Liga Arab : Israel Seperti Teroris!
Senin, 31 Mei 2010 - 16:16 wib,Rani Hardjanti - Okezone
Foto : Daylife.com
KAIRO - Sikap Israel yang menyerang kapal bantuan internasional mengundang kemarahan dunia. Bahkan, Liga Arab menyatakan Israel tak ubahnya seperti teroris.
Demikian pernyataan pedas dari 22 Negara-Negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab, seperti Reuters, Senin (31/5/2010).
Rencananya Liga Arab pun akan menggelar pertemuan darurat menyikapi Israel. Rapat itu digelar setelah sejumlah negara anggota, seperti Suriah, yang meminta adanya rapat darurat.
"Negara yang tergabung dalam Liga
Seperti diberitakan okezone sebelumnya, militer Israel mengaku, jika pihaknya mendapatkan serangan terlebih dahulu yang berasal dari anggota konvoi kapal bantuan, saat hendak memotong jalur pelayaran kapal.
Saat itu pasukan komando Israel dihujani tembakan dan diserang dengan pisau, saat hendak menaiki salah satu kapal yang berisi bantuan kemanusian tersebut. Militer Israel juga mengatakan, jika empat prajurit mereka terluka dalam insiden ini.
Sementara, Presiden Palestina menggambarkan insiden yang terjadi pada konvoi kapal yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza hari ini, sebagai sebuah pembantaian.
"Apa yang telah Israel lakukan terhadap konvoi kapal tersebut, merupakan sebuah pembantaian," ungkap Presiden Palestina Mahmoud Abbas seperti dikutip Kantor Berita Wafa.(rhs)
Turki Tarik Dubesnya dari Israel
Senin, 31 Mei 2010 - 19:28 wib,Fajar Nugraha - Okezone
Protes mengecam serangan Israel di Istanbul (Foto: Reuters)
ANKARA - Turki menarik duta besarnya di Israel sekaligus membatalkan tiga latihan militer gabungan dengan negara Yahudi tersebut. Keputusan ini diambil setelah militer Israel menyerang konvoi kapal bantuan ke Gaza yang menewaskan 19 relawan.
Serangan Israel dilakukan terhadap kapal, salah satunya kapal asal Turki Mavi Marmara, serta dua kapal kecil yang juga berbendera Turki.
Deputi Perdana Menteri Bulent Arinc mengatakan pemerintahannya mengecam aksi keji ini. "Kami mengecam keras penggunaan kekuatan militer terhadap bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh 32 negara, termasuk Turki. Pemerintah memutuskan untuk memanggil pulang duta besar kami yang bertugas di Israel," ujar Arinc seperti dikutip Associated Press, Senin (31/5/2010).
"Israel bisa saja membela diri atau pun membenarkan aksi mereka, namun yang kami tahu kapal tersebut tidak bersenjata dan murni berlayar untuk kepentingan kemanusiaan," tambah Arinc.
Serangan tersebut menjadi pukulan telak hubungan kedua negara yang telah bersekutu sejak lama. Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan bahkan harus mempersingkat kunjungannya ke Amerika Latin, menyusul insiden yang terjadi Senin pagi tadi itu.
Kendati demikian, Deputi Perdana Menteri Arinc menepis kabar yang menyatakan Turki akan menurunkan kapal perang mereka di Laut Mediterania. Di saat bersamaan, Arinc kembali menegaskan pemerintahnya tidak terlibat dengan organisasi yang mengorganisir pengiriman bantuan kemanusiaan.(faj)
(IST,31/05/2010 - 17:35)
INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengutuk penyergapan dan aksi kekerasan Israel terhadap Kapal Mavi Marmara yang membawa misi bantuan kemanusiaan internasional ke Jalur Gaza.
Informasi yang diperoleh dari rilis Kementerian Luar Negeri kepada redaksi INILAH.COM, Senin (31/5) menyebutkan, informasi dari Otoritas Palestina, sebanyak 16 orang telah dikonfirmasi tewas dalam penyergapan ini. Aksi penyergapan Israel terhadap kapal Mavi Marmara hari ini juga ilegal karena dilakukan di perairan internasional.
Blokade Israel terhadap jalur Gaza secara sepihak sejak Januari 2009 telah melanggar hukum internasional dan telah menciptakan penderitaan yang sangat mendalam dikalangan rakyat Palestina yang tidak berdosa.
Melalui aksi penyergapan dan kekerasan tersebut, Israel kembali menciptakan hambatan terhadap proses perdamaian di Timur Tengah yang kini memasuki tahapan penting berkaitan dengan diluncurkannya 'proximity talks', sebagaimana disampaikan Presiden Mahmoud Abbas dalam kunjungannya ke Indonesia pada tanggal 29 Mei lalu.
Pemerintah Indonesia akan bekerjasama dengan masyarakat internasional dan memastikan Israel mempertanggungjawabkan tindakannya sesuai hukum internasional. Secara khusus, RI PBB untuk menunaikan kewajibannya, termasuk investigasi atas insiden penyerangan Israel .
Dari Pemerintah Turki, dipastikan ada 12 WNI dalam kapal tersebut. Dari informasi terakhir, kapal tersebut sedang digiring ke pelabuhan Afhdod, sekitar 40 km di selatan Tel Aviv. Pemerintah RI terus memastikan nasib warga negaranya yang diberitakan ikut dalam misi kemanusiaan termaksud. [vin]
INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia mendesak PBB menyelidiki aksi penyerangan terhadap kapal Mavi Marmara yang membawa misi bantuan kemanusiaan internasional ke Jalur Gaza, Palestina.
Hal itu dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Senin (31/5), terkait insiden itu.
"Secara khusus, Indonesia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menunaikan kewajibannya sesuai dengan Piagam PBB, termasuk melalui investigasi atas insiden penyerangan Israel dimaksud guna memastikan pertanggungjawaban Israel," ujarnya.
Pemerintah Indonesia, kata Menlu, akan bekerjasama dengan masyarakat internasional guna memastikan agar Israel mempertanggung-jawabkan tindakannya sesuai dengan hukum internasional. Menlu menyebutkan bahwa menurut informasi dari Otoritas Palestina, sebanyak 16 orang telah dikonfirmasi tewas dalam penyergapan itu.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemerintah Indonesia menilai blokade Israel terhadap jalur Gaza secara sepihak sejak Januari 2009 telah melanggar hukum internasional dan telah menciptakan penderitaan yang sangat mendalam di kalangan rakyat Palestina yang tidak berdosa.
"Aksi penyergapan Israel terhadap kapal Mavi Marmara hari ini juga ilegal karena dilakukan di perairan internasional," katanya.
Melalui aksi penyergapan dan kekerasan tersebut, kata Menlu, Israel kembali telah menciptakan hambatan terhadap proses perdamaian di Timur Tengah yang kini memasuki tahapan penting berkaitan dengan diluncurkannya proximity talks, sebagaimana disampaikan oleh Presiden Mahmoud Abbas dalam kunjungannya ke Indonesia pada Sabtu, 29 Mei 2010.
Informasi dari Pemerintah Turki, dipastikan ada 12 WNI dalam kapal tersebut. Dari informasi terakhir, kapal tersebut sedang digiring ke pelabuhan Afhdod, sekitar 40 km di selatan Tel Aviv.
Pemerintah RI, kata Menlu, akan terus memastikan nasib warga negara Indonesia yang diberitakan ikut dalam misi kemanusiaan termaksud. Dalam pernyataan resminya Menlu menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia mengutuk aksi penyergapan kapal bantuan kemanusiaan yang berujung jatuhnya korban jiwa oleh Israel.
Sebelumnya, pasukan Israel menyerang kapal pengangkut bantuan kemanusiaan "Mavi Mamara" yang berupaya menerobos blokade di perairan menuju Jalur Gaza. Kabar terakhir dari berbagai sumber menyebut 16 orang tewas dan lebih dari 30 orang cedera saat pasukan Israel melakukan serangan pada Senin pagi waktu setempat. [antara/mut]
0 comments to "Liputan khusus banjarkuumaibungasnya - Orang Indonesia tewas ditembak Israel...????...."