JAKARTA, SENIN - Tiga wakil Kalsel yang lolos final Festival Lagu Opick (FLO) November 2009 lalu, yaitu Siti Risa Novitanti (Icha), Rifka Amelia (Fika) dan Dina Kamalia (Dina), akan tampil di Jakarta.
Ketiga galuh itu akan beradu vokal dengan finalis dari enam daerah lain dalam babak final FLO yang akan digelar, Jumat (28/5). Icha dan dua rekannya sudah berada di Jakarta, Minggu (23/5/2010).
Rencananya hari ini, Senin (24/5) ketiganya memasuki masa karantina di Bumi Perkemahan Wiladika Cibubur Jakarta Timur. Icha, Fika dan Dina akan berkumpul bersama peserta dari Jabodetabek, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Bekasi dan Bandung.
"Final FLO akan mengadu 18 peserta dari 6 kota se Indonesia. Para pemenang masing-masing kategori akan beradu pada final FLO, Jumat (28/5) di hotel Meridian Jakarta. Mulai Minggu, finalis sudah berdatangan ke Jakarta untuk di karantina," kata penyanyi religi sang penyelenggara FLO kepada Banjarmasin Post Group di Jakarta.
Keberadaan ketiga finalis asal Kalsel, langsung dikabarkan secara khusus oleh Icha ke Banjarmasin Post Group. "Ulun dan Fika juga Dina ke Jakarta umpat final FLO," kata finalis FLO kategori dewasa 17 tahun ke atas itu.
Lantas, apa yang akan dilakukan ketiga galuh dan finalis Flo lainnya sebelum final? Opick menjelaskan, panitia telah menyiapkan jadwal latihan selama masa karantina. Istilahnya, para finalis ini diasah lagi talentanya sebelum bersiap dalam kompetisi pencarian bakat penyanyi religius ini.
Sekadar mengingatkan, FLO digagas penyanyi bernama lengkap Aunur Rofiq Lil Firdausi ini karena kegundahan hatinya dengan anakanak sekarang. Mereka lebih mengenal lagu bertemakan Cinta, selingkuh dan lainnya ketimbang lagu seusia mereka atau yang memiliki nilai-nilai agama juga norma.
Opick lalu berburu penyanyi-penyanyi berbakat di enam daerah untuk kelak digaet menjadi pendampingnya berduet dalam album lagu religi. Penyanyi yang belakangan juga melirik dunia film itu pun akan menyalurkan bakat ke dunia film musikal bertemakan religi.(niz/b.post)
Pertandingan Bola Api Jadi Favorit
PALANGKARAYA, SENIN - Pertandingan bola api atau disebut masyarakat Dayak Kalteng dengan Sepak Sawut, menjadi tontonan favorit warga yang datang dari kabupaten/kota se Kalteng. Sepak sawut merupakan salah satu cabang yang diperlombakan dalam Festival Budaya Isen Mulang se Kalteng.
Olahraga tradisional yang dulunya sering dimainkan untuk warga mengisi waktu ketika ada anggota yang meninggal dunia itu kini dilestarikan sebagai warisan budaya.
Pertandingan sepak sawut sangat seru karena bola yang digunakan adalah bola api yang terbuat dari kelapa dilumuri minyak kemudian dibakar. Pemain harus siap kesakitan karena api sering menyentuh kulit mereka.
Para penonton pun tidak jarang harus lari kocar-kacir ketika bola api mengarah keluar lapangan dan mengarah kepada mereka. Meski begitu, pertandingan tetap berlangsung seru dengan suasana keakraban antar pemain yang berasal dari 14 kabupaten/kota se Kalteng.(noorjani aseran/b.post)
KOTABARU, SENIN - Perusahaan baja terbesar di China PT Wuhan Iron Stell Corporation, berencana membangun pabrik baja di Kotabaru.
"Wuhan Iron Stell Corporation saat ini sedang tumbuh dengan pesat di China, tidak menutup kemungkinan suatu saat akan terjadi kejenuhan. Karena itu perusahaan berencana mengembangkan industri di luar negeri," kata Kepala Desain perusahaan itu Wang Qiu Fang, Sabtu (22/5/2010).
Tim dari PT Wuhan Iron Stell itu telah melakukan survei di beberapa daerah dan negara yang akan menjadi lokasi pabrik di antaranya Kotabaru.
Kabupaten ini, menurut Wuhan, merupakan daerah yang memiliki banyak kelebihan di antaranya memiliki sumber daya alam melimpah terutama bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi baja, kondisi laut cukup dalam dan kelancaran transportasi menjadi salah satu pertimbangan.
"Harapan kami material bahan baku di daerah ini kualitasnya jauh lebih baik dibanding China," katanya.
Wang berharap, rencana pembangunan pabrik yang memiliki kapasitas lima juta metrik ton per tahun itu, mendapat dukungan dari pemerintah, dan semua elemen masyarakat di Indonesia, khususnya di Kotabaru.
Banyak yang dapat diterima PT Wuhan Iron Stell Corporation jika membangun pabrik di Kotabaru, selain ketersediaan bahan baku biji besi (laterit), perusahaan asing tersebut juga menginginkan dukungan semua pihak dan mengharapkan kemudahan perijinan.
Sebagai bahan pertimbangan menentukan daerah/negara yang menjadi lokasi pembangunan pabrik, Wang meminta pemerintah daerah, khususnya satuan perangkat kerja daerah (SKPD) yang terkait agar memberikan data akurat, meliputi deposit biji besi, batu kapur (lemestone) serta bahan pendukung lainnya.
Dengan berdirinya pabrik baja di Kotabaru, maka akan menarik perusahaan lain ke daerah itu dan kehadirannya akan memiliki dampak lebih luas.
Jika Kotabaru menjadi pilihannya, maka PT Wuhan Iron Stell Corporation akan memerlukan lahan sekitar 500 hektare untuk lokasi pabrik dan infrastruktur yang lain.
Wang menegaskan bahwa keberadaan PT Wuhan Iron Stell tidak akan mungkin menjadi pesaing perusahaan baja lokal, karena perusahaan asal China itu akan menyediakan produk-produk yang kini masih diimpor oleh Indonesia dari Autralia, China dan negara lain.
Produk utama PT Wuhan Iron Stell Corporation di antaranya plat untuk bahan outomotif dan kapal, plat kontruksi dan plat untuk berbagai kepentingan industri yang lain.
Wakil Bupati Kotabaru Fatizanolo Saiago menjelaskan, Kotabaru membuka diri dan sangat mendukung masuknya investor ke daerah itu.
Banyak hal yang dapat diperoleh perusahaan jika bersedia menanamkan modal di Kotabaru di antaranya pemerintah daerah akan memberikan kemudahan perijinan, sumber daya alam yang menjadi bahan baku baja cukup tersedia, kondisi perairan cukup dalam.
"Perairan di Selat Makassar merupakan perairan terdalam setelah Selat Malaka. Di Selat Makassar aman dan kondusif tidak seperti perairan di Somalia," ujarnya.
(sah/ant/b.post/24/5/2010)
0 comments to "3 Galuh Banjar Masuk Karantina..jadi bola api...sampai aktivitas tambang di Kotabaru"