Al Qaeda
Kisah pengeboman dan teror di Negeri 1001 tak pernah habis. Pelaku teros berusaha merusak kerukunan di negeri ini. Diberitakan, pekan lalu, pasukan keamanan Irak berhasil membekuk 150 pelaku teror yang terlibat dalam pelbagai operasi teroris di negara itu. Jurubicara Departemen Pertahanan Irak, Mohammed Al-Askari menyatakan, para pelaku yang ditangkap itu sebagian merupakan warga dari negara-negara Arab dan sebagian lagi merupakan bekas aktifis partai terlarang Baath.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa konspirasi sejumlah negara-negara Arab terhadap Baghdad masih terus berlangsung. Sejak beberapa bulan lalu, beberapa negara Arab telah menyiapkan dana besar untuk merusak proses politik di Irak. Namun, dukungan penuh kelompok-kelompok politik Irak terhadap pemerintahan Nouri Maliki relatif mampu membendung dampak yang lebih buruk dari konspirasi anti-Irak negara-negara Arab.

Kini, menjelang pemilu parlemen, tampaknya sejumlah negara-negara Arab berupaya mempengaruhi proses pemilu dengan memanfaatkan situasi keamanan di Irak. Lewat pelbagai aksi teror dan peledakan bom, mereka berupaya merusak iklim demokrasi yang terbangun di Negeri Kisah 1001 Malam ini. Sejumlah negara Arab seperti Arab Saudi, Mesir, Yordania dan Uni Emirat Arab terus mengalirkan bantuan finansial dan persenjataannya terhadap partai Baath dan Al-Qaeda.


Upaya itu dilakukan untuk mengembalikan kekuasaan partai Baath di pentas politik Irak. Padahal sesuai dengan UUD Irak, partai Baath merupakan gerakan terlarang dan tak lagi memiliki posisi di kancah politik negara itu.[islammuhammadi/mt]