Kunjungan Perpisahan Elbaradei ke Iran
Ketua Badan Tenaga Atom Iran, Ali Akbar Salehi, dalam konferensi bersama dengan Dirjen Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Mohammad Elbaradei, hari ini ( Ahad, 4/10), menyatakan bahwa masalah nuklir Iran secara hukum telah selesai. Ali Akbar juga berharap Dewan Gubernur IAEA dalam sidang terakhir pada masa kepemimpinan Elbaradei yang akan digelar bulan November mendatang, dapat menyampaikan laporan positif soal program nuklir Iran.

Seraya menyinggung kesepakatan Iran dan IAEA, Ali Akbar mengharapkan inspeksi-inpeksi IAEA terhadap instalasi nuklir Fordo di bulan ini dapat dilaksanakan berdasarkan kesepakatan yang ada. Dalam kesempatan tersebut, Ali Akbar juga menjelaskan masalah instalasi nuklir Fordo yang dikonfirmasikan Tehran kepada IAEA sebelum waktu yang ditentukan. Dikatakannya pula, "Menurut rencana, langkah selanjutnya termasuk inspeksi-inspeksi dalam koridor hukum, akan dilaksanakan."

Dalam kunjungan ketujuh ke Iran, Mohammad Elbaradei di penghujung kepemimpinannya sebagai Dirjen IAEA, kemarin sore (Sabtu, 3/10) tiba di Tehran. Elbaradei berkunjung ke Iran atas undangan Ketua Badan Tenaga Atom Iran, Ali Akbar Saleh. IAEA merupakan instansi resmi internasional yang bertugas mengawasi aktivitas nuklir di dunia. Namun tugas IAEA selama ini selalu menghadapi kendala karena sejumlah negara berupaya mempolitisir tanggung jawab lembaga internasional ini. Negara-negara adidaya berambisi penguasaan high technology seperti program nuklir supaya dimonopoli oleh mereka.

Dalam laporan terbaru Elbaradei yang disampaikan bulan Juni lalu tampak intervensi sejumlah negara Barat. Meski ditekan, Elbaradei dalam berbagai laporannya tetap menegaskan bahwa tidak ada bukti kuat yang menyatakan penyimpangan program nuklir sipil Iran untuk kepentingan militer. Sebelumnya, Elbaradei juga menekankan bahwa berbagai masalah yang tersisa telah diselesaikan Tehran. Dengan ungkapan lain, enam pertanyaan yang tersisa dapat dijawab oleh Iran.

Hal yang tak dapat dipungkiri, IAEA dapat diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan baik tanpa intervensi negara-negara adidaya. IAEA yang merupakan tempat rujukan masalah nuklir di dunia sudah seharusnya menjaga kredebilitasnya di mata dunia dengan berkosentrasi pada masalah-masalah teknis tanpa unsur politis.

Dalam kondisi seperti ini, Republik Islam Iran tetap menjalin kerjasamanya dengan IAEA secara transparan. Hal itu bisa disaksikan dari penyerahan laporan secara rutin ke lembaga internasional ini dan mengundang Elbaradei ke Iran. Itu semua juga menunjukkan tekad Republik Islam Iran untuk melanjutkan aktivitas nuklir Iran dalam koridor yang ditetapkan IAEA dan Traktat Non Proliferasi Nunklir (NPT).
( berbagai sumber )