Home , , � Rezim haus darah, kasar, dan gila

Rezim haus darah, kasar, dan gila

Cina Harap DK Tunjukkan Reaksi Proporsional Soal Serangan Flotilla
Cina menuntut Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera beraksi terhadap serangan mematikan militer Israel terhadap konvoi Freedom Flotilla. Koran People terbitan Beijing melaporkan, Yang Tao, Wakil Cina untuk PBB menyatakan, "Dewan harus menunjukkan reaksi tepat terhadap serangan tersebut."

Serangan yang mengakibatkan banyak korban jiwa itu menurut Yang Tao membuat pemerintah Cina "tercengang". Oleh karena itu, Beijing mengecam keras serangan militer Israel terhadap konvoi bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla yang sedang menuju Gaza. (IRIB/MZ/RM/1/6/2010)


Iran Imbau IAEA Hentikan Desakan Soal "American Laptop"

Ali Ashgar Soltaniyeh

Wina (IRIB News)-Wakil Tetap Republik Islam Iran di Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Ali Asghar Soltaniyeh menyatakan, IAEA menekankan kembali tidak adanya penyimpangan dalam program nuklir Iran.

Menurut Soltaniyeh, dalam laporan setebal delapan setengah halaman itu, IAEA kembali mengakui status damai program nuklir sipil Iran dan aktivitas pengayaan uranium Tehran sepenuhnya diawasi IAEA.

Namun Soltaniyeh sangat menyayangkan beberapa bagian laporan Dirjen IAEA, Yukiya Amano yang mencantumkan informasi parsial dan teknis. Menurutnya informasi tersebut dapat membuat bingung pembaca.

"Seorang pakar nuklir yang mengenal ketentuan IAEA dapat dengan mudah mengetahui bahwa seluruh aktivitas nuklir Iran sepenuhnya diawasi IAEA. Adapun jika Iran tidak bekerjasama dengan IAEA di beberapa poin, karena poin tersebut sudah di luar tugas yang tercantum dalam Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT)," jelas Soltaniyeh.

Selain itu, Soltaniyeh menilai desakan Dijer IAEA soal permintaan informasi terkait klaim riset yang diistilahkan "American Laptop" merupakan pencorengan terhadap kredibilitas IAEA.

Ditegaskannya, "Dalam NPT tidak disebutkan bahwa negara-negara angota diwajibkan menyerahkan informasi soal tambang uranium atau reaktor produksi air berat. Informasi tersebut hanya bersifat wajib ketika protokol tambahan diberlakukan." (IRIB/MZ/RM/1/6/2010)

Dilawan Aktivis, Komando Israel Ketakutan Nyebur ke Laut

Beirut (IRIB News) - Direktur Kantor Berita Palestina Ma'an Nasser al-Laham menyatakan, "Dalam serangan pasukan komando Angkatan Laut Zionis Israel ke konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla, para aktivis perdamaian menghadang mereka dengan gagah berani. Perlawanan ini membuat sebagian komando Zionis Israel ketakutan dan nekat menyebur ke laut mencari selamat."

Hal ini di sampaikan Nasser al-Laham saat diwawancarai televisi al-Manar tadi malam (31/5) bersama Anis Naqash, peneliti Lebanon dan Khairuddin Oglu, Dosen Fakultas Hubungan Internasional Turki.

Nasser al-Laham yang ikut saat ditanya soal niat konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla untuk membatalkan blokade Gaza mengatakan, "Zionis Israel berbohong bila mengaku bahwa blokade yang dilakukannya terhadap Jalur Gaza bertujuan untuk menekan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas). Karena Hamas berkuasa di Jalur Gaza tahun 2006, sementara blokade Jalur Gaza telah dilakukan sejak tahun 2003."

Direktur Kantor Berita Palestina dari Yerusalem menambahkan, "Banyak korban yang jatuh dari pihak aktivis perdamaian di atas kapal Mavi Marmara disebabkan mereka dengan gagah berani menyongsong pasukan komando Zionis Israel dengan benda apa saja yang ditemukan di atas kapal. Mereka tidak membiarkan pasukan Zionis Israel dapat dengan mudah memasuki kapal dan menguasainya. Akibatnya, sebagian tentara komando Zionis Israel ketakutan dan menyebur ke laut mencari selamat.

Dari Fars dilaporkan, kantor berita ini mewawancarai Ramzi Kisa, koordinator bagian Amerika dalam konvoi Freedom Flotilla. Ditanya tentang klaim Israel bahwa para awak kapal Mavi Marmara menggunakan senjata menyerang tentara Zionis, Kisa mengatakan, "Ini bohong besar. Kapal-kapal Freedom Flotilla telah diperiksa sebelum meninggalkan pelabuhan terakhir."

"Tidak hanya itu, pasukan yang dikerahkan dengan mudah dapat dikenali mereka bukan pasukan biasa. Selain bersenjata lengkap, mereka juga tampak teratur dan tertib seolah-olah mereka telah berlatih sebelumnya," jelas Kisa.

Laporan lainnya menyebutkan, Veysel Basar, anggota Dewan Eksekutif Lembaga Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Turki (IHH) menyatakan bahwa hari Senin (31/5) sebelum penyerangan terjadi, militer Israel telah memotong komunikasi di kapal. "Namun ada sumber kedua di atas kapal tersebut dan kami menerima rekaman video tentang insiden dari sumber itu. Dari rekaman tersebut kami mengetahui ada bayi berusia enam bulan di dek kapal," jelasnya. (IRIB/SL/MZ/1/6/2010)

Ahmadinejad: Awas! Israel Bersiap Gelar Serangan Masif ke Gaza

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad memperingatkan bahwa rezim Zionis Israel tengah mempersiapkan serangan masif ke Jalur Gaza. Seraya menyatakan bahwa eksistensi Israel berlandaskan pada perang, teror, ancaman, dan agresi, Ahmadinejad menegaskan bahwa jika serangan itu terjadi, negara-negara di kawasan akan mencabut akar Zionisme.

Pernyataan itu dikemukakan Ahmadinejad hari ini (Selasa 1/6/2010) di Propinsi Ilam. Ditujuan kepada para pendukung rezim Zionis, Ahmadinejad menegaskan, "Kalian telah mendukung kejahatan Israel selama 60 tahun, cukup sudah!"

"Ketahuilah jika kali ini kalian tidak berhenti mendukung rezim tersebut, murka bangsa-bangsa regional tidak meluap hanya di perbatasan Palestina pendudukan saja. Masing-masing kalian akan dianggap sebagai partner kejahatan rezim ini dan kalian akan diseret ke meja hukum," tegas Ahmadinejad.

Di bagian lain pernyataannya, Ahmadinejad menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada negara dan pihak-pihak yang ikut dalam konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedol Flotilla itu. Dalam hal ini Ahmadinejad mengatakan, "Yakinlah bahwa konvoi ini adalah contoh dari tuntutan semua bangsa dan pasti dengan tawakkal kepada Allah swt, bangsa tertindas Palestina dan Gaza akan segera bebas."

Ujian Bagi Dewan Keamanan PBB

"Saya meminta Dewan Keamanan untuk merilis resolusi soal kejahatan rezim Zionis terhadap konvoi Freedom Flotilla agar kejahatan Israel dapat diakhiri," kata Ahmadinejad.

"Jika Dewan ingin tetap menjaga posisi dan kredibilitasnya maka lembaga ini harus tahu sekarang ini adalah masa ujian baginya untuk tidak hanya mengerluarkan resolusi demi Amerika Serikat dan para tuannya saja."

Lebih lanjut Ahmadinejad menjelaskan, "Kini saatnya Dewan membuktikan bahwa pihaknya memang mengupayakan stabilitas keamanan di dunia." (IRIB/MZ/RM/1/6/2010)

Pesan Rahbar Atas Perompakan Laut Israel Terhadap Flotilla

Pemimpin Besar Republik Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, hari ini (Selasa 1/6/2010) merilis pesan mengecam serangan brutal dan kebengisan rezim Zionis Israel terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla. Beliau menyebut serangan tersebut sebagai agresi terhadap opini masyarakat dunia dan nurani umat manusia di seluruh dunia.

Berikut ini pesan lengkap Rahbar:

Bismillahirrahmanirrahim

Serangan jahat dan bengis rezim Zionis terhadap konvoi bantuan kemanusiaan, menambah panjang mata rantai kejahatan besar yang dilakukan rezim jahat itu di dekade ketujuh masa hidupnya yang hina. Ini merupakan contoh dari perilaku kasar dan tanpa belas kasih yang selama puluhan tahun dihadapi oleh kaum Muslim di kawasan ini khususnya di bumi tertindas Palestina. Kali ini, konvoi tersebut, bukan berstatus islami atau Arab, melainkan mewakili opini umum dan nurani insani dari seluruh dunia. Serangan jahat ini sudah harus menjadi bukti bagi semua pihak bahwa Zionisme, adalah wajah baru dan lebih beringas dari fasisme yang kali ini didukung dan dibantu oleh negara-negara pengklaim kebebasan dan hak asasi manusia khususnya Amerika Serikat.

Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan negara-negara Eropa lainnya harus memberikan jawaban atas dukungan politik, media, militer, dan ekonomi mereka kepada para kriminal sejati ini, dan karena selalu membela tragedi yang mereka sulut. Nurani yang sadar di seluruh dunia harus benar-benar merenungkan soal fenomena berbahaya apa yang dihadapi umat manusia dewasa ini di kawasan vital Timur Tengah? Bagaimana rezim haus darah, kasar, dan gila itu saat ini berkuasa atas negara terampas Palestina dan rakyatnya yang tertindas dan penuh kesedihan. Apa arti tiga tahun blokade bahan pangan, obat-obatan, dan kehidupan satu setengah juta laki-laki, perempuan, dan anak-anak di Gaza. Juga bagaimana mungkin pembantaian massal, penahanan, dan penyiksaan harian terhadap para pemuda di Gaza dan Tepi Barat itu dapat dipahami.

Palestina, bukan lagi masalah Arab atau bahkan masalah Islam, melainkan menjadi masalah terpenting hak asasi manusia di dunia kontemporer.

Upaya simbolik dan gemilang pengiriman konvoi laut ke Gaza, harus diulang berkali-kali dalam puluhan bentuk dan cara. Rezim haus darah Zionis dan para pendukungnya khususnya Amerika Serikat dan Inggris harus menyaksikan dan merasakan sendiri kekuatan tekad yang tak terkalahkan, kebangkitan, dan nurani masyarakat dunia.

Negara-negara Arab juga tengah melalui ujian berat. Rakyat Arab yang sadar menuntut mereka mengambil tindakan tegas. Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Liga Arab tidak boleh puas sampai paling tidak blokade atas Gaza dicabut secara penuh, serangan ke rumah-rumah dan wilayah Palestina di Tepi Barat dihentikan, dan para penjahat seperti Netanyahu dan Ehud Barak diseret ke pengadilan.

Bangsa pejuang Palestina dan rakyat serta pemerintahan merakyat Gaza juga harus mengetahui bahwa musuh bengis mereka sekarang sudah lebih lemah dan rentan. Perompakan laut pada hari Senin itu tidak menunjukkan kekuatan melainkan keputusasaan dan kebingungan rezim penjajah. Dalam hal ini janji Allah telah terbukti bahwa para kaum durjana di akhir masa hidupnya yang hina-dina, semakin dekat dengan kefanaan dan kehancurannya dengan tangan mereka sendiri.

Serangan ke Lebanon dan kemudian ke Gaza pada tahun-tahun yang lalu termasuk di antara aksi membabi-buta para teroris yang duduk di atas kursi kekuasaan, semakin mendekatkan Zionisme kepada jurang kehancurannya. Serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan internasional di perairan Mediterania juga termasuk di antara aksi-aksi konyol tersebut.

Saudara dan saudari Palestina!

Percayalah kepada Allah Yang Maha Bijak dan Kuasa, percayalah kepada kemampuan kalian dan tingkatkanlah. Dan yakinlah kalian atas kemenangan akhir, serta ketahuilah bahwa:

وَ لَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ.

Sayyid Ali Khamenei

1 Juni 2010

Erdogan: Jangan Uji Kesabaran Kami!

Ankara (IRIB News)--Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menyeru masyarakat internasional tidak menerima penyelidikan independen dari pihak Israel terkait kasus serangan brutal terhadap konvoi kapal Freedom Flotilla. Erdogan menilai serangan itu pembantaian massal dan memperingatkan Israel untuk tidak menguji kesabaran Turki.

Dalam pidatonya di hadapan anggota parlemen Turki di Ankara, Erdogan menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan sebuah pelanggaran terhadap prinsip-prinsip PBB. Dikatakannya, "Kejahatan yang tidak dapat dijustifikasi terhadap Flotilla itu merupakan tamparan bagi perdamaian dunia dan hukum internasional."

Erdogan, yang mendapat sambutan tepuk tangan riuh dari para anggota parlemen, menekankan beberapa langkah urgen yang harus dilakukan segera yaitu, penarikan duta besarnya dari Israel, pembatalan tiga latihan militer kedua negara, dan pemanggilan para pemakin basket muda Turki dari Israel.

"Sekarang Israel telah menunjukkan kepada dunia seberapa lihai mereka dalam membantai," kata Erdogan.

"Manusia seperti apa mereka? Tidak cukup cara untuk menjelaskan ini semua kepada dunia. Semua negara telah mengecam, namun itu belum cukup, karena kita perlu hasil," tegas Erdogan seraya menekankan bahwa masyarakat dunia harus mengetahui bahwa pada akhirnya perdamaian akan ditegakkan di muka bumi. (IRIB/MZ/SL/1/6/2010)

0 comments to "Rezim haus darah, kasar, dan gila"

Leave a comment