Home , , , � Israel Adu Domba Muslim dan Yahudi (Rezim Zionis Israel akhirnya berusaha menggunakan trik-trik kunonya dengan menyelipkan senjata ke kapal bantuan)

Israel Adu Domba Muslim dan Yahudi (Rezim Zionis Israel akhirnya berusaha menggunakan trik-trik kunonya dengan menyelipkan senjata ke kapal bantuan)



Yahudi Jerman: Israel Adu Domba Muslim dan Yahudi

Seorang warga Yahudi Jerman menyebut aksi serangan militer Israel ke konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla sebagai kejahatan yang tidak termaafkan. "Kapal Turki sengaja dijadikan sasaran serangan untuk menyulut api pertikaian antara umat Islam dan Yahudi," katanya.

Warga Yahudi yang ikut dalam aksi demo di depan Kedutaan Besar Rezim Zionis di Berlin ini kepada wartawan IRNA mengatakan, "Israel sengaja membantai para penumpang kapal Mavi Marmara milik sebuah negara Islam. Tujuannya adalah untuk menyulut permusuhan baru antara umat Yahudi dan Islam."

Menolak mengungkapkan identitasnya karena khawatir akan keselamatan dirinya, warga Yahudi Jerman ini menambahkan, Israel juga sengaja tidak menyerang kapal-kapal yang lain untuk mengesankan bahwa konflik ini punya akar permusuhan antara Islam dan Yahudi.

Seraya menyinggung tindakan orang-orang Turki pada masa Perang Dunia II yang melindungi orang-orang Yahudi yang lari dari kejaran Nazi Jerman, dia mengatakan, sampai saat inipun masih banyak warga Yahudi yang hidup di Turki. Tindakan Israel bisa menyulitkan kondisi warga Yahudi di Turki.

Dia menegaskan bahwa tindakan Israel sama sekali tidak bisa diterima oleh masyarakat dunia abad 21. "Menyerang konvoi bantuan kemanusiaan dan bahan bakanan untuk warga Gaza yang terisolasi tidak berbeda dengan aksi penyerangan bajak laut yang terjadi pada abad 18 dan 19," imbuhnya.

Menurutnya, yang lebih menjijikkan adalah bahwa aksi itu dilakukan di perairan internasional, karenanya aksi tentara Zionis itu layak disebut kejahatan perang.

Tindakan Israel ini, tegasnya, tidak bisa diterima dan Israel harus tunduk kepada aturan internasional. Dia menyeru kepada lembaga-lembaga dunia untuk memboikot Israel demi menghindarkan terjadinya kembali aksi-aksi militer rezim Zionis di kawasan. (IRIB/AHF/MF/1/6/2010)

Israel: Ini Dia “Senjata Para Aktivis”‎

Tehran (IRIB News) - Menyusul protes masyarakat internasional atas serangan ‎brutal pasukan komando Angkatan Laut Zionis Israel terhadap konvoi kapal ‎bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla Gaza, rezim Zionis Israel mengaku kapal-‎kapal ini dipersenjatai dengan senjata lengkap. Tidak ketinggalan rezim ini juga ‎mempublikasikan apa yang mereka temukan di atas kapal-kapal bantuan ‎kemanusiaan. Demikian dilaporkan situs INN Selasa (01/6) hari ini.‎

Meluasnya gelombang kecaman di seluruh dunia akibat serangan brutal kemarin ‎‎(Senin, 31/5) terhadap konvoi Freedom Flotilla, Zionis Israel berinisiatif ‎mempublikasikan gambar-gambar senjata yang dipakai para aktivis. Dengan cara ‎ini, Zionis Israel berharap opini publik internasional mau memahami bahwa apa ‎yang dilakukan oleh para tentaranya adalah upaya membela diri.‎

Namun ternyata apa yang diklaim Zionis Israel mengenai persenjataan yang ‎dipakai para aktivis perdamaian yang memaksa tentaranya menembak mereka ‎tidak lebih dari ketapel dan biji-biji kelereng.‎

Dalam gambar ini juga tampak sebuah pisau kecil yang ditemukan dari kabin ‎nakhoda. Mereka menyebut ini senjata yang dipakai para aktivis untuk menyerang ‎para tentara yang ternyata adalah pasukan khusus Angkata Laut Israel.‎

Pasukan Israel juga menemukan senjata lain yang dipakai oleh para aktivis ‎perdamaian. Senjata ini tidak lain adalah spray gas air mata yang masih dalam ‎bungkusan. Tidak ada yang tahu bagaimana spray yang belum digunakan ini ‎ditemukan oleh tentara Israel yang rencananya akan dipakai sebagai senjata ‎menghadapi pasukan komando Angkatan Laut Israel. (IRIB/SL/MZ/1/6/2010)‎

Trik Dungu Israel Tutupi Kejahatannya

Tehran (IRIB News) - (Rezim Zionis Israel akhirnya berusaha menggunakan trik-trik kunonya dengan menyelipkan senjata ke kapal yang dipakai para aktivis perdamaian dalam konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla. Kemudian mereka mengambil fotonya dan dipublikasikan. Kantor berita Fars Selasa hari ini (01/6) menurunkan laporan tentang masalah ini.

Mencermati kebiasaan para pejabat Zionis Israel dalam menjawab dan meyakinkan opini publik internasional, tampaknya kali ini mereka menggunakan trik kuno yang telah berulang kali dilakukannya. Kali ini pun Zionis Israel mencoba mengecohkan opini publik dunia dengan menyelipkan senjata di kapal bantuan kemanusiaan Mavi Marmara.

Sekaitan hal ini, Jurubicara Perdana Menteri Zionis Israel kemarin (Senin, 31/5) dalam wawancara visual pertamanya dengan televisi-televisi Barat mengumumkan bahwa pihaknya telah menginstuksikan pasukan Israel untuk lebih bersabar. Namun menurutnya muncul serangan tiba-tiba dari para aktivis yang membuat para tentara Israel terpaksa menembak.

Klaim tersebut disampaikan di saat gambar dan hasil rekaman yang telah menyebar di media visual dan internet justru membuktikan yang sebaliknya. Karena dari rekaman yang ada terlihat jelas serangan brutal pasukan Zionis Israel terhadap para aktivis.

Mencermati posisi rezim Zionis Israel yang tampak semakin lemah dan pengusiran beruntun para duta besarnya dari pelbagai negara, Tel Aviv terpaksa berbohong untuk menutupi kejahatannya. Zionis Israel mengaku bahwa konvoi kapal-kapal bantuan kemanusiaan itu membawa senjata ke Gaza dan konflik muncul setelah upaya para aktivitis menyerang pasukan Zionis Israel yang ingin merampas senjata mereka.

Mencermati pernyataan semacam ini dan pengalaman panjang rezim penjarah ini dalam menjustifikasi kejahatannya di hadapan opini publik, sangat mungkin sekali dalam langkah selanjutnya rezim ini akan mengulangi intrik yang sebelumnya digunakan terhadap Republik Islam Iran. Waktu itu sejumlah senjata yang diproduksi negara-negara Islam disembunyikan di sebuah kapal dan setelah itu, Zionis Israel akan mempublikasikan gambar-gambarnya serta mengklaim bahwa para aktivis perdamaian yang ikut dalam konvoi Freedom Flotilla membawa senjata kiriman Iran ke Gaza.

Sekaitan dengan hal ini, Danny Ayalon, Wakil Menteri Luar Negeri Zionis Israel mengklaim bahwa para aktivis HAM yang ikut dalam konvoi kapal bantuan kemanusiaan juga membawa senjata!

Klaim-klaim ini disampaikan saat banyak negara menuntut tindakan serius terhadap rezim agresor tersebut. Negara-negara Islam juga menuntut PBB menindaklanjuti langkah ilegal rezim Zionis Israel di organisasi HAM dan hukum internasional.

Beberapa waktu lalu menyusul tuntutan sebagian pejabat Amerika soal perundingan dengan Iran, rezim Zionis Israel yang ingin merusak situasi yang ada, tanpa menyerahkan sebuah bukti mengklaim bahwa sebuah kapal Israel dalam patroli rutin di 100 kilometer barat daya perairan Israel mencurigai sebuah kapal. Dalam pemeriksaan yang dilakukan ditemukan kapal tersebut memuat senjata. Anehnya, tidak pernah disebutkan secara detil apa saja yang dibawa oleh kapal tersebut.

Pada akhirnya terbukti bahwa kapal ini tidak punya hubungan dengan Republik Islam Iran. Apa yang dilakukan para pejabat Zionis Israel hanya untuk mengagitasi Republik Islam Iran. (IRIB/SL/MZ/1/6/2010)

Haaretz: Di Laut Israel Juga Kalah

Koran Haaretz, cetakan Israel menyebut aksi tentara rezim ini yang menyerang konvoi kapal Freedom Flotilla (Senin 31/5/2010) sebagai keterlibatan militer Tel Aviv dalam perang kedua di Jalur Gaza. Koran ini menekankan, Israel kalah lagi dalam perang laut kali ini.

Aksi brutal Israel terhadap konvoi kapal Freedom Flotilla di perairan internasional laut Mediterania menggugurkan 20 relawan termasuk diantaranya 15 warga Turki dan menciderai lebih dari 50 lainnya. Brutalitas terbaru Israel ini langsung mendapat reaksi dan kecaman dari masyarakat internasional.

Menurut laporan televisi al-Alam, Haaretz dalam edisi hari Selasa (1/6/2010) memprotes blokade Jalur Gaza dan menilai blokade tersebut tidak menguntungkan Israel. Analis dan staff Haaretz, Bradley Burston menulis, perang ke dua Gaza membuat Israel kalah dalam pertempuran laut. Ditekankannya, setiap perang sepertinya merefleksikan fakta yang menakutkan. (IRIB/MF/SL/1/6/2010)

Israel Ancam Turki, Jika Berani Macam-Macam!

Gabi Ashkenazi, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel

Komandan Angkatan Bersenjata Turki, Ilker Basbug menyebut serangan Israel terhadap konvoi Freedom Flotilla Gaza sebagai tindakan yang tidak dapat ditorelir. Demikian dilaporkan Kantor Berita Fars mengutip sumber-sumber Turki.

Basbug dalam statemennya menilai aksi brutal pasukan komando Angkatan Laut Israel itu sangat bengis dan tak dapat diterima.

Sementara itu, Kepala staf angkatan bersenjata Israel, Gabi Ashkenazi mengancam bahwa tindakan militer untuk campur tangan dalam kasus konvoi kapal Freedom Flotilla akan berdampak serius. Hal ini disampaikan Ashkenazi dalam kontak teleponnya dengan Basbug.

Di sisi lain, pemerintah Ankara membatalkan tiga manuver perang bersama Israel sebagai protes atas serangan terhadap Freedom Flotilla.(IRIB/MF/MZ/1/6/2010)

Memprotes Zionis, Berlumuran Darah di Mesir

Kairo (IRIB News) --Televisi Aqsa mengkonfirmasikan tindakan polisi Mesir menggebuki warga yang memprotes serangan militer Zionis terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla.

Hari ini (1/6) di Kairo digelar demonstrasi masif warga yang mengamuk menyusul serangan Zionis terhadap konvoi Flotilla. Namun secara mengejutkan, polisi yang seharusnya hanya menjaga agar demonstrasi berjalan aman, tiba-tiba menyabetkan pentungan mereka ke arah para demonstran.

Akhirnya demonstrasi yang berlangsung di budaran at-Tahrir itu berujung pada bentrokan antara polisi dan massa.

Di tempat lain, para pendukung partai Ikhwanul Muslimin juga berdemo di depan gedung Kementerian Luar Negeri Mesir menuntut pengusiran Dubes Israel dari Kairo. Para demonstran juga menuntut Liga Arab untuk bersikap tegas terhadap aksi "perompakan laut" rezim Zionis terhadap konvoi Freedom Flotilla.

Di saat dunia telah mengecam aksi brutal rezim Zionis itu, hingga detik ini, Mesir belum menunjukkan reaksi apapun. (IRIB/MZ/RM/1/6/2010)

AS Klaim Pengiriman Bantuan Ala Flotilla Provokatif







Para peserta sidang khusus Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) semalam (31/5) tidak terkejut dengan upaya Amerika Serikat untuk menjegal upaya perilisan kecaman keras terhadap Israel menyusul serangan terhadap konvoi bantuan Freedom Flotilla.

Sidang yang diusulkan oleh Lebanon, sebagai Ketua Periodik Dewan Keamanan dan Turki itu menampung kecaman tegas dan protes keras dari berbagai negara yang menuntut pencabutan blokade pasca tragedi serangan tersebut. Negara-negara Arab juga mengikuti langkah Turki dan Lebanon itu dengan mengecam dan menuntut dilakukannya penyelidikan terkait kasus ini.

Namun Amerika Serikat menentang kecaman keras terhadap Israel dan menghapusnya dari statemen akhir sidang. Amerika Serikat yang diwakili oleh Alejandro Wolff, hanya menyetujui poin soal penambahan kuota masuknya bahan pangan ke Jalur Gaza. Pada sidang tersebut, Wolff berupaya mengesankan bahwa Israel tidak bersalah.

Tidak hanya itu, Wolff juga menilai pengiriman bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh konvoi Freedom Flotilla sangat provokatif. "Seharusnya pengiriman dilakukan dengan cara-cara yang non-provokatif," katanya. (IRIB/MZ/RM/1/6/2010)

Sheikh Rahnama: Sudah, Perangi Saja Israel!

Mavi Marmara, kapal pemimpin konvoi Freedom Flotilla

Tehran (IRIB News) - Sheikh Mostafa Rahnama, Ketua Lembaga Islam Iran Solidaritas Palestina meminta negara-negara Islam, khususnya Republik Islam Iran mengumumkan perang dengan rezim Zionis Israel. Hal itu diungkapkannya kepada kantor berita al-Quds Selasa (01/6) hari ini.

Sheikh Mostafa Rahnama mengutuk kejahatan terbaru rezim Zionis Israel terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freddom Flotilla Gaza Senin kemarin. Sheikh Rahnama mengatakan, "Rezim penjarah Zionis Israel dengan aksinya ini sebenarnya telah mengumumkan perang dengan seluruh dunia. Oleh karenanya, negara-negara Islam secara umum dan Republik Islam Iran juga harus mengumumkan perang dengan rezim ini."

Menyinggung kejahatan Zionis Israel dan dukungan negara-negara Barat, Sheikh Rahnama mengatakan, "Rezim Zionis dengan langkah buasnya berarti untuk kesekian kalinya mendemonstrasikan kejahatannya di depan mata dunia."

Sheikh Mosfafa Rahnama termasuk seorang ruhaniwan dekade 40 hingga 50-an yang sampai saat ini terus mendukung masalah Palestina. Lembaga Islam Iran Solidaritas Palestina termasuk lembaga tertua Iran yang aktifitasnya mendukung Palestina sejak sebelum kemenangan Revolusi Islam Iran. (IRIB/SL/MZ/1/6/2010)

Israel Ngamuk, Bendera Hamas dan Hizbullah Berkibar di London

London(IRIB News) - Sumber-sumber pemberitaan Zionis Israel menyatakan kegeramannya menyaksikan para demonstran di London, Inggris mengibarkan bendera Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan Hizbullah Lebanon. Demikian dilaporkan kantor berita al-Quds Selasa (01/6) hari ini.

Menyusul aksi penyerbuan pasukan komando Angkatan Laut Zionis Israel terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla Gaza yang mengakibatkan syahidnya 20 orang aktivis perdamaian dan sedikitnya 60 orang cedera, di pelbagai kota besar dunia terjadi aksi unjuk rasa anti-Zionis Israel. London adalah salah satunya.

Namun media-media pemberitaan Zionis Israel tidak dapat menyembunyikan kegeramannya setelah menyaksikan para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Hamas dan Hizbullah.

Sebagaimana dilaporkan situs Palestine Today, warga Inggris yang ikut dalam aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Zionis Israel di London mengibarkan bendera Hamas dan Hizbullah. Mereka yang hadir mengutuk aksi kejahatan Zionis Israel terhadap konvoi bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla Gaza.

Sumber ini menyebutkan para pegawai Kedubes Zionis Israel telah terlebih dahulu meninggalkan gedung sebelum para pengunjuk rasa tiba.(IRIB/SL/MF/1/6/2010)

Israel Senang Mesir Tak Seriusi Kasus Flotilla

Duta besar Rezim Zionis Israel di Kairo, Yitzhak Levanon menyebut lunak reaksi Mesir terhadap serangan brutal Tel Aviv terhadap konvoi kapal pengangkut bantuan kemanusiaan internasional untuk warga Gaza (Freedom Flotilla).

Seperti dilaporkan televisi al-Alam Selasa (1/6), Dubes Israel yang dipanggil Departemen Luar Negeri Mesir untuk dimintai keterangan soal penyerangan terhadap konvoi kapal freedom Flotilla menyatakan bahwa sikap pemerintah Kairo cukup lunak dalam mereaksi insiden tersebut.

Dikatakannya pejabat Kairo dengan baik mengetahui niat para penyelenggara pengiriman bantuan kemanusiaan tersebut meski Mesir tidak menjelaskannya secara detail.

Dalam pernyataannya, Levanon mengisyaratkan sikap keras pemerintah Kairo dalam menghadapi para demonstran dari aktivis internasional pembela Palestina pada bulan Desember dan Januari lalu. Dikatakannya, Mesir tidak menghendaki para aktivis internasional tersebut melanjutkan aktivitasnya.

Dubes Israel untuk Mesir menambahkan, hubungan Mesir dan Israel sangat baik dan menguntungkan kedua pihak. (IRIB/MF/MZ/1/6/2010)

ASEAN dan PGCC Kutuk Kebuasan Israel

Para menteri luar negeri ASEAN dan Dewan Kerjasama Teluk Persia (PGCC) mengutuk serangan tentara Rezim Zionis Israel terhadap konvoi kapal Freedom Flotilla Gaza.

Seperti dilansir AFP, para menlu ASEAN dan negara anggota PGCC dalam statemen bersama mengutuk aksi brutal Israel terhadap konvoi pengangkut bantuan kemanusiaan internasional untuk warga Gaza juga terhadap para aktivisnya.

Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab enam angggota PGCC mengirim menlunya untuk mengahadiri sidang dengan para menlu ASEAN di Singapura. (IRIB/MF/MZ/1/6/2010)


0 comments to "Israel Adu Domba Muslim dan Yahudi (Rezim Zionis Israel akhirnya berusaha menggunakan trik-trik kunonya dengan menyelipkan senjata ke kapal bantuan)"

Leave a comment