Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan, masa depan adalah milik bangsa Iran dan berkat pertolongan Allah swt, hal ini akan terwujud.
IRNA melaporkan, pernyataan itu dikemukakan Ahmadinejad Ahad malam (19/9) dalam pertemuannya dengan warga Iran yang berdomisili di Amerika Serikat. Dikatakannya, bangsa yang ingin mengubah jalur sejarah, memiliki banyak tugas dan dengan pertolongan Allah swt, hal ini akan terealisasi.
"Manajemen global kekuatan Barat telah berakhir sebagai pengalaman yang gagal sementara manajemen global bangsa Iran sedang terbit," demikian kata Ahmadinejad disambut tepuk tangan riuh hadirin.
"Mentari bangsa Iran tengah terbit dan kegeraman sejumlah pihak juga dikarenakan masalah tersebut. Mereka menyadari bahwa potensi bangsa Iran sedemikian besar sehingga jika diberi kesempatan, dunia akan dikuasai dengan budayanya, bukan dengan militerisme yang digulirkan oleh "sejumlah pihak."
Menjelaskan kriteria dan posisi dua kekuatan ini, Ahmadinejad mengatakan, "Ada sebuah gerakan pemikiran, budaya, akhlak, dan sastra milik Amerika Serikat yang bergulir selama 30 tahun yang semua bentuk kapitalisme terjelma di Amerika."
Di pihak seberang, rivalnya adalah Iran yang nyaris semua pengamat dan ahli juga meyakini konfrontasi kedua pihak.
"Iran adalah sebuah budaya, akhlak, peradaban, dan sejarah, serta memiliki posisi yang tinggi di benak para politisi dan pemikir dunia," jelas Ahmadinejad.
"Prinsip kebijakan Amerika Serikat adalah kekuatan, paksaan, dan penjajahan serta perampasan kekayaan pihak lain, dan mereka selalu melakukannya kemana pun mereka menginjakkan kaki di dunia," ungkap Presiden Iran ini.
Menurut Ahmadinejad, "Ketika mereka tiba di Afghanistan, mereka langsung merampas dokumen-dokumen tentang riset yang dilakukan oleh Uni Soviet terkait sumber-sumber alam di Afghanistan."
Di Irak, mereka mengklaim hendak menegakkan demokrasi dan kebebasan di negara ini. Namun pada kenyataannya yang terjadi lebih dari satu juta orang tewas dan cedera serta hancurnya seluruh infrastruktur Irak.
"Bangsa Iran tidak pernah ingin menjajah dan merampas kekayaan pihak lain. Dalam sejarah kontemporer dan kuno Anda dapat menyaksikan apayang dilakukan bangsa-bangsa penjajah setelah menduduki sebuah negara. Mereka merampas dan mencuri kekayaan pihak lain. Namun Iran justru bertindak sebaliknya."
Manajemen global Iran sedemikian rupa sehingga bangsa-bangsa secara sukarela berada di bawah kekuasaan Iran dan hal ini telah dibuktikan dalam prasasti Kurosh. (IRIB/MZ/RM/20/9/2010)
Powell: AS Terpaksa Akui Hak Nuklir Iran
Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat, Colin Powell mengakui ketidakmampuan negaranya untuk menyerang instalasi nuklir Iran dan mengatakan, "Bisa jadi Amerika Serikat terpaksa mengakui hak nuklir Iran."
AFP melaporkan, Powell mengatakan, "Tidak Amerika dan juga Israel yang memiliki rencana melancarkan serangan militer ke Iran dalam waktu dekat." Powell yang juga berasal dari jajaran militer AS mengaku tidak ada peluang untuk menyerang instalasi nuklir Iran yang telah diketahui atau yang masih berstatus "kemungkinan."
Terkait sanksi Powell mengatakan, "Sanksi internasional atas Iran tidak akan pernah mampu melemahkan tekad negara itu dalam memperjuangkan hak legalnya di bidang nuklir."
Pada akhirnya Powell menandaskan bahwa kemungkinan Amerika Serikat terpaksa mengakui hak nuklir Republik Islam Iran.(IRIB/MZ/SL/20/9/2010)
Wapres: Ahmadinejad Ubah Kekhawatiran Menjadi Peluang
Wakil Presiden Republik Islam Iran, Mohammad Reza Rahimi, hari ini (20/9) menyatakan, Presiden Ahmadinejad telah mengubah seluruh kekhawatiran yang ada menjadi kesempatan bagi negaranya.
Hal itu dikemukakan Rahimi dalam peresmian pabrik otomotif di Babul, Propinsi Mazandaran. Dikatakannya, Ahmadinejad adalah pengibar panji melawan imperialisme Barat. Ahmadinejad bangkit melawan kaum adidaya yang memberlakukan sanksi terhadap Iran
"Musuh selalu berupaya mengalahkan Iran dan dalam 30 tahun terakhir pasca kemenangan Revolusi Islamm mereka tidak pernah berhenti memberlakukan sanksi terhadap Iran, namun seperti yang kita saksikan saat ini, mereka tidak pernah berhasil," tegas Rahimi. (IRIB/MZ/RM/20/9/2010)
Lobi Zionis Gusar dengan Kehadiran Ahmadinejad
Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad kepada media-media AS yang mewawancarainya mengatakan, "Permusuhan tidak ada gunanya, sanksi juga tidak efektif dan ilegal, dan sebaik-baiknya strategi bagi AS adalah mengakhiri permusuhan."Sebagaimana dilaporkan IRNA, Senin (20/9), sikap cerdas Presiden Ahmadinejad sangat mengganggu lobi Zionis yang punya pengaruh di pemerintahan AS. Berdasarkan laporan yang dirilis media-media Abang Sam, seiring perjalanan waktu, perbedaan pandangan terkait dampak kebijakan konfrontatif Gedung Putih terhadap Tehran semakin tajam dan pemerintah AS kini dihadapkan pada sebuah realita tentang ketidakefektifan sanksi.
AS telah mengeluarkan biaya besar dari segi politik, ekonomi dan bahkan mempertaruhkan kredibilitasnya demi memaksakan sanksi atas Iran dan menyerukan dukungan dari sekutu-sekutu Baratnya.
Lobi Zionis berupaya mengesankan ke publik AS bahwa sanksi atas Iran berjalan efektif dan sedang melumpuhkan negara Islam itu. Wawancara Ahmadinejad dengan media-media AS membuat lobi Zionis dan ekstrimis AS kelabakan dalam menghadapi publiknya. (IRIB/RM/20/9/2010)Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad menilai persahabatan dengan bangsa Iran merupakan strategi paling baik bagi pemerintah AS. Dikatakannya, bangsa Iran merupakan sahabat bangsa-bangsa lain dan tidak pernah berniat mendominasi bangsa lain.
Ahmadinejad dalam wawancaranya dengan Associated Press, Ahad (19/9) menuturkan, pesan bangsa Iran adalah pesan perdamaian dan reformasi. "Dari dulu bangsa Iran mengatakan kondisi yang ada di dunia saat ini tidak sesuai dengan kapasitas manusia dan bangsa-bangsa," tambahnya.
"Jika melihat pecahnya sejumlah pertempuran, pendudukan, perlombaan senjata dan krisis ekonomi dan budaya, maka kami yakin manusia tidak diciptakan untuk kondisi seperti itu, tapi diciptakan untuk menjalani hidup yang penuh dengan keceriaan, ketenangan dan cinta. Semua itu akan terwujud di bawah payung keadilan dan Tauhid," tukas Ahmadinejad. (IRIB/RM/20/9/2010)Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad mengatakan, negaranya tidak pernah punya rencana untuk membuat bom nuklir dan Tehran selalu menyerukan dunia yang bebas dari senjata nuklir.
Pernyataan itu disampaikan Ahmadinejad dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Associated Press pada hari pertama pertama tiba di New York untuk menghadiri sidang tahunan Majelis Umum PBB.
Ahmadinejad juga menepis dampak sanksi terhadap Iran atas kegiatan nuklirnya, dengan mengatakan bahwa sanksi terhadap program nuklir Tehran tidak efektif.
"Pemerintah Amerika Serikat harus mengakui bahwa Iran merupakan kekuatan besar," kata Ahmadinejad. Ditambahkannya, "Kami hanya sahabat bagi bangsa-bangsa lain dan kami tidak pernah berusaha mendominasi orang lain atau melanggar hak-hak negara lain." (IRIB/RM/20/9/2010)
0 comments to "Ahmadinejad VS Obama"