Home � � Flu Babi 3

Flu Babi 3

Melacak Senjata Biologi: Dari Produksi Obat Flu Hingga Keserakahan [3]

Donald Rumsfeld dan Bush


Mantan Menteri Pertahanan amerika Donald Fumsfeld sampai saat ini bungkam soal hubungannya dengan perusahaan memroduksi obat flu babi, Gilead Sciences. Pernyataan ini dirilis oleh surat kabar Inggris The Dayli Mail dalam laporannya mengenai hubungan perusahaan Gilead Sciences Tamiflu dengan mantan Menteri Pertahanan Amerika. Dalam laporan itu disebutkan, “Rumsfeld lebih memilih diam terkait hubungannya dengan Gilead Sciences.”


Surat kabar Inggris The Dayli Mail dalam laporannya menulis, “Donald Rumsfeld, mantan Ketua Direksi Gilead Sciences menolak menjawab saat ditanya apakah ia sampai kini masih memiliki saham di perusahaan Kalifornia Gilead Sciences, perusahaan pemroduksi obat yang dipesan untuk disimpan oleh negara-negara di dunia guna menghadapi terjadinya epidemi luas flu babi.”

Beberapa waktu lalu rekan kerja Rumsfeld mengatakan, “Ia tidak pernah membicarakan urusan keuangan pribadinya.”

Seandainya Rumsfeld masih tetap mempertahankan sahamnya di Gilead Sciences, ia pasti untung besar dari meningkatnya permintaan obat tersebut. Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) hingga kini telah memesan obat anti flu tersebut dalam jumlah besar dan dapat mengobati tiga perempat populasi Inggris.

Rumsfeld terkait hubungannya dengan perusahaan Gilead Hoffman-La Roche pernah dituduh soal kontradiksi keuntungan yang bakal didapatkan. Hal itu dikarenakan pada tahun 1996 menjual hak produksinya obat tersebut kepada perusahaan Swiss Hoffman-La Roche. Sesuai dengan isi kontrak Gilead yang sejak tahun 1997 hingga 2001, Rumsfeld sebagai ketua direksinya dengan memperhatikan angka penjualan, ia mendapat untung 14 hingga 22 persen dari penjualan besar obat.

Empat tahun lalu akibat ketakutan akan flu burung, nilai saham Rumsfeld di Gilead Sciences melonjak luar biasa dari 3 juta euro menjadi 17 juta euro. Gelombang ketakutan ini boleh dikata dimulai oleh Penasihat Senior Kesehatan Bush yang menyebut, meluasnya epidemi flu burung di Amerika saja akan menelan korban 2 juta orang.

Ketika perincian kepemilikian saham Donald Rumsfeld menjadi jelas, ia lalu berkonsultasi dengan pengacaranya. Pada waktu itu pengacaranya memberi nasihat agar tetap mempertahankan sahamnya, tapi jangan mengintervensi setiap keputusan pemerintah terkait obat influensa. Dengan dasar ini Rumsfeld mengeluarkan pernyataan dan menjelaskan posisinya. Beberapa bulan kemudian, Pentagon memesan obat Tamiflu seharga 39 juta euro untuk tentara Amerika.

Doktor Joseph Mercola penulis buku The Great Bird Flu Hoax beberapa hari lalu mengatakan, “Berbagai pernyataan mengenai flu babi hanya akan menimbulkan ketakutan masyarakat. Bush dengan ucapannya bahwa sedikitnya 200 ribu orang bakal mati akibat flu burung, namun di Amerika angkanya mungkin dapat mencapai 2 juta orang, pada dasarnya tengah berusaha untuk menciptakan ketakutan. Tentu saja setelah membeli 80 juta pak Tamiflu alasan kebohongan ini menjadi terbongkar.”

Perusahaan Gilead Sciences juga punya hubungan dengan sejumlah anggota Parti Republik, selain Donald Rumsfeld. Pemilik saham terbesar perusahaan First Mercury Finance (FMR) milik Grover Glenn Norquist adalah seorang republican yang aktif. Mantan Menteri Luar Negeri Amerika di masa Ronald Reagen, George Schultz hingga tahun 2005 merupakan pemegang saham asli perusahaan itu yang kemudian menjual sahamnya. Dari penjualan sahamnya Schultz untung 5 juta dolar.

Perusahaan Gilead Sciences merilis hasil keuntungan triwulan pertamanya sebesar 1 miliar euro yang sebagian besarnya berasal dari penjualan obat AIDS.

Michael Diordan (51) pendiri Gilead Sciences yang pensiun pada tahun 1997 beberapa hari lalu mengatakan, “Keberhasilan perusahaan bukan hasil dari hubungan dan kebergantungan politik.”

Tags:

0 comments to "Flu Babi 3"

Leave a comment