Home , � Ahmadinejad: Memangnya Siapa Amerika?

Ahmadinejad: Memangnya Siapa Amerika?

Abuja, Aktualpress--Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan, "Amerika Serikat tidak berhak mencampuri urusan bangsa-bangsa."

"Memangnya siapa Amerika Serikat sehingga mengklaim diri sebagai pelindung kemanusiaan dan bangsa-bangsa serta mengintervensi urusan mereka," kata Ahmadinejad.

Pernyataan itu dikemukakan Ahmadinejad Rabu malam (7/7) setibanya di Nigeria, di depan para wartawan, warga Iran dan Nigeria, di Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Abuja. Dikatakannya, "Amerika mengklaim sebagai pemimpin bangsa-bangsa namun semua pihak menilainya sebagai watak diktator Amerika."

"Saya berbicara mewakili kalian semua," tegas Ahmadinejad seraya menjelaskan bahwa era diktatorisme di dunia telah berakhir.

Dalam acara sambutan yang dihadiri ratusan warga Iran dan Nigeria itu, Presiden Iran menegaskan bahwa para diktator harus menyingkir.

Di bagian lain, Ahmadinejad menyebut Nigeria sebagai bangsa sahabat Iran dan kedua negara memiliki nasib dan tujuan yang sama. Ditegaskannya pula bahwa tujuan tersebut tidak lain adalah upaya untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan di dunia.

Rezim Zionis Israel kembali menjadi sasaran kecaman Ahmadinejad. Menurutnya, berkat pertolongan Allah swt dan bantuan dari bangsa-bangsa penuntut keadilan termasuk Iran dan Nigeria, penderitaan bangsa tertindas di dunia khususnya Palestina akan berakhir. Pada akhirnya rezim Zionis akan menyerah di hadapan keadilan dan kebenaran. (Ap/IRNA/MZ/PH/8/7/2010)

Holocaust Bukan Fakta Tapi Propaganda Israel

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, Jumat (9/7/2010) saat berbicara di depan para wartawan di ibukota Nigeria, kembali mengemukakan masalah Holocaust dan ketertindasan bangsa Palestina. Dikatakannya, "Meski Eropa menilai Holocaust sebagai sebuah tindak kriminal, namun kami menekankan bahwa isu tersebut dan keotentikannya harus dibuktikan." Dengan demikian jika kejahatan itu terbukti, maka para pelakunya harus diadili.

"Jika benar kejahatan itu terjadi, mengapa bangsa Palestina harus membayar kejahatan itu, dan jika Eropa meyakini bahwa kaum Yahudi menjadi korban kejahatan, mengapa bukan mereka sendiri (Eropa) yang menyisihkan tempat bagi kaum Yahudi?" tanya Ahmadinejad.

Menurut Ahmadinejad, kejahatan yang terjadi di Palestina saat ini bukan dilakukan oleh kaum Yahudi melainkan oleh para anggota partai kriminal bernama Zionis. Solusi krisis Palestina adalah pelaksanaan referendum untuk menentukan nasib bangsa Palestina. Dengan demikian baik kaum Yahudi, Kristen, dan Muslim di Palestina berhak menentukan bentuk pemerintahan di negara mereka.

"Jika isu Holocaust diselidiki, maka akan terungkap bahwa isu tersebut tidak lebih dari propaganda bengis rezim Zionis Israel untuk mencaplok Palestina", tutur Ahmadinejad. (IRIB/MZ/LV/9/7/2010)

Khatib Jumat Tehran: Jangan Berani Mencegat Kapal Iran!

Tehran, IRIB News--Khatib shalat Jumat Tehran, Ayatullah Sayyid Ahmad Khatami menyatakan, "Iran akan membalas tegas segala bentuk gangguan dan penggeledahan kapal-kapal Iran."

Menyinggung resolusi sanksi anti-Iran nomor 1929 yang diratifikasi Dewan Keamanan PBB, Ayatullah Khatami menegaskan, "Bangsa Iran adalah pengikut Rasulullah Muhamamd Saw dan Nabi Besar Islam ini menang di hadapan musyrikin." Bangsa Iran pun akan menang di hadapan musuh dan mampu mengubah setiap ancaman menjadi peluang, tambahnya.

Menurut Ayatullah Khatami, salah satu tujuan resolusi sanksi anti-Iran adalah represi terhadap Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran). Namun sanksi itu tidak akan mengurangi kekuatan dan popularitas lembaga tersebut.

"Tidak seharusnya Uni Eropa menyerahkan nasibnya ke tangan Amerika Serikat yang kedigdayaannya mulai runtuh," tutur khatib shalat Jumat Tehran seraya menyinggung langkah Eropa mengekor sanksi unilateral Amerika Serikat.

Ayatullah Khatami menyinggung peristiwa fitnah pasca pilpres Iran tahun lalu dan menandaskan, "Rahbar Revolusi Islam tidak bertoleran menyikapi upaya destruktif dari pihak dalam maupun luar negeri, dan beliau akan bertindak sesuai undang-undang dasar."

Di bagian lain khotbahnya, Ayatullah Khatami menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Allamah Sayyid Husein Fadlullah, bapak spiritual gerakan muqawama yang juga pendukung Revolusi Islam dan Rahbar. Ucapan belasungkawa itu ditujukan khususnya kepada keluarga almarhum, rakyat Lebanon, gerakan muqawama khususnya Sekjen Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrullah. (IRIB/MZ/LV/9/7/2010)

Ahmadinejad: Semua Negara Perlu Teknologi Nuklir

Abuja, IRIB News--Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan, Amerika Serikat berupaya keras mencegah kemajuan Iran di berbagai sektor sebagai negara independen dan pendukung keadilan dan kesetaraan.

Hal itu dikemukakan Ahmadinejad dalam pertemuannya dengan para cendikiawan dan tokoh Nigeria, di Abuja Jumat (9/7). Seraya menyinggung bahwa Amerika Serikat memiliki ribuan bom nuklir, Ahmadinejad mengatakan, "Namun mereka (Amerika Serikat) mengklaim bahwa produksi satu bom nuklir saja di Iran sangat berbahaya."

Ancaman bom nuklir Iran menurut Ahmadinejad hanya alasan bagi Amerika untuk mencegah kemajuan bangsa Iran.

Di bagian lain pernyataannya, Ahmadinejad menyinggung reaksi negara-negara tetangga Iran di Teluk Persia menyangkut program nuklir Iran dan menegaskan, "Berdasarkan hasil jajak pendapat, lebih dari 90 persen masyarakat regional menyetujui program nuklir Iran."

"Energi nuklir sangat murah dan lebih bersih dari energi fosil. Oleh karena itu pembangunan reaktor listrik tenaga nuklir menjadi bagian dari program utama Iran dan sebagian besar negara dunia." (IRIB/MZ/LV/9/7/2010)

Ahmadinejad: Menurut Anda Mampukah AS Menyerang Iran?

Abuja, IRIB News--Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan, "Amerika bahkan tidak mampu menjaga keamanannya di dalam negeri." Hal itu dikemukakan Ahmadinejad hari ini (9/7) menyinggung klaim Amerika soal upayanya menjaga keamanan dunia.

Pada hari kedua kunjungannya ke Nigeria, Ahmadinejad berbicara di depan para cendikiawan dan tokoh di Abuja dan menyatakan, "Dalam kunjungan saya ke New York untuk hadir di sidang Majelis Umum PBB, saya meminta ijin untuk berkunjung ke "Ground Zero" namun mereka (Amerika) menyatakan; Kami tidak dapat menjamin keamanan Anda."

"Ketika mereka tidak mampu menjaga keamanan di dalam negeri, lalu bagaimana mungkin mereka mampu mengklaim berupaya mewujudkan keamanan di Irak, Afghanistan, dan di berbagai wilayah dunia," tambah Ahmadinejad. Menurutnya, negara yang hanya bisa mengklaim seperti itu, justru bakal tidak mampu untuk menyerang Iran. Di sisi lain, Iran adalah negara yang stabil, kokoh, dan memiliki berbagai sarana yang baik AS maupun negara lain tidak mampu mengancamnya.

Seorang di antara hadirin mengemukakan pertanyaan soal kemungkinan serangan Amerika Serikat terhadap Iran. Ahmadinejad justru menyerahkan jawabannya kepada para hadirin seraya balik bertanya, "Apakah menurut Anda AS mampu?". Ungkapan itu direspon para hadirin dengan tertawaan.

"Reaksi Anda adalah pendapat seluruh bangsa. Masyarakat di lima benua dunia menentang Amerika Serikat," kata Ahmadinejad menimpali gelak tawa para hadirin.

Adapun mengenai pertanyaan soal sanksi Barat dan Amerika Serikat terkait program nuklir Iran, Ahmadinejad mengatakan, "Aktivitas nuklir Iran tidak akan berhenti. Resolusi sanksi anti-Iran oleh PBB tidak lebih dari secarik kertas dan sekali pun mereka mengubah seluruh kertas yang ada di dunia menjadi resolusi, program nuklir sipil Iran tidak akan dapat dihentikan."

Sebaliknya, Iran menuntut pemusnahan senjata nuklir di dunia dan oleh karena itu Republik Islam Iran mengajukan usulan konstruktif dalam hal ini pada sidang revisi Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) di New York. Namun menurut Ahmadinejad, kaum arogan dunia yang memiliki senjata destruksi massal itu justru menggiriing pembahasan ke program nuklir Iran demi mendistorsi opini dunia soal senjata nuklir.

Isu bom nuklir Iran hanya alasan bagi Barat karena menurut Republik Islam Iran bom yang sesungguhnya adalah keimanan serta tuntutan kebebasan dan keadilan bangsa-bangsa dunia. Selain itu, klaim-klaim tersebut mengemuka di saat Amerika Serikat dan Barat memiliki lebih dari 20.000 unit bom atom. Tidak hanya itu, mereka juga mempersenjatai rezim penjajah Zionis dengan berbagai jenis senjata destruksi massal serta mendukung penuh seluruh kejahatannya.

Lebih lanjut Ahmadinejad menjelaskan, "Iran adalah negara besar dan untuk berkembang dan maju, kami memerlukan energi yang lebih banyak serta penggunaan teknologi moderen termasuk satelit."

Sudah bertahun-tahun lamanya Iran menandatangani kontrak pembangunan reaktor nuklir dan peluncuran satelit dengan negara-negara Barat. Namun meski Iran telah melunasi kontrak tersebut, Barat tetap mengelak dari tanggung jawabnya. (IRIB/MZ/LV/9/7/2010)

0 comments to "Ahmadinejad: Memangnya Siapa Amerika?"

Leave a comment