Tarif Listrik Akan Naik
Selasa, 15 Juni 2010 | 06:13 WITA/b.post
Ilustrasi
Keluhan juga terdengar di gedung DPRD Banjar. Listrik padam saat anggota dewan mengadakan rapat dengan dinas kehutanan, dinas pertambangan dan energi, serta badan lingkungan hidup daerah. "Rapat terganggu karena ruangan jadi gelap," cetus Ketua Komisi III Hamdi Baderun.
Sepekan terakhir PLN kerap mmelakukan pemadaman dari pagi hingga malam. Keluhan pun datang dari masyarakat terutama dari penggemar sepak bola. Mereka tidak bisa menyaksikan tim kesayangannya bertanding.
Warga Kencana Permai, Martapura, Abdul Hamid, mengatakan pemadaman sangat tidak teratur. Bisa pagi, siang atau malam. Bahkan kerap dari siang hingga malam. "Seperti malam kemarin, hampir semalaman listrik di kompleks kami dipadamkan,"ungkapnya.
Keluhan juga disampaikan penggemar sepak bola di Gang Astoria Sungai Besar, Aniswara. Ketika pertandingan antara Korea Selatan melawan Yunani digelar pada Minggu malam, tiba-tiba listrik mati. Aniswara pun hanya bisa menggerutu.
Padamnya lampu juga berdampak pada persiapan anak-anaknya menghadapi ulangan. "Tolonglah PLN kalau padam itu harus jelas jadwalnya. Jangan satu jam mati, satu jam menyala, satu jam berikutnya mati lagi. Peralatan elektronik jadi rusak karenanya.
Anehnya, saat lampu sering padam, tagihan listrik justru membengkak," ujar Aniswara.
Saat listrik masih byar-pet, pemerintah berencana menaikkan tarif dasar listrik (TDL) golongan 450 900 Voltampere (Va) sekitar Rp 2.000 Rp 6.000 per bulan.
Dalam keterangan persnya, Senin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh beralasan ini untuk mengurangi subsidi. Saat ini subsidi untuk pelanggan 450 900 Va sebesar Rp 13 triliun. Kenaikan rencananya dilakukan mulai 1 Juli mendatang.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengatakan meski tarif listrik dinaikkan, bukan berarti pendapatan PLN akan bertambah. "Kenaikan TDL hanya akan mengurangi beban subsidi, tidak berpengaruh apapun buat PLN," ujarnya.
Menanggapi adanya pemadaman, General Manager PT PLN Kalselteng, Wahidin Sitompul beralasan karena ada pemeliharaan jaringan. "Sudah kami umumkan lewat radio," ujarnya melalui pesan singkat di telepon seluler.
Disinggung tentang PLTD Seberang Barito yang baru disewa PT PLN Kalselteng, Wahidin mengatakan belum beroperasi optimal. Saat ini baru dua pembangkit yang dioperasikan. "Insya Allah hari ini beroperasi lagi dua unit," ujarnya.
Sedang Humas PT PLN Kalselteng, Anggraini, saat dihubungi, mengatakan kenaikan TDL pada Juli mendatang tidak menjamin tak terjadi lagi pemadaman listrik di daerah ini. Itu karena mesin yang digunakan PT PLN Kalselteng sudah tua.
"Manusia saja tidak sehat selamanya, apalagi mesin yang hanya buatan manusia," ujarnya ketika dihubungi melalui telepon, kemarin.
Dia mengatakan pihaknya belum menerima instruksi apapun terkait rencana kenaikan tarif. Anggraini juga mengaku baru mengetahuinya melalui media massa.
Nabir, warga Antasan Kecil Barat Banjarmasin, mengaku keberatan jika tarif listrik dinaikkan. "Listrik sering padam, tarifnya kok malah dinaikkan. Harusnya karena sering padam, tarifnya diturunkan," ujarnya. (has/dwi/wid/ais/tribunnews.com/b.post)
0 comments to "Tarif Listrik naik lagi di Banjar .......(padahal rancak mati kada mangaruan..???!!!)"