Home , , , , , � Tentara Bayaran

Tentara Bayaran

Arti Tentara Bayaran untuk Amerika



Sample ImageKandidat pilpres AS 2008, Chuck Baldwin dalam laporannya mengulas penggunaan antek-antek dan perusahaan jasa keamanan swasta di Irak dan Afghanistan oleh pemerintah Amerika Serikat, untuk mengelak dari dampak perang ilegal.

Salah satu dampak buruk dari sistem "New World Order" adalah cara yang digunakan pemerintah Amerika Serikat dan militer negara ini untuk menggunakan perusahaan jasa keamanan swasta dan tentara bayaran.

Dalam artikelnya kepada American Free Press, ia mengatakan, "Dulu, orang-orang ini (yang sekarang dikenal dengan kontraktor) disebut dengan tentara bayaran (mercenaries). Dan tampaknya mereka telah berubah menjadi senjata paling efesien bagi pemerintah Amerika Serikat.

Dalam hal ini, Global Research dalam terbitan terbarunya juga menyinggung eskalasi penggunaan tentara bayaran oleh pemerintah Amerika Serikat. Selain dinilai semakin membahayakan warga negara yang menjadi target serangan juga semakin mengobarkan api peperangan. Di sisi lain, penggunaan tentara-tentara bayaran tersebut juga semakin mempermudah tugas pemerintah AS di medan.

"Para tentara bayaran itu di Irak bebas beraksi dan mereka melakukan hal-hal bodoh.Oleh karena itu dengan mudah mereka menembaki warga sipil."

Lebih lanjut Baldwin menjelaskan, "Perlu Anda ingat bahwa selama pasukan Amerika berada di Irak dan Afghanistan, jumlah tentara bayaran sama dengan jumlah pasukan resmi bahkan terkadang lebih. Mereka dibayar untuk berperang demi Amerika."

"Pada awal tahun 2008, Christian Science Monitor menyebutkan jumlah tentara bayaran Amerika di Irak mencapai lebih dari 190 ribu orang. Selain untuk menghindar dari amukan opini umum di dalam negeri Amerika, para tentara bayaran tersebut juga tidak terikat dengan berbagai ketentuan militer," tambahnya.

Tidak mengejutkan jika kebengisan dan kesadisan para tentara bayaran Amerika di Irak dan Afghanistan sedemikian banyak hingga tidak mungkin lagi untuk mencatat semuanya.

Contohnya, perusahaan Blackwater atau yang sekarang bernama Xe, para tentara bayaran perusahaan ini dalam sebuah serangan membantai 17 warga Irak. Tentu tidak seorang pun di Blackwater yang dituntut menyusul insiden berdarah itu.

Penyimpangan, pelanggaran, kezaliman, dan kebengisan para tentara bayaran tersebut di Irak sudah menjadi hal yang biasa.

Sebagian besar tentara bayaran dari berbagai perusahaan jasa keamanan Amerika itu sebelumnya bekerja untuk para diktator Afrika Selatan, Chili, dan di sejumlah negara lain.

Washington Post mengutip pernyataan Brigadir Jenderal Karl Horst, Penasehat Senior Pasukan Gabungan Amerika menyebutkan, "Para tentara bayaran itu di Irak bebas beraksi dan mereka melakukan hal-hal bodoh. Di sana tidak ada satu kekuatan pun yang mengontrol mereka dan oleh karena itu dengan mudah mereka menembaki warga sipil dan pihak lain yang harus menjawab aksi-aksi mereka."

Dengan demikian, pertanyaan Anda akan terjawab mengapa kebencian terhadap Amerika sedemikian meluas ke seluruh dunia. 09:44:50

Baca juga:

Ribuan Personil Blackwater Gelar Operasi di Pakistan

Gates Akui Operasi Blackwater di Pakistan

Irak Usir Tentara Bayaran Amerika


Israel Berusaha Perangi Lebanon, Suriah dan Iran
IslamTimes -Perdana Menteri Libanon Saad Hariri telah memperingatkan upaya Israel untuk memulai konfrontasi militer dengan Libanon, Suriah dan Iran.
Saad Hariri, PM Libanon



Hariri, yang berada di Italia untuk bertemu dengan Pope Benedict XVI, mendesak Roma untuk menekan Israel untuk mengambil bagian dalam perundingan perdamaian.

"Israel tidak bisa mengklaim tertarik dalam proses perdamaian tanpa melakukan sesuatu yang nyata dalam hal ini," kata Hariri, mencatat bahwa Israel itu saat ini dicekam divisi.

Perdana Menteri Libanon, yang mengambil bagian dalam sebuah wawancara dengan saluran Italia RAI News 24 pada hari Jumat, menambahkan bahwa sementara "Arab menginginkan perdamaian," Israel hanya mencari perang dengan "Lebanon, Suriah dan Iran."

Hariri juga menyoroti pelanggaran harian Israel di udara Libanon dan menggambarkan bahwa hal tersebut tidak dapat diterima.

Ini bukan pertama kalinya selama beberapa minggu terakhir, Hariri memperingatkan "meningkatnya" ancaman Israel ke Timur Tengah, sebagian pejabat di Tel Aviv juga telah mengulangi ancaman perang penuh terhadap Libanon.

Akhir bulan lalu, seorang menteri Israel mengungkapkan keinginan rezim untuk memulai serangan ketiga di Libanon. Beberapa saluran-saluran berita melaporkan bahwa Tel Aviv telah memobilisasi pasukannya untuk agresi militer.

5 Februari, Hariri keberatan dengan meningkatnya jumlah pelanggaran wilayah udara Libanon yang dilakukan oleh pesawat tempur Israel. Dia juga meminta masyarakat internasional untuk mencegah kemungkinan serangan Israel di negaranya.

Hanya beberapa hari kemudian, ia memperbaharui seruan dan memperingatkan bahwa Tel Aviv akan berhadapan dengan “Libanon bersatu” jika perang pecah.

"Saya pikir mereka bertaruh bahwa mungkin ada beberapa divisi di Lebanon, jika ada perang melawan kita ... Yah, tidak akan ada satu divisi di Libanon ... Kami akan berdiri melawan Israel. Kami akan berdiri bersama orang-orang kami sendiri, "dia bersumpah.






Israel Ancam Lebanon
Sebuah laporan intelijen Jerman yang dilansir hari Kamis (18/2), mengungkap adanya keinginan militer Zionis Israel untuk kembali menduduki wilayah perbatasan di dalam wilayah Libanon sejauh 5-7 kilometer, yang dulu dikenal dengan “Sabuk Keamanan”.
Laporan ini mengutip dari sumber-sumber di departemen pertahanan dan perang Zionis Israel yang mengatakan, “Para insinyur militer Israel telah membuat rencana pembangunan dua landasan terbang tempur di dalam “Sabuk Keamanan Baru” yang akan memanjang hingga sungai Litoni di tahap awal untuk perang bersamaan dengan penarikan pasukan UNIFIL yang saat ini menjaga wilayah tersebut. Penyediakan material untuk pembangunan dua landasan terbang ini dengan segera, telah siap di belakang garis depan militer Israel.”

Sumber ini menambahkan, “Di saat perang terjadi, maka akan dimulai di wilayah utara sungai Litoni kea rah al Baka dan datarangan pengunungan Libanon timur yang memisahkan antara Suriah dan Libanon sekarang. Karena keberadaan Hizbullah di selatan Litoni belum menjadi beban seperti perang yang lalu.” Demikian disebutkan dalam laporan tersebut.

Masih menutur laporan Jerman ini, rencana Zionis untuk melancarkan perang baru mungkin meliputi penerjunan pasukan udara dalam jumlah besar dan meluas di wilayah yang berada di perbatasan utara Litoni dan Baka barat. Guna mengisolasi wilayah tersebut dari Baka tengah dan utara. Kemudian menyerbunya setelah tiga atau empat hari daru dua serangan udara dan artileri secara besar-besaran, setelah jalan-jalan yang menjadi jalur suplai senjata, peledak dan rudal Hizbullah telah terputus, demikian juga jalan-jalan dan perlintasan-perlintasan untuk jalan mundur para pejuang ke dalam.

Sebelumnya sumber-sumber intelijen Eropa di London telah mengungkap adanya aksi eksodos dan pemindahan secara rahasia ratusan keluarga Zionis Israel dari wilayah al Jalil dekat perbatasan dengan Libanon menunju wilayah dalam Israel. Terutama ke wilayah al Quds barat dan Tel Aviv, serta wilayah-wilayah sekitarnya. [islammuhammadi/mt/asw/infopalestina]

0 comments to "Tentara Bayaran"

Leave a comment