dan kebodohan yang terdapat di sebagian pengikut mazhab-mazhab Islam terhadap mazhab-mazhab yang lain jangan sampai berkembang menjadi kondisi perpecahan yang menyimpang dan mendukung munculnya fenomena radikalisme, ekstrimisme, takfiri, permusuhan, dan dendam, jangan pula perselisihan pendapat atau pemikiran itu beranjak ke perselisihan dalam kancah praktis, karena itu akan bersampak sangat negatif dan berbahaya bagi umat Islam serta membuka lebar ruas-ruas jalan bagi musuh untuk manyarankan pukulan mereka kepada ideologi umat, kecenderungan teoritis dan praktis yang sesungguhnya.
6. Demi merealisasikan persatuan di antara Ahli Kiblat dan mendekatkan mazhab-mazhab Islam, para peserta konferensi meyakini kewajiban untuk saling menghormati satu sama yang lain dan menyerahkan perbedaan-perbedaan yang ada kepada para ulama serta para ahli tanpa melakukan penghinaan atau mengambil sikap yang tidak sopan kepada siapa pun.
Para peserta konferensi juga menekankan bahwa sama sekali tidak bisa dibenarkan segala bentuk penghinaan atau pelecehan terhadap kelompok tertentu, lebih khusus penghinaan terhadap Ahli Bait Nabi Muhammad Saw, isteri dan sahabat beliau serta para tokoh muslim, baik itu dilakukan secara langsung atau kepada hal-hal yang berhubungan erat dengan mereka, baik itu berupa penghinaan secara lisan atau tindakan.
Di samping itu, sama sekali tidak bisa dibenarkan segala bentuk pelecehan terhadap masjid-masjid, husainiyah-husainiyah, pemakaman-pemakaman, dan pusat-pusat agama lainnya.
Dalam hal ini, para peserta konferensi menyatakan dukungan dan penghargaan mereka atas fatwa bersejarah yang disampaikan oleh pimpinan Revolusi Islam Ayatullah Uzma Ali Khameneh'i yang mengharamkan segala bentuk penghinaan terhadap tokoh-tokoh dan simbol-simbol Islam, begitu pula penghinaan terhadap isteri-isteri Nabi Muhammad Saw.
7. Para pserta konferensi menekankan penting sekali penyusunan program yang terperinci dalam rangka merealisasikan taqrib atau pendekatan mazhab-mazhab Islam di bidang-bidang berikut:
  1. Meningkatkan kesadaran Muslimin dalam berbagai hal, lebih khusus dalam hal pemahaman agama Islam, ajaran, dan tujuan-tujuannya serta kesadaran tentang kenyataan yang sedang terjadi di berbagai bidang.
  2. Menuntut negara-negara Islam untuk menjalankan syariat Islam di semua aspek kehidupan.
  3. Mengaktifkan proses pendidikan multi-dimensi untuk berbagai lapisan masyarakat Islam dan sesuai dengan ajaran agama Islam.
  4. Mengupayakan pengambilan sikap-sikap praktis yang satu tentang masalah-masalah yang besar dan menciptakan kerukunan umat di semua bidang.
  5. Mengaktifkan lembaga-lembaga Islam bersama seperti Organisasi Kerja Sama Islam (Organization of Islamic Cooperation), organisasi-organisasi swasta, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, badan-badan khoiriyah, lembaga-lembaga pendidikan dan media.
  6. Menggunakan secara maksimal semua fasilitas politik, ekonomi, dan geografi serta potensi keilmuan umat Islam dan memobilisasinya demi merealisasikan tujuan-tujuan yang besar serta menghadapi berbagai persoalan.
  7. Membantu minoritas-minoritas muslim di seluruh penjuru dunia agar dapat mempetahankan identitas mereka dan menerapkan syi'ar-syi'ar keagamaan. Begitu pula mengkatifkan peran mereka di tengah masyarakat dan menjaga hak-hak non muslim di tengah masyarakat muslim.
  8. Mengambil langkah-langkah serius untuk menerapkan Deklarasi Islami Hak-hak Manusia yang dikeluarkan oleh Organisasi Kerjsama Islam.
  9. Menekankan peran komunitas-komunitas muslim untuk membangun masa depan mereka dan berpartisipasi dalam pembinaan, pola hidup, serta perencanaan proses peradaban manusia.
  10. Kaderisasi generasi Islam dengan budaya muqawama dan kemuliaan serta membentuk struktur masa depan yang unggul dengan menekankan peran aktif wanita dan anak-anak muda.
8. Para peserta konferensi menyerukan inovasi di segala bidang pemikiran yang berujung pada taqrib, khususnya dengan memperhatikan hal-hal berikut:
  1. Pendalaman pada moderasi atau kesimbangan dalam memahami syariat.
  2. Perhatian terhadap fikih prioritas dan identifikasi tujuan serta perhatian atas situasi yang berubah-ubah dalam mengambil keputusan syariat.
  3. Perhatian terhadap tujuan dan maksud syariat serta karakteristik umum agama Islam.
  4. Penghidupan ilmu fikih komparatif dan ilmu khilaf (perbedaan hukum fikih).
  5. Perhatian terhadap proses ijtihad yang muncul dari lembaga-lembaga fikih.
  6. Pengawasan proses fatwa sesuai dengan standar-standar penyusunan lembaga-lembaga fikih.
9. Pada aspek praktis, para peserta konferensi merekomendasikan hal-hal berikut:
  1. Penyebarluasan logika dialog antar muslim berdasarkan prinsip-prinsip syariat.
  2. Penyadaran kembali elit dan juga masyarakat muslim akan pentingnya budaya taqrib dan penyebarluasan mental kerukunan serta persaudaraan dan cinta di antara lapisan-lapisan masyarakat.
  3. Upaya bersama untuk mengambil sikap yang satu dalam persoalan-persoalan yang sangat menentukan, seperti: 1) Penerapan syariat Islam. 2) Penanggulangan atas kendala-kendala yang besar. 3) Pengutamaan kepentingan umum atas kepentingan khusus.
  4. Mendukung pendirian lembaga-lembaga persatuan dan taqrib di seluruh bidang seperti media, sosial, dan pendidikan di mana saja.
  5. Mendukung penelitian-penelitian berorientasi taqrib di universitas-universitas dengan cara membuka bidang-bidang khusus akademi, mendukung tesis-tesis ilmiah taqrib, dan menguatkan interaksi spesialis.
  6. Pengawasan atas proses fatwa berdasarkan standar yang diterima oleh lembaga-lembaga fikih.
10. Para peserta konferensi menyatakan bahwa seruan taqrib berarti fanatisme mazhab atau penyebaran mazhab di antara pengikut mazhab yang lain, apa yang oleh sebagian kelompok dibesar-besarkan dengan nama pensyi'ahan orang sunni atau pensunnian orang syi'ah tiada lain dimaksudkan untuk membuat fitnah di tengah kaum Muslimin dan memperluas jangkauan perselisihan di antara barisan umat Islam.
11. Para peserta konferensi mengutuk segala bentuk kejahatan Zionis terhadap masyarakat yang sabar dan bertahan di Palestina, khususnya kejahatan-kejahatan brutal yang terjadi di Gaza seperti pembantaian dan pengusiran ribuan penduduk Palestina, begitu pula upaya untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha dan rumah-rumah penduduk Palestina di Baitul Maqdis, dan penyahudian penduduk Palestina dengan membangun pemukiman-pemukiman yahudi di sana.
Di samping itu, para peserta mengucapkan selamat kepada bangsa pahlawan Palestina yang berani, berjuang dan bertahan. Mereka juga menyatakan dukungan terhadap segala upaya perdamaian di antara kelompok-kelompok Palestina dan penyatuan mereka.
Mereka juga menekankan kembali pentingnya penegakan hak-hak masyarakat Palestina dan yang paling penting dari itu adalah hak menentukan nasib sendiri serta hak mendirikan negara yang mandiri di seluruh tanah air Palestina dengan ibukota Quds yang mulia, demikian pula hak mereka untuk pulang ke tanah air mereka sendiri.
Mereka juga menuntut kepada masyarakat internasional untuk menghakimi para penjahat zionis dan menjatuhi sanksi kepada mereka atas kejahatan-kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusian yang telah mereka lakukan.
12. Para peserta konferensi menekankan pentingnya solusi islami bagi krisis-krisis dunia Islam, khususnya di Suriyah dan Bahrain. Begitu pula pentingnya ulama dan tokoh muslim untuk berperan aktif dalam mengajukan solusi islami atas krisis dan mendirikan komite khusus yang bertugas sebagai penengah antara negara-negara, bangsa-bangsa atau kelompok-kelompok yang bertikai, sehingga dengan demikian akan terjadi pendekatan perspektif dan juga tercipta solusi islami yang damai bagi problem yang sedang dialami oleh Suriyah serta Bahrain.
13. Para pserta konferensi mengatahui bahwa Forum Internasional Pendekatan Mazhab-Mazhab Islam [FIPMI] di perjalanannya selama dua puluh tahun telah memainkan peran penting dalam merealisasikan butir-butir tersebut di atas, tapi terdapat banyak halangan dan kekurangan yang menuntut upaya lebih besar dan langkah lebih cepat demi merealisasikan tujuan-tujuan itu. Maka para pserta konferensi merekomendasikan hal-hal berikut:
1) Melakukan penyempurnaan dan perluasan terhadap Forum.
2) Mendirikan pusat dialog antar ulama dan cendekiawan dari berbagai mazhab Islam.
3) Mengembangkan aktifitas Forum dalam memperdalam Kebangkitan Islam, membimbingnya, dan mencegah jangan sampai gerakan ini disimpangkan oleh elemen-elemen yang meragukan.
4) Mendirikan Himpunan Ulama Muqawama dan Taqrib serta Himpunan Internasional Wanita Muslim serta Himpunan Pertisipan Langkah Praktis Taqrib.
5) Pengadaan sebanyak-banyaknya pusat daerah untuk melaksanakan program-program taqrib dan mengintai gerakan-gerakan musuh.
6) Mengaktifkan dan menerapkan Pakta Persatuan Islam yang dikeluarkan oleh FIPMI pada tahun 2008 M.
7) Meningkatkan aktifitas media dalam kaitannya dengan misi tablig Islam.
8) Meningkatkan perhatian terhadap syi'ar-syi'ar dan acara-acara kegamaan, khususnya haji serta hadir aktif di sana.
9) Hadir aktif di universitas-universitas dan pusat-pusat keilmuan serta menjalin hubungan seerat mungkin dengan para dosen dan mahasiswa di sana.
10)Membuka cabang Universitas Mazhab-Mazhab Islam lebih banyak lagi, baik di dalam negeri Iran maupun di luar.
15. Konferensi menunut Dewan Tinggi Syura dan Sekretarian Forum untuk mengkaji evaluasi dari komisi-komisi yang bernama 'Nabi Agung Muhammad Saw dan Identitas Umat Islam Bersatu', 'Persatuan Islam dan Cakrawala Masa Depan', 'Kebangkitan Islam dan Penyebarannya', 'Wanita Muslim', 'Pedagang dan Investor', dan 'Krisis-krisi Dunia Islam' serta mengambil langkah-langkah manajerial yang diperlukan untuk menerapkan rekomendasi mereka, dan pada akhirnya memberikan laporan pada pertemuan yang selanjutnya.
16. Para peserta konferensi menjunjung para pelopor taqrib dan persatuan Islam yang antara lain adalah: Sayid Jamaludin Husaini, Syaikh Muhammad Abduh, Syaikh Mahmud Syaltut, Imam Brujurdi, Imam Khumaini, Imam Maudidi, Imam Kaftaru, Imam Musa Shadr, Imam Khameneh'i, dan Ayatullah Syaikh Muhammad Ali Taskhiri serta lain-lain.
17. Para peserta konferensi menyatakan bahwa muqawama adalah hak yang sah bagi masyarakat. Mereka mengutuk segala bentuk terorisme indivdual, terorisme kolektif dan terorisme negara, dimana seringkali sebagian negara melakukannya dengan tabir globalisasi dan demokratisasi negara, semua terorisme itu terkutuk menurut Islam dan dunia pada umumnya. Di samping itu, para peserta menyatakan dukungan mereka terhadap Muqawama Islam di Palestina dan Libanon.
18. Para peserta konferensi mengucapkan selamat atas kemenangan-kemenangan besar yang diraih oleh masyarakat muslim dalam kebangkitan mendunia mereka dan perubahan rezim diktator yang mereka lakukan seperti di Tunisia, Mesir, Libiya dan Yaman, begitu pula menghendaki kelanjutan upaya untuk sampai kepada hak-hak lain mereka dan kelanjutan bantuan materi serta maknawi kepada masyarakat muslim di Miyanmar. Mereka juga meminta kepada masyarakat pahlawan Irak untuk melanjutkan usaha mereka dalam membangun negara dan merealisasikan persatuan serta kerukunan di antara mereka.
19. Para peserta konferensi mengucapkan selamat dan penghargaan kepada perjuangan bangsa Iran dan kepemimpinannya dalam rangka menerapkan syariat Islam di semua aspek kehidupan, dan mereka mengutuk semua konspirasi terhadap proses yang penuh berkah ini. Mereka juga menyatakan dukungan atas sikap Republik Islam Iran dalam meningkatkan kemampuan nuklirnya dengan tujuan damai, dan mereka mengutuk semua cara busuk yang dilakukan musuh untuk menghalangi penegakan hak yang sah dan sesuai dengan perjanjian serta protokol-protokol internasional. Mereka juga mengajak negara-negara Islam lainnya untuk menggunakan pengalaman ini.
20. Para peserta konferensi menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada Republik Islam Iran dan Rahbar Imam Ali Khameneh'i. Mereka juga menyampaikan terimakasih kepada FIPMI yang telah menjadi tuan rumah atas penyelenggaraan konferensi ini, karena penyelenggaraan seminar dan konferensi semacam ini mempunyai berkah yang banyak sekali.
Pada akhirnya, deklarasi ini ditutup dengan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw beserta keluarga suci dan sahabat mulia beliau. [FIPMI – ND] sumber:http://umatyangsatu.blogspot.com/



0 comments to "Kota Qum dijadikan Sarang Mata-mata ADU DOMBA Sunni & Syi'ah (Api Yang Menyasar Islam Sunni dan Membakar Islam Syiah) oleh Zionis Internasional berbaju AGAMA...WASPADALAH.."

Leave a comment