Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad mengkonfirmasikan peluncuran astronot Iran pertama kali ke luar angkasa pada tahun 2017.

IRNA Kamis (5/8/2010) melaporkan, Ahamdinejad dalam pidatonya di Provinsi Hamedan, Iran barat menilai kehadiran para astronot Iran di luar angkasa menunjukkan kemajuan negara ini di bidang antariksa.

Ia manambahkan, program ini merupakan kelanjutan dari program badan antariksa Iran untuk memproduksi dan meluncurkan roket satelit yang akan mengorbit di ketinggian 35 ribu km.

Ahmadinejad menambahkan, dalam waktu dekat Iran akan meluncurkan satelit komunikasi Sanjesh yang akan mengorbit selama satu tahun. Presiden Iran menekankan bahwa kata sanksi tidak berarti bagi bangsa Iran.

"Negara-negara Barat menjatuhkan boikot komoditas sesuai pandangan materialisme dan mereka mengira mampu menekan bagsa Iran," ungkap Ahmadinejad.

Menurutnya sanksi yang ada malah merupakan kesempatan bagi bangsa Iran. "Saat ini Iran mampu memproduksi suku cadang sendiri dengan kualitas standar sebagai ganti dari suku cadang impor. 95 persen suku cadang mobil di Iran adalah produksi dalam negeri," kata Ahmadinejad. (IRIB/IRNA/MF/PH/5/8/2010)


Iran merencanakan peluncuran pesawat luar angkasa berawak dalam tujuh tahun mendatang. Jadwal tersebut lebih cepat dua tahun dari target yang telah ditentukan sebelumnya.

Hal itu dikemukakan oleh Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, Kamis (5/8) dalam wawancaranya dengan televisi lokal di kota Hamedan.

"Pemerintah telah menetapkan rencana agar kita dapat mengirim pesawat luar angkasa berawak dalam tujuh tahun mendatang."

Bulan lalu Ahmadienjad menyatakan bahwa Iran akan meluncurkan pesawat luar angkasa berawak pertamanya pada tahun 2019. Pada Februari, Iran telah meluncurkan rudal pembawa satelit Kavoshgar-3 (Penjelajah-3) ke luar angkasa. Satelit tersebut sepenuhnya produk dalam negeri.

Negara-negara Barat meningkatkan represinya terhadap Iran tidak seperti yang diklaim, Ahmadinejad menyatakan bahwa dalih Barat menentang Iran karena bangsa ini anti-imperialisme. (irib/6/8/2010)