Saat kejadian, Palangkaraya memang sedang diguyur hujan deras. Tidak hanya itu, petir menggelegar bersahutan membuat warga ketakutan.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Palangkaraya, Wawan Berlison memastikan kebakaran bukan akibat kompor atau ledakan tabung gas. Dia menduga kuat kebakaran tersebut akibat sambaran petir di bagian atap.
Hal serupa juga pernah terjadi di sebuah masjid di Jalan G Obos beberapa waktu lalu. Masjid sempat terbakar setelah terdengar bunyi petir menyambar di kawasan itu, untungnya api cepat dipadamkan.(b.post/3/5/2010)
AMUNTAI, SENIN - Keinginan Rosyi Amrina, siswa SMAN 1 Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) peraih nilai tertinggi ujian nasional (UN) se Kalsel 2010, untuk kuliah di Fakultas Kedokteran bakal kesampaian.
Pasalnya Bupati HSU, HM Aunul Hadi, berupaya memperjuangkan siswa berprestasi itu bisa kuliah di kedokteran.
"Untuk memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi bagi peraih nilai tertinggi UN, ingin melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran akan kita lihat dulu. Kalau memungkinkan maka kita perjuangkan," ujar Aunul Hadi, usai Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Senin (3/5/2010), di halaman Kantor Bupati HSU.
Menurut Aunul, walaupun hasil yang baru saja di torehkan siswa SMAN 1 Amuntai menjadi yang terbaik, namun hal itu tetap dipertahankan dan kedepannya lebih baik lagi. "Kedepan tidak saja kuantitas kelulusan yang kita harapkan, namun dari segi kualitas," tegasnya.
Terpisah, Rosyi, mengaku sangat berterimakasih pada Pemkab HSU dan Pemrpov Kalsel yang telah memberikan bonus maupun hadiah padanya. Namun demikian ia tetap berharap Pemkab HSU mau memberikan beasiswa baginya untuk kuliah di kedokteran.
"Mudah-mudahan Pemkab HSU mau membantu saya agar bisa melanjutkan ke Fakultas Kedokteran. Karena jujur saja kalau mengandalkan kemampuan orangtua rasanya tidak mungkin. Kami dari keluarga tidak mampu rasanya berat untuk melanjutkan ke Fakultas Kedokteran," terang gadis kelahiran Palangkaraya 2 Juli 1992 itu.
Sementara itu, Sri Hayati, salah satu PNS Pemkab HSU, mendengar diumumkannya peraih nilai tertinggi UN se Kalsel meneteskan air mata. "Tak tahan rasanya aku mendengarnya. Karena baru dalam sejarah siswa SMAN 1 Amuntai bisa meraih nilai tertinggi. Apalagi yang mendapatkannya anak kurang mampu," ucapnya sambil menyapu matanya yang berkaca-kaca itu dengan sapuntangan.
(ari/b.post/3/5/2010)
BARABAI, SENIN - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hulu Sungai Tengah (HST), H Musa Yusuf mengimbau kandidat calon bupari dan wakil bupoati yang bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pemilu Kada) 2010 untuk tidak mempolitisasi ulama sebagai uapaya mencari dukungan.
"Sekarang ulama digunakan sebagai alat untuk mencari dukungan saya harap itu tidak dilakukan," ujarnya, Senin (3/5/2010).
H Musa juga prihatin calon memanfaatkan ketenaran ulama untuk mencari dukungan sebagai alat politisasi.
"Ulama hanya bertugas membimbing umat, agar berada di jalan yang diridoi Allah SWT. Tapi, sekarang calon telah melangkah jauh dengan membawa mereka ke dunia politik," ujar H Musa dengan nada prihatin.
Ditambakan calon dipersilakan mencari dukungan ulama sebagai bentuk pribadi bukan untuk dukung mendukung sehingga aka tercipta suasana yang kondusip. "Kalau ulama terkotak-kotak jelas sangat merugikan, boleh mendukung tapi hanya dalam bentuk pribadi," terangnya.
(Khairil Rahim/3/5/210/b.post)
0 comments to "Disambar Petir..??.,Peraih Nilai UN Tertinggi...MUI: Jangan Politisasi Ulama"