Home , , , , , , , , , , � KENAPA TAKUT SYI'AH... (karena sudah diembargo lebihkurang 32 tahun oleh Amerika dan Sekutunya Tambah MAJU & PINTER, Mandiri bikin pesawat, kapal selam, rudal, mobil bahkan bikin satelit sendiri)... TERUS karena ZIONIS & Sekutunya Takut...kita mesti ikutan TAKUT...????!!!!????!!!!! ANEH bin AJAIB...!!!!!!

KENAPA TAKUT SYI'AH... (karena sudah diembargo lebihkurang 32 tahun oleh Amerika dan Sekutunya Tambah MAJU & PINTER, Mandiri bikin pesawat, kapal selam, rudal, mobil bahkan bikin satelit sendiri)... TERUS karena ZIONIS & Sekutunya Takut...kita mesti ikutan TAKUT...????!!!!????!!!!! ANEH bin AJAIB...!!!!!!

KENAPA KITA REPUBLIK INDONESIA "TAKUT" AKAN PENYEBARAN ISLAM SYI'AH 12 Imam / Mazhab Jakfari/ Imamiah..... SAMPAI JADI SYIAHPHOBIA bahkan IRANPHOBIA... padahal di negara mayoritas Syiah 12 Imam REPUBLIK ISLAM IRAN katanya TIDAK TAKUT akan PENYEBARAN ISLAM SUNNI bahkan ISLAM WAHABI... tidak ada tuh istilah SUNNIPHOBIA atau WAHABIPHOBIA apalagi TAKFIRIPHOBIA di negara Republik Islam Iran... apa karena Para Ulama yang menjadi CORONG TAKFIRI (sadar atau tidak sadar) sudah terganggu "Jatah Pulus"nya??? atau TAKUT jamaahnya jadi IKUTAN Islam Syi'ah, sehingga habis jamaahnya..????

Republik Islam Iran, Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi adalah Anggota sesama Organisasi Kerjasama Islam (OKI) berarti sama ISLAM...Mau jadi Wahabi, Mau jadi Sunni atau mau jadi Syi'ah... itu adalah pilihan masing-masing ummat ISLAM tanpa ada orang atau negara yang Berhak MEMAKSAKANNYA...!!!!!

Biarlah masalah Keyakinan mau ikut Islam SUNNI (Republik Indonesia, Malaysia, Yaman, Mesir,Suriah dll) atau ikut Islam SYI'AH 12 Imam/Imamiah/mazhab Jakfari (Republik Islam Iran) atau bahkan IKUT ISLAM WAHABI (yang dianut Resmi oleh Pemerintah Arab Saudi)..... UMMAT ISLAM sendiri yang menentukan...
KENAPA TAKUT hilang jamaah dan simpatisan...????!!!!???? Apalagi sampai punya Rencana bikin Undang-undang Pelarangan Islam Syi'ah..???... Syi'ah yang mana...???).
Di Republik Islam Iran yang mayoritas penduduknya ISLAM SYI'AH 12 Imam / Imamiah/mazhab Jakfari saja TIDAK TAKUT akan Penyebaran ISLAM SUNNI dan ISLAM WAHABI...bahkan ISLAM TAKFIRI sekalipun...????
MASALAH KEYAKINAN Beragama adalah masalah HATI KECIL kita masing-masing.....
Kalau semakin di intimidasi ISLAM SYI'AH 12 IMAM/IMAMIAH/MAZHAB JAKFARI bakal tambah TERKENAL... atau memang ini RESIKO.....jadi TERKENAL........ 







Nikmatilah keyakinanmu berupa agama maupun mazhab...
Orang Sunni sejati tak akan goyah oleh ajakan siapapun.
Orang Syiah sejati harus memberi kesempatan bila seorang Sunni ingin memperkenalkan mazhabnya.
Silakan perkenalkan mazhab Sunni di sentra2 komunitas Syiah, tapi jangan mengagresi keyakinan kesyiahan yang telah dipilihnya dengan cara pengkafiran dan hujatan, karena itu hanya akan membuat objek makin mantap dengan keyakinan pilihannya.
Enjoy your faith...

Pensyiahan
Tidak ada pensyiahan di negeri berpenduduk mayoritas Sunni. Tapi ketertarikan orang Sunni kepada Syiah adalah realitas dan fenomena yang tidak bisa dibantah.
PenSyiahan dan penSunnian bahkan Pemuslimam atau pengkristenan adalah kata-kata tak bermakna dan paradoksal, karena;
1. Keyakinan adalah peristiwa metafisik dan psikis. Ia adalah premispremis dan logos yang terbentuk dalam benak secara otomatis, bahkan kadang tidak disadari oleh subjek,terutama bila dihadirkan melalui narasi besar atau premis fundamemtal, disebut apriori.
Karena bersifat subjektif dan metafisik juga psikis, maka ia tidak tunduk pada hukum fisik, termasuk pemaksaan. Hal itu karena pemaksaan hanya akan mencapai hasil maksimal berupa pengakuan verbal.
2.Pemindahan keyakinan bahkan tentang sesuatu yang tidak bertalian dengan agama mungkin hanya bisa dilakukan bila pihak yang menjadi objek tidak memiliki keyakinan tentang masalah itu, meski secara sosial dianggap penganut keyakinan tertentu berdasarkan hukum relasi tempat.
Karena itu, Indonesia sulit untuk dianggap sebagai negeri berpenduduk mayoritas Sunni. Sunni (secara terminologis bukan "selain Syiah", tapi sebuah mazhab kalam yang didasarkan pada prinsip ke'adil'an sahabat Nabi yang diyakini sebagai penghubung umat Islam dengan Nabi atau Quran dan Sunnah atau Hadis. Artinya, yang benar-benar Sunni secara kemazhaban itu bukan mayoritas.
3. PenSyiahan adalah frase yang nampaknya hanya menemukan terapannya dalam dunia khayal. Karena jauh hari sebelumnya digemborkan bahwa Syiah adalah kelompok yang menyembunyikan keyakinan asli atau bertaqiyah.
Bila taqiyah digambarkan oleh Pensesat Syiah sebagai Topeng guna menyembunyikan keyakinan, tentu tuduhan PenSyiahan tidak menemukan terapan objektif. Orang yang menyembunyikan keyakinan karena menghindari intimidasi orang-orang intoleran tidak akan berkesempatan untuk mengajak orang-orang yang mengiranya semazhab denganya untuk menganut mazhab yang dirahasiakannya.
4. Keyakinan adalah logos teologis dan keagamaan manusia. Ia mestinya tertanam berdasarkan PILIHAN karena KEPUASAN dan KEMANTAPAN, tanpa dipengaruhi oleh faktor selain itu. 
Karenanya, PenSyiahan dan PenSunnian atau modus misionari lainnya tidak akan berpengaruh. Di samping itu istilah PenSyiahan di daerah Sunni, demikian pula sebaliknya PenSunnian didaerah Syiah, kadang bisa ditafsirkan secara negatif sebagai ekspresi KETIDAKBERDAYAAN mempertahankan keyakinan. Hal ini juga berlaku atas orang-orang Syiah melontarkan istilah PenSunnian.
Nikmatilah keyakinanmu berupa agama maupun mazhab...
Orang Sunni sejati tak akan goyah oleh ajakan siapapun. 
Orang Syiah sejati harus memberi kesempatan bila seorang Sunni ingin memperkenalkan mazhabnya. 
Silakan perkenalkan mazhab Sunni di sentra2 komunitas Syiah, tapi jangan mengagresi keyakinan kesyiahan yang telah dipilihnya dengan cara pengkafiran dan hujatan, karena itu hanya akan membuat objek makin mantap dengan keyakinan pilihannya. 
Enjoy your faith... 

Malaysia, sebagai pemerintahan, adalah sebuah kerajaan yang dibagun diatas feodalisme dan sentralisme figur berdasarkan trah. Ia bukan contoh ideal kapanpun bagi bangsa Indonesia dalam konstitusi, toleransi dan pengelolaan kebhinnekaan.
Sejarah berdirinya Malaysia dibangun oleh kelas feodal ningrat bumiputera yan bergantung dengan kaum kolonial Inggris dan menjaga jarak dengan artikulasi perlawanan kaum bumiputera akar rumput ini beda sekali dengan Indonesia yang elitenya adalah kaum terdidik bumiputera dari keluarga priyayi pinggiran kelas dua karena merasa bahwa meski pendidikan tinggi tapi status sosialnya dipinggirkan. Kaum elite Indonesia justru merangkul kelas bawah dalam perlawanannya terhadap nekolim. Dari sini kita melihat mengapa konstitusi dan Pancasila karakternya nasionalis inklusif kosmopolit sekaligus sosialistik merakyat! Sebagai tambahan info bahkan kaum-kaum kiri dan sosialis Malaysia sebenarnya ingin mengadopsi ideologi Indonesia pada awal kelahirannya. (dikutip dari Airlangga Pribadi)
Agama di negeri yang dikuasai oleh beberapa orang itu memang satu-satunya budaya yang dapat memberi mereka legitimasi untuk mempertahankan kekuasaan saat nalar modern menolak segala bentuk feodalisme dan supremasi sosok, bukan nalar sehat dan akal budi.
Malaysia adalah potret Pemerintahan yang BELUM SUKSES menerapkan KESETARAAN.
Malaysia dengan catatan-catatan kelam hubungan dengan Indonesia sejak dulu hingga kini tak perlu dijadikan sebagai paramater penerapan konstitusi.
Konsititusi Indonesia adalah khazanah kearifan yang dihimpun dari beragam manusia dengan latar-belakang agama, tradisi, budaya, dan pengetahuan yang beragam.
Sebagai sebuah bangsa dan negara, kita bangsa Indonesia harus menghormatinya, tapi sebagai sebuah Pemerintahan, kita tak perlu menirunya. by facebooker (Muhsin Labib)


wahabi dan NU, Bersaing sejak Dulu

Nu Nahdlotul Ulama
Ponpes wahabi di indonesia saat ini sdh tersebar hampir di setiap provinsi, terbanyak di jabar dan jateng, alumni2nya tersebar dari sabang s/d merauke, bahkan ajaran wahabi  sdh masuk kurikulum sekolah semakin banyak guru2 yang bermanhaj wahabi, di setiap perguruan tinggi ada ponpes mahasiswa, wahabi berdakwah di semua instansi. inilah yg menjadi berkembangnya dakwah wahabi dengan pesat bahkan diperkirakan 20 thn lg, indonesia akan dikuasai orang-orang yg bermanhaj wahabi. orang wahabi banyak duitnya… hampir seluruh web mereka kuasai… maklum yg kuliah di saudi dikasih duit banyak jadi buta mata buta hati, wahabi akan terus berkembang dan membendung NU. Inikah ketakutan kalian kepada NU…dimana NU terus berkembang pesat dan semakin diakui masyarakat. NU tak kan terbendung.

Arab Saudi Perluas Pengaruh Atas NU Lewat Kekayaan

Arab Saudi menjadi negara Arab yang paling berpengaruh. Kerajaan ini mengandalkan kekayaan dari ladang minyaknya untuk mewujudkan kepentingannya.
Kerajaan Arab Saudi sepertinya tidak kekurangan sumber keuangan untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Memang kekayaan negara ini juga terbatas. Tetapi pemasukan dari ladang minyak masih memungkinkan para penguasa untuk menghamburkan kekayaannya. Saat ini cadangan kekayaan masih cukup untuk menjamin standar kehidupan tinggi bagi warganya dan mendukung sekutu di luar negeri.
Jutaan bagi dewan militer
Arab Saudi produsen minyak terpenting dunia
“Sudah jadi tradisi Arab Saudi menegakkan pengaruhnya melalui pemberian uang atau janji dalam bentuk pemberian uang”, kata Guido Steinberg, pakar Arab Saudi dari Yayasan Ilmu Pengetahuan dan Politik. Ini terlihat di Mesir. Disana Arab Saudi mendukung dewan militer yang mewakili rezim Mubarak dengan kucuran uang cukup besar. Selama puluhan tahun, mantan kepala negara Mesir itu adalah sekutu terpenting Arab Saudi. Banyak warga Mesir menjadi pekerja migran di negara-negara Teluk. Sebaliknya, warga Arab Saudi banyak yang memilih untuk berlibur di Mesir. Milyaran juga diinvestasi Arab di negara itu. Dewasa ini pun, Arab Saudi tidak mau melepaskan begitu saja pengaruhnya di Mesir.
Takut hilang kekuasaan
“Arab Saudi terus berusaha mendukung stabilitas rezim otoriter”, ujar Steinberg.
“Mereka punya tujuan bersama: mempertahankan kekuasaan.”
Ditambah lagi, adanya ketakutan terhadap kaum minoritas Syiah di wilayah timur.

Persaingan kekuasaan antara Republik Islam Iran dan Kerajaan Arab Saudi

Di Arab Saudi, kaum Sunni yang berkuasa. Wahabisme bisa dibilang adalah agama negara di Arab Saudi. Kini pengaruh Wahabisme meluas melewati batas kerajaan – walau setidaknya secara resmi pemerintah Arab Saudi menyatakan berusaha menekan arus ekstrimisme.
Wahabisme sangat berpengaruh
Kaum Wahabis di luar Arab Saudi juga mulai memiliki pengaruh lebih besar. “Sejak beberapa dekade lalu, khususnya awal 60an, warga Arab Saudi berupaya meyebarkan ajaran ini”, kata ilmuwan Islam Steinberg. “Khususnya di wilayah yang tidak akan memberikan perlawanan terlalu besar: di Afrika Barat, Asia Tenggara, Asia Selatan, juga di belahan barat dunia dan Eropa.”
Arab Saudi memiliki kota suci seperti Mekkah dan Madinah yang setiap tahunnya menerima kedatangan jutaan jemaah haji. Namun, secara tidak langsung, Arab dianggap turut berperan atas bertambahnya anggota kelompok teroris yang bermazhab Wahabi. Antara lain di Afrika Barat, Maghribi, di Asia Tengah dan Tenggara dan semenanjung Arab.
Ketegangan Sektarian
Kerusuhan ketegangan sektarian di Tunisia
Di Suriah, dimana minoritas Alawiyah yang menentukan haluan politik, pengaruh Arab Saudi tetap terbatas. Ini juga karena Suriah dianggap sebagai sekutu Iran. Tidak heran, jika dalam konflik aktual di Suriah, Arab Saudi secara terang-terangan mendukung keuangan para pemberontak.
Menurut laporan tidak resmi, Arab Saudi dan Qatar juga menyuplai senjata bagi penentang Presiden Bashar al Assad. Ini menyebabkan, perang saudara di Suriah semakin brutal dan solusi politik semakin tidak mungkin tercapai.
Suriah menjadi ajang perang dalam konflik regional antara Arab Saudi dan Iran. Dalam konflik ini, ketegangan sektarian antara kaum Sunni, sebagai pimpinan kekuasaan di Riyadh dan kaum Syiah, yang pusatnya di Teheran, memainkan peranan yang semakin besar. Jadi perang saudara di Suriah juga menjadi perang propaganda antara media di negara-negara ini. Stasiun televisi Al Jazeera dan Al Arabiya dipimpin oleh seorang Sunni.
Mitra ekonomi penting
Di kawasan Teluk Persia, kelompok monarki Teluk dan penguasa kaum Mullah di Iran sejak lama berkompetisi di bidang persenjataan. “Tujuan Arab Saudi adalah memperoleh peran hegemoni di kawasan tersebut”, jelas Thomas Demmelhuber, profesor ilmu politik di Universitas Hildesheim.
Di saat Teheran berupaya menjadi negara adidaya atom, Arab Saudi lebih berpegang pada janji perlindungan dari Amerika Serikat dan berbelanja senjata di luar negeri. Peran Arab Saudi sebagai penyuplai minyak dan mitra ekonomi terlalu penting untuk mendapat kritikan dari Amerika Serikat dan Eropa.
Bagaimanapun juga, Arab Saudi adalah satu-satunya negara yang mampu menaikkan produksi minyaknya dalam waktu hanya beberapa hari, dan dengan demikian bisa meregulasi harga minyak. Selama kasusnya masih seperti ini dan uang milyaran dari hasil penjualan minyak terus mengalir, maka di bidang ekonomi, politik dan agama, Arab Saudi tetap punya ruang bergerak amat leluasa
Kawan-kawan dan pengikut Ali percaya bahwa setelah Nabi wafat, kekhalifahan dan kekuasaan agama berada di tangan Ali, salah satu sahabat Nabi.
Namun, Ali dan kawan-kawan akhirnya harus kecewa karena setelah Nabi wafat, setelah selesai penguburan jenazah Nabi, pelaksanaan pemilihan khalifah dilakukan secara musyawarah. Ali dan kawan-kawan melakukan protes, tapi berlawanan dengan harapan mereka, protes itu tak diindahkan dan mereka malah diminta menurut karena keselamatan muslimin bisa terancam.
Protes dan kecaman inilah yang memisahkan kaum minoritas pengikut Ali (minoritas Syiah) dari kaum mayoritas Sunni, dan menjadikan pengikut-pengikutnya dikenal masyarakat sebagai kaum partisan atau Syiah Ali.
Syiah secara harfiah berarti partisan atau pengikut adalah kaum muslimin yang menganggap penggantian Nabi Muhammad SAW merupakan hak istimewa keluarga Nabi dan mereka yang dalam bidang pengetahuan dan kebudayaan Islam mengikuti mazhab Ahlul Bait. sumber : berbagai sumber, http://syiahali.wordpress.com http://syiahali.wordpress.com/2013/08/17/pbnu-dukung-penutupan-website-mazhab-wahabi-karenaisinya-memprovokasi-menghasut-meresahkan-dan-membakar-umat/

Isu Anti-Syiah di Malaysia Hanya Bersifat Sementara

Wakil Presiden Pas, Mohamad Sabu berpendapat bahwa isu Syiah yang kini sedang heboh dibicarakan termasuk tuduhan yang mengaitkannya dengan ajaran tersebut hanya bersifat sementara.

Mohamad yang lebih dikenal dengan sapaan akrab 'Mat Sabu' mengatakan, "Propaganda anti-Syiah segera reda setelah kebijakan negara barat termasuk Amerika Serikat (AS) yang kembali bersahabat dengan Iran."

Dalam kolom di situs resmi Pas, Harakah Daily, Rabu (11/12) Mohamad menulis artikel berjudul
"Dulu Komunis, Sekarang Syiah, Berikutnya... ? dan menyatakan, propaganda anti-Syiah akan padam sama seperti propaganda anti-komunis.

"Saya berkeyakinan penuh isu Syiah termasuk saya sendiri yang menjadi korban dalam masalah ini sedang dipermainkan. Menurut pandangan pribadi saya, ini hanyalah masalah sementara dan akan lebih cepat padam dari isu komunis."

"Namun dalam setiap pertarungan ideologi ada yang akan menjadi korban, baik itu tuduhan palsu, rekayasa dan sebagainya," katanya.

Melalui artikel tersebut, Mohamad berkomentar panjang mengenai posisi Iran dan bagaimana negara tersebut bakal menjadi kekuatan baru di Asia Barat karena memiliki kekuatan dari segi sumber minyak dan teknologinya.

Isu Syiah kembali memanas ketika Menteri Dalam Negeri, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi mengungkapkan ada pemimpin kanan Pas yang berpahaman Syiah.

Bahkan, Kementerian Dalam Negeri juga berjanji akan menggelar konferensi pers khusus untuk menunjukkan berbagai bukti tentang keterlibatan seorang pemimpin senior Pas dengan Syiah di Malaysia.

Namun, Mohamad yang dikaitkan tuduhan tersebut segera membantah tuduhan itu yang dinilainya berbahaya seraya menegaskan bahwa dirinya adalah penganut Ahli Sunnah Wal Jamaah.(IRIB Indonesia/MZ)

Semangat Situs NM.com Hujat Habib Rizieq

Posted by KabarNet pada 10/12/2013
Salah satu dari dosa besar adalah MEMFITNAH atau MENUDUH seseorang berbuat munkar. Tuduhan yang dialamatkan kepada orang lain sudah pasti merugikan orang tersebut, apalagi bila tuduhan itu tidak benar dan saat sang penuduh melakukan hal tersebut, sebenarnya yang paling merugi adalah penuduh itu sendiri karena pada dasarnya ia telah mengotori jiwanya dengan dosa.
Allah Ta’ala dalam firmanNya telah melarang perbuatan ini dan mengisyaratkan dengan perumpamaan yang MENJIJIKKAN bagi pelakunya. Tuduhan pada hakikatnya adalah KEBOHONGAN yang paling buruk. Sementara ketika tuduhan dilakukan tanpa kehadiran yang tertuduh, maka itu dikategorikan GHIBAH.
Kita sangat memahami dan menyadari bahwa menggunjing saudara sesama muslim (apalagi ulama) adalah merupakan DOSA BESAR. Hal ini diumpamakan Allah BAGAIKAN MEMAKAN DAGING BANGKAI saudaranya yang digunjingkan!..
Maksud Firman Allah Ta’ala : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk, karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”… (Al-Hujuraat: 12)
Yang lebih parah lagi, menuduh, menggunjing, mefitnah bahkan MEMPROVOKASI umat untuk membenci ulama demi kepuasan nafsunya. Apalagi hal itu dilakukan tertuju kepada seorang Ulama yang mukhlis, senantiasa berjuang membela agama Allah Ta’ala, tentu sangat meperihatinkan. Jika ada seorang yang mengaku muslim berbuat demikian, sungguh ia telah berani mengingkari firman Allah dan bersiap untuk menanggung segala resikonya di akhirat.
Kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW sudah seharusnya menjaga persatuan dan apabila ada perbedaan diantara kita, hendaknya diselesaikan dengan cara-cara yang dicontohkan Baginda Nabi SAW, seperti saat Baginda Rasulullah SAW hijrah ke Yatsrib (Madinah Al-Munawwarah) dan mendamaikan dua kabilah Aus dan Khazraj dalam persaudaraan, bukan malah justru memecah belah, MEMPROVOKASI, atau memperkeruh perselisihan. Sanggupkah kita mempertanggung jawabkan kelak atas andil kita dalam perpecahan umat?
Maksud firman Allah Ta’ala : “Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (Al-Hujuraat: 10)
Kini yang menjadi korban fitnah dari pihak yang tidak jujur adalah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab. Sebuah situs (NM.com) ikut serta menyebarkan fitnah pemelintiran perkataan Habib Rizieq tanpa ada TABAYYUN terlebih dulu kepada Habib Rizieq, hingga timbul fitnah yang sangat merugikan umat.
Situs yang tidak jelas identitasnya ini sering memuat artikel yang sangat kental dengan nuansa fitnah, provokasi yang memecah belah umat. Tidak seperti situs-situs islam lainnya yang gencar memberiktakan kabar yang membangkitkan semangat jihad dan pembelaan terhadap umat islam, situs NM.com ini malah menjadi ajang pemecah belah umat islam. Oleh karenanya, jangan disalahkan bila kemudian banyak pihak yang mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab terhadap situs ini dan apa tujuan dibuatnya.
Entah disengaja atau tidak, situs ini telah berbuat munkar yang mendustai judul situs mereka sendiri. Dengan mengedepankan hawa nafsu, mereka hendak menyudutkan Habib Rizieq dan memecah belah persatuan umat. Tanpa memikirkan konsekuensi perbuatannya, mereka dengan semangat memojokkan seorang ulama dan berharap ulama lain serta umat ikut membenarkan tuduhan dan opini mereka serta turut membenci Habib Rizieq Syihab. Na’udzubillah mindzalik!..
Beberapa saat yang lalu, ramai tuduhan palsu dilancarkan oleh pihak-pihak yang berpikiran buruk kepada Habib Rizieq Syihab. Mulai dari tuduhan berpaham syiah, cenderung syiah, membela syiah serta tuduhan-tuduhan lain. Upaya-upaya menggiring opini dan tuduhan palsu ini tak lain dan tak bukan didasari oleh PENYAKIT HATI atau HASAD yang sangat besar kepada Habib Rizieq. Dengan gegap gempita mereka ingin memberi cap syiah pada Habib Rizieq dan menggiring umat untuk mempercayai hal tersebut.
Orang-orang sejenis ini menganggap diri mereka suci dan selalu mengedepankan dan mencari kesalahan orang lain untuk diungkap, demi harga diri mereka. Kegemaran mereka untuk mengecam orang lain seraya menganggap suci diri sendiri sudah disinyalir oleh Alllah SWT: “Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah [Allah] yang lebih mengetahui [siapa] orang-orang yang bertakwa”.. (QS 53: 32)
Rasulullah SAW bersabda, maksud hadits: “Hati-hatilah kalian dari HASAD, karena sesungguhnya HASAD itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar atau semak belukar/rumput kering“. (Abu Dawud)
Bantahan terhadap tuduhan ini pun telah berulang kali ditanggapi oleh Habib Rizieq hingga yang terakhir adanya tantangan MUBAHALAH oleh Habib Rizieq terhadap pihak-pihak yang menuduh dirinya seorang syiah. Dalam banyak kesempatan, Habib Rizieq telah menyampaikan bahwa beliau berpaham AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH, BERMAZHAB AS-SYAFI’IYYAH DAN BERAQIDAH ASY’ARIYYAH. Namun itu belum bisa membuat pihak-pihak yang sinis terhadap beliau berdiam diri. Mereka terus saja menyudutkan Habib Rizieq hingga terpuaskan hawa nafsunya. Bayangkan dahsyatnya FITNAH ini, MEMPROVOKASI berbagai pihak untuk membenci seorang ulama! Sungguh keji.
Oleh karena itu, terkait tuduhan dan fitnah dari situs NM.com, yang gencar dialamatkan terhadap Habib Rizieq, maka alfaqir sebagai orang yang sangat menghormati Beliau sebagai guru, tak bisa berdiam diri melihat keadaan ini. Alhamdulillah alfaqir telah menerima pesan singkat berupa klarifikasi dari Habib Rizieq atas ucapannya yang dipelintir oleh pemberitaan situs-situs yang tidak bertanggung jawab. Berikut isi pesan singkatnya:
“Assalamualiakum Wr.Wb. ‘Afwan Akhi Ubaidillah yang baik, ana mau tanya, apa betul (-Ana yakin tidak betul, tapi sekedar Tabayyun-) bahwa kawan-kawan Wartawan JITU memberitakan obrolan kita kemarin bahwa ana menyatakan : “MENGKAFIRKAN SYIAH BERARTI MENYERANG DAN MENGHANCURKAN AHLUS SUNNAH”, sehingga itu yang diangkat dan diserang oleh Nahimunkar.com ??? !!!
Bahkan sejumlah Ikhwan dari Habaib dan Kyai yang berilmu dan mukhlishin SALAH PAHAM, sehingga ikut menyerang ana dan menyatakan ana BODOH dan TIDAK TAHU ILMU HADITS, serta sudah ketularan Kitab-kitab SYIAH.
Ana MEMANG BODOH, tapi yang ana nyatakan bukan seperti itu, tapi MENGKAFIRKAN SEMUA SYIAH berarti juga mengkafirkan semua perawi Syiah yang ada dalam Bukhari Muslim, dan itu sama dengan menyerang Bukhari Muslim sebagai TONGGAK Ahlus Sunnah. Tentu MENGKAFIRKAN SYIAH dan MENGKAFIRKAN SEMUA SYIAH dua hal yang berbeda.
Soal adakah Syiah yang KAFIR, jawabnya tentu ada. Syiah GHULAT yang menuhankan atau menabikan Ali RA atau meyakini Jibril AS salah menyampaikan Risalah, atau meragukan keaslian Al-Qur’an, atau mengkafirkan semua Shahabat Nabi SAW adalah KAFIR dan WAJIB KITA KAFIRKAN. Dan jenis Syiah Ghulat ini tak satu pun riwayatnya ada dalam Bukhari Muslim, bahkan ditolak oleh semua Ulama Hadits Aswaja. Bahkan perawi dari kalangan Syiah RAFIDHOH pun ditolak Bukhari Muslim karena mereka SESAT.
Perawi Syiah dalam Bukhari Muslim adalah perawi yang bukan Ghulat dan bukan Rafidhoh, sebagaimana dipaparkan oleh Imam Adz-Dzahabi rhm dalam Kitab Mizanul I’tidal Juz I hal 29 No.2 tentang Abaan bin Taghlib Al-Kufi, dan hal 53 No.86 tentang Ibrahim ibnul Hakam Al-Kufi. Dan diperkuat oleh Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani rhm dalam Kitab Lisanul Mizan juz I hal 103 tentang Khuthbatul Ashli Lil Imam Adz-Dzahabi pada paragraf tentang Abaan bin Taghlib dan Ibrahim ibnul Hakam.
Hal ini menunjukkan betapa INSHOOF nya Bukhari Muslim dan Para Imam Hadits SUNNI, walau riwayat Syiah sekali pun selama bukan Ghulat dan bukan Rafidhoh serta bukan pembohong tetap diterima riwayatnya, sekaligus jadi bukti adanya kelompok Syiah Mu’tadil yang tidak kafir sehingga riwayatnya boleh diterima.
Dan hati-hati, ini bukan untuk kebanggaan Syiah, karena tak satu pun hadits riwayat Sunni yang diterima Syiah, bahkan banyak riwayat Shahabat Nabi SAW ditolak Syiah. Berarti Sunni ADIL memiliki INSHOOF, sedang Syiah TIDAK ADIL karena TIDAK INSHOOF. Camkan !
Mohon klarifikasinya. cc : Ust.Khaththath dan H.Munarman SH dkk”.
———————————
Demikianlah klarifikasi yang disampaikan oleh Imam Front pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab. Ketika seorang menuduh maupun mefitnah saudaranya sesama muslim dengan mengedepankan hawa nafsu, terlebih lagi dengan memprofokasi, sehingga memecah belah umat, maka ia telah melakukan suatu dosa terberat.
Sudah seharusnya bila kita hendak menyampaikan pendapat orang lain, maka kita harus menjaga amanah dengan tidak mengurangi atau menambahi perkataan orang tersebut agar tidak terjadi salah paham akibat kecerobohan kita. Sesungguhnya disinilah letak kejujuran seseorang bisa dinilai, apabila ia telah berani memelintir perkataan ulama sampai terjadi fitnah, maka ia termasuk orang yang berbahaya. Ingat! Segala pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Ta’ala di akhirat kelak. Bertaqwalah kepada Allah!!..
Maksud firman Allah Ta’ala:“Dan janganlah kamu ikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya. Karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya.” (Al-Isra’: 36)
Mari kita banyak berdo’a kepada Allah Ta’ala agar menghilangkan HASAD dari dalam hati kita, sebagaimana do’a yang telah diajarkan Allah Ta’ala di dalam Al Qur’an, maksud firman Allah Ta’ala: “YA RABB KAMI, AMPUNILAH KAMI DAN SAUDARA-SAUDARA KAMI YANG TELAH BERIMAN LEBIH DULU DARI KAMI, DAN JANGANLAH ENGKAU MEMBIARKAN KEDENGKIAN DALAM HATI KAMI TERHADAP ORANG-ORANG YANG BERIMAN. YA RABB KAMI, SESUNGGUHNYA ENGKAU MAHA PENYANTUN LAGI MAHA PENYAYANG.” (Al-Hasyr: 10)
Penulis: Salim Syarief MD.

BUKU PINTAR BERDEBAT DENGAN WAHABI (Muhammad Idrus Ramli) free download

PP Muhammadiyah pernah menerbitkan SKPP Nomor 149/Kep/I.0/B/2006 untuk menyelamatkan Persyarikatan dari infiltrasi partai politik seperti PKS.
Sedangkan Nahdlatul Ulama juga mengeluarkan fatwa bahwa Khilafah Islamiyah tidak mempunyai rujukan teologis baik di dalam al-Qur’an maupun Hadits. PBNU mengingatkan bahwa ideologi transnasional memecah belah Indonesia dan merusak amaliyah diniyah umat Islam.
Kaum Wahabi (yang sudah diketahui umum) berada di balik ini semua dengan dana petro-dolar yang melimpah dan seperti tak pernah habis mencoba untuk menjadikan setiap umat Islam itu menjadi pengikut agama Wahabi yang merupakan sempalan dari Islam yang ramah lingkungan—Islam yang rahmatan lil ‘alamin; Islam yang dulu pernah diperkenalkan oleh Rasulullah dan Ahlul Bayt-nya yang disucikan serta para sahabat pilihan.
Berikut adalah cover dari buku yang bisa memberikan anda bekal untuk berhadapan dengan kaum Wahabi yang hendak memalingkan anda dari agama yang lurus. Anda tinggal klik saja sampul buku-nya. Selamat mengunduh. Semoga bermanfaat.
CLICK THE COVER TO DOWNLOAD
image

Debat seru antara Dr. Muhammad at-Tijani as-Samawi dengan seorang Ulama Wahabi dari Saudi, tentang Tawasul kepada Nabi

Dr. Muhammad at-Tijani as-Samawi, sarjana Syiah dari Tunisia ini telah menulis 11 buku mengenai Syiah. Banyak diantaranya telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Beberapa diantaranya berjudul: 

'Akhirnya Kutemukan Kebenaran' (KLIK DI SINI-DOWNLOAD),  ahli Zikr' dan 'Syiah, Ahlusunnah yang Sebenarnya'

DR. Sayyid Muhammad Tijani as-Samawi terhitung sebagai salah seorang cendikiawan muslim yang telah berkecimpung dan berbakti selama lebih dari 35 tahun dalam penelitian mengenai perbandingan mazhab Sunni dan Syiah. Diperkirakan telah lebih dari 2 juta orang yang akhirnya memeluk Syiah setelah membaca beberapa karya tulis beliau.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berikut ini adalah sekilas tulisan yang dikutip dari buku MADZHAB ALTERNATIF (KLIK DOWNLOAD)/Perbandingan Syi’ah-Sunnah/Judul Asli: Kullul Huluul ‘Inda Aalirrasuul karya dari Dr. Muhammad at-Tijani as-Samawi (semoga Allah mensucikan ruhnya)/ Penerbit Titian Cahaya / P.O Box 258 Cianjur 43200
---------------------------------------
Teman saya, seorang Ustadz dari Tunisia memberitahu saya bahwa temannya seorang laki-laki dari Arab Saudi akan datang besok pagi untuk melakukan dialog ilmiah dengan saya. Ia mengatakan bahwa ia akan menyediakan makan siang, dan besok adalah hari libur mingguan, sehingga kita mempunyai waktu yang cukup banyak. Kita sudah lama merindukan majelis seperti ini. Ia menambahkan, “Kami berharap Anda menang, dan jangan membuat kita malu, karena orang Saudi itu selalu menguasai pembicaraan dan tidak pernah memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara (maakilnaa bi qur’an). 

Pada saat yang dijanjikan, mereka datang ke rumah saya itu. Jumlah mereka semuanya tujuh orang, dan salah satunya adalah ulama Wahabi tersebut. Sehingga jumlah yang hadir bersama tuan rumah dan saya sebanyak sembilan orang. 

Setelah makan, majelis pun dimulai. Adapun yang menjadi topiknya adalah tentang tawasul dan perantaraan antara hamba dengan Tuhannya. 

Saya mengatakan bahwa dibolehkan bertawasul kepada Allah SWT dengan perantaraan Nabi, Rasul, para Wali dan orang-orang shaleh, karena terkadang manusia terhalang do’anya, disebabkan banyaknya dosa dan selalu sibuk dengan urusan dunia, sehingga ia memohon pertolongan kepada Allah SWT dengan perantaraan para Wali dan para kekasih-Nya. 

Ulama Wahabi itu berkata, “Itu perbuatan syirik, dan Allah tidak akan mengampuni dosa orang yang mempersekutukan-Nya.” 

“Apa dalil Anda bahwa itu perbuatan syirik kepada Allah?”, tanya saya. 

Ia berkata, “Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS. Al-Jin: 18). Ayat ini dengan gamblang melarang menyeru selain kepada Allah. Siapa yang menyeru kepada selain Allah, maka ia telah menjadikan sekutu bagi-Nya, sekutu yang memberi manfaat dan mudharat. Padahal, yang memberi manfaat dan mudharat hanya Allah semata.” 

Sebagian yang hadir membenarkan dan mendukung ucapannya. Kemudian tuan rumah memotong pembicaraan dengan mengatakan, “Sebentar, saya mengundang Anda bukan untuk berdebat dan ikut campur, tetapi saya mengundang Anda sekalian untuk mendengarkan kedua ulama ini.” Saya sudah mengenal orang Tunisia ini sejak lama, tetapi saya kaget ternyata ia adalah pengikut Ahlul Bayt. Ia melanjutkan, “Anda sekalian telah mengenal teman kita dari Saudi ini, dan Anda sudah mengetahui akidahnya. Sekarang, marilah kita mendengarkan mereka berdua mengemukakan hujah-hujahnya sampai selesai. Setelah itu baru kita berikan kesempatan kepada semua yang hadir untuk turut serta….” 

CLICK TO DOWNLOAD
Saya merasa berterimakasih atas metode yang bijak ini, dan kami melanjutkan diskusi. Saya berkata, “Saya setuju dengan Anda bahwa Allah SWT adalah satu-satunya yang dapat memberi manfaat dan mudharat, dan tidak ada seorang pun selain-Nya. Tidak ada seorang pun dari kaum Muslim yang bersilang pendapat dengan Anda mengenai hal ini. Hanya saja yang kami katakan dalam masalah tawasul ini ialah bahwa orang yang bertawasul dengan perantaraan Rasulullah, misalnya, mengakui bahwa Muhammad tidak bisa memberi manfaat dan mudharat, namun do’anya mustajab di sisi Allah.”

“Jika Muhammad SAW memohon kepada Tuhannya, misalnya: “Ya Allah, rahmatillah hamba ini” atau “Ampunilah hamba ini” atau “Jadikanlah hamba ini seorang kaya”, niscaya Allah SWT akan mengabulkannya. Banyak sekali riwayat shahih yang berbicara tentang hal ini. Salah satu diantaranya mengatakan, seorang sahabat yang buta kedua matanya datang kepada Rasulullah SAW dan meminta beliau agar memohon kepada Allah supaya kedua matanya menjadi dapat melihat. Rasulullah SAW menyuruh orang itu untuk berwudhu dan shalat dua raka’at, lalu menyuruhnya berdo’a: “Ya Allah, sesungguhnya saya bertawasul kepada-Mu, dengan perantaraan kekasih-Mu, Muhammad”. Lalu dengan serta merta Allah membuka penglihatannya sehingga ia dapat melihat.” 

“Demikian juga kisah Tsa’labah, seorang sahabat Nabi yang fakir. Ia datang kepada Nabi dan meminta kepada beliau agar memohonkan baginya kekayaan kepada Allah, karena ia ingin bersedekah dan menjadi orang baik. Kemudian, Rasulullah SAW memohon kepada Allah, dan dikabulkan do’anya. Dan, Tsa’labah pun menjadi orang kaya, namun ia disibukkan oleh hartanya, sehingga tidak dapat datang ke Madinah untuk menghadiri shalat berjama’ah, dan tidak memberikan zakat. Kisah ini banyak dikenal orang.” 

“Demikian juga, pernah suatu hari Rasulullah menggambarkan kepada para sahabatnya tentang nikmat-nikmat surga yang dijanjikan Allah SWT bagi para penghuninya. Kemudian, seorang sahabat yang bernama Ukasyah berdiri seraya berkata: “Ya, Rasulullah, memohonlah kepada Allah supaya Dia menjadikan saya termasuk kelompok mereka.” Lalu Rasulullah SAW berdoa: “Ya, Allah, jadikanlah ia termasuk salah seorang dari mereka.” Kemudian, seorang sahabat lainnya berdiri dan berkata: “Saya juga, ya, Rasulullah.” Rasulullah berkata: “Ukasyah telah mendahuluimu.” 

Ketiga riwayat di atas, merupakan dalil yang tegas bahwa Rasulullah SAW telah menjadikan dirinya sebagai perantara antara Allah dan hamba-Nya.

Ulama Wahabi itu memotong pembicaraan saya dengan berkata, “Saya berargumentasi kepadanya dengan Al-Qur’an Al-Karim, sedang ia berargumentasi kepada saya dengan hadits-hadits dha’if (lemah) yang tidak mengenyangkan rasa lapar.” 

Saya berkata, “Al-Qur’an Al-Karim mengatakan: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan (wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maaidah: 35) 

Ulama Wahabi itu berkata: “Yang dimaksud dengan perantara (wasilah) di situ adalah amal shaleh.” 

Saya katakan kepadanya, “Ayat-ayat amal shaleh di dalam Al-Qur’an Al-Karim itu banyak sekali Di antaranya ialah Allah SWT berfirman: Yaitu orang-orang yang beriman dan beramal shaleh (QS. Al-Baqarah: 25). Akan tetapi di dalam ayat ini dikatakan: Dan carilah jalan (wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya (QS. Al-Maaidah: 35). Dalam ayat lain disebutkan: Mereka orang-orang yang menyeru itu, mereka sendiri mencari jalan (wasilah) kepada Tuhan mereka, siapa diantara mereka yang lebih dekat(kepada Allah) (QS. Al-Israa: 57). 

Kedua ayat di atas memberikan pengertian bahwa menjadikan sesuatu sebagai perantara (wasilah) kepada Allah harus dibarengi dengan takwa dan amal shaleh. Tidakkah Anda lihat bahwa Allah SWT telah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan (wasilah)yang mendekatkan diri kepada-Nya (QS. Al-Maaidah: 35). Dengan demikian, iman dan takwa harus ada lebih dahulu sebelum pencarian perantara (wasilah). 

Ia berkata, “Mayoritas ulama menafsirkan perantara (wasilah) dengan amal shaleh.” Saya katakan, “Kita tinggalkan penafsiran dan pendapat para ulama itu. Apa pendapat Anda sekiranya saya dapat membuktikan kepada Anda adanya perantara (wisaathah) di dalam Al-Qur’an sendiri?” “Mustahil, kecuali Al-Qur’an yang tidak kenali!”, katanya. 

Saya berkata, “Saya tahu apa yang anda maksud. Akan tetapi, saya akan membuktikan kepada Anda dari Al-Qur’an yang kita semua ketahui.” Kemudian saya membacakan ayat: 

“Mereka berkata: "Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa). Ya`qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Yusuf: 97—98) 

Mengapa Nabi Ya’qub tidak mengatakan kepada puteranya: “Mohonlah kamu kepada Allah sendiri, dan jangan menjadikan saya sebagai perantara antara kamu dengan penciptamu.” Bahkan, ia menetapkan kepada mereka adanya perantaraan tersebut dengan mengatakan, “Saya akan mohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku.” Dengan demikian, ia menjadikan dirinya sebagai perantara (wasillah) bagi puteranya kepada Allah.” 

Ulama Wahabi itu merasa kesulitan untuk menolak ayat-ayat yang jelas dan gamblang tersebut, yang tidak dapat diragukan dan tidak juga bisa ditakwil. Ia berkata, “Tidak ada kaitannya antara diri kita dan Ya’qub. Dia dari golongan Bani Israil yang syariatnya telah dihapus dengan syariat Islam.” 

Saya jawab, “Saya akan memberikan kepada Anda dalil dari syariat Islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAWW. Begini ayatnya: 

“Dan kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisaa: 64) 

Mengapa dalam ayat ini Allah SWT menyuruh mereka datang kepada Rasulullah SAWW untuk memohonkan ampun bagi mereka kepada-Nya, dan Rasulullah SAWW pun memohonkan ampun bagi mereka. Ini merupakan dalil yang pasti bahwa Rasulullah SAWW adalah perantara mereka kepada Allah, dan Allah tidak akan mengampuni mereka kecuali dengan perantaraannya.”
KLIK DI SINIuntuk men-download e-book nya 

Para hadirin berkata, “Ini merupakan dalil yang kuat.” Ulama Wahabi itu merasa terpojok, lalu melantur dengan mengatakan, “Itu benar manakala beliau masih hidup, tetapi laki-laki itu telah mati sejak empat belas abad yang lalu.” 

Saya berkata dengan penuh keheranan, “Bagaimana Anda bisa mengatakan bahwa Rasulullah SAWW seorang laki-laki yang telah mati? Rasulullah itu hidup, dia tidak mati.” Ia menertawakan ucapan saya dan sambil mengejek ia berkata. “Al-Qur’an telah mengatakan kepadanya: Sesungguhnya kamu akan mati dan mereka juga akan mati pula.” (QS. Az-Zumar: 30) 

Saya menjawab, “Al-Qur’an sendiri berkata: Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. Al-Baqarah: 154) 

Ulama Wahabi itu berkata, “Ayat-ayat tersebut berbicara tentang para syuhada, yaitu orang-orang yang gugur di jalan Allah, dan tidak ada hubungannya dengan Muhammad (SAWW).”

Saya menjawab, “Subhanallah, walaa hawla walaa quwwata illa billaah! Apakah Anda akan menurunkan kedudukan Nabi Muhammad, kekasih Allah, di bawah derajat orang syahid? Anda seolah-olah ingin mengatakan bahwa Ahmad Ibn Hanbal mati syahid di sisi Tuhannya dan diberi rizki, sedangkan Rasulullah SAWW mati seperti kematian yang lain?!

Ia berkata, “Ini yang dikatakan Al-Qur’an Al-Karim.”

Saya katakan, “Alhamdulillah. Kini telah terungkap bagi kami jati diri Anda, dan hakikat pandangan Anda. Anda telah berupaya dengan sungguh-sungguh menghilangkan peninggalan-peninggalan Rasulullah SAWW, sampai-sampai Anda hendak menggusur makamnya sebagaimana Anda telah menggusur rumah tinggal yang di dalamnya beliau telah dilahirkan.”

Tuan rumah menyela dan mengingatkan dengan mengatakan, “Kita tidak boleh keluar dari ruang lingkup Al-Qur’an dan Sunnah, sebagaimana yang telah kita sepakati bersama.”

Saya meminta ma’af, lalu melanjutkan, “Yang penting bahwa teman kita ini telah mengakui telah dibolehkannya bertawasul di masa hidup Rasulullah SAWW, dan menafikannya setelah wafatnya.”

Semua yang hadir berkata, “Memang benar demikian.” Kemudian, mereka bertanya kepada ulama Wahabi tersebut, “Anda telah menyepakati bahwa bertawasul dibolehkan di masa hidup Rasulullah SAWW?” “Ya, dibolehkan di masa hidupnya, namun sekarang tidak karena beliau telah wafat,” jawabnya. 

Saya berkata, “Alhamdulillah, untuk pertama kalinya penganut Wahabi mengakui dibolehkannya bertawasul. Sungguh, ini merupakan kemenangan yang besar. Izinkanlah saya hendak menambahkan bahwa bertawasul itu dibolehkan bahkan setelah wafatnya Rasulullah SAWW.”
Ulama Wahabi itu berkata, “Demi Allah, tidak dibolehkan. Yang demikian itu termasuk syirik.”
Saya katakan, “Tenang. Anda jangan tergesa-gesa dan jangan bersumpah, nanti Anda akan menyesalinya.”

“Berikan dalil dari Al-Qur’an yang berbicara tentang itu,” pintanya.

Saya jawab, “Anda meminta hal yang mustahil, karena turunnya wahyu telah terputus dengan wafatnya Muhammad SAWW. Maka mau tak mau harus berargumentasi dari kitab-kitab hadits.”

Ia berkata, “Kami tidak menerima hadits, kecuali jika hadits itu shahih. Adapun yang dikatakan Syi’ah, kami tidak menerimanya.”

Saya berkata, “Apakah Anda mempercayai hadits-hadits yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari, ia merupakan kitab hadits yang paling benar setelah Kitabullah di kalangan Anda?”

Ulama Wahabi itu berkata sambil keheranan, “Bukhari membolehkan tawasul?”

Saya jawab, “Benar. Ia mengatakan demikian. Namun sayangnya, Anda tidak membaca apa yang terdapat dalam kitab-kitab shahih Anda. Meski demikian, Anda bersikeras dengan pendapat Anda. Bukhari telah meriwayatkan dalam kitab shahihnya bahwa Umar Ibn Khattab, jika musim paceklik tiba, ia meminta turun hujan dengan perantaraan Abbas Ibn Abdul Muththalib dengan berkata:
“”Ya, Allah sesungguhnya kami bertawasul kepadaMu dengan perantaraan Nabi kami SAWW, maka turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, sesungguhnya kami bertawasul kepadaMu dengan perantaraan paman Nabi kami, maka turunkanlah hujan kepada kami.” Perawi berkata “Maka turunlah hujan kepada mereka.”
(LIHAT: Shahih Bukhari, vol 4, halaman 209, kitab: Awal Penciptaan, bab: Manaaqib Ja’far ibn Thalib sebelum manaaqib kerabat Rasulullah (SAWW). )
Saya berkata lebih lanjut, “Inilah Umar Ibn Khattab, seorang sahabat yang mulia dalam pandangan Anda, dan Anda tidak meragukan keikhlasannya, kekuatan imannya, dan kebaikan ibadahnya. Bukankah Anda mengatakan: “Kalau sekiranya ada Nabi setelah Muhammad, niscaya Umar Ibn Khattab-lah orangnya.” Anda sekarang dihadapkan kepada dua hal, dan tidak ada pilihan yang ketiga: Mengakui bahwa tawasul termasuk bagian dari agama Islam, dan mengakui perkataan Umar Ibn Khattab: “Sesungguhnya kami bertawasul kepada-Mu dengan perantaraan Nabi kami SAWW, dan dengan perantaraan paman Nabi kami.” Ini merupakan pengakuan bahwa ia bertawasul pada masa Nabi SAWW masih hidup dan setelah beliau wafat. Atau, Anda akan mengatakan, bahwa Umar Ibn Khattab musyrik, karena menjadikan Abbas Ibn Abdul Muththalib sebagai perantaraannya kepada Allah. Sedang diketahui  bahwa Abbas itu bukanlah seorang Nabi, bukan seorang Imam, dan bukan juga termasuk Ahlul Bayt, yang telah Allah SWT hilangkan dari mereka noda dan doa, dan Allah sucikan sesuci-sucinya.”
“Di samping itu, Bukhari, yang merupakan imam muhaddist di kalangan Anda, yang meriwayatkan kisah di atas, mengakui keshahihan di atas. Kemudian, Bukhari menambahkan: “Jika menghadapi musim paceklik, mereka memohon hujan dengan perantaraan Abbas. Kemudian, hujan pun turun.” Artinya, bahwa Allah SWT mengabulkan permohonan mereka.”

“Dengan demikian, Bukhari dan para muhaddist dari kalangan sahabat yang telah meriwayatkan kisah ini, begitu juga semua kalangan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang meyakini kitab Shahih Bukhari, dalam pandangan Anda adalah musyrik?!”

Ulama Wahabi itu berkata, “Kalau memang benar hadits itu shahih, maka itu merupakan hujjah bagi Anda.”

“Bagaimana itu merupakan hujjah bagi saya?!”, tanya saya.

Ia berkata, “Karena Sayyidina Umar tidak bertawasul kepada Nabi SAWW, sebab beliau sudah mati. Dia bertawasul kepada Abbas, karena masih hidup.”

Saya berkata, “Sesungguhnya perbuatan dan ucapan Umar Ibn Khattab bukan merupakan hujjah bagi saya, dan bukan pula merupakan timbangan, hanya saja saya memaparkan riwayat itu untuk berargumentasi atas topik yang sedang dibahas, yaitu pengingkaran Anda dan pengingkaran semua Ulama Anda atas tawasul, dan menganggapnya sebagai perbuatan syirik.”
“Saya jadi bertanya-tanya; mengapa ketika kemarau Umar Ibn Khattab tidak bertawasul kepada Ali Ibn Abi Thalib, yang kedudukannya di sisi Muhammad SAWW itu sama dengan kedudukan Harun di sisi Musa. Tidak ada seorangpun dari kaum Muslim yang mengatakan bahwa Abbas lebih utama daripada Ali. Namun, ini pembahasan lain yang bukan menjadi fokus pembahasan kita. Saya merasa puas sekarang Anda mengakui dibolehkannya bertawasul kepada orang yang masih hidup. Ini merupakan kemenangan besar bagi saya. Saya memuji Allah yang telah menjadikan hujjah kami dapat diterima; sedangkan hujjahanda tertolak. Jika memang demikian persoalannya, maka saya sekarang akan bertawasul di hadapan Anda semua.”

Kemudian saya pun berdiri menghadap kiblat dan berdo’a: 

“Ya, Allah. Kami mohon kepadaMu dan bertawasul kepadaMu dengan perantaraan hambaMu yang shaleh, Imam Khomeini” 

(pada waktu debat ini berlangsung, Imam Khomeini masih hidup)

Mendengar itu, tiba-tiba Ulama Wahabi itu tersentak dan mengutuk serta berteriak: A’uudzu billah, a’uudzubillah, dan cepat-cepat lari keluar.

Para hadirin saling memandang satu sama lain sambil berkata: “Sungguh mengherankan. Betapa sering ia berhujjah atas kami dan mengecam kami. Kami kira ia berada dalam kebaikan yang banyak, ternyata sebaliknya.”

Salah seorang yang hadir berkata, “Innaa lillahi wa inna ilayhi raaji’uun. Ya Allah, saya bertobat kepadaMu. Lalu ia melihat kepada saya seraya berkata: “Sungguh, sebelum ini saya sangat terpengaruh dengan ucapan-ucapannya, dan bahkan hingga hari ni tadi saya masih mengakui pendapatnya yang menyatakan bahwa tawasul itu adalah perbuatan syirik kepada Allah. Kalau saya tidak hadir di majelis ini, tentu saya tetap berada dalam kesesatan. Saya mengucapkan syukur kepada Allah dan kepada Anda.”

وقل جاء الحق وزهق الباطل إن الباطل كان زهوقا

Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
(QS. Al-Israa: 81)

KELUARGA SAUDI ….. SIAPAKAH MEREKA SEBETULNYA?

Taken and translated then enriched by Apep Wahyudin from:
Written by Mohammad Shaker
aziz
DINASTI SAUDI: DARIMANAKAH MEREKA BERASAL? DAN SIAPAKAH NENEK MOYANG MEREKA SEBENARNYA?
Ini adalah hasil riset mendalam yang kemudian dipresentasikan oleh orang yang melakukan riset itu (Mohammad Shaker), yang kemudian diancam pembunuhan oleh rejim Saudi karena telah berhasil menelanjangi rahasia tentang keluarga kerajaan Saudi. Mohammad Shaker berhasil menemukan fakta sebagai berikut:
  1. Apakah Keluarga Kerajaan Saudi itu berasal dari suku ANZA BIN WA’IL seperti yang mereka akui selama ini?
  2. Apakah Islam itu agama benar-benar mereka yakini dan dipeluk sepenuh hati?
  3. Apakah mereka benar-benar orang Arab asli?
Pada tahun 851H, sekelompok orang dari AL MASALEEKH CLAN (klan al-Masaleekh), yang merupakan anak keturunan dari Bani Anza, berjalan beringingan dalam sebuah kafilah untuk membeli gandum dan jagung serta bahan makanan lainnya dari Irak, kemudian mereka membawa bahan-bahan makanan itu ke NAJD. Pemimpin rombongan itu adalah seorang laki-laki bernama SAHMI BIN HATHLOOL. Rombongan kafilah itu sekarang sampai di kota Basrah, dan mereka segera bergegas menemui seorang penjual gandum bernama MORDAKHAI BIN IBRAHIM BIN MOSHE (yang kebetulan seorang Yahudi tulen). Ketika saling beradu tawar, penjual gandum yang Yahudi itu bertanya kepada kafilah:
“Darimanakah tuan gerangan?”
Mereka menjawab, “Kami dari Bani Anza; ranting keluarga dari (klan) AL-MASALEEKH.”
Ketika mendengar nama suku atau keluarga itu disebut, orang Yahudi itu segera memeluk mereka satu persatu dengan eratnya sambil mengatakan bahwa ia juga berasal dari klan AL-MASALEEKH, tapi ia tinggal di kota Basrah karena ayahnya cekcok dengan beberapa anggota keluarga dari Bani Anza.
Setelah bercerita panjang lebar tentang dirinya, kemudian pedagang Yahudi itu menyuruh para pembantunya untuk menaikkan gandum, kurma dan tamman ke atas unta-unta milik kafilah itu. Anggota dari kafilah itu keheranan melihat keramah tamahan yang diperagakan oleh pedagang Yahudi itu. Mereka percaya betul terhadap setiap perkataan dari pedagang Yahudi itu (yang sekarang mereka sudah anggap sebagai sepupu jauh). Karena mereka bisa mendapatkan bahan-bahan makanan dari pedagang Yahudi itu, maka mereka merasa telah menyukainya (meskipun ia seorang Yahudi yang berpakaian Arab dan berasal dari klan AL-MASALEEKH).
Ketika rombongan kafilah itu akan berangkat ke NAJD, pedagang Yahudi itu meminta kesediaan mereka agar membawanya serta, karena ia juga ingin mengunjungi kampung halamannya, NAJD. Demi mendengar hal ini maka dengan senang hati mereka membawa pedagang Yahudi itu bersama dalam rombongan. Singkat cerita, mereka tiba di NAJD. Di Najd, pedagang Yahudi itu mulai memperkenalkan dirinya lewat teman-temannya (yang sudah ia anggap sepupu jauh). Dengan segera ia mendapatkan banyak sekali pendukung. Akan tetapi selain pendukung yang jumlahnya mulai bertambah, ia juga memiliki penentang yang cukup kuat. Pedagang Yahudi itu ditentang oleh SHEIKH SALEH SALMAN ABDULLAH AL-TAMIMI—seorang Muslim yang shaleh sekaligus seorang pendakwah—yang tinggal di AL-QASEEM. Dakwah dari Sheikh Saleh Salman Abdullah al-Tamimi itu mencapai daerah-daerah yang jauh. Daerah dakwahnya mencapai Najd, Yaman, dan kota Hijaz.
Karena mendapat tentangan dari ulama terpandang tersebut di atas, maka pedagang Yahudi itu (yang nantinya menjadi KAKEK MOYANG dari KELUARGA SAUDI) akhirnya terpaksa pindah dari kota al-Qaseem ke kota al-Ihsa. Di sana ia menetap dan mengganti namanya dari MORDAKHAI menjadi MARKHAN BIN IBRAHIM MUSA. Ia pindah rumah ke sebuah tempat yang bernama DIR’IYA dekat AL-QATEEF dan di sana ia mulai bergaul dan meluaskan pengaruhnya kepada penduduk yang ada di sana. Ia mulai mengarang-ngarang cerita tentang “Perisai Nabi” yang konon katanya dirampas oleh kaum Musyrikin sebagai harta pampasan perang pada perang Uhud. Pedagang Yahudi itu berkata, “Perisai itu dijual oleh seorang musyrikin Arab kepada seorang Yahudi dari suku Bani QUNAIQA yang menyimpannya sebagai benda pusaka yang sangat berharga!”
Pedagang Yahudi itu akhirnya secara lambat laun bisa memperluas pengaruhnya di kalangan Arab Baduy. Dalam ceritanya seringkali ia menggambarkan betapa besar pengaruh suku-suku Yahudi di kalangan orang-orang Arab itu sehingga mereka patut untuk dihormati dan dijunjung tinggi. Ia memperolah posisi terhormat di kalangan suku Arab Baduy hingga ia memutuskan untuk tinggal di sana selamanya yaitu di kota kecil DIR’IYA dekat kota Al-Qateef. Yahudi itu berkehendak untuk menjadikan kota dimana ia tinggal sekarang sebagai ibu kota di teluk Persia. Ia bercita-cita untuk menjadikan kota itu sebagai batu loncatan untuk impian terbesarnya yaitu mendirikan KERAJAAN YAHUDI DI JAZIRAH ARABIA.  
saud3
Untuk memenuhi ambisinya, ia mulai mendekati para tokoh suku Arab Baduy untuk mendapatkan dukungan moril dan materil agar kelak ia bisa meningkatkan posisinya hingga lambat laun ia akan diangkat atau mengangkat dirinya menjadi raja bangsa Arab!
Pada waktu itu, Suku AJAMAN dan juga suku BANU KHALEED segera sadar akan tipu muslihat yang sedang dikembangkan oleh Mordakhai (Markhan) itu setelah mereka tahu identitas sebenarnya dari Mordakhai. Mereka bermaksud untuk mengakhiri dukungannya kepada Mordakhai. Mereka kemudian menyerang kota dimana ia tinggal dan menaklukan kota tersebut. Akan tetapi mereka harus gigit jari karena tidak berhasil menangkap dan membunuh Mordakhai yang sempat melarikan diri pada detik-detik terakhir.
Mordakhai, kakek moyang dari keluarga Saudi itu mencari perlindungan di sebuah pertanian yang disebut AL-MALIBEED-GHUSAIBA dekat desa AL-ARID—yang sekarang lebih dikenal sebagai kota AL-RIYADH.
Ia memohon perlindungan dari si pemilik tanah pertanian itu. Si pemilik tanah pertanian adalah seorang yang sangat santun dan ramah; dengan segera ia memberikan bantuan dan perlindungan. Akan tetapi Mordakhai—setelah tinggal di sana selama kurang lebih satu bulan—langsung melancarkan niat jahatnya. Ia membunuh si pemilik tanah pertanian itu berikut seluruh keluarganya dan kemudian ia berpura-pura bahwa sekelompok perampok telah datang ke tanah pertanian itu dan kemudian merampok serta membunuh orang-orang yang ada (dan Mordakhai luput dari pembantaian itu!). Mordakhai juga berpura-pura telah membeli tanah pertanian itu dan ia sekarang menjadi pemilik dari tanah itu sebelum peristiwa tragis itu terjadi! Setelah itu ia memiliki hak penuh untuk tinggal di sana sebagai tuan tanah yang baru. Ia kemudian mengganti nama dari tanah pertanian itu dengan nama AL-DIRIYA—nama yang sama seperti yang digunakan oleh tempat yang telah ia tinggalkan sebelumnya.
Mordakhai (Yahudi yang menjadi kakek moyang Keluarga Saudi) dengan cepat segera membuat sebuah “GUEST HOUSE” yang diberinama “MADAFFA” di atas tanah pertanian yang ia ambil setelah membunuhi para pemiliknya yang hak. Ia kemudian mengumpulkan sekelompok orang munafik yang ia jadikan pengikutnya. Mereka kemudian mulai melancarkan propaganda palsu yang menyebutkan bahwa dirinya itu adalah seorang Sheikh Arab yang terkemuka dan mulia, Ia juga merencanakan pembunuhan terhadap Sheikh SALEH SALMAN ABDULLAH AL-TAMIMI yang telah menjadi musuhnya yang sejati. Mordakhai akhirnya bisa mewujudkan impiannya itu. Orang-orang suruhannya telah berhasil membunuh ulama shaleh itu di sebuah mesjid yang terletak di sebuah kota kecil bernama AL-ZALAFI.
Setelah itu ia merasa puas tak terhingga karena ia sekarang telah berhasil mewujudkan sebagian dari impiannya. Ia telah memiliki tempat tinggal yang bagus dan ia telah berhasil menyingkirkan musuh utamanya. Ia kemudian melakukan praktek poligami yang radikal dengan menikahi banyak wanita dan kemudian ia memiliki banyak sekali anak dari hasil pernikahannya dan setiap anaknya diberinama dengan nama Arab asli untuk menghapus jejak ke-Yahudian-nya.
Setelah itu keturunannya berlipat ganda menjadi besar dan semakin memiliki kekuatan. Keturunannya dikenal dengan sebutan KLAN SAUDI. Keluarga Klan Saudi itu mengikuti kakek moyangnya (Mordakhai) yaitu melakukan gerakan bawah tanah dan terlibat dalam berbagai konspirasi untuk menentang dan menghancurkan bangsa Arab. Mereka merampas ratusan tanah pertanian dan berbagai sektor lainnya secara ilegal dan semena-mena. Mereka juga membunuhi setiap orang yang menentang mereka atau tidak setuju terhadap mereka. Mereka melakukan segala macam penipuan; orang yang tidak sepakat mereka bujuk agar bisa sepakat; kaum wanita dijadikan umpan dan perangkap; uang dalam jumlah besar mereka jadikan pembeli orang-orang yang berpengaruh (diutamakan orang-orang yang tahu silsilah keluarga Saudi yang mulai melakukan penyelidikan dan menuliskan hasil penelitiannya). Keluarga Saudi mulai menyogok para penulis sejarah silsilah supaya mereka tidak menuliskan silsilah yang sebenarnya. Para penulis itu disuap supaya mereka menuliskan silsilah keluarga Saudi bersambung pada keluarga suku Arab ternama seperti RAB’IA, ANZA, dan AL-MASALEEKH.
Ada seorang munafik yang hidup di jaman sekarang. Ia bernama MOHAMMAD AMIN AL-TAMIMI. Ia bekerja sebagai direktur atau pemimpin Perpustakaan Kontemporer dari Kerajaan Saudi. Ia memalsukan silsilah kekeluargaan dari Keluarga Saudi (yang merupakan keturunan dari Mordakhai) dan menyambungkannya ke Rasulullah al-Mustafa Muhammad bin Abdullah. Karena “jasa”-nya itu ia mendapatkan hadiah yang besar sekali yaitu uang sebanyak 35 ribu poundsterling (Mesir) dari seorang duta besar Arab Saudi untuk Mesir (tahun 1362H atau tahun 1943 Masehi). Nama dari duta besar Arab Saudi itu ialah IBRAHIM AL-FADEL.
Seperti yang dijelaskan di atas, Mordakhai menikahi banyak sekali wanita Arab dan kemudian memperoleh banyak sekali keturunan dari mereka. Kebiasaan menikahi banyak wanita ini diteruskan oleh keturunannya hingga sekarang.
Salah seorang dari putera Mordakhai ialah AL-MAQARAN (Nama Yahudi yang di-arab-kan dari kata MACKREN). Al-Maqaran itu memiliki putera yang ia berinama Muhammad, kemudian anak kedua ia berinama SAUD, darisinilah silsilah keluarga Saudi berasal.
Keturunan dari Saud itu (sekarang dikenal sebagai keluarga Saudi) memulai kampanye hitam untuk menyudutkan dan kalau perlu membunuh para tokoh suku-suku Arab ternama dengan tuduhan bahwa para tokoh itu telah ingkar dari agama Islam; keluar dari Islam; menentang Islam; meninggalkan ajaran Al-Qur’an dan tuduhan keji lainnya sehingga mereka pantas untuk dihujat; dikucilkan; dicaci maki; dihina; bahkan dibunuh dicincang atau dipancung!
Di dalam kitab sejarah berjudul SAUDI FAMILY (halaman 98—101), keluarga Saudi menganggap dan menuduh semua penduduk NAJD sebagai orang yang ingkar dan sesat; dan oleh karena itu darahnya boleh dan harus dicurahkan; harta bendanya harus disita; kaum perempuannya harus diambil dan dipaksa menjadi selir. Setiap Muslim itu tidak sah kemuslimannya kecuali kalau ia mau tunduk dan ta’at kepada ajaran yang dibawa oleh MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB (yang ternyata juga masih keturunan Yahudi dari negara Turki). Ajarannya memperbolehkan Keluarga Kerajaan Saudi untuk meluluh lantakkan desa-desa beserta para penduduknya termasuk anak-anak dan perempuan; juga memperbolehkan untuk melecehkan kaum wanita (memperkosa); menusuk-nusuk perut perempuan yang sedang hamil; memotong-motong tangan-tangan dosa dari anak-anak; dan kemudian membakar semuanya! Mereka juga diperbolehkan untuk menjarah dan merampok harta kekayaan yang dimiliki oleh orang-orang yang telah mereka bunuh itu—orang-orang yang mereka anggap pembangkang karena tidak mau ikut dan tunduk kepada ajaran Wahabi (BRUTAL DOCTRINE).
saud4
Keluarga Saudi (yang sebenarnya keturunan Yahudi) telah melakukan segala macam tindak kekejaman atas dasar agama sesat (ajaran Wahabi) yang telah ditemukan oleh seorang Yahudi untuk menebarkan teror ke setiap hati umat manusia baik yang tinggal di kota maupun yang tinggal di desa. Keluarga Yahudi ini telah melakukan tindak kejahatan yang besar yang mereka lakukan sejak tahuh 1163H hingga kemudian mereka menamakan jazirah ini dengan nama keluarga mereka yaitu SAUDI ARABIA seolah-olah daerah ini atau jazirah ini merupakan rumah milik mereka sendiri dan orang lain yang tinggal di sini hanyalah pembantu dan budak mereka yang harus membanting tulang dan menghamba untuk kesenangan tuannya yaitu KELUARGA SAUDI.
Keluarga Saudi itu hingga kini masih mengangkangi harta kekayaan alam yang ada di jazirah Arab seolah-olah harta kekayaan alam itu milik mereka sendiri. Apabila ada satu orang miskin yang berasal dari rakyat jelata mencoba untuk protes terhadap kebijakan yang dzalim dari keluarga Saudi yang Yahudi itu, maka keluarga Kerajaan Saudi akan segera melaksanakan hukum pancung terhadapnya. Salah seorang puteri Kerajaan Saudi pada suatu kesempatan pergi ke Amerika Serikat dan sampai di Florida bersama rombongannya. Sesampainya di sebuah hotel—Grand Hotel—ia langsung menyewa kamar hotel mewah (Suite Room) sebanyak 90 kamar sekaligus. Uang yang harus dihabiskan dalam satu malam untuk 90 kamar hotel itu ialah kurang lebih 1 juta dollar Amerika (untuk semalam!!!). Apabila ada yang berani melaporkan kelakuan puteri Kerajaan Saudi berfoya-foya itu, maka nasibnya sudah jelas. IA AKAH DIHUKUM PANCUNG OLEH KELUARGA KERAJAAN SAUDI DI DEPAN KHALAYAK RAMAI DI ALUN-ALUN KOTA!
KESAKSIAN ATAS KETURUNAN YAHUDI YANG ADA DI KELUARGA SAUDI
Pada tahun 1960-an stasiun penyiaran “SAUT AL-ARAB” di Kairo, Mesir dan stasiun penyiaran YEMEN di Sana’a (Yaman) memastikan bahwa memang Keluarga Kerajaan Saudi itu berasal dari keturunan Yahudi.
Raja FAISAL AL-SAUD pada waktu itu sama sekali tidak bisa menyangkal bahwa keluarganya ada kaitan darah dengan bangsa Yahudi. Ia terpaksa memberikan klarifikasi melalui WAHINGTON POST pada tanggal 17 September 1969. Ia berkata:
“Kami Keluarga Saudi memang masih sepupu dengan orang-orang Yahudi. Kami sama sekali tidak setuju dengan orang-orang Arab lainnya atau para penguasa Muslim lainnya yang menunjukkan sikap permusuhan kepada bangsa Yahudi. Kita harus hidup bersama dengan mereka dalam damai. Negara kami (ARABIA) adalah pucuk air mancur yang darinya mengalir keturunan Yahudi pertama dan keturunannya akan bertebaran di muka bumi ini. “
Itulah yang diucapkan oleh Raja Faisal al-Saud bin Abdul Aziz!!!
HAVEZ WAHBI, penasehat hukum resmi dari Keluarga Saudi, menulis dalam bukunya yang diberijudul: “THE PENINSULA OF ARABIA” bahwa Raja Abdul Aziz al-Saud (meninggal pada tahun 1953) pernah berkata:
“Misi kami (Misi keluarga Saudi) menemui tentangan dari semua suku Arab. Kakekku, SAUD AWAL, pada suatu waktu memenjarakan sejumlah Sheikh dari suku MATHEER; dan ketika sejumlah orang dari suku itu datang untuk membebaskan tawanan, SAUD AWAL memerintahkan para begundalnya untuk memotong leher para tawanan itu; kemudian ia ingin mempermalukan dan menciutkan nyali dari orang-orang yang mau membebaskan para tawanan itu dengan mengundang mereka untuk pesta makan malam yang ia siapkan dengan menu spesial berupa daging dari para tawanan dan di setiap piring yang digelar di meja ada sebuah kepala dari para tawanan!!! Orang-orang yang hendak membebaskan tawanan itu sangat terkejut dan ciut nyalinya; mereka tentu saja menolak untuk makan terlebih menu yang disajikan ialah daging dari saudaranya sendiri. Dan karena mereka telah menolak untuk makan, maka SAUD AWAL memerintahkan para begundalnya untuk memenggal kepala dari orang-orang yang mau membebaskan tawanan itu.” Kejahatan yang tersimpan sebagai rahasia itu dilakukan oleh Raja itu sendiri terhadap orang-orang yang tak berdosa yang dosanya hanya karena ia telah menentang aturan yang kejam dan lalim.
HAFEZ WAHBI menyatakan lebih jauh bahwa Raja Abdul Aziz al-Saud menceritakan kisah nyata itu kepada para Sheikh dari suku MATHEER yang sedang mengunjungi dirinya untuk memohon kepada Raja agar mau membebaskan pemimpinnya (FAISAL AL-DARWEESH) yang ditawan Raja. Raja Abdul Aziz al-Saud itu menceritakan kisah nyata itu untuk menakut-nakuti para wakil dari suku MATHEER yang ingin membebaskan pemimpinnya agar mereka tidak mengalami nasib yang sama. Raja itu akhirnya membunuh tokoh pemimpin yang ia tawan dan menggunakan darahnya untuk berwudhu sebelum ia mendirikan shalat (sesuai dengan ajaran Wahabi). Kesalahan yang dilakukan oleh FAISAL DARWEESH pada waktu itu ialah karena ia telah mengkritisi Raja Abdul Aziz yang mau menanda-tangani dokumen yang disiapkan oleh pemerintah Inggris pada tahun 1922 yang menyatakan bahwa tanah PALESTINA itu akan menjadi milik Yahudi. Tandatangan dari Raja Abdul Aziz al-Saud itu diberikan di sebuah konferensi yang diselenggarakan di AL-AQEER pada tahun 1922.
Itulah sistem yang berlaku sampai sekarang yang diberlakukan oleh rezim Keluarga Yahudi (Keluarga Saudi). Tujuan mereka ialah

“Mengangkangi kekayaan negara sebanyak mungkin; merampok; menipu; menindas; menghujat orang-orang yang tak sependapat; menghukum mati orang-orang yang anti; memancung kepala orang-orang yang tak berdosa hanya karena mereka tidak setuju dengan pemerintahan yang ada. Mereka akan menuduh anda sesat dan menyesatkan kalau tak mau meyakini ajaran Wahabi yang mereka sebarkan—ajaran yang membenarkan pemotongan kepala bagi orang-orang yang tak mau ikut dengan mereka.http://www.islamitucinta.blogspot.com/2012/02/keluarga-saudi-siapakah-mereka.html

OKI dan Krisis Palestina




Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menyerukan upaya ganda masyarakat internasional terkait pembentukan negara independen Palestina. Seruan OKI ini muncul setelah berbagai upaya internasional menekankan urgensitas penegakan hak-hak bangsa tertindas Palestina.

Para menlu anggota OKI Senin (9/12) menggelar sidang tiga hari di Conakry, Guinea mengkaji berbagai isu negara Islam khususnya kondisi Palestina, krisis Suriah dan Mali.

Mahamoud Ali Youssouf, menteri luar negeri Djibouti di awal sidang mengatakan, kondisi Palestina menjadi agenda sidang tingkat menlu OKI. Ia menambahkan, merupakan kewajiban kita melanutkan dukungan pembentukan negara independen Palestina dan pengakuan resmi dari PBB.

OKI merupakan organisasi kerjasama pemerintah Islam yang memiliki anggota 57 negara. Filsafat pembentukan OKI adalah upaya menghadapi brutalitas Rezim Zionis Israel terhadap situs-situs penting dan suci Islam di berbagai wilayah Palestina termasuk Masjid al-Aqsa dan pelecehan berulang kali terhadap kesucian Islam oleh rezim ilegal Tel Aviv.

Ancaman serius dan makin besar Israel terhadap negara-negara Timur Tengah dan arogansi rezim Zionis di kawasan, padahal mayoritas pemerintahan regional adalah negara Islam, menjadikan upaya menjaga kesucian dan dukungan terhadap negara Islam terhadap arogansi serta konspirasi Israel semakin urgen.

Oleh karena itu, pasca brutalitas Israel yang membakar Masjid al-Aqsa tahun 1969 yang menuai kutukan keras dari opini publik khususnya Dunia Islam, maka dibentuklah Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Kini OKI semakin melebarkan sayap dan bentuk kerjasamanya di antara negara anggota. Dunia Islam kini menunggu OKI mempersiapkan perlawanan menghadapi ancaman dan konspirasi yang dihadapi negara-negara Islam.

OKI juga termasuk organisasi yang diperhitungkan keberadaannya di dunia mengingat jumlah anggotanya dan geografi luas negara anggota. Dengan demikian sejatinya OKI memiliki kapasitas menjadi pemain berpengaruh dan diperhitungkan di percaturan internasional. Namun sangat disayangkan OKI ternyata kurang sukses dan tidak mampu merealisasikan harapan umat Muslim.

Padahal OKI sebenarnya mampu memainkan peran berpengaruh dalam menciptakan gerakan global di masyarakat internasional dalam mendukung perealisasian hak-hak legal bangsa Palestina khususnya pembentukan negara independen Palestina. Tak diragukan lagi, pembentukan negara independen Palestina adalah hak pasti yang juga ditekankan oleh berbagai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Berbagai langkah terbaru yang digalang berbagai negara dunia termasuk negara Islam anggota OKI guna meningkatkan status Palestina di PBB mengindikasikan gerakan global mendukung hak rakyat tertindas ini.

Disebutkan bahwa Palestina tanpa memiliki hak mengajukan pendapat dan memilih disematkan menjadi anggota pengawas di PBB. Namun peningkatan status Palestina sebagai negara pengawas bukan anggota di PBB dalam beberapa tahun terakhir telah membuka peluang keanggotaan Palestina di berbagai organisasi dan lembaga internasional di bawah PBB serta peluang untuk mengajukan gugatan terhadap Rezim Zionis Israel ke pengadilan internasional telah terbuka.

Dalam kondisi seperti ini, upaya ganda masyarakat internasional termasuk OKI dalam mendukung upaya serta resistensi bangsa Palestina memperjuangkan haknya dapat mempercepat pembentukan negara independen Palestina dengan ibukota Baitul Maqdis yang menjadi cita-cita seluruh Muslim dunia dan para pencinta kebebasan. (IRIB Indonesia/MF)

Petualangan Arab Saudi di Suriah

Departemen Luar Negeri Suriah mengirim dua surat terpisah kepada Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki moon dan ketua periodik Dewan Keamanan PBB. Dalam suratnya tersebut deplu Suriah meminta kedua pemimpin lembaga tinggi internasional untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menghadapi dukungan Arab Saudi terhadap kelompok takfiri dan teroris yang merajalela di Damaskus.

Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa sikap menlu Arab Saudi yang berbangga dengan ulahnya mengirim senjata dan mendukung kelompok teroris sangat berbahaya. Deplu Suriah menekankan urgensitas keseriusan lembaga internasional menyikapi petualangan berbahaya Riyadh.

Sampai saat ini, pemerintah Damaskus berulang kali mengirim surat kepada organisasi internasional terkait pergerakan berbahaya pihak-pihak asing di Suriah. Namun Damaskus belum juga memperoleh jawaban serius. Saat ini Lakhdar Brahimi, utusan khusus PBB dan Liga Arab untuk Suriah tengah sibuk menggalang lobi guna menggelar Konferensi Jenewa 2 dengan agenda membicarakan upaya penyelesaian krisis Damaskus. Di sisi lain, Arab Saudi terus berusaha menggagalkan upaya Brahimi tersebut dan langkah Riyadh ini sama halnya terus mengobarkan krisis di Suriah.

Berbagai dokumen dan bukti menunjukkan bahwa Riyadh dengan sikapnya membebaskan para tahanan berbahaya di penjara mereka dan mengirimnya ke Suriah untuk berperang dengan pemerintah Damaskus, apakah hal ini bukan berarti upaya Arab Saudi untuk menebar fitnah dan menciptakan krisis?

Arab Saudi dalam menyikapi krisis Suriah senantiasa mengambil kebijakan memihak teroris yang aktif di Damaskus. Sejumlah petinggi Suriah menyebut ulah Riyadh tersebut sebagai "Legalisasi Arab Saudi terhadap terorisme di Suriah". Dan realita yang ada membuktikan kebenaran pendapat petinggi Suriah.

Arab Saudi dalam tiga tahun terakhir menjadi penyokong utama kelompok teroris dan pemberontak di Suriah baik dari sisi finansial maupun logistik. Dalam hal ini peran Pangeran Bandar bin Sultan, kepala Dinas Rahasia Arab Saudi dalam memperkokoh posisi teroris di Suriah juga tak boleh dilupakan.

Berbagai informasi menunjukkan bahwa Dinas Intelijen Arab Saudi bersama sejumlah negara tetangga Suriah termasuk Turki dan Yordania mengirim para terors terlatih ke Damaskus. Tidak ada lagi keraguan bahwa munculnya krisis di Suriah dan berlarut-larutnya kekerasan di negara ini hasil dari persengkokolan nyata antara Amerika Serikat dan sekutu kawasannya, khususnya Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab.

Deplu Suriah menyatakan sepuluh hingga limabelas persen teroris yang aktif di negara ini dan banyak melakukan kejahatan adalah warga Arab Saudi. Mereka ini direkrut oleh kelompok Pemerintahan Islam Irak dan Syam (DIIS), Front al-Nusra dan berbagai brigade teroris seperti Brigade Abdullah Azzam. Kelompok teroris ini baik langsung atau tidak,bergerak atas instruksi Barat dan Arab Saudi.

Poin penting di sini adalah, berbagai kelompok teroris ini tak segan-segan melakukan berbagai ragam kejahatan di Suriah. Dengan demikian tak diragukan lagi bahwa Suriah sejatinya menjadi korban konspirasi front Barat-Arab. Konspirasi ini juga akan berdampak pada seluruh negara Arab yang memilih kebijakan anti Suriah. (IRIB Indonesia/MF/NA)

Lobi Hagel dan Pangeran Salman bin Abdulaziz

Pangeran Mahkota Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz menerima kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Chuck Hagel di istana pribadinya di Riyadh. Pertemuan petinggi kedua negara tersebut membicarakan hubungan bilateral Riyadh-Washington di berbagai sektor.

Pertemuan ini digelar di saat Hagel pada hari Jumat (6/12) di Konferensi Keamanan Bahrain memberikan jaminan kepada sekutu kawasannya bahwa militer Amerika Serikat akan tetap ditempatkan di kawasan Timur Tengah. Ia menandaskan, Washington tidak berencana mengurangi penjualan senjatanya di negara-negara kawasan selatan Teluk Persia dan kehadiran pasukannya di kawasan ini.

Washington selama beberapa tahun terakhir gencar melontarkan isu-isu parsial dan menebar ketakutan palsu di antara negara anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC). Alasan utama Washington dalam hal ini adalah menciptakan pasar penjualan senjata produk mereka.

Sekitar dua bulan lalu Departemen Pertahanan Amerika (Pentagon) menyatakan tengah berencana menjual senjata kepada Arab Saudi dan Uni Emirat Arab senilai 11 miliar dolar. Pentagon saat itu mengumumka berencana mengajukan draf kepada Kongres. Draf tersebut akan mengijinkan Washington menjual seribu bom anti bunker ke Arab Saudi dan 5000 bom sejenis kepada Uni Emirat Arab. Kontrak ini juga mencakup rudal balistik.

Poin yang patut dicermati adalah penekanan Pentagon bahwa kontrak tersebut dimaksudkan untuk memperkokoh keamanan nasional dan internasional Amerika Serikat, karena senjata yang terjual akan membantu pengokohan sisten keamanan negara-negara sahabat Washington di Teluk Persia.

Namun pertanyaan yang selalu muncul adalah apakah negara-negara Arab selatan Teluk Persia sebenarnya membutuhkan senjata-senjata Amerika Serikat yang menyerbu negara mereka melalui berbagai kontrak militer? Apakah penimbunan sebagai besar senjata di kawasan Timur Tengah dan Teluk Persia bukannya malah membantu terciptanya instabilitas?

Tak diragukan lagi bahwa Amerika sebenarnya hanya mengejar kepentingan pribadinya di kawasan strategis Timur Tengah. Negara-negara Arab dan kaya minyak di selatan Teluk Persia sejatinya menjadi alat bagi kepentingan Amerika Serikat. Negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC) termasuk Arab Saudi, Qatar, Bahrain dan Uni Emirat Arab tercatat sebagai pelayan serta pelaksana kebijakan Washington di kawasan.

Terkait krisis Suriah, dengan jelas hal ini dapat disaksikan dari sikap negara-negara Arab Teluk Persia. Dalam tiga tahun lalu, Arab Saudi dan Qatar bersama Amerika Serikat tercatat sebagai pengobar krisis di Suriah. Kini ketika konferensi Jenewa 2 untuk menyelesaikan krisis Damaskus tengah digulirkan, sepertinya berbagai lobi antara petinggi Washingto dan Riyadh serta Doha semakin meningkat.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa AS dan Rusia telah mencapai kesepakatan terkait list negara yang diundang untuk menghadiri Konferensi Jenewa 2. Berita ini dirilis di saat sejumlah laporan menyebutkan bahwa undangan terhadap Arab Saudi masih belum jelas.

Arab Saudi saat ini bukan saja menabuh genderang perang terkait krisis Suriah, bahkan Riyadh juga aktif memusnahkan kesepakatan nuklir terbaru antara Iran dan Kelompok 5+1 di Jenewa.

Mengingat sikap tersebut, pertemuan Hagel dan petinggi politik serta keamanan Arab Saudi di Riyadh, khususnya pasca Konferensi Keamanan Manama, mustahil tidak berkaitan dengan isu perundingan nuklir Iran. Apalagi berbagai berita menyebutkan, pasca penandatanganan kesepakatan Jenewa oleh Iran dan negara anggota Kelompok 5+1, timbul pertengkaran kecil antara Riyadh dan Washington.

Menyaksikan kondisi seperti ini, Amerika yang masih ingin mempertahankan sekutunya di kawasan akhirnya mengirim Hagel untuk melakukan safari ke Timur Tengah guna menghibur negara-negara Arab di selatan Teluk Persia. Dalam koridor ini, Hagel juga dijadwalkan mengunjungi Doha guna memberikan jaminan kepada Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani bahwa Washington masih tetap setia kepada sekutu Arabnya. (IRIB Indonesia/MF/NA)

Ulama Arab Saudi:
 Memohonkan Ampunan untuk Nelson Mandela Bisa Membuat Murtad

“Kristiani itu kafir dan musyrik, dan barangsiapa yang memintakan ampunan kepada orang kafir maka itu perbuatan yang menyimpang dari Islam, dan jika dia melakukan itu secara sadar dan tahu hukumnya, maka ia telah murtad dan keluar dari Islam.” 

 Memohonkan Ampunan untuk Nelson Mandela Bisa Membuat Murtad



Menurut Kantor Berita ABNA,
meninggalnya Nelson Mandela, mantan presiden Afrika Selatan yang melalui
sikapnya yang anti apartheid membuatnya tercatat sebagai salah satu tokoh
paling berpengaruh di dunia dipenghujung akhir abad 20, meninggalkan duka
mendalam bagi banyak masyarakat dunia, bukan hanya rakyat Afrika Selatan yang
pernah dipimpinnya namun juga masyarakat dunia secara umum, tidak terlepas
sebagian besar umat Islam yang mengelu-elukannya sebagai pejuang dan pahlawan
kemanusiaan, juga turut mengucapkan belasungkawa atas kematiannya.
Namun bagi Abdur Rahman Al Barak, salah seorang ulama Saudi menilai ucapan belasungkawa dan duka cita
tidak semestinya turut diucapkan oleh umat Islam atas meninggalnya Nelson
Mandela yang non muslim. “Kematian laki-laki itu tidak patut untuk disedihkan dan
tidak memiliki kelayakan untuk itu, meskipun ia disebut-sebut sebagai orang
yang paling gigih memperjuangkan persamaan hak dan menentang membeda-bedakan
manusia hanya karena warna kulit.” Ungkapnya.
Al Barak lebih lanjut
mengatakan, “Mandela adalah orang yang mendapat dukungan dan support dari
Amerika Serikat dan PBB karena ia Kristiani, jika dia seorang muslim, ia tidak
akan mendapatkan perlakuan serupa.”
Ulama Arab Saudi itu
menambahkan, “Kristiani itu kafir dan musyrik, dan barangsiapa yang memintakan
ampunan kepada orang kafir maka itu perbuatan yang menyimpang dari Islam, dan
jika dia melakukan itu secara sadar dan tahu hukumnya, maka ia telah murtad dan
keluar dari Islam.”
“Wahai umat Islam, takutlah
kepada Allah, dan jangan mempermainkan agama kalian dengan ucapan dan tulisan
yang sia-sia, karena kalian akan mempertanggungjawabkan setiap yang kalian
ucapkan dan tulis.” Pesannya.
Apa yang disampaikan al Barak
juga sebelumnya telah diserukan oleh Salman al Majid, ulama Wahabi lain dari
Arab Saudi. Dia mengatakan, “Syariat
Islam tidak mengizinkan umat Islam mendoakan keselematan bagi Nelson Mandela. Amalan
kebaikan yang pernah ia lakukan di dunia tidak akan mampu menolongnya di
akhirat, namun mungkin hanya bisa mengurangi azab yang akan didapatkannya.”
Al Majid dalam wawancaranya
dengan stasiun televise setempat, Rutana, lebih lanjut mengatakan, “Memohonkan
ampunan bagi mereka yang non muslim tidak bisa dibenarkan, Allah telah
mengingatkan Nabi untuk tidak memohonkan ampunan bagi orang-orang munafik,
terlebih lagi mereka yang mati dalam keadaan kafir.”
Nelson Mandela, mantan presiden Afrika Selatan pertama yang berkulit hitam telah meninggal dunia Kamis lalu diusia 95 tahun. Mandela telah mengidap penyakit radang paru-paru sedemikian lama
dan dalam beberapa bulan terakhir mendapatkan perawatan khusus dan tidak bisa
berbicara sama sekali karena mulutnya dipenuhi selang alat bantu pernafasan. Terakhir
kali menampakkan diri di depan umum saat membuka penyelenggaraan Piala Dunia
2010 yang Afrika Selatan sebagai tuan rumah.
Nelson Mandela dalam
perjuangannya menentang politik Apartheid sempat hidup dipenjara selama 27
tahun. Atas perjuangan dan kesabarannya itu, ia mendapat penghargaan Nobel
Perdamaian pada tahun 1993 dan menjadi Presiden Afrika Selatan pada tahun
1994-1999. 
http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=487943

Kegembiraan Anak-anak Suriah yang Direnggut Perang

Arab Saudi, Qatar dan Turki adalah pihak yang paling bertanggungjawab atas konflik yang terjadi di Suriah, atas dukungan dan bantuan dana dari tiga Negara tetangga tersebut, kelompok teroris memicu perang dan membawa kehancuran bagi rakyat Suriah di Negara bersejarah tersebut. 

 Kegembiraan Anak-anak Suriah yang Direnggut Perang



Menurut Kantor Berita ABNA,
dengan turunnya salju pertama yang menandai masuknya musim dingin dipenghujung
akhir tahun 2013 tidak lagi menjadi sesuatu yang menggembirakan dan
menyenangkan bagi anak-anak Suriah. Pada tahun-tahun sebelumnya begitu salju
turun anak-anak dengan sangat gembira menyambutnya dengan keluar dari rumah dan
bermain di taman-taman dan tempat-tempat terbuka. Keceriaan anak-anak itu tidak
lagi terlihat tahun ini. Perang, pembunuhan dan penghancuran bangunan-bangunan
telah merenggut keceriaan dan kegembiraan anak-anak dari wajah mereka. Homs
adalah salah satu kota yang hancur di Suriah. Kota yang dulunya indah dan ramai
berubah menjadi kota yang tidak layak tinggal karena perang.
Situs berita Suriah, DAM Press
menampilkan foto suasana kota Homs yang diselimuti salju pertama di musim
dingin tahun ini yang dalam keadaan sunyi senyap. Yang tampak sisa-sisa
bangunan dan taman kota yang hancur lebur. Sehingga kota itu bukan lagi menjadi
tempat bermain yang menyenangkan bagi anak-anak Suriah. DAM Press menulis yang
ditujukan kepada pemerintah Turki, Qatar dan Arab Saudi:
“Perhatikanlah, apa bencana yang
telah kalian timpakan bagi anak-anak Suriah?. Sewaktu salju turun yang membawa
keberkahan Ilahi dari langit, tidak ada satupun anak-anak yang bermain di jalan
untuk menyambutnya dengan penuh kegembiraan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Wahai penduduk dunia, saksikanlah, apa yang telah dilakukan Turki, Qatar dan
Arab Saudi atas kota yang indah kami. Meskipun salju turun tidak membuat
satupun dari mereka yang bergembira dan bermain bersama.”
 Arab Saudi, Qatar dan Turki adalah pihak yang
paling bertanggungjawab atas konflik yang terjadi di Suriah, atas dukungan dan
bantuan dana dari tiga Negara tetangga tersebut, kelompok teroris memicu perang
dan membawa kehancuran bagi rakyat Suriah di Negara bersejarah tersebut. 
http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=488206

Ulama Malaysia:
 Agama Islam Melarang Pengkafiran Sesama Muslim

"Umat Islam utamanya dari kalangan ulama hendaklah mengambil pendirian tegas terhadap kaum takfiri. Ini disebabkan tidak sepatutnya seseorang muslim mengkafirkan saudara seagama dengannya tanpa ilmu yang jelas. Barangsiapa yang melakukan perbuatan tersebut, maka kekafiran akan kembali kepadanya." 

 Agama Islam Melarang Pengkafiran Sesama Muslim



Menurut Kantor Berita ABNA, dalam
wawancaranya dengan wartawan Taghrib News, pimpinan Himpunan Ulama Rantau Asia
(SHURA) Syeikh Abdul Ghani Shamsudin berkata, "Umat Islam utamanya dari
kalangan ulama hendaklah mengambil pendirian tegas terhadap kaum takfiri. Ini
disebabkan tidak sepatutnya seseorang muslim mengkafirkan saudara seagama
dengannya tanpa ilmu yang jelas. Barangsiapa yang melakukan perbuatan tersebut,
maka kekafiran akan kembali kepadanya.
Syeikh Abdul Ghani juga menyerukan agar
kedudukan ulama Syiah dan Sunni dapat diperhatikan baik dalam penyampaian
fatwa, pengajaran hukum agama, kebudayaan Islam dan dialog persaudaraan.
Menurutnya tidak semua berhak berbicara mengenai hukum syar’i dan mengambil
istinbat hukum seenaknya, apalagi itu sampai mengkafirkan sesama muslim. Beliau
turut mengingatkan mengenai bahaya yang menimpa dunia Islam jika trend
pengkafiran sesama muslim dibiarkan.
"Pihak musuh yaitu Zionis, dan sekutunya
dari adi kuasa berusaha menciptakan fitnah dan perpecahan antar mazhab di
kalangan pengikut agama yang satu. Dengan cara ini mereka dapat meronrong
kestabilan negara-negara Islam. Masalah ini juga dapat dilihat dalam transformasi
Timur Tengah khususnya krisis di Suriah, serangan teroris di Irak, Afghanistan
dan negara-negara Islam lainnya."
Ulama dan muballgih Malaysia tersebut turut
meminta seluruh umat Islam terutama dari kalangan alim ulama untuk memberikan
peringatan bahaya konspirasi Zionis yang berhasrat menyeret kaum muslimin ke
arah perselisihan dan perpecahan yang dapat melemahkan kekuatan kaum muslimin. 
http://www.abna.ir/data.asp?lang=12&id=487873
Suriah:
 Beda Jenazah Komandan Hizbullah dengan Komandan Teroris

Mayat Abu Umar ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. Menurut kesaksian warga setempat, Abu Umar ditinggalkan begitu saja oleh pasukannya sendiri. 

 Beda Jenazah Komandan Hizbullah dengan Komandan Teroris
Menurut Kantor Berita ABNA,
ditengah tersebarnya beberapa foto dari Sayyid Wisam Muhsin Syarafuddin yang
dikenal dengan sebutan Sayyid Nashrullah komandan muda Hizbullah yang gugur
saat menjaga Haram Sayyidah Zainab sa dari serangan kelompok teroris dengan
menampakkan wajah yang berseri-seri sembari tersenyum kamis malam [28/11]
disekitar Damaskus, tersebar pula foto dari salah satu komandan Jabhah al
Nusrah, salah satu kelompok teroris yang paling berpengaruh di Suriah, yang
bernama Abu Umar. Mayatnya ditemukan di kawasan Al Qasir oleh tentara Suriah
setelah membebaskan kawasan tersebut dari penguasaan teroris. Mayat Abu Umar ditemukan
dalam kondisi yang mengenaskan. Menurut kesaksian warga setempat, Abu Umar
ditinggalkan begitu saja oleh pasukannya sendiri.  

Wawancara dengan Ulama Ahlus Sunnah Iran:
 Sayyidina Ali adalah Poros Persatuan Kaum Muslimin

Kami Ahlus Sunnah meyakini Sayyidina Ali dan semua ahlul bait memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia. Namun kami juga berharap, sebagaimana Sayyidina Ali ra yang memberi dukungan dan penghormatan kepada tiga khalifah sebelumnya, saudara-saudara kami dari muslim Syiah juga melakukan hal yang sama. Jika itu yang terjadi, saya yakin meskipun semua perbedaan tidak bisa dituntaskan, setidaknya mampu menimimalisir perbedaan yang ada dan menciptakan kondisi yang sangat baik bagi terwujudnya persatuan kaum muslimin, dan bisa bekerjasama dalam suasana yang penuh penghormatan dan saling memahami. 

 Sayyidina Ali adalah Poros Persatuan Kaum Muslimin



Menurut
Kantor Berita ABNA, Maulawi Ali Ahmad Salami, yang lebih dikenal dengan nama
Syaikh Maulawi Nadzhir Ahmad adalah ulama besar Ahlus Sunnah Iran yang saat ini
menjadi wakil rakyat yang duduk di Majelis Khubregan Rahbari delegasi Provinsi
Sistan dan Bluchistan Republik Islam Iran. Beliau juga anggota perkumpulan
ilmiah bidang fiqh dan huquq Hanafi di Universitas Mazahib Islami dan juga
menjadi dosen senior di Hauzah Ilmiah Darul Ulum Zahedan. Diluar pendidikan
resminya di Hauzah Ilmiah beliau pernah menimba ilmu secara khusus dari
beberapa ulama Ahlus Sunnah terkemuka seperti Maulana Taj Muhammad Buzurqzadeh
di Sarbaz, Maulana Mufti Muhammad Syafi'i ulama mufti Pakistan, Maulana
Muhammad Rafi Utsmani, Maulana Muhammad Taqi Utsmani, Maulana Syams al Haq, dan
Maulana Subhan Mahmud di Karachi Pakistan. Beliau juga mengantongi ijazah
sarjana S2 dengan gelar master ekonomi Islam dari Universitas Karachi Pakistan.
Diantara
buku-buku yang menjadi buah karya beliau seperti, Tarikh Islam, Mahurhai
Da'wat wa Tabligh
 [Seputar Dakwah dan Tabligh], Banwan Nemuneh Asr
Payambar wa Sahabeh
 [Perempuan-perempuan Teladan di Masa Nabi dan Sahabat],
Peristiwa Karbala dalam Pandangan Ulama Ahlus Sunnah, Hadiah untuk Kaum Muslimah
dan banyak lagi lainnya. Selain menulis ratusan makalah ilmiah dengan berbagai
tema dan pembahasan yang disampaikan dalam berbagai seminar nasional dan
internasional. Dengan berbagai jabatan penting yang disandangnya dan aktivitas
ilmiah yang dijalaninya, Syaikh Nadzhir Ahmad dikenal sebagai ulama Ahlus
Sunnah terbaik dan paling populer di Iran.
Dengan
alasan tersebut, wartawan ABNA mengambil waktu disela-sela kesibukan beliau
untuk melakukan wawancara. Ditemui di ruang kerjanya sebagai wakil rakyat di
Teheran, wartawan ABNA Ali Shakir mengajukan beberapa pertanyaan seputar
pandangan Ulama Ahlus Sunnah mengenai sosok dan ketokohan Imam Ali as.
Berikut
petikan wawancara tersebut:
ABNA: Bagi
penganut Syiah khususnya kaum muda, memiliki informasi yang sangat terbatas
mengenai bagaimana pandangan Ahlus Sunnah mengenai imam pertama mereka.
Karenanya mohon dijelaskan bagaimana pandangan ulama Ahlus Sunnah mengenai
sosok kepribadian dan keutamaan Imam Ali as dari sisi keimanan beliau,
keadilan, keberanian, ibadah, pengabdian, jihad, pengorbanan dan kecintaan Nabi
Muhammad Saw kepada beliau?. Silahkan.
-Bismillahirrahmanirrahim,
dan kepadaNya kita memohon pertolongan dan perlindungan. Jika dipersilahkan
saya akan memulainya dengan menjelaskan pandangan ulama Ahlus Sunnah mengenai
keluarga Nabi Saw secara keseluruhan lalu kemudian menyampaikan pandangan Ahlus
Sunnah terkait kepribadian Sayyidina Ali ra secara khusus.
ABNA: Silahkan.
-Kecintaan
kepada Ahlul Bait adalah bagian dari iman kami dan kami sangat memegang prinsip
itu. Dalam shalat kami, kami mengirim salam kepada Nabi dan keluarganya. Dan
salam itu tercantum dalam kitab-kitab shahih kami, dan shalat kami tanpa
disertai dengan salam kepada keluarga Nabi, menjadi shalat yang rusak dan tidak
sempurna. Shalawat yang kami wajib melafazkannya dalam shalat yaitu, "اللهم صل علی محمد Ùˆ علی آل محمد کما صلیت علی ابراهیم Ùˆ علی
آل ابراهیم انک حمید مجید، اللهم بارک علی محمد Ùˆ علی آل محمد کما بارکت علی
ابراهیم و آل ابراهیم انک حمید مجید."
 Do'a tersebut kami
baca, baik dalam shalat berjama'ah, shalat sendiri, shalat malam dan lain-lain
pada saat kami melakukan tasyahud akhir. Dalam shalawat tersebut kami
mengirimkan salam kepada Nabi dan keluarganya.
Demikian
pula pada khutbah Jum'at, shalawat kepada Nabi dan Ahlul Baitnya menjadi bagian
dari khutbah Jum'at yang harus diucapkan dalam bahasa Arab. Khutbah Jum'at yang
disertai ucapan shalawat tersebut disampaikan di seluruh dunia Islam bukan
hanya di Iran. Disetiap hari Jum'at disemua masjid Ahlus Sunnah khutbah Jum'at
tidak dibacakan sebelum diawali dengan bacaan shalawat kepada Nabi dan Ahlul
Bait. Jangan katakan, itu hanya diucapkan setelah terjadi revolusi Islam di
Iran yang kemudian berubah menjadi pemerintahaan yang berasas mazhab Syiah,
tidak. Melainkan sebelum revolusipun shalawat untuk Ahlul Bait sudah menjadi
bagian penting dalam khutbah Jum'at Ahlus Sunnah di Iran. Kami meyakini, Al
Hasan dan Al Husain adalah penghulu pemuda syuhada di Surga dan Sayyidah
Fatimah adalah pemimpin kaum perempuan di Surga, dan itu telah menjadi
keyakinan kami, dan sama sekali bukan karena terpengaruh atau dipengaruhi oleh
ajaran Syiah.
Misalnya,
mengenai kejadian tragis di Karbala yang menjadi penyebab syahidnya Maulana al
Husain ra, ulama Ahlus Sunnah mengecam dan mengutuk peristiwa tersebut. Banyak
kitab ulama Ahlus Sunnah yang telah ditulis berkenaan dengan peristiwa tersebut
dan betapa mereka mengecam pembantaian keji tersebut. Diantaranya, ulama besar
Ahlus Sunnah Abu al Ali al Maududi, Syaikh Abu al Kalam Azad, Maulana Muhammad
Syafi'i mufti besar Pakistan. Demikian pula dengan Maulana Mufti Muhammad
Syafi'i yang menulis kitab "Syahid Karbala" dan pada bagian
mukaddimah kitab tersebut beliau menulis, "Pada peristiwa tragedi Karbala
bukan hanya umat manusia yang berduka dan bersedih namun juga bulan, matahari
dan awan turut meneteskan air mata duka."
Saya
juga berada di garis ulama Ahlus Sunnah dan Syiah yang mengecam dan mengutuk
terjadinya peristiwa biadab tersebut. Saya telah membaca banyak buku dan
makalah seputar kejadian tersebut dan dari penelitian tersebut saya menulis
buku khusus mengenai tragedi Asyura dengan judul, "Seputar Tragedi
Karbala".
ABNA: Mengenai
Imam Ali sendiri, bagaimana pendapat anda?
-Beliau
adalah seorang ahli ibadah yang sangat mengagumkan, seorang pemberani, ahli
takwa dan dengan banyak lagi keutamaan yang tidak bisa dilukiskan dengan
kata-kata. Dan semua keterangan mengenai hal tersebut diriwayatkan dalam
kitab-kitab yang kami akui kesahihannya.
Sayyidina
Ali adalah menantu Nabi yang melaluinya keturunan Nabi berlanjut. Dan kami
mengakui itu adalah sebuah keutamaan yang tidak dimiliki selainnya. Mengenai keilmuan dan kecerdasan beliau,
riwayat yang bersambung sanadnya sampai ke Nabi Saw, menyebutkan, "Aku
adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya". Selain itu kamipun mengakui
bahwa yang paling menonjol kefakihan dan keilmuannya diantara para sahabat,
adalah Sayyidina Ali radiallahu anhu.
Dalam
perang Khaibar, Ali adalah pahlawannya, yang Nabi bersabda tentang beliau pada
hari sebelumnya bahwa beliau akan menyerahkan bendera pasukan ke tangan
seseorang yang akan membebaskan Khaibar. Para sahabat menanti dan berharap
salah satu dari merekalah yang diserahkan bendera itu, namun pagi harinya Nabi
memanggil Ali yang meskipun saat itu sedang sakit mata. Nabi seketika
menyembuhkan sakit Ali dan menyerahkan bendera kepempimpinan pasukan kepada
Ali. Dan sebagaimana yang dikatakan Nabi, Ali dengan kekuatan, keberanian dan
kepemimpinannya berhasil menaklukan musuh dan membebaskan Khaibar.
ABNA: Kami
berkeyakinan surah Al Maidah ayat 55 diturunkan berkenaan dengan Imam Ali as,
yang ketika turunnya ayat tersebut baru saja menyedekahkan cincinnya pada
seorang fakir disaat beliau masih sedang dalam keadaan rukuk dalam shalatnya.
Apakah anda juga meyakini demikian?
-Terdapat
beberapa tafsir mengenai ayat tersebut. Dan salah satu misdaqnya bisa saja
memang Sayyidina Ali namun bisa juga misdaq yang lain, wallahu 'alam. Namun
yang pasti, kalaupun pendapat yang paling benar bahwa misdaqnya adalah
Sayyidina Ali, itu tidak memberi pengaruh apa-apa pada keyakinan kami, dan juga
tidak mesti membuat kami marah, sebab keyakinan kami mengatakan bahwa Sayyidina
Ali ra memang memiliki kelayakan untuk mendapatkan keutamaan seperti itu.
Sebagaimana
juga misalnya pada surah al Insan, yang disebutkan dalam salah satu riwayat
bahwa surah tersebut turun berkenaan dengan Sayyidina Ali dan Sayyidah Fatimah
az Zahra beserta kedua puteranya, Hasan dan Husain yang saat itu sedang dalam
keadaan berpuasa, namun menyedekahkan makanan buka puasa mereka pada orang yang
lebih membutuhkan, dan itu terjadi tiga hari berturut-turut, pada hari pertama
sajian buka puasa mereka diserahkan kepada seorang fakir, besoknya kepada anak
yatim dan esoknya lagi pada seorang yang ditawan. Namun itu adalah salah satu
riwayat penafsiran, yang juga masih memberi ruang pada penafsiran lain,
terutama karena memang ada riwayat-riwayat lain yang menyebutkan misdaq ayat
tersebut bukan mereka. Namun, sebut saja surah tersebut memang menceritakan
mengenai keutamaan Ahlul Bait, itupun justru menguatkan keyakinan kami, dan
kami bangga dengan itu, bahwa ini menjadi hujjah bagi kami mencintai dan
menghormati Ahlul Bait adalah sebuah keniscayaan pada agama ini.
ABNA: Namun
kami melihat sebagian dari kelompok yang menyebut dirinya Ahlu Sunnah ketika
disampaikan keutamaan Ahlul Bait, justru tampak rasa tidak suka dari mereka.
Bahkan diantara mereka ada yang memungkirinya dan menyebut itu kedustaan
–nauzubillah-. Bagaimana pendapat ulama Ahlus Sunnah terhadap mereka yang
melakukan pelecehan dan perendahan terhadap kemuliaan dan kesucian Imam Ali as
atau Ahlul Bait lainnya?
-Saya
berani menegaskan pada anda, bahwa jika ada Sunni yang menghina Ahlul Bait, dia
bukan hanya tidak tergolong dari kalangan Ahlus Sunnah bahkan juga telah murtad
dan keluar dari lingkaran Islam.
ABNA: Dalam
beberapa kitab rujukan Ahlus Sunnah, seperti Tafsir Ruh al Ma’ani, Syarah
Nahjul Balaghah ibn al Hadid, Al Haafi Imam Syafii, Yanabi al Mawaddah al
Hanafi dan belasan kitab lainnya, diriwayatkan Sahabat Umar dalam beberapa
kesempatan pernah berkata, “Jika tidak ada Ali maka celakalah Umar.” Menurut
anda, apa yang dimaksudkan beliau atas perkataannya tersebut?
-Dalam
beberapa kejadian, Sayyidina Umar mengeluarkan pendapat dan keputusan yang
salah, namun Sayyidina Ali yang berada disisi beliau meluruskan pendapatnya itu
bahwa bukan demikian, sehingga Sayyidina Umar segera menerima dan meluruskan
pendapatnya. Karena itu beliau berkata, “Jika tidak ada Ali maka saya akan
celaka”.
ABNA:Apa
ini tidak menunjukkan bahwa imam Ali as lebih berilmu dibanding sahabat Umar?
-Ya,
perkatannya tersebut menunjukkan hal tersebut. Dan kami semua menerimanya. Dan
tidak mungkin ada Ahlus Sunnah yang menolak hal tersebut. Namun bagi kami, ini
menunjukkan keutamaan keduanya. Sayyidina Ali akan keilmuannya yang luas. Dan
Sayyidina Umar akan kesigapannya untuk merujuk pada yang haq. Karena dua-duanya
memiliki keutamaan, karena itu kami menghormati keduanya, dan tidak mengecilkan
salah satunya.
ABNA: Kami
memiliki riwayat yang menyebutkan Nabi Muhammad Saw bersabda, “Ali bersama
kebenaran dan kebenaran bersama Ali”, apa anda juga menerima dan meyakini
kebenaran riwayat tersebut?
-Ya,
Ahlus Sunnah berkeyakinan, atas semua peristiwa yang terjadi antara Sayyidina
Ali dengan sahabat-sahabat yang lain, kebenaran bersama Sayyidina Ali.
Misalnya, perselisihan antara Ali dan Muawiyah, dan perselisihan beliau dengan
Ummul Mukminin Aisyah ra.
ABNA: Karena
itu anda tidak berkeyakinan bahwa para sahabat itu maksum dan terjaga dari
kesalahan?
-Sebelumnya
saya akan menjelaskan kepada anda, makna yang benar dari istilah Sahabat Nabi.
Sahabat dalam pandangan mazhab kami adalah mereka yang bertemu dan melihat
Rasulullah Saw, mengimani beliau sebagai Nabi dan utusan Allah SWT dan
meninggal tetap dalam keimanannya tersebut. Sahabat kami akui dan yakini tidak
maksum tetapi memiliki kehormatan. Mereka satu sama lain memiliki derajat yang
berbeda, namun kami memandang mereka satu dalam penghormatan.
ABNA: Anda
menerima dan mengakui keluasan dan ketinggian ilmu Imam Ali as dibanding
sahabat-sahabat yang lain?
-Iya,
sebelumnya juga sudah saya katakan, Nabi Muhammad Saw bersabda kepada
sahabat-sahabatnya, “Yang paling hakim diantara kalian adalah Ali.” Dan tidak
mungkin seseorang disebut paling hakim jika juga tidak memiliki ilmu yang
sangat luas dibanding yang lain. Dan inilah keutamaan Sayyidina Ali, sebagai
orang paling alim.
Namun
saya katakan kepada anda. Sahabat yang lain juga memiliki keutamaan dari sisi
yang lain. Misalnya Sayyidina Umar pada satu sisi tertentu dan Abu Bakar utama
pada sisi yang lain. Dan seterusnya. Dan keluasan ilmu Sayyidina Ali adalah
sesuatu yang telah pasti dan menunjukkan keutamaan beliau yang sangat besar.
ABNA:Apakah
anda mengatakan dan memuji Imam Ali as saat ini, karena berhadapan dengan saya
yang muslim Syiah?
-Tidak.
Mengenai Sayyidina Ali tidak ada yang bisa diungkapkan kecuali kebaikan dan
keutamaan saja. Setiap saya hendak berbicara mengenai Sayyidina Ali, yang
keluar dari lisan saya seluruhnya hanya kebaikan saja.
ABNA: Jika
anda berbicara diatas mimbar, dan pendengar anda ada jama’ah dari Sunni dan
juga ada yang Syiah, apakah anda tetap mengatakan apa yang baru saja katakan
mengenai Imam Ali as?
-Saya
tidak punya pengetahuan mengenai Sayyidina Ali kecuali kebaikannya. Karenanya
tentu saja dimanapun, dan siapapun yang mendengarkan penyampaianku aku hanya
akan berbicara tentang apa yang saya ketahui dari Sayyidina Ali, dan semuanya
itu hanya kebaikan dan kebaikan saja. Saya bahkan punya kisah menarik mengenai
ini.
ABNA: Silahkan
anda ceritakan.
-Suatu
malam saya bersama beberapa ruhaniawan dari kalangan Syiah dan Sunni Zahedan
dalam sebuah perjalanan. Kami tiba di Sirkhan dan menjadi tamu warga setempat. Sayapun
mengusulkan, untuk mengisi waktu, sehabis makan, satu teman dari Syiah dan satu
dari Sunni untuk menyampaikan ceramah. Yang terpilih mewakili teman-teman Sunni
adalah saya. Dan ketika tiba giliran saya untuk berceramah, saya menyampaikan
sikap dan pendirian Ahlus Sunnah tentang Ahlul Bait. Dan apa yang saya katakan
pada malam itu, adalah juga yang telah saya sampaikan kepada anda. Sehabis
ceramah, yang juga dihadiri warga setempat, mereka mendatangi dan mendekat
kepada saya. Diantaranya ada yang bertanya, “Benarkah aqidah anda mengenai
Ahlul Bait demikian, sebagaimana yang anda sampaikan tadi?”. Saya jawab, “Bukan
hanya aqidah saya, tapi aqidah semua Ahlus Sunnah dipenjuru dunia. Dan saya
berani bersumpah demi Allah untuk memperkuat persaksian saya.”
Nah,
apa yang anda khawatirkan tadi mengenai saya, bahkan telah saya lakukan. Jika
anda bersedia, menyediakan sebuah majelis yang semuanya adalah muslim Syiah,
saya akan datang dan berbicara mengenai keutamaan Ahlul Bait dan Sayyidina Ali
secara khusus dalam pandangan Ahlus Sunnah.
ABNA: Apa
yang semua anda katakan tadi mengenai keutamaan dan fadhilah Ahlul Bait adalah
juga menjadi keyakinan muslim Syiah. Namun mengapa saat ini yang terjadi di
Pakistan, Irak, Suriah, Bahrain dan sebagian di Iran dan Afghanistan kita
melihat kenyataan pahit adanya aksi kekerasan dan pembunuhan yang dialami oleh
warga muslim Syiah. Bahkan kita mendengar adanya fatwa dari ulama Ahlus Sunnah
bahwa membunuh orang Syiah akan memudahkan jalannya menuju surga. Apakah hal
tersebut memiliki dasar dalam Islam? Apakah Islam mengajarkan membunuh sesama
muslim dapat mengantarkan seseorang menuju surga?
-Saya
meyakini, tidak ada kelompok Islam yang berkeyakinan seperti itu. Kelompok
ekstrimis yang membunuhi orang-orang muslim Syiah misalnya dari kelompok Sepah
Sahabeh Pakistan atau Jabhah al Nasrah Syam, meskipun mereka meyakini apa yang
mereka lakukan itu diganjari pahala atau yang mereka lakukan itu adalah sunnah
yang dianjurkan namun itu keyakinan dusta. Tidak bisa disandarkan pada Islam
dan tidak ada Sunnah yang mengajarkan seperti itu.
Kita
punya riwayat, bahwa Nabi Muhammad Saw sebelum mengutus para Mujahidin ke medan
jihad beliau memesankan kepada mereka, bahwa jika mereka memasuki suatu desa
yang disitu diperdengarkan azan maka tidak diperkenankan untuk menyerang dan
merusak desa itu, meskipun disitu hanya ada satu orang yang muslim, apalagi
kalau memang itu wilayah muslim. Jika ada yang berkeyakinan membunuh sesama
muslim dapat menyebabkan masuk ke surga maka itu bukan keyakinan Islam,
melainkan keyakinan yang bersumber dari khurafat. Keyakinan itu tidak memiliki
dasar sama sekali dalam agama ini baik dalam hukum syar’i maupun aqidah. Hanya
angan-angan dan khufarat saja. Saya yakin mereka hanya orang-orang jahil yang
dimanfaatkan untuk memecah belah kaum muslimin untuk kepentingan musuh-musuh
Islam. 
ABNA: Jadi
keyakinan membunuh muslim Syiah itu bisa mengantarkan ke surga digali dari
khurafat saja dan tidak bersumber dari ajaran Islam?
-Iya,
khurafat. Bahkan saya berkeyakinan, yang memiliki keyakinan seperti itu telah
keluar dari golongan muslim.
ABNA: Jadi
tragedi-tragedi yang kita lihat. Peledakan bom di wilayah komunitas Syiah,
bahkan ditengah majelis-majelis dan shalat yang muslim Syiah lakukan, video
yang menampilkan adegan memenggal kepala, mengunyah jantung sambil bertakbir,
bagaimana anda menjelaskan itu?
-Kelompok
yang melakukan itu tidak bisa mengklaim diri berasal dari barisan muslim.
Kalaupun mereka muslim, mereka adalah muslim yang jahil. Saya meyakini mereka
dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam untuk melakukan itu, sehingga mencoreng
wajah Islam dimata masyarakat dunia. Merekapun menjadi punya bukti bahwa memang
orang Islam itu beringas dan gemar membunuh satu sama lain.
Sekali
lagi saya tegaskan, bahwa barang siapa yang berkeyakinan membunuh muslim Syiah
dengan alasan karena bermazhab Syiah dan itu berbuah pahala, maka telah keluar
dari barisan kaum muslimin.
ABNA: Menurut
anda sendiri, bagaimana keterkaitan aksi-aksi terror dan kekerasan tersebut
dengan musuh abadi umat Islam yaitu Israel?
-Iya,
bagi mereka yang melakukan hal-hal yang justru menguntungkan pihak musuh yaitu
AS dan Israel maka secara langsung mereka teleh berkhidmat kepada musuh.
ABNA: Namun
apa yang anda katakan dan yakini ini bertentangan dengan ulama-ulama Ahlus
Sunnah semisal yang berasal dari Arab Saudi. Mereka berkeyakinan Syiah itu
telah kafir dan halal darahnya untuk ditumpahkan. Bagaimana anda menjelaskan
ini?
-Tentu
itu lebih banyak berkaitan dengan kepentingan politik, tapi saya tidak akan
menyinggung itu, namun dari sisi syar’i saya katakan, tidak ada satupun
kelompok Islam di dunia ini dan masa sekarang yang menamakan diri mereka
Wahabi. Di masa-masa akhir abad pertama dan diawal abad kedua Hijriah, di benua
Afrika, seseorang bernama Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum, muncul
sebagai pribadi yang terkenal, manhaj dan pemikirannya dari sekte Khawarij.
Pengikutnya menamakan diri mereka Wahabi, yang maksudnya adalah pengikut Abdul
Wahab. Mereka berkeyakinan selain dari kelompok mereka bukanlah termasuk
muslim, dan mereka merubuhkan masjid yang bukan masjid yang mereka bangun.
Namun kelompok Wahabi tersebut telah punah dan kehabisan pengikut sebelum
pertengahan kurun kedua dan sekarang sama sekali tidak lagi memiliki
peninggalan dan bekas apapun.
ABNA: Namun
bagaimana dengan kelompok Wahabi yang dikenal masa sekarang? Bagaimana anda
menjelaskan?
-Mereka
yang kita sebut dan kenal sebagai Wahabi saat ini tidak pernah menamakan diri
mereka Wahabi, mereka lebih sering menyebut diri mereka dengan sebutan Salafi.
Secara lughawi kami dan kalian adalah sama-sama Salafi. Karena Salafiyun
artinya yang mengikuti para Salafush Saleh, yaitu orang-orang terdahulu yang
saleh. Sunni maupun Syiah, semuanya mengikuti orang-orang saleh terdahulu dari
kalangan mereka. Karena secara bahasa, kita semua adalah Salafi. Namun Salafi
secara istilah akan saya jelaskan.  
Pada kurun kedua, disaat keilmuan umat Islam mencapai kejayaannya,
kitab-kitab tafsir dan kitab-kitab hadits marak ditulis para ulama, musuh Islam
justru hendak mengacaukan keilmuan umat Islam. Mereka memasukkan pengaruh
Filsafat Yunani kedalam ilmu-ilmu Islam, dan mensyarah ilmu-ilmu Islam dengan
merujuk pada pandangan Filsafat Yunani. Mereka melakukan itu sampai pada tahap
mengkritisi Al-Qur’an dan Hadits dan menyampaikan kelemahan-kelemahannya.
Misalnya mereka mengatakan, “Al-Qur’an kamu menyebutkan Tuhan itu memiliki
tangan, Tuhan itu bersemayam di atas Arsy, dan sebagainya yang menunjukkan
bahwa Tuhan itu wujud materi dan terbatas. Dengan demikian Tuhan itu diadakan,
sementara Tuhan diklaim sebagai Pencipta segala sesuatu dan tidak ada yang
mengadakan. Mereka dengan argument akal itu hendak merusak sumber rujukan Islam
yaitu Al-Qur’an dan Hadits, setidaknya mengurangi keutamaan dan nilai besarnya
dalam pandangan umat Islam.
Menghadapi mereka, ulama Islam terbagi atas dua kelompok. Pertama,
kelompok para ulama yang dalam menghadapi syubhat mereka hanya mendiamkan saja.
Misalnya mereka berkata, “Ya memang benar Tuhan itu memiliki tangan, bersemayam
diatas Arsy, dan sebagainya namun kami tidak mengetahui bagaimananya. Karena
Al-Qur’an dan Hadits secara dzahir menyebutkan demikian maka kami tidak mungkin
akan mengingkarinya. Kami meyakini Tuhan memiliki tangan, namun tangan Tuhan
bagaimana bentuknya? Wajah Tuhan bagaimana? Serta bagaimana posisi duduk Tuhan
diatas Arsy dan seterusnya bukan pengkajian kami. Kami hanya meyakini
sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan As Sunnah dan tidak punya wewenang
untuk menakwilkan apalagi sampai mengingkarinya. Kelompok pertama inilah yang
disebut dan menamakan diri dengan Salafi.
Misalnya Imam Malik bin Anas ketika ditanya, “Bagaimana Allah
istawa di atas Arsy?” maka beliau menjawab, “Allah istawa di atas Arsy adalah
haq dan bertanya tentangnya adalah bid’ah.” Yaitu pertanyaan, tentang bagaimana
Allah istawa diatas Arsy adalah pertanyaan yang sia-sia. Bagi mereka, bagaimana
Allah istawa itu tidak penting, namun mengimaninya wajib hukumnya. Dan sudah
pasti mengimaninya adalah sesuatu yang benar.
Kelompok kedua, adalah ulama yang menakwilkan hal-hal mutasyabihat
tersebut. Misalnya mereka mengatakan, yang dimaksud dengan Tangan Tuhan adalah
kekuasaan. Maksud Tuhan bersemayam diatas Arsy yaitu Tuhan mengontrol dan
menguasai segala alam semesta beserta isinya. Yaitu, Tuhan bukanlah sebagaimana
makhluk yang memiliki bagian-bagian tubuh, Dia adalah pencipta alam semesta dan
segala maujud yang ada, dan Dia pula yang mengatur dan menguasainya, sehingga
tidak mungkin dibatasi oleh materi yang diciptakannya.
Dengan adanya pengaruh dari filsafat Yunani tersebut, umat Islam
terbagi dua, Salafi dan non Salafi. Mereka yang menolak takwil menyebut diri
Salafi dan yang memberlakukan takwil dikenal sebagai kelompok Non Salafi.
Aqidah Salafi adalah kami meyakini dan mengimani apa yang disampaikan Al-Qur’an
dan Hadits yang shahih dan mempertanyakan tentang bagaimananya adalah
kesia-siaan. Meskipun bagaimananya bagi kami tidak jelas namun kami tetap
mengimaninya.”
Salafi kemudian terbagi lagi atas beberapa firqah, diantaranya
adalah Wahabi. Wahabi inilah kelompok yang paling jahil dan paling bengkok
pemahamannya dari kalangan Salafi.
ABNA: Apa kemudian kaitannya,
antara adanya ikhtilaf dan perbedaan pemahaman itu dengan apa yang terjadi saat
ini?
-Kaum muslimin dunia, jika kita hendak membaginya maka menurutku
terbagi atas tiga kelompok:
Pertama, kelompok literalis. Yaitu mereka yang mengimani dan
memahami apa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits sesuai dengan apa yang
tertulis dan tersampaikan, yang kemudian merekapun mengamalkan apa yang mereka
yakini itu. Mereka yang berada dalam kelompok ini, dari sisi keilmuan sangat
rendah dan jahil. Mereka dapat dengan mudah mengkafirkan atau menganggap sesat
kelompok Islam yang berbeda pemahaman
dengan mereka. Meskipun mereka menyebut dan mengklaim diri sebagai Salafi, kami
mengenal mereka dengan sebutan Wahabi. Mereka hanya memperhatikan apa yang
tersurat dari ayat dan hadits, dan cara mereka menafsirkan dan memahami agama
tidak jauh beda dengan apa yang kita kenal sebagai Wahabi di kurun kedua.
Kedua, kelompok nash dan aqli. Mayoritas kaum muslimin di dunia
Islam berada di dalam kelompok ini. Mereka mengamalkan nash sebagaimana kelompok
pertama namun tidak hanya sepenuhnya bergantung pada lahiriah teks melainkan
juga menyandarkannya bagaimana Nabi menafsirkannya, bagaimana sahabat memahami
dan mengamalkannya, bagaimana para imam mazhab menjadikannya sumber hokum dan
disisi lain merekapun menggunakan akal sebagai alat bantu dalam memahaminya.
Aktivitas mereka yang berada di kelompok ini lebih disibukkan dengan
kegiatan-kegiatan ilmiah, mengajar, tabligh, tarbiyah, berdakwah, penulisan,
penelitian dan tidak memiliki perhatian yang besar terhadap mesti berdirinya
hukumah Islamiyah. Prinsip mereka, dengan memperkenalkan pentingnya pengamalan
ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari akan membuat masyarakat suatu waktu
akan menegakkan sendiri pemerintahan Islam itu. Pemerintahan Islam bagi kelompok
ini bukanlah prioritas utama.
Ketiga, kelompok nash, aqli dan siyasah. Secara aqidah mereka sama
dengan kelpmpok kedua namun prioritas utama mereka adalah penegakan
pemerintahan Islam. Kelompok ini lahir sekitar 130 tahun lalu. Diantara tokoh
yang terkenal dari kelompok ini adalah Sayyid Jamaluddin al Afghani beserta
mudrinya Muhammad Abduh. Setelah itu Allamah Rasyid Ridha, Syaikh Hasan al
Banna, kelompok Ikhwanul Muslimin, Sayyid Qutb, Sayyid Abul ‘ala Mauludi sampai
Imam Khomenei rahmatullah ‘alaihi.  Mereka
bersungguh-sungguh memperjuangkan tegaknya pemerintahan Islam sebagai prioritas
utama dakwah dan pergerakan mereka.
Sekarang, dengan mengenal ketiga kelompok ini, maka jelas
perselisihan dan tragedi memilukan yang terus terjadi di dalam tubuh umat Islam
karena keberadaan kelompok pertama, yang sadar atau tidak telah ditunggangi
oleh kepentingan musuh.
ABNA: Penduduk sipil Suriah yang
tidak berdosa telah menjadi korban kebiadaban dan kekejian kelompok teroris
yang didukung dan didanai oleh AS dan Israel, darah mereka ditumpahkan tanpa
alasan, dan tubuh-tubuh mereka ibarat mainan yang dijadikan obyek fitnah, bagaimana
pandangan anda sebagai ulama Ahlus Sunnah menyikapi hal tersebut?
-Ulama Ahlus Sunnah memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai
hal ini. Sebagian mendukung kelompok oposisi sebagian lagi mendukung
pemerintahan Suriah.
ABNA: Bagaimana menurut pendapat
pribadi anda mengenai serangan militer yang diberlakukan atas Suriah?
-Pendapat pribadi saya, apapun pergerakan yang menguntungkan
Amerika dan Israel dan memberi manfaat pada kepentingan-kepentingan mereka
terutama jika itu lebih memperkuat eksistensi dan pengaruh AS dan Israel di
Timur Tengah secara khusus dan dunia Islam secara umum maka saya mengecamnya. Kami
tidak pernah mengizinkan adanya serangan militer ke Negara yang berdaulat. Kami
tidak pernah menyepakati adanya serangan militer yang ditujukan atas Suriah,
Pakistan dan Afghanistan. Islampun tidak membolehkan hal tersebut. Terlebih lagi,
di Negara-negara tersebut yang menjadi korban paling banyak dirasakan oleh
rakyat sipil yang tidak berdosa.
Yang paling banyak ambil andil dalam kekerasan dan pembunuhan yang
tengah terjadi di daerah-daerah konflik adalah kelompok al Qaedah. Menurut hukum
syar’i mereka layak dikecam. Islam tidak pernah membolehkan apa yang tengah
mereka lakukan dengan aksi-aksi terror mereka. Islam jika memberlakukan jihad,
memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, jika tidak maka bukan
jihad namanya. Jihad adalah peperangan melawan kaum kuffar bukan sesama kaum
muslimin.  
ABNA: Pendapat anda sendiri
mengenai jihad nikah bagaimana?
-Pertama dari sisi bahasa saja, istilah jihad nikah tidak tepat,
karena jihad adalah peperangan melawan kaum kuffar bukan dengan kaum muslimin. Kedua
secara istilah, nikah jihad melenceng dari syariat. Dalam Islam tidak ada
istilah jihad nikah. Perempuan yang menyerahkan dirinya dengan mengatasnamakan
jihad nikah untuk memenuhi nafsu kelompok oposisi tersebut sama halnya
membinasakan dirinya sendiri.
ABNA: Mengenai makam-makam
keluarga Nabi dan sahabat-sahabatnya di Suriah yang dirusak oleh kelompok
oposisi apa itu memiliki dasar dalam ajaran Islam?
-Jika memang benar itu pengrusakan tempat-tempat suci tersebut
dilakukan oleh kelompok Salafi maka menurut keyakinan mereka yang hanya
berdasarkan pada lahiriah teks dan mengandalkan dugaan belaka maka itu
perbuatan benar dan dianjurkan dalam Islam versi mereka. Karena mereka meyakini
membangun bangunan diatas kuburan tidak bisa dibenarkan dan harus dirubuhkan. Mereka
mengatakan punya riwayat dan hujjah yang membenarkan perbuatan mereka untuk
menghancurkan bangunan yang dibangun diatas kuburan.
Namun kaum muslimin yang berbeda pandangan dengan mereka juga ada,
dan lebih banyak. Bahwa membangun bangunan diatas makam-makam para wali adalah
bentuk pemuliaan dan penghormatan terhadap tokoh-tokoh besar Islam tersebut. Dan
keyakinan mereka ini juga harus dihargai dan dihormati. Karenanya tindakan
Salafi tidak bisa dibenarkan. Mereka tidak boleh menghancurkan bangunan yang
dibangun oleh kelompok yang meyakini itu sebagai keutamaan.
ABNA: Anda mengatakan bahwa Ahlus
Sunnah juga menghormati dan memuliakan Imam Husain as. Karenanya sudah menjadi
keniscayaan penghormatan dan pemuliaan juga harus ditujukan kepada anak keturunan
beliau. Namun kita lihat realitas yang terjadi, para pemberontak Suriah justru
menyerang dan merusak makam Hadhrat Zainab, Sukainah, dan Ruqayyah yang
merupakan keturunan Imam Husain as, apa menurut anda itu bukan penghinaan
terhadap pribadi Nabi Muhammad Saw dan Imam Husain as?
-Iya demikianlah. Menyerang dan merusak makam keturunan Nabi Saw
bukan hanya tidak diperbolehkan tapi juga haram secara syar’i, begitu juga
makam muslim-muslim lainnya. Masyarakat setempat mendirikan bangunan di
makam-makam suci tersebut sebagai bentuk penghormatan yang berdasarkan dari
keyakinan mereka yang juga memiliki sumber dan hujjah yang kuat, karenanya
harus dihormati. Dalam Al-Qur’an disebutkan adanya larangan untuk tidak
menghina dan menjelek-jelekkan berhala yang disembah dan dijadikan tuhan oleh
orang-orang musyrik karena itu akan memancing mereka untuk juga menghina Allah
Swt dan Islam. Karenanya sangat tidak dibenarkan apa yang telah dilakukan
kelompok oposisi di Suriah yang merusak makam, masjid dan tempat-tempat yang
dimuliakan kaum muslimin.
ABNA: Pengrusakan yang dilakukan
kelompok Salafi atau Wahabi bukan hanya di Suriah namun juga di kota Madinah. Apa
penjelasan anda mengenai apa yang dilakukan pemeritahan Saudi terhadap pemakaman
Baqi?
-Mereka melakukan itu karena mereka mereka meyakini riwayat yang
menyebutkan jangan mendirikan bangunan di atas kuburan, karenanya meruntuhkan
bangunan yang dibangun diatas kuburan bagi mereka bukan penghinaan melainkan
keharusan agama. Inilah yang saya katakana tadi bahwa mereka memahami teks
agama berdasarkan penalaran mereka belaka. Sebab dimasa Kekhalifaan Utsmaniah,
bukan hanya makam suci keluarga dan keturunan Nabi yang dibuatkan bangunan dan
kubah, juga para syuhada perang Badar. Namun ketika Madinah jatuh di bawah
penguasaan Salafi/Wahabi mereka merusak semua bangunan itu. Meskipun umat Islam
sedunia memprotes apa yang mereka lakukan, mereka tetap saja melanjutkan
pengrusakan sampai pemakaman Baqi rata dengan tanah.
Bagi kami apa yang mereka lakukan itu tidak bisa dibenarkan. Peninggalan-peninggalan
Islam harus dijaga karena itu warisan yang berkisah tentang masa lalu yang
sangat bermanfaat dan memberi pengaruh besar bagi generasi kemudian. Makam adalah
peninggalan terakhir dan kenangan dari orang yang pernah hidup sebelumnya
karenanya makam harus dikenali dan dijaga supaya ingatan tentangnya bisa terus
membekas, bukan malah dirusak dan dihancurkan. Namun melihat kondisi pemakaman
Baqi saat ini, kita sungguh sangat miris, kita tidak bisa mengenali secara
pasti dari makam-makam itu.
ABNA: Pemimpin Besar Revolusi
Islam Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamanei menegaskan karena Imam Ali bin Abi
Thalib as diakui keutamaannya oleh semua mazhab dalam Islam, baik itu Sunni
maupun Syiah karenanya beliau semestinya dijadikan sebagai poros persatuan umat
Islam. Menurut anda sendiri bagaimana?
-Apa yang beliau katakan itu sangat tepat. Dan jika benar-benar
terjadi dan diamalkan, akan sangat banyak perbedaan dan perselisihan yang
terjadi di antara kaum muslimin akan terselesaikan. Kami Ahlus Sunnah meyakini
Sayyidina Ali dan semua ahlul bait memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia. Namun
kami juga berharap, sebagaimana Sayyidina Ali ra yang memberi dukungan dan
penghormatan kepada tiga khalifah sebelumnya, saudara-saudara kami dari muslim
Syiah juga melakukan hal yang sama. Jika itu yang terjadi, saya yakin meskipun
semua perbedaan tidak bisa dituntaskan, setidaknya mampu menimimalisir
perbedaan yang ada dan menciptakan kondisi yang sangat baik bagi terwujudnya
persatuan kaum muslimin, dan bisa bekerjasama dalam suasana yang penuh
penghormatan dan saling memahami.
ABNA: Pembicaraan dengan anda yang
sarat dengan ilmu,  argument yang logis
dan saran-saran yang konstruktik menjadi pembicaraan ini sangat menyenangkan
bagi saya.
-Terimakasih. Saya pernah mengajar di Universitas Adyan kota Qom. Suasana
persahabatan dan persaudaraan benar-benar sangat saya rasakan selama berada di
Qom. Sesuatu yang sangat sulit dipercaya. Sebelumnya informasi yang saya
dapatkan, Qom yang semuanya muslim Syiah adalah Syiah yang ekstrim yang hatta
mendengar kata Umar disebutkan mereka akan marah dan memukul yang menyebutkan
nama itu. Dan itu tidak saya temukan dikota itu.

ABNA: Terimakasih atas waktu yang
telah anda luangkan untuk pembicaraan yang hangat dan sangat bermanfaat ini.
-Sama-sama. 

Salehi: Di Banyak Bidang Iran Sudah Mencapai Kemandirian

Ali Akbar Salehi, Ketua Badan Energi Nuklir Iran menilai eksplorasi, ekstraksi, produksi bahan bakar, perancangan reaktor nuklir, riset dan penggunaan teknologi nuklir di bidang kedokteran, pertanian serta industri adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki Iran. Ia mengatakan, "Di banyak bidang Iran telah mencapai kemandirian."  

Tasnim News (12/12) melaporkan, Salehi menyampaikan hasil kerja lembaga yang dipimpinnya selama 100 hari di acara televisi Iran.

Instalasi nuklir Bushehr setiap hari memasok 22 juta KWh listrik ke seluruh Iran. Ia menambahkan, "Jumlah ini sama dengan enam juta liter bahan bakar diesel atau solar, yaitu dengan dioperasikannya instalasi nuklir Bushehr, setiap harinya terjadi penghematan jumlah bahan bakar fosil yang dikeluarkan dan setiap tahunnya produksi 23 juta ton polusi dapat dihindari."   

"Untuk tujuan ini Iran harus memiliki siklus bahan bakar nuklir," ungkapnya.

Salehi juga mengabarkan pembangunan reaktor baru berkapasitas empat ribu megawatt dengan sejumlah alat penyulingan air berkapasitas 300 sampai 500 ribu meter persegi setiap harinya. Selain itu ia mengumumkan tentang rencana produksi setiap tahunnya 150 ton bahan bakar nuklir untuk memenuhi kebutuhan reaktor-reaktor baru, yang merupakan bagian dari rencana jangka menengah Badan Energi Atom Iran.

Ia menekankan berlanjutnya kerjasama Iran dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) seiring dengan terus dilakukannya pengawasan lembaga itu terhadap aktivitas nuklir damai Iran. (IRIB Indonesia/HS)

Perang Suriah
Suriah: Saudi Arabia Pembunuh Rakyat Suriah
Islam Times- Selain Qatar, Turki dan AS, kerajaan Saudi Arabia yang dibangun diatas mayat-mayat dan tengkorak muslimin, merupakan kerajaan pemasok utama mesin-mesin pembunuh Takfiri untuk membantai rakyat Suriah.
Bandar bin Sultan
Bandar bin Sultan

Pemerintah Suriah mengecam keras pernyataan negara-negara Persian Gulf Cooperation Council (PGCC) terutama Saudi Arabia dan menyebut mereka telah melakukan retorika inflamasi tentang Suriah.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, 11/12/13, Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk retorika inflamasi pernyataan dewan mengenai Suriah, karena sebagian besar negara-negara PGCC mendukung praktik-praktik terorisme.

"Mereka yang berpartisipasi dalam KTT hari ini (selasa) di Kuwait, pertama di antara mereka rezim Saudi, berkontribusi besar atas pembunuhan rakyat dan kehancuran negara Suriah," kata pernyataan itu.

"Kesedihan mereka tentang penderitaan rakyat Suriah tidak lebih dari air mata buaya," katanya menambahkan.

Sebelumnya pada hari itu, (10/12/13) negara-negara anggota PGCC mengadakan pertemuan mengenai Suriah di Kuwait City dan mereka menuduh pemerintah Suriah melakukan genosida.

Selain Qatar, Turki dan AS, kerajaan Saudi Arabia yang dibangun diatas mayat-mayat dan tengkorak muslimin, merupakan kerajaan pemasok utama mesin-mesin pembunuh Takfiri untuk membantai rakyat Suriah. [IT/Onh/Ass
Bantuan PBB untuk Suriah akan Dikirimkan Melalui Irak
IslamTimes. Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan, persediaan pertolongan pertama akan diterbangkan ke Suriah dari negara tetangga Irak.
Bantuan PBB untuk Suriah akan Dikirimkan Melalui Irak
Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan, persediaan pertolongan pertama akan diterbangkan ke Suriah dari negara tetangga Irak.


Pada hari Selasa 11/12/13, Amin Awad, direktur UNHCR untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan bahwa bantuan UNHCR akan diterbangkan secepat mungkin, yang akan memberikan bantuan makanan dan persediaan musim dingin kepada warga Suriah pekan ini dengan izin dari kedua pemerintah.

Dia mencatat bahwa bantuan akan dikirim dimulai pada hari Kamis.

Awad mengatakan, Ini adalah bantuan pertama yang dikrim melalui Irak, " menambahkan bahwa bantuan akan dibawa ke provinsi Hasakah dari kota Erbil yang sebagian besar berpenduduk Kurdi.

"Wilayah itu terletak di timur laut Suriah dan sangat sulit untuk dijangkau, kata Awad, menambahkan, Musim dingin di daerah itu akan mengalami cuaca esktrem.(IT/TGM)
Perang Suriah
Laporan: Takfiri Asing di Suriah Melebihi 5.000 Pembunuh
Islam Times- Menurut laporan yang diterbitkan oleh majalah dua bulanan Amerika, Foreign Policy, pada hari Selasa, 10/12/13, jumlah militan Takfiri yang berperang di negara-negara Timur Tengah juga menunjukkan akan lebih tinggi dari konflik sebelumnya dalam sejarah modern dunia Muslim.
Mesin pembunuh manusia
Mesin pembunuh manusia

Sebuah laporan terbaru mengatakan, jumlah militan takiri asing yang memerangi rakyat Suriah kini mencapai angka di atas 5.000 orang.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh majalah dua bulanan Amerika, Foreign Policy, pada hari Selasa, 10/12/13, jumlah militan Takfiri yang berperang di negara-negara Timur Tengah juga menunjukkan akan lebih tinggi dari konflik sebelumnya dalam sejarah modern dunia Muslim.

Jumlah ini mencakup lebih dari seribu militan Takfiri yang berasal dari Barat , kata laporan itu.

Sebelumnya pemegang rekor membludaknya Takfiri asing adalah Afghanistan, di mana negara itu dimasuki oleh mereka dengan angka maksimum sekitar 4.000 pembunuh pada tahun 1980-an, katanya.

Laporan ini juga memperingatkan meningkatnya angka dan jumlah Takfiri di Suriah dan mengatakan, mudahnya akses untuk masuk ke negara Arab itu mendorong masuknya para takfiri asing ke sana.

Selain itu laporan itu memperingatkan serangkaian konsekuensinya termasuk menguatnya radikalisme di negara asal mereka dan ekstremisme terkait dengan jaringan teror Takfiri al-Qaeda di Suriah.

Sebuah studi pertahanan Inggris baru-baru ini menunjukkan, sekitar 100.000 Takfiri terpecah menjadi 1.000 kelompok dan semuanya bertemour di Suriah melawan pemerintah dan rakyat, menurut laporan dari studi konsultan pertahanan, IHS Jane yang diterbitkan pada tanggal 16 September lalu.

Menurut perkiraan IHS Jane, sekitar 10.000 pembunuh berafiliasi dengan al-Qaeda seperti Front al-Nusra, dan sisanya bergabung dengan kelompok-kelompok Takfiri yang berbeda dengan tujuan yang berbeda.[IT/Onh/Ass]
Perang Suriah
Hentikan Penculikan Para Wartawan di Suriah!
Islam Times- "Akibat penculikan tersebut, semakin banyak organisasi pemberitaan tidak lagi merasa aman bagi wartawan dan fotografer untuk memasuki Suriah dan banyak yang memutuskan untuk membatasi pemberitaan perang mereka," kata surat itu.
Takfiri
Takfiri

Sejumlah organisasi pemberitaan internasional meminta kepada militan Suriah untuk menghentikan penculikan wartawan yang meliput perang di negara itu.

Pada Rabu, 11/12/13, sebanyak 13 organisasi pemberitaan utama mengirim surat kepada para pemimpin oposisi Suriah dan mengatakan mereka memperkirakan lebih dari 30 wartawan ditahan oleh militan di Suriah.

"Akibat penculikan tersebut, semakin banyak organisasi pemberitaan tidak lagi merasa aman bagi wartawan dan fotografer untuk memasuki Suriah dan banyak yang memutuskan untuk membatasi pemberitaan perang mereka," kata surat itu.

Surat itu juga menyebut, organisasi siap menghadapi risiko cedera dan kematian dari staf mereka, tapi risiko penculikan sama sekali tidak dapat diterima.

"Dan pemimpin (pemberitaan) berusaha mengurangi dan menghilangkan risiko itu," kata mereka dan menyiratkan peran oposisi dalam aksi penculikan itu.

Menurut data-data media, penculikan para wartawan seringkali dilakukan oleh militan, terutama di daerah utara yang dikuasai mereka di sekitar Aleppo, Idlib dan Raqqa.[IT/Onh/Ass]
Krisis Suriah
Mantan Panglima Israel: Israel Pilih Assad daripada Teroris
Islam Times - "[Yang menjadi] pilihan Israel adalah, Bashar al-Assad tetap berkuasa daripada melihat ekstremis radikal menguasai Suriah," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Dan Halutz sebagaimana dikutip harian Israel Maariv.
Dan Halutz, mantan Panglima Militer Israel (al-Alam)
Dan Halutz, mantan Panglima Militer Israel (al-Alam)

Seorang mantan panglima militer Israel mengatakan bahwa rezim Tel Aviv lebih memilih Presiden Bashar al-Assad untuk berkuasa daripada kelompok teroris yang bertempur di sana, al-Alam melaporkan, Rabu (11/12/13).

"[Yang menjadi] pilihan Israel adalah, Bashar al-Assad tetap berkuasa daripada melihat ekstremis radikal menguasai Suriah," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Dan Halutz sebagaimana dikutip harian Israel Maariv.

Dan Halutz yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dalam serangan militer terhadap Libanon tahun 2006, mengatakan hal itu dalam sebuah pertemuan di Moskow. Menurutnya, dalam sudut pandang Israel, akan lebih banyak masalah yang muncul jika elemen yang berafiliasi dengan al-Qaeda berhasil menguasai dan memerintah di Damaskus.

"Kita harus mengakui bahwa elemen utama oposisi di Suriah sangat ekstremis, seperti al-Qaeda," katanya.

"Pertanyaan yang harus diajukan adalah, 'Apa yang baik bagi Israel?' Ini pertanyaan penting karena kita harus bertanya pada diri sendiri jika kita ingin mengganti pemerintahan buruk ini [rezim Assad] dengan rezim yang sangat buruk yang kita tidak tahu. Dan ini adalah sesuatu yang perlu pertimbangkan dengan serius."

Sementara itu, tokoh utama di Kementerian Urusan Strategis Israel, Sima Shine, bulan Juni lalu mendesak Israel mendukung perubahan rezim di Suriah tanpa syarat, tidak peduli siapa yang akan menggantikan Presiden Assad.

Bulan November lalu, Tentara Suriah menemukan senjata buatan Israel di tempat persembunyian militan dukungan asing dekat Damaskus.[IT/AAL/NAT]


Dialog Sarkub dengan Aliran Sesat Anti Tawassul

Tim Sarkub melalui ketuanya, KH. Thobary Syadzily menyelenggarakan Dialog Terbuka dengan Aliran Sesat yang Anti Tawassul dan Anti Kitab-kitab Ulama. Dialog ini diadakan di Masjid Jami' "Al-Iman" Jalan Karya Damai No.1 RT 07 / 02 Kelurahan Buaran Indah, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Acara ini juga dihadiri oleh ulama-ulama setempat dan tampak polisi juga ikut hadir untuk memastikan keamanan.
Sekte sesat ini ajarannya sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu mereka harus diluruskan dan ditindak tegas lewat dialog ilmiah namun penuh dengan kekeluargaan, ramah, santun dan kedamaani. Karena, kalau dibiarkan saja akan berbahaya bagi agama (Islam), masyarakat, dan negara.
Di antara ajaran-ajaran sekte ini adalah sebagai berikut:
————————–————————–—————–
1. Beribadah dalam bentuk apapun harus langsung kepada Allah dan tidak boleh (haram) mengadakan perantara atau tawassul,
2. Dalam beribadah tidak boleh (haram) berpedoman pada kitab-kitab ulama. Karena, kitab-kitab ulama sudah ada dalam ilmunya Allah SWT yang maha luas dan dalam. Lagipula dalam penyebaran dakwah Islam, Nabi SAW tidak pernah berpedoman pada kitab-kitab.
3. Kitab-kitab ulama hanyalah sebagai nyanyian belaka dan tidak bisa membantu agar ibadah bisa sampai kepada Allah SWT.
4. Tidak boleh melakukan tahlilan dan sejenisnya. Karena tidak ada contohnya di zaman Nabi SAW.
5. Dzikir tidak perlu menggunakan ilmu. Karena, dzikir bukanlah ilmu yang harus dipelajari dan diketahui.
6. Dalam hidup harus pasrah kepada Allah SWT dan tidak boleh berikhtiar. Karena semuanya itu sudah diatur dan ditentukan oleh-Nya.
7. Tidak boleh shalat berjama'ah dengan masyarakat yang bukan kelompoknya.
8. Mensesatkan masyarakat sekitarnya yang bukan kelompoknya.
9. Tidak sah (batal) sahadat yang dilakukan umat Islam yang bukan kelompoknya.
7. Dan sebagainya.

   
  


Simak di: http://www.sarkub.com/2013/dialog-sarkub-dengan-aliran-sesat-anti-tawassul/#ixzz2n7L7Ye2t
Salam Aswaja by Tim Menyan United
Follow us: @T_sarkubiyah on Twitter | Sarkub.Center on Facebook

Karzai Kepada AS: Hentikan Pembunuhan Warga Sipil!
IslamTimes. Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan ia tidak akan menandatangani kesepakatan keamanan kontroversial dengan Washington kecuali pasukan pimpinan AS menghentikan serangan mereka terhadap warga sipil di seluruh Afghanistan.
Karzai Kepada AS: Hentikan Pembunuhan Warga Sipil!

Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan ia tidak akan menandatangani kesepakatan keamanan kontroversial dengan Washington kecuali pasukan pimpinan AS menghentikan serangan mereka terhadap warga sipil di seluruh Afghanistan.


Pernyataan datang di tengah kebuntuan antara AS dan para pemimpin Afghanistan atas perjanjian keamanan BSA.

Frustrasi tumbuh di negara-negara AS dan NATO atas penolakan pemimpin Afghanistan untuk menandatangani kesepakatan keamanan bilateral yang akan membiarkan kehadiran militer AS di negara itu.

Kesepakatan itu memungkinkan AS untuk menetapkan ribuan tentaranya di Afghanistan setelah tanggal penarikan akhir tahun 2014.

James Dobbins, utusan khusus AS untuk Pakistan dan Afghanistan baru-baru ini menegaskan bahwa tidak adanya tanda tangan Karzai meningkatkan kecemasan NATO dan AS. "

Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel juga telah mengakui ketidakpastian tentang apa yang terjadi selanjutnya bagi pasukan NATO setelah 2014.

Presiden Karzai masih menolak untuk menandatangani kesepakatan meskipun Ia menerima tekanan dari para pejabat diplomatik dan pertahanan Barat. Juru bicara Karzai baru-baru ini menuduh AS mencoba untuk memaksa Kabul menandatangani kesepakatan keamanan dengan Washington, mencatat bahwa negaranya tidak akan tunduk pada tekanan AS.

Karzai telah menyatakan bahwa AS harus menjamin keamanan rakyat Afghanistan sebelum menandatangani kesepakatan keamanan bilateral dengan Kabul.

Presiden Karzai dan para pejabat Afghanistan lainnya telah berulang kali memperingatkan Amerika Serikat untuk mengakhiri serangan pesawat tak berawak dan serangan malam yang menewaskan ratusan warga sipil di negara itu.(IT/TGM)
Hubungan Iran-Rusia
Bahas Suriah dan Nuklir Iran, Lavrov Kunjungi Tehran
Islam Times - Dalam kunjungan dua harinya ke Iran itu, Lavrov akan membahas prospek konferensi perdamaian Suriah dengan pejabat senior Iran.
Sergei Lavrov, tiba di bandara, Selasa 10/12/13 (al-Alam)
Sergei Lavrov, tiba di bandara, Selasa 10/12/13 (al-Alam)

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov tiba di Teheran dalam rangka membahas kesepakatan nuklir Iran dan kelompok P5 +1 serta konferensi Jenewa yang akan diselengarakan untuk mengakhiri krisis Suriah, al-Alam melaporkan, Rabu (11/12/13).

Lavrov mengunjungi Teheran setelah tercapai perjanjian interim 6 bulan terkait program nuklir Iran akhir November lalu.

Moskow mengatakan pihaknya yakin pada komitmen Iran untuk tetap bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Kementerian Luar Negeri Rusia berulangkali menegaskan bahwa kesepakatan Iran itu akan memperbaiki situasi di Timur Tengah dan membantu masyarakat internasional mengatasi 'metode bias berbahaya' yang akhir-akhir ini menguasai dunia.

Dalam kunjungan dua harinya ke Iran itu, Lavrov akan membahas prospek konferensi perdamaian Suriah dengan pejabat senior Iran.

Lavrov juga akan mendiskusikan topik bilateral penting lainnya, seperti kerja sama di sektor perdagangan, ekonomi dan teknologi militer serta penghancuran transaksi narkoba Afghanistan dan KTT Kaspia mendatang di Rusia pada musim gugur tahun 2014. [IT/AAL/NAT]

Hubungan Zionis-Saudi
Bahas Iran, Delegasi Saudi Diam-diam Kunjungi Israel
Islam Times - Portal berita Palestina al-Manar dan radio Israel melaporkan bahwa Wakil Menteri Pertahanan Saudi, Salman bin Sultan Al-Saud dan dua petugas lainnya diam-diam mengunjungi Israel.
Salman bin-Sultan Al Saud, Wakil Menteri Pertahanan Suadi.jpg
Salman bin-Sultan Al Saud, Wakil Menteri Pertahanan Suadi.jpg

Sebuah delegasi militer senior dari Arab Saudi mengunjungi Israel untuk membahas kesepakatan baru yang dicapai Iran dengan enam kekuatan dunia terkait program energi nuklir Tehran, media melaporkan.

Portal berita Palestina al-Manar dan radio Israel melaporkan bahwa Wakil Menteri Pertahanan Saudi, Salman bin Sultan Al-Saud dan dua petugas lainnya diam-diam mengunjungi Israel.

Salman Bin Sultan yang merupakan saudara ketua intelejen Arab Saudi (Pangeran Bandar bin Sultan) itu bertemu dengan para pemimpin keamanan Israel di salah satu pangkalan militer Israel bersama seorang anggota senior dewan staf Israel, lapor al-Manar dengan mengutip informasi dari sumber-sumber rahasia.

Tanggal 24 November lalu, Iran dan enam kekuatan dunia mencapai kesepakatan sementara yang akan mendasari resolusi akhir  sengketa Barat dengan Iran terkait program energi nuklir Tehran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan kesepakatan itu sebagai kesalahan bersejarah yang buruk bagi Israel sambil menekankan bahwa Tel Aviv tidak terikat kesepakatan itu.

Tanggal 17 November lalu, surat kabar Inggris The Sunday Times melaporkan bahwa Riyadh mengizinkan pesawat-pesawat Israel menggunakan wilayah udaranya untuk menyerang Iran.

Iran menyatakan bahwa pihaknya akan membalas secara maksimal setiap serangan yang ditujukan ke wilayahnya.[IT/r]

Hizbullah VS Israel
Hizbullah dan Israel Bersiap Mulai Perang Baru
Islam Times- Menurut surat kabar al-Joumhouria pada Selasa, 10/12/13, mengutip sumber terpercaya melaporkan, teror terhadap Syahid Hassan Hawlo al-Lakkis, menjadi dalih pemicu perang baru antara Hizbullah dan Israel.
komandan Syahid Hassan al-Lakkis
komandan Syahid Hassan al-Lakkis

Surat kabar berbahasa Arab Libanon dalam sebuah laporan Selasa, 10/12/13, menulis kemungkinan besar akan terjadi perang baru antara Hizbullah dengan rezim Zionis Israel.

Menurut surat kabar al-Joumhouria pada Selasa, 10/12/13, mengutip sumber terpercaya melaporkan, teror terhadap Syahid Hassan Hawlo al-Lakkis, menjadi dalih pemicu perang baru antara Hizbullah dan Israel.

Sumber itu mengatakan, Hizbullah saat ini tengah mempersiapkan diri untuk menggelar perang baru melawan Israel, dan sejumlah kamp pelatihan militer baru didirikan.

Namun, menurut sumber itu, jika terjadi perang, Israel dan Hizbullah tidak menginginkan kekerasan meluas.

Pada Selasa tengah malam, 03/12/13, di depan rumahnya, St Therese Hadath, komandan Syahid Hassan al-Lakkis tewas dibunuh sekembalinya dari tempat kerja.

Menurut pernyataan media Hizbullah, komandan Syahid Hassan Lakkis menghabiskan masa muda dan hidupnya dalam perlawanan terhormat sejak awal dan sampai jam terakhir hidupnya, sebagai mujahid penuh pengorbanan, kreatif dan kredibel. Dia juga ayah dari seorang martir yang syahid dalam perang pada bulan Juli 2006.

Menurut pernyataan itu, Israel bertanggung jawab penuh dalam kejahatan keji karena Israel pernah melakukan upaya pembunuhan terhadapnya.

Hizbullah juga mengatakan, Israel akan menanggung konsekuensi dari kejahatan keji itu. [IT/Onh/Ass]
Perang Suriah
Analis: Saudi & Israel Bekerjasama Hancurkan Suriah
Islam Times- "Banyak dana yang dikucurkan untuk urusan itu. Sejak pertama kali pecahnya demonstrasi, Arab Saudi mengeluarkan miliaran dolar untuk merusak stabilitas Suriah. Ini adalah sebuah kampanye yang juga melibatkan Israel dan bertujuan untuk memecah Suriah," jelasnya.
Takfiri
Takfiri

Rezim Israel panik atas keberhasilan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam mengatasi takfiri asing binaan Arab Saudi, Qatar, Turki dan AS, kata analis politik kepada Press TV.

"Israel mulai panik dengan semakin dekatnya konferensi perdamaian. Mereka panik atas kesuksesan pemerintah Assad di Suriah," ujar Kevin Barrett dalam wawancara dengan Press TV Rabu, 11/12/13.

Menurutnya, rezim Zionis tidak ingin menyaksikan berakhirnya konflik berdarah di Suriah melalui perundingan damai karena Zionis merupakan faktor utama dan berada di barisan terdepan dalam krisis Suriah.

"Saya pikir apa yang akan kita lihat adalah kemungkinan penandatanganan sebuah pakta perdamaian, dan akan memungkinkan sebuah pemilu yang dipantau oleh dunia internasional, sebuah pemilu yang sangat mungkin dimenangi oleh Assad," kata analis Timur Tengah itu.

Barrett juga menegaskan, Israel bekerjasama dengan Arab Saudi untuk mendestabilisasi Suriah dengan meluncurkan demonstrasi anti-pemerintah di Damaskus.

"Banyak dana yang dikucurkan untuk urusan itu. Sejak pertama kali pecahnya demonstrasi, Arab Saudi mengeluarkan miliaran dolar untuk merusak stabilitas Suriah. Ini adalah sebuah kampanye yang juga melibatkan Israel dan bertujuan untuk memecah Suriah," jelasnya.

Pada hari Selasa, tentara Suriah dilaporkan merebut sebuah kota penting di dekat perbatasan Libanon dari Takfiri.

Tentara Suriah berjuang melawan takfiri asing selama beberapa minggu untuk mengamankan wilayah Qalamoun di utara Damaskus.

Tentara baru-baru ini juga melakukan operasi pembersihan yang sukses di seluruh negeri dan menimbulkan kerugian besar pada tentara bayaran kiriman Bandar bin Sultan. [IT/Onh/Ass]

7 comments to "KENAPA TAKUT SYI'AH... (karena sudah diembargo lebihkurang 32 tahun oleh Amerika dan Sekutunya Tambah MAJU & PINTER, Mandiri bikin pesawat, kapal selam, rudal, mobil bahkan bikin satelit sendiri)... TERUS karena ZIONIS & Sekutunya Takut...kita mesti ikutan TAKUT...????!!!!????!!!!! ANEH bin AJAIB...!!!!!!"

  1. Buka mata HATI Baru MEMILIH & BUKAN TERPAKSA MEMILIH says:

    IMF dan Suriah Dear Members, ingat nggak, saat krismon tahun 1997-1998, pemerintah Suharto langsung minta bantuan IMF? Tau, apa yang dilakukan IMF waktu itu? IMF mau kasih hutang asal Indonesia berjanji melakukan berbagai langkah politik-ekonomi yang menguntungkan negara-negara Barat (IMF itu kayak bank, pemilik saham terbesarnya adalah negara-negara Barat). Kita disuruh mencabut subsidi minyak, pangan,listrik, air, dll. Subsidi dan perlindungan utk petani dicabut. BUMN musti dijual ke investor swasta. Pendanaan negara untuk IPTN harus dihentikan, proyek pembuatan pesawat N2130 harus dibuka untuk investor asing. Proyek mobil nasional harus dihentikan. Dan banyak lagi perintah IMF lainnya yang harus dipatuhi dan hasilnya kita rasakan hari ini: hampir 80% tambang migas kita dikuasai asing, kebutuhan pangan kita musti impor, kita semakin banyak hutang untuk membiayai negara, dll. Coba bandingkan dengan Libya. Libya negara yang paling makmur di Afrika dan memiliki cadangan minyak terbesar di benua itu. Tak heran bila di sana rumah dan mobil dikasih gratis, apalagi pendidikan dan kesehatan. Qaddafi pada tahun 2007 meminta tambahan royalti dari perusahaan-perusahaan minyak milik Barat dan mengancam akan menasionalisasi, sehingga sebagian ngambek dan tutup kantor. Qaddafi menolak kehadiran IMF dan bahkan merencanakan membuat mata uang Afrika supaya jual beli migas tidak perlu pakai dollar atau euro. Gimana nggak ngamuk itu negara-negara penguasa IMF? Begitu mujahilin bersama NATO berhasil membunuh Qaddafi, apa yang terjadi? Tentu saja, perusahaan-perusahaan minyak Barat kembali beroperasi dengan lancar di Libya. Dan tahukah kalian, bahwa hutang Suriah ke IMF adalah NOL. Dan ketika pemerintah Suriah mengalami beban sangat berat, diperangi oleh mujahilin takfiri yang didukung AS, Inggris, Prancis (ini negara-negara pemodal besar IMF), Saudi, Qatar, Turki, Mesir (era Mursi), sehingga infrastruktur negara hancur-lebur dan roda perekonomian kacau balau, IMF datang menawarkan bantuan. Apa jawaban Assad? NO! Tidak! Tak heran bila Barat semakin marah dan terus melancarkan serangannya ke Suriah (lewat kaki-tangannya, yang sadar/tanpa sadar telah dimanfaatkan Barat, yaitu para mujahilin). Nah, masa sih setelah tahu fakta-fakta ini, kita masih belum nyadar, mana pemimpin yang melindungi rakyat, dan mana yang musti digulingkan? ---- Ssst..inget nggak apa yang dilakukan Mursi ketika berkuasa? Selain menutup kedubes Suriah di Kairo (dan membiarkan kedubes Israel tetap buka), mengirim dana dan pasukan mujahilin ke Suriah, Mursi juga minta utangan ke IMF lho.. bahkan ulama IM pun mengeluarkan fatwa: utang ke IMF bukan riba. Eaaa..

  2. Buka mata HATI Baru MEMILIH & BUKAN TERPAKSA MEMILIH says:

    Tabayyun Donk ! (Sisi Lain Habib Rizieq, Menyikapinya Sesuai Isu
    Diposkan oleh Aisyah Fadiya - De Ngaden Awak Bisa - di 01.01

    Kita lihat saja Hamas, salah satu muqawwama Palestina yang di support habis habisan oleh Iran dan Suriah, toh angkat kaki dari Damaskus ketika Suriah dilanda perang saudara. Saya adalah pendukung Hamas, saya mencintai Sheikh Ahmad Yasin, tapi tidak serta merta karena saya adalah pendukung Hamas, lalu saya membenarkan tindakan Hamas yang memperlakukan Suriah layaknya sebuah hotel, meninggalkannya saat kondisi di sana sulit. Iran menghentikan bantuannya kepada Hamas, dan kini setelah perang berlangsung hampir tiga tahun, dan Hamas ingin kembali ke pangkuan Iran dan Hizbullah, tentu saya akan dukung kembali karena persatuan mutlak diperlukan jika ingin mengalahkan Israel.
    Seperti itulah saya memandang sebuah tokoh, atau organisasi, atau negara.

    FPI, saya tidak pernah mendukung aksi aksi anarkis yang dilakukan oleh laskarnya yang menimbulkan ketegangan ketegangan, kericuhan dan semakin tidak simpatinya masyarakat terhadap Islam. Tidak, sedikitpun saya tidak membenarkannya. Namun ketika tokoh FPI yang cukup diperhitungkan mengambil sikap yang positif terhadap isu mazhab yang sekarang sedang merebak di tanah air, maka saya apresiasi positif dan tentu berharap sikap dari sesepuhnya ini ditiru oleh anggotanya. Itulah mengapa saya pernah membuat tulisan (http://aisyah-fadiya.blogspot.com/2013/10/fpi-bersatu-dan-berbenah.html ) dan saya ungkapkan harapan harapan saya kepada FPI. Atas tulisan itu pula saya dihubungi oleh pengelola Radio Rasil, dan beliau bersedia menjadi narasumber jika ada yang berkaitan dengan FPI karena seperti yang kita lihat sendiri, RASIL hampir dipastikan selalu hadir dalam setiap acara yang melibatkan FPI.

    Atas terhubungnya saya dengan pihak RASIL pulalah, yang menjadikan saya tabayyun terlebih dahulu ketika ada berita dari Suara Islam berkaitan dengan pernyataan Habib Rizieq yang banyak dishare di jejaring social. Selain karena tabayyun itu adalah kewajiban, juga karena saya ingin bersikap adil dalam menyikapi informasi.

  3. Buka mata HATI Baru MEMILIH & BUKAN TERPAKSA MEMILIH says:

    Berikut ini petikan dari tanya jwab saya dengan pihak Rasil (tanpa editan satu huruf pun), identitas saya rahasiakan, jika diperlukan akan saya sampaikan secara pribadi.
    **
    T: Assalamu'alaikum ....
    Saya Aisyah...benar dengan Bapak xxxxx Rasil...
    Maaf saya mengganggu....
    Saya hendak tabayyun..
    Apakah pernyataan beliau ini benar?

    http://m.suara-islam.com/mobile/detail/9255/Habib-Rizieq---Harus-Ada-Undang-undang-Pelarangan-Syiah-di-Indonesia

    J: Saya hadir di acara ini saya rekam dan tdk ada statement habib rizieq ttg undang2 pelarangan Syiah. Tetapi habib bilang ulama2 Suni dan Syiah wajib mensosialisasikannya risalah Amman dan Qatar kalau mau ada ukhuwah, klo memang tdk mau menjalankan risalah Amman dan Qatar lebih baik tdk usah ada taqrib mazhab. Kalau perlu sekalian aja di negeri yg mayoritas Syiah dilarang orang sunni begitu sebaliknya, supaya tdk ada konflik horizontal antar mazhab
    Insya Allah acaranya akan kami tayangkan

    Hb.Rizieq Syihab : "Sesuai Kesepakatan Konferensi Internasional Sunni - Syiah yg tertuang dlm Risalah 'Amman - Yordan 2004 dan Risalah Dauhah - Qatar 2007, maka perlu ada Undang-Undang Anti MISSIONARIS MADZHAB, yaitu UU Pelarangan PENYEBARAN suatu Madzhab di Negeri Madzhab lain agar tdk terjadi FITNAH / KONFLIK antar Madzhab. Silakan di Iran sbg Negeri Syiah ada UU Pelarangan PENYEBARAN SUNNI. Dan di Saudi sbg Negeri Wahabi ada UU Pelarangan PENYEBARAN ASY'ARI. Serta di Indonesia, Malaysia dan Brunei sbg Negeri Asy'ari juga mesti ada UU Pelarangan PENYEBARAN SYIAH dan WAHABI. Pelarangan "Penyebaran" artinya suatu madzhab minoritas bisa hidup di negeri madzhab lain yg mayoritas, bahkan harus dilindungi haknya, tapi madzhab tsb JANGAN MENYEBARKAN madzhabnya di negeri mayoritas madzhab lain. Inilah TOLERANSI yg betul Antar Pengikut Madzhab. Jika Toleransi antar umat beragama bisa dibangun, knp Toleransi antar Penganut Madzhab tidak ?! Ayo, bangun Peradaban Dialog antar Madzhab untuk
    membina Toleransi yg benar dan lurus !!!"
    Ulama sunni jgn hanya membaca usul kafi yg bisa meruncingkan perpecahan tapi baca buku2 ulama Syiah lainnya yg moderat yg isinya bisa membawa kepada toleransi antar mazhab.
    Siaran Rekaman Habib Rizieq S (Bekasi, 11-12-2013) di RASIL 720AM, Kamis, 12-12-2013 jam 10.00

  4. Buka mata HATI Baru MEMILIH & BUKAN TERPAKSA MEMILIH says:

    Rasanya Habib Rizieq belum amnesia. Saat diadakan acara Haul ibundanya, ceramah beliau disebarluaskan secara massif. Beliau jelas menolak mengkafirkan syi’ah karena itu berarti menyerang ahlussunah. Di kesempatan sebelumnya juga beliau pernah membagi syi’ah menjadi 3. Ada yang lurus dan harus disikapi dengan dialog. Selaras dengan apa yang beliau sampaikan -> (Jika Toleransi antar umat beragama bisa dibangun, knp Toleransi antar Penganut Madzhab tidak ?! Ayo, bangun Peradaban Dialog antar Madzhab untuk membina Toleransi yg benar dan lurus !!!"
    Ulama sunni jgn hanya membaca usul kafi yg bisa meruncingkan perpecahan tapi baca buku2 ulama Syiah lainnya yg moderat yg isinya bisa membawa kepada toleransi antar mazhab.)
    Memandang suatu tokoh tidak cukup hanya dengan apa yang dilakukan dan diperbuatnya hari ini. Lihatlah kebelakang, rangkum dan analisa. Itu juga termasuk salah satu metode dalam menganalisis sebuah konflik.
    **
    Siapakah Suara Islam?
    Kita lihat sejenak polling yang diadakan SI
    Siapakah yang anda pilih menjadi Calon Presiden Syariah untuk mendekritkan syariah Islam di NKRI?

    Habib Rizieq Syihab (Imam Besar DPP FPI)
    Abu Muhammad Jibril (Wakil Amir Majelis Mujahidin)
    Yusril Ihza Mahendra (Ketua Majelis Syuro PBB)
    KH Hasyim Muzadi (Mantan Ketua Umum PBNU)
    Dien Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyyah)
    KH Ma'ruf Amien (Ketua Pelaksana Harian MUI)
    Suryadharma Ali (Ketua Umum PPP)
    KH Hidayat Nurwahid (Ketua Fraksi PKS DPR RI)
    KH Bachtiar Nasir (Sekjen MIUMI)
    Rhoma Irama (Ketua Fahmi Tamami)
    KH Didin Hafidhuddin (Ketua Baznas)
    KH M Arifin Ilham (Ketua Majelis Az Zikra)
    KH Yusuf Mansur (Ketua Darul Quran)
    HM Ismail Yusanto (Jubir HTI)

    Seru sekali, bahkan sosok model Abu Jibril, Suryadarma Ali hingga Ma’ruf Amien dijadikan salah satu kandidat sebagai Calon Presiden Syariah
    -
    Lalu kita lihat acara yang diselenggarakan oleh SI
    Hadir dan ikutilah tabligh akbar dan penggalangan dana untuk Suriah "Dari Kami untuk Muslim Suriah", insya Allah diselenggarakan pada:
    Hari/tgl : Ahad, 15 Desember 2013
    Waktu : 09.00 – 12.00 wib
    Tempat : Masjid At-Taqwa Jl. Sakti IV no 8 Komplek Pajak Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat
    Pembicara :
    1. Ust Agus Abdullah (Relawan FIPS)
    2. M. Riza Ishar (Relawan FIPS)

    Acara ini diselenggarakan oleh :
    1. JPRMI (Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia)
    Sekretariat : Jl Anggrek Neli Murni No 3 Kemanggisan Jakarta Barat Telp. 56105195 , www.jprmijakbar.org

    2. FIPS (Forum Indonesia Peduli Syam)
    Kantor : Jalan Tebet Barat IV No. 5 Jakarta Selatan, HP. 088809068999, www.bumisyam.com

    Bekerjasama dengan :
    JITU (Jurnalis Islam Bersatu) :
    - voa-islam com - arrahmah.com - islampos.com
    - hidayatullah.com - bumisyam.com - muslimdaily.net
    - alhikmah.com - suara-islam.com - kiblat.net
    - annajah.net - aln.com - salam-online.com

    Nah lihat partner-partner Suara Islam yang mendukung para pemberontak di Suriah dan menggalang dana untuk mereka, jelas sekali terlihat kemana SI berafiliasi. Tidak ubahnya seperti Arrahmah, Eramuslim, Voa –Islam, Islampos, Hidayatullah dan gerombolannya yang merupakan corong Zionist berjubah agama Islam, maka Suara Islam pun begitu, mereka ada di kubu yang sama. Namun yang saya sangat herankan terhadap ikhwan, akhwat dan siapa saja yang selama ini begitu kritis dalam menyikapi berita dari Arrahmah, mengapa kekritisan ini kalian tanggalkan ketika mendapatkan berita dari media yang serupa dengan Arrahmah? Apakah karena tidak suka pada salah satu tokoh maka segala hal yang buruk dari tokoh tersebut harus ditelan mentah mentah?

  5. Buka mata HATI Baru MEMILIH & BUKAN TERPAKSA MEMILIH says:

    Simpati, pengakuan, dukungan dari pihak di luar mazhab Syi’ah mungkin bagi sebagian orang dianggap tidak penting. Hubungan kita dengan Allah adalah hubungan yang ekslusif dan tidak butuh penilaian keabsahannya oleh pihak lain, cuek saja, mungkin bisa disebut demikian. Jika kita yang dibawah saja menganggap pengakuan ini tidak penting, maka harusnya kita menggugat Rahbar, Ayatullah Sistani, juga Sheikh Ramadhan al-Buthi yang menandatangani Amman Message. Mengapa mereka yang lebih alim, lebih luas ilmunya, lebih mulia akhlaknya malah mengajak dan merangkul mazhab mazhab untuk saling bergandengan tangan dan bersatu dalam kalimat tauhid. Mengapa?
    Apa tidak cukup kita menjadikan Zionist sebagai musuh? Maaf jika saya mengatakan ini, saya sangat mengharapkan di Indonesia, ulama Sunni dan Syi’ah membuat kesepakatan bersama sebagaimana Amman Message ( http://aisyah-fadiya.blogspot.com/2013/06/legalitas-ahlusunnah-perlukah.html )

  6. SERIUS says:

    "Saya salut sama komunitas sunni Iran, mereka hidup dinegara Iran yg syiah, berdiskusi dengan para ulama syiah papan atas, menziarahi kubur imam syiah, membaca buku-buku syiah, tapi gak juga jadi syiah.... Dan saya juga salut sama syiah iran, karena mereka tak pernah mengusir orang sunni dari tanah kelahirannya dan tak khawatir sunni brkembang di daerahnya....!! Tapi saya lebih "salut" sama kelompok "Islam Galau Indonesia" yang hidup di negara pimpinan org sunni, dgn masyarakat mayoritas sunni, sekolah di sekolah sunni, dgn ulama2 sunni papan atas, membaca kitab2 sunni, menziarahi para wali sunni, tetapi masih khawatir jadi syiah shg ingin mengusir org syiah dari tanah kelahirannya..!"

    Copas: Candiki Repantu

  7. wahabi salafi takfiri teroris isis kerajaan arab saudi BUKAN ISLAM says:

    Bahaya yang Mengancam NKRI

    Realita situasi RI saat ini, bahaya yang mengancam NKRI, upaya disintegrasi yang menggerogoti Nasionalisme bangsa, biang terorisme, pesantren yang mengajari MERAKIT BOM, biang kerok pembuat onar & pembuat kacau yang saat ini sedang menebar kebencian & menghasut permusuhan mencoba membenturkan bangsa Indonesia, penjelasan Prof. Doktor. Kyai Haji Said Aqil Siradj KETUA UMUM PBNU Nahdlatul Ulama pada acara HARLAH PCNU ke-92 dengan Tema "Meneguhkan Islam Nusantara untuk peradaban Indonesia", di Stadion Kanjuruhan, Malang.

    WAJIB DITONTON OLEH
    MUSLIM & NON MUSLIM
    silahkan klik di https://www.youtube.com/watch?v=emXKrQVJeIU&feature=youtu.be

Leave a comment