| Pidato Lengkap Sekjen Hizbullah (1) | | | |
| | |
|
Kemenangan Agung Bernama Syahadah Mengawali pidatonya, Sayyid Hasan Nasrullah mengucapkan bela sungkawa kepada seluruh umat Islam. "Kami kembali mengucapkan belasungkawa atas kepergian saudara-saudara tercinta dan juga mengucapkan selamat karena mereka telah meraih kemenangan agung dan menyematkan medali syahadah di dada mereka." "Syuhada kita adalah khazanah kebanggaan dalam ajaran jihad dan perjuangan. Saya akan berbicara banyak tentang muqawama, ancaman dan bagaimana Lebanon menghadapi ancaman ini.' Menyinggung ciri khas dan sifat para komandan muqawama, Sayyid Hasan Nasrullah mengatakan, "Mereka memiliki sifat dan ciri khas yang sama yaitu rendah diri, penuh kasih sayang, kelembutan, dan belas kasih. Para komandan muda muqawama sejak awal mereka sudah punya kesadaran dan pandangan soal konflik dengan musuh terkait masalah Al-Quds dan Palestina. Kesadaran dan pandangan ini makin tertanam kokoh berkat kehadiran Imam Musa Sadr. Sejak masa mudanya mereka telah bergerak di jalur ini dan rela mengorbankan jiwanya. Mereka adalah orang-orang besar." Sekjen Hizbullah menjelaskan, "Ketegaran Imad Mughniyah selama 46 tahun sebagai komandan senior Hizbullah dengan sendirinya suatu keberhasilan." "Kita bertanggung jawab menjaga apa yang telah mereka lakukan. Mereka telah mewariskan kenangan dan raihan bersama seluruh syuhada militer dan rakyat Lebanon. Wasiat mereka adalah agar kita untuk menjaga apa yang telah mereka perjuangkan." Muqawama Harus Dijaga Sekjen Hizbullah menyebut muqamawa sebagai persembahan darah dan jiwa syuhada dan mengatakan, "Muqawama, kekuatan, dan kemampuan menghadapi seluruh tanggung jawab menuntut kita menjawab sejumlah pertanyaan." "Apakah Amerika dapat mendukung Lebanon? Apakah Amerika benar-benar akan melindungi Lebanon? Padahal Barack Obama, Presiden Amerika tidak mampu menghentikan pembangunan permukiman Zionis. Apakah ratifikasi PBB dan masyarakat internasional dapat melindungi Lebanon? Padahal masyarakat internasional hanya tunduk pada kekuatan." "Apakah dengan bersikap netral kita dapat membebaskan Shaba atau para pengungsi Palestina dapat kembali ke tanah air mereka? Apakah dengan bersikap netral Lebanon dapat merebut kembali wilayahnya yang diduduki Israel? Menjawab persoalan itu, Sayyid Hasan Nasrullah mengatakan, "Pengalaman umat manusia menunjukkan bahwa kehidupan hanya bagi mereka yang kuat. Adapun yang lemah tidak punya tempat dalam perimbangan dunia." "Tidak ada tempat bagi mereka yang selalu menanti dukungan pihak lain. Hanya mereka yang kuat yang dapat merealisasikan tujuannya. Kami telah buktikan bahwa Lebanon adalah negara yang kuat dan saat ini lebih kokoh ketimbang masa lalu." Ekslasi Ancaman Israel Terkait hal ini Sekjen Hizbullah memuji sikap Presiden, Ketua Parlemen, Perdana Menteri dan Panglima Militer Lebanon dalam menghadapi ancaman dari Israel. Selanjutnya Sayyid Hasan Nasrullah membeberkan sejumlah pernyataan di dalam negeri berkaitan dengan sikap rezim Zionis Israel yang mencari-cari alasan untuk menyerang Lebanon. "Zionis Israel tidak perlu alasan untuk menyerang negara lain. Dalam seluruh kasus agresi Zionis Israel terhadap Lebanon tidak berlandaskan pada satu bukti pun. Jika mau mereka hanya tinggal merekayasa alasan itu." Muqawama Bukan Sebab Serangan Israel Sekaitan dengan tidak memberikan peluang kepada Zionis Israel, Sayyid Nasrullah mengatakan, "Yang berbahaya adalah upaya sejumlah pihak membenarkan aksi Zionis Israel dan menilai muqawama bertanggung jawab atas semua ini." "Kami siap untuk mengkaji dan berargumentasi agar mereka menyadari kesalahan mereka. Tapi yang lebih berbahaya lagi, kita mendengar keberadaan muqawama dengan sendirinya adalah alasan bagi musuh untuk menyerang, sekalipun muqawama tidak melakukan apapun. Muqawama harus tidak ada agar musuh tidak punya alasan mengagresi." Secara tegas Nasrullah menilai ungkapan seperti ini sangat berbahaya. "Artinya, pendapat tersebut secara mutlak membenarkan agresi Zionis Israel. Patut disayangkan karena ungkapan seperti ini diucapkan oleh sebagian warga Lebanon dan bahkan tidak pernah disampaikan Israel." Sayyid Hasan Nasrullah mengimbau agar logika seperti itu ditinggalkan. Israel Tidak Mampu Berperang Di bagian lain dari pidatonya, Sayyid Hasan Nasrullah memaparkan kondisi di dalam negeri Israel. "Ringkasnya, strategi Zionis Israel sejak kekalahan mereka di Lebanon Juli 2006 dapat dijelaskan demikian, "Israel tengah terhimpit ketidakmampuannya memaksakan perdamaian. Tel Aviv tidak mampu memulai perang dan gagal memaksakan syarat-syarat perdamaian terkait wilayah perkebunan Shaba dan Kfar Shuba, serta kawasan pendudukan di Suriah dan Palestina." "Apakah Israel dapat memaksakan perdamaian kepada bangsa-bangsa Arab tanpa mengembalikan Al-Quds? Dengan menghormati prakarsa perdamaian Arab, kami mengatakan bahwa masanya telah usai. Zionis Israel tidak bisa lagi memaksakan syarat-syarat perdamaiannya dan selain itu Zionis juga lemah untuk memulai perang." "Apa yang kita saksikan pasca perang Gaza dan Lebanon adalah hal yang wajar. Zionis Israel telah mengakui kekalahannya. Berdasarkan pengakuan mereka sendiri muqawama semakin kuat. Olmert, mantan Perdana Menteri Zionis Israel dalam tulisannya juga mengakui bahwa mereka kalah dalam perang Gaza." "Karena tujuan agresi brutal itu adalah memusnahkan Hamas. Kini, bila Zionis Israel hendak memulai perang, itu akan dilakukannya dengan satu kepastian tidak mungkin menang. Kami di Palestina, Suriah dan Lebanon sangat kuat, sehingga Zionis Israel tidak mampu berbuat sesuka hati lagi." Terlalu Banyak Nonton Film Sayyid Hasan Nasrullah menjelaskan "Zionis Israel punya masalah besar untuk memulai perang. Sebab itu mereka berusaha meningkatkan kekuatannya. Belum lagi masalah perekrutan tentara, krisis ketidakpercayaan di dalam negeri dan yang semacamnya." "Kepada para Zionis yang berada di Palestina pendudukan saya mengatakan, masalah iron dome (kubah baja) lebih mirip dengan film ketimbang kenyataan. Bahkan sebagian dari mereka tengah membahas apakah perisai ini bermanfaat atau tidak?" Rezim Zionis Israel tengah berupaya menciptakan sistem pertahanan bernama iron dome atau kubah baja. Menurut mereka sistem pertahanan ini untuk menghadapi roket-roket Hizbullah dan muqawama di Jalur Gaza. Bantuan Arab Kepada Zionis Sekjen Hizbullah menegaskan, "Zionis Israel masih membutuhkan waktu untuk mempersiapkan taktik dan teknologi, sekaligus mengambil langkah-langkah mencegah peningkatan kemampuan musuh-musuhnya. Dengan demikian mereka membutuhkan tiga hal. "Pertama, ancaman perang. Yakni, bila kalian memiliki jenis senjata ini, kami akan melakukan tindakan dan membawa senjata yang sama. Dengan kata lain, ancaman perang sejatinya upaya untuk mencegah sempurnanya kesiapan." "Kedua, aksi-aksi keamanan. Yakni teror terhadap Imad Mughniyah, Al-Mabhouh dan yang lain-lain. Acuannya melenyapkan tokoh-tokoh yang mampu meningkatkan kemampuan hingga mencapai level kesiapan." "Dan ketiga, tebar fitnah. Zionis Israel merupakan rintangan utama progresi rekonsiliasi nasional di Palestina. Sementara negara-negara lain juga ikut menjegal terwujudnya persatuan nasional ini. Dengan bekerjasama dengan Zionis Israel, negara-negara Arab telah melayani rezim ini. Opsi tebar fitnah di Lebanon dimulai dari majalah Der Spiegel hingga ancaman Lieberman." Sayyid Hasan Nasrullah menambahkan, "Ciri khas Lieberman adalah menyampaikan apa saja yang terlintas dibenaknya. Kami yakin segala bentuk ancaman ini hanya perang urat saraf. Lebih condong untuk menakut-nakuti bangsa, pemerintah dan muqawama. Dengan cara ini diharapkan peningkatan kemampuan mereka dapat mencegah muqawama. Lieberman dengan ucapan ini berusaha meningkatkan semangat mereka yang ada di Palestina pendudukan dan upaya untuk meyakinkan para zionis bahwa Zionis Israel kuat. |
| Pidato Lengkap Sekjen Hizbullah (2) | | | |
| | |
Zionis Penakut Sayyid Hasan Nasrullah kembali menyinggung ancaman Zionis Israel terhadap Lebanon dan mengatakan, "Ancaman ini lebih bersifat preventif. Karena lebih dari 90 persen ancaman ini bersyarat. Bila muqawama melakukan aksi ini, kami akan melakukan tindakan itu. Ini menunjukkan bahwa mereka memang penakut." Ditambahkannya, "Kita telah terbiasa dengan ancaman mereka. Namun kali ini mereka yang mengancam dengan syarat." Sekaitan dengan poin kedua soal ancaman Zionis Israel, Sayyid Hasan Nasrullah mengatakan, "Kini giliran kita bagaimana menghadapi ancaman ini. Kita punya contoh terkait masalah ini. Setiap ancaman kita jawab dengan ancaman juga dan dengan penuh keberanian. Hanya ini yang paling efektif dilakukan di hadapan Zionis Israel. Ancaman dibalas ancaman, khususnya bila ancaman itu serius. Harus ada ancaman yang mencegah meletusnya perang atau menundanya." Sayyid Hasan Nasrullah kemudian mengambil contoh kasus Suriah dan mengatakan, "Suriah langsung memberikan jawaban tegas atas ancaman Zionis Israel. Akhirnya tidak ada orang di Palestina pendudukan yang mencoba menjustifikasi pernyataan bernada ancaman ini." Janji Nasrullah Menyinggung menyebut berlanjutnya ancaman Ehud Barak, Menteri Peperangan Zionis Israel terhadap Lebanon, Sayyid Hasan Nasrullah menandaskan, "Barak berbicara tentang kemenangan cepat dan pasti dalam perang mendatang. Ini menunjukkan tujuan perang akan datang sama seperti Perang 33 Hari untuk menghancurkan muqawama." "Barak dalam ancamannya mengatakan, angkatan udara tidak cukup dalam perang ini. Kepada mereka kami mengatakan, "Selamat datang di gunung dan lembah Lebanon dengan seluruh kalian! Kami berjanji untuk menghancurkan unit-unit kalian di bumi kami." Menurut Sayyid Hasan Nasrullah "Setelah ancaman-ancaman tersebut, Zionis Israel mengendrukan ancamannya. Kini kami sudah tidak lagi mendengar mereka berkoar. Setiap kali berbicara tentang perang, hanya tujuan-tujuan parsial yang dikemukakan." Ancaman Menyerang Daheya Tiba giliran strategi Zionis Israel untuk menghancurkan kawasan Daheya di selatan Lebanon. Sayyid Hasan Nasrullah mengatakan, "Di perang lalu kami katakan bahwa bila kalian menyerang Beirut, kami akan menghancurkan Tel Aviv. Untuk perang mendatang, kami katakan bahwa bila Daheya kalian serang, kami akan menghancurkan Tel Aviv." Sayyid Hasan Nasrullah menunjuk konsentrasi populasi penduduk Israel mulai dari garis pantai setelah Haifa hingga selatan Tel Aviv. Dikatakannya, "Di sana tempat tinggal penduduk, pengilangan minyak, pabrik dan segalanya." "Hari ini saya ingin menambahkan penjelasan soal ancaman Zionis Israel. Mereka berpikiran bahwa bila mereka menyerang bangunan-bangunan di Daheya, kami akan berdiam diri. Namun saya mengatakan kepada mereka, "Bila kalian merusak satu bangunan saja, kami akan membalas menghancurkan beberapa rumah di Tel Aviv." "Setelah menyadari betapa mereka tidak mampu mengurangi bahkan secuil dari semangat dan tekad muqawama, mereka lantas mencari jalan lain dan mengancam akan menyerang infrastruktur Lebanon. Benar, Lebanon memiliki infrastruktur, namun jangan lupa Israel juga punya infrastruktur." Sayyid Hasan Nasrullah menegaskan bahwa infrastruktur mereka di Palestina pendudukan lebih penting dari infrastruktur Lebanon. "Saya perlu menyatakan satu poin dan mereka harus meyakini hal ini. Bila kalian menyerang Bandara Internasional Rafiq Hariri di Beirut, kami akan menghancurkan Bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Bila pelabuhan kami diserang, kami akan menghancurkan pelabuhan kalian. Bila kalian menyerang instalasi minyak, kami akan membalas dan menghancurkan pabrik dan instalasi minyak kalian." Balasan Hizbullah Sekjen Hizbullah menegaskan, "Kami di Lebanon, yakni rakyat, muqawama dan militer Lebanon mampu untuk membela negara. Untuk melindungi Lebanon kami tidak membutuhkan siapapun." "Kami tidak akan mundur apalagi takut menghadapi ancaman. Bahkan akan membalasnya. Kami tidak menginginkan perang dan kami tidak pernah mengobarkan perang. Namun kami akan melindungi negara, berjuang mempertahankan tanah air kami dan menjaga kehormatan rakyat kami." Di akhir pidatonya Sayyid Hasan Nasrullah menegaskan, "Tinggal satu pertanyaan lagi. Ini terkait pembalasan darah Imad Mughniyah terhadap Zionis Israel. Saya katakan, sebagian pejabat Zionis Israel beranggapan bahwa Hizbullah akan menarget pejabat rendahan. Namun saya tekankan kepada kalian bahwa dua tahun berlalu dan kami punya banyak target untuk membalas tapi tidak kami lakukan. Karena orang yang ingin kami balaskan darahnya bernama Imad Mughniyah." "Kami tahu target balasan kami atas Imad Mughniyah dan kami dapat saja mengatakannya kepada Zionis Israel dan musuh kami menjadi cemas. Biarkan mereka selalu dicekam ketakutan! Kamilah yang menentukan waktu, kapan dan target pembalasannya. Dalam acara peringatan syahid Imad Mughniyah saya ingin mengatakan kepada kalian, pembalasan yang akan kami lakukan harus sesuai dengan posisi Imad Mughniyah. Kami ingin melakukan pembalasan dendam untuk balas dendam, tapi kami ingin melindungi masalah yang menjadi manifestasi Imad Mughniyah" "Kami komitmen dengan para komandan muqawama. Kepada syuhada kami mengatakan, kami pastikan untuk tetap melanjutkan jalan kalian. Saudara-saudara kalian akan merealisasikan cita-cita kalian. Yakinlah!" (irib) |
Sayyid Hasan Nasrullah, Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) kembali berpidato yang ditayangkan langsung Televisi Al-Manar (16/2/2010) pukul 18.30 waktu setempat. Pidato Sekjen Hizbullah ini ditunggu-tunggu oleh banyak pihak di kawasan menyusul gencarnya ancaman rezim Zionis Israel untuk menyerang Lebanon.
0 comments to "Pidato Lengkap Sekjen Hizbullah (bikin ciut Israel..!!!)"