Seorang wartawan Press TV yang ikut dalam konvoi Freedom Flotilla setelah dibebaskan oleh militer Israel, menggambarkan pengalamannya penganiayaan militer Israel dalam tahanan Israel.
Hassan Ghani, wartawan Press TV yang masih menderita kurang tidur itu menjelaskan bagaimana kapal berbendera Turki yang ia tumpangi dikepung oleh pasukan Israel dan akhirnya diserang.
"Kami berada sekitar 90 kilometer dari pantai Israel dan kami tidak dalam area yang diklaim sebagai area pengecualian militer, yang semula 20 mil tapi kemudian diperluas menjadi 68 mil," kata Ghani kepada Press TV pada Kamis (03/6/2010).
Dia menjelaskan bagaimana orang-orang di atas kapal menggunakan selang air untuk mengusir para penyatron dan bagaimana pula pasukan Israel mendarat di atap kapal, sementara sejumlah kapal perang Israel merapat dari dua sisi kapal Mavi Marmara.
"Para komando Israel, masing-masing memegang setidaknya dua senjata dan mendarat di kapal," katanya.
Dikatakannya, "Mereka datang dan kami mendengar suara tembakan... saat itu kami tidak tahu apakah mereka menggunakan peluru karet atau peluru aktif tapi kami mendengar suara tembakan," katanya, seraya menjelaskan bahwa para aktivis menggunakan apa saja yang bisa mereka raih dan sebagian besar dengan tangan kosong untuk membela diri.
Para komando Israel mencoba menggunakan senapan mesin mereka ketika mereka menghadapi perlawanan dari aktivis yang menahan upaya para komando Israel merebut kamera yang merekam insiden dari dek utama.
Sejumlah relawan melucuti senjata beberapa komando dan saat itulah amunisi aktif digunakan dan korban jiwa pun berjatuhan, katanya
"Seorang pria ditembak tepat di kepala," kata Ghani seraya menekankan aksi ini membuktikan bahwa tentara Israel punya cukup waktu melakukannya dan bukan dalam rangka membela diri.
Ditambahkannya pula bahwa peluru aktif terus ditembakkan meski para aktivis telah melambaikan bendera putih.(IRIB/MZ/RM/3/6/2010)
Ahmadinejad: Tanda Kehancuran Israel Semakin Jelas
Tehran (IRIB News) - Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam kontak via telpon dengan sejawatnya dari Venezuela, Hugo Chavez menyesalkan aksi rezim Zionis menyerang kapal bantuan kemanusiaan Gaza, Freedom Flotilla, seraya mengatakan, "Dengan melakukan kejahatan anti kemanusiaan ini, rezim Zionis memperlihatkan wajah jahat melebihi sebelumnya. Kini, tiba saatnya bagi seluruh negara dan bangsa yang merdeka di dunia mengakhiri kejahatan rezim ilegal ini."Di bagian lain statemennya Ahmadinejad mengungkapkan, "Tragedi besar kemanusiaan ini harus dikecam oleh masyarakat dunia, dan ditindak dengan koordinasi publik internasional. Warga Palestina harus diselamatkan dengan meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza."
Ahmadinejad menuturkan, kini tanda-tanda tumbangnya rezim Zionis sebagai rezim teroris, rusak dan agresif segera terlihat dengan tekad bangsa-bangsa di dunia."
Sementara itu, Presiden Venezuela, Hugo Chavez menilai sepak terjang rezim Zionis di Gaza dan Palestina sebagai bentuk genosida. Ditegaskannya, hari ini harus ditempuh tindakan yang lebih luas dari sikap politik terhadap rezim Zionis.
Seraya menyinggung urgensi gerakan besar untuk mewujudkan hal ini, Chavez mengungkapkan, Venezuela dan negara-negara kawasan Amerika Latin sepenuhnya menyepakati eskalasi tekanan politik terhadap rezim Zionis. (IRIB/PH/MF/3/6/2010)
0 comments to "Wartawanpun ditangkap Israel..."