Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menjadi pejabat tinggi pertama dalam pemerintahan Presiden Barack Obama, yang melontarkan dukungan paling radikal terhadap perompakan laut Israel atas Freedom Flotilla. Dalam wawancaranya dengan televisi Amerika Serikat (02/6) Biden menyatakan, "Israel berhak bertindak sesuai dengan kepentingan keamanannya."
Sebagaimana dilaporkan the Guardian, dalam tayangan Charlies Rose Show di televisi PBS, Biden menilai serangan bengis Israel terhadap konvoi bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla itu "sah". Soal serangan itu terjadi di perairan internasional Mediterania, Biden mereaksinya dengan menyatakan, "Lalu apa masalahnya?"
Menyinggung bahwa Israel tengah berperang dengan Hamas, Biden mengatakan, "Satu hal yang harus kita lakukan adalah kita tidak boleh melupakan penderitaan warga Palestina, bukan Hamas. Jadi kita harus terus menekan dan membujuk Israel sehingga kita dapat mengirim bahan bangunan, kaca..."
Charlie, sang pembawa acara memotong ungkapan Biden itu dengan, "Itulah yang hendak mereka kirimkan, bahan bangunan!"
Biden menjawab, "Iya kami "mengetahui" hal itu, tapi mereka dapat membawanya ke sini dan kami yang akan memasukkannya."
Blokade total Gaza telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun. Sejak agresi brutal Israel terhadap Gaza pada 2008 lalu, kondisi Gaza mengenaskan. Berbagai sarana infrastruktur di kota ini hancur. Hingga kini tidak terlihat tanda-tanda proses rekonstruksi di Gaza akibat blokade. Tidak ada bantuan dari Amerika Serikat atau negara-negara Eropa pendukung Israel terhadap proses reskontruksi Gaza. Bahkan Barat enggan menekan Israel mencabut blokadenya. Lalu apa kira-kira maksud ungkapan Biden soal "kami yang akan memasukkannya?" (IRIB/MZ/RM/3/6/2010)
Pelukan dan Ciuman Sambut Pahlawan Flotilla
Televisi TRT Turki melaporkan, sebuah pesawat ambulans pertama Turki mengangkut para aktivis yang cedera akibat serangan brutal tentara Israel terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla, mendarat di Ankara.
Pesawat yang membawa seorang warga Turki dan aktivis Irlandia yang cedera itu mendarat di pangkalan udara di Ankara Rabu (02/6). Korban cedera langsung dilarikan ke rumah sakit. Dalam laporan tersebut, TRT juga menayangkan demo anti-Israel oleh ratusan warga Turki di bundaran utama kota Istanbul.
Koran Zionis Yediot Aharonot melaporkan, empat aktivis Lebanon dibebaskan oleh militer Israel dan disambut oleh warga sebagai pahlawan. Setibanya di Naqoura, warga menyebarkan beras dan bunga sebagai tanda kegembiraan mereka. Puluhan warga melambaikan bendera Lebanon, Palestina, dan Turki.
Ahmad al-Dahsan, seorang warga Palestina yang juga dibebaskan oleh militer Israel juga kembali ke Jalur Gaza. Ia disambut dengan pelukan dan ciuman di kota Gaza. (IRIB/MZ/RM/3/6/2010)
Kapal Bantuan ke Gaza Tidak Berhenti, Rachel Corrie Tiba Sabtu
Seorang aktivis pro-Palestina yang berada di kapal 'Rachel Corrie' hari ni (03/6) mengatakan bahwa kapal bantuan kemanusiaan ini berada di antara Libya dan Siprus, dan terus bergerak menuju Gaza. Diperkirakan kapal ini akan sampai di Gaza Sabtu pagi (05/6).
Aktivis itu kepada koran Zionis Yediot Aharonot menyatakan bahwa awak kapal Rachel Corrie datang secara damai dan mereka tidak akan melawan tentara Israel jika mereka bersikeras naik kapal.
Ditambahkannya pula bahwa kapal dan kargonya telah diperiksa pihak aparat dan tidak ditemukan satu senjata pun di kapal itu.
Kapal dari Irlandia ini mengambil nama Rachel Corrie, seorang aktivis yang tewas dilindas buldoser Israel. Kapal bantuan kemanusiaan itu mengangkut 20 orang termasuk 10 warga Malaysia, lima Irlandia, dan delapan kru.
"Kami tidak takut, meski apa yang telah terjadi pada Marmara," kata Derrick Graham, yang berada dalam kapal itu bersama istrinya Jeanie. "Kekerasan di sana adalah hasil dari ketakutan, saya melihat rasa takut di mata para tentara Israel. Kalian (Israel) harus mengirim tentara veteran, bukan para tentara muda," tambahnya.
Dijelaskannya bahwa kekerasan yang terjadi terhadap kapal Turki Mavi Marmara tidak akan mempengaruhi Rachel Corrie. "Kami tidak akan melawan. Di saat personil kalian (Israel) cukup bodoh untuk datang dan menangkap kami, kami hanya akan duduk dan tidak melawan," ungkap Graham.
Graham menambahkan bahwa para penumpang Rachel Corrie sedih mendengar apa yang terjadi terhadap kapal Mavi Marmara. (IRIB/MZ/RM/3/6/2010)
0 comments to "Wapres AS Biden: Apa Salahnya Israel Serang Flotilla..???..."