Belum lama ini, Iran menyatakan mandiri di bidang teknologi kapal selam. Empat kapal selam modern Ghadir produksi Perindustrian Maritim Kementerian Pertahanan Iran, Ahad siang (8/8) secara resmi bergabung dengan armada Angkatan Laut Iran.
Kantor Penerangan Kementerian Pertahanan Iran menyatakan bahwa acara pengoperasian empat kapal selam tersebut dihadiri oleh Menteri Pertahanan dan Dukungan Logistik Angkatan Bersenjata Iran, Ahmad Vahidi, dan juga panglima Angkatan Laut Iran, Laksamana Madya Habibullah Sayari.
Kapal selam Ghadir sepenuhnya produk dalam negeri dan termasuk tipe kapal selam ringan yang memiliki kemampuan manuver khusus. Ghadir didesain khusus untuk laut dangkal di Teluk Persia sehingga membuat kapal selam ini gesit bermanuver.
Panglima Angkatan Laut Republik Islam Iran, Habibullah Sayyari menyebut pembuatan kapal selam oleh para ilmuan Iran dalam waktu singkat sebagai sebuah kebanggan bagi bangsa ini.
Habibullah Sayyari, Senin (9/8) kepada televisi Iran, menjelaskan teknologi pembuatan kapal selam yang hanya dimiliki oleh beberapa negara. Dikatakannya, seluruh fase pembuatan kapal selam itu sepenuhnya dilakukan di Iran dan kemampuan itu dicapai berkat usaha dan kreatifitas ilmuan lokal.
Indonesia Menyusul
Setelah merasa mapan dalam industri pertahanan untuk matra darat, Indonesia pun merancang industri pertahanan bagi matra laut. Meski belum resmi diluncurkan, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro sebagaimana dikutip Kompas.com mengungkapkan, Indonesia akan membangun kapal selam sendiri. Terlebih setelah PT PAL Surabaya mengembangkan kapal perang jenis fregat kelas La Fayette.
"Kami sebenarnya cukup bisa membangun sendiri industri pertahanan untuk Angkatan Laut. Sekarang Indonesia sudah membangun kapal perang modern sejenis fregat kelas La Fayette seperti yang dimiliki Singapura dan akan selesai dalam waktu empat tahun oleh PT PAL," ujar Purnomo di sela-sela seminar "Pertahanan Nasional Indonesia dalam Perspektif Sosial-Budaya" di Gedung Widya Graha LIPI, Jakarta, Rabu (25/8/2010).
Menurut Purnomo, keberhasilan membangun kapal perang modern membuat pemerintah cukup percaya diri memperkuat industri pertahanan untuk Angkatan Laut. "Saya katakan bisa enggak dalam waktu dekat ini kita membangun kapal selam. Kita, kan, punya dok yang cukup untuk membangunnya di Surabaya," ujarnya.
Industri pertahanan dalam negeri, lanjut Purnomo, sudah cukup membanggakan, terutama untuk matra darat. Keberhasilan PT Pindad membuat panser dan senapan serbu SS1 dan SS2 merupakan salah satu contoh. Panser buatan Pindad kini sudah diekspor ke negara-negara ASEAN.
Pengamat militer Salim Said mengungkapkan, Indonesia memiliki kemampuan untuk membangun industri Angkatan Laut sendiri. Menurut dia, sebenarnya sudah sejak dulu Indonesia dapat membuat kapal perang, termasuk kapal selam, sendiri.
Salim mengatakan, pembangunan industri pertahanan TNI Angkatan Laut sudah sangat mendesak. Beberapa insiden di perbatasan laut Indonesia-Malaysia harus menjadi pelajaran, betapa mendesaknya Indonesia memperkuat industri pertahanan bagi matra laut. (Kompas/IRIB/AR/26/8/2010)
0 comments to "Indonesia Rancang Kapal Selam"