Home , � Dinasti Mubarak di Mesir...Kawasan Tak Bermasalah Jika Asing Tidak Campur Tangan

Dinasti Mubarak di Mesir...Kawasan Tak Bermasalah Jika Asing Tidak Campur Tangan

Mubarak Ingin Bangun Dinasti Mubarak di Mesir

Presiden Mesir Hosni Mubarak tengah berupaya mewariskan kekuasaan ke orang-orang dekatnya di Mesir. Sebagaimana dilaporkan situs Middle East Online, keterlibatan Hosni Mubarak dalam perundingan kompromi langsung di Sharm el-Sheikh, Mesir adalah bentuk upayanya untuk mencari dukungan Presiden Barack Obama atas partisipasi Gamal Mubarak dalam pemilu presiden Mesir tahun depan.

Para pengamat politik meyakini bahwa keikutsertaan Gamal Mubarak dalam kunjungan ayahnya ke Washington adalah untuk menyampaikan pesan itu kepada Washington dan Tel Aviv.

Mubarak ingin mengesankan bahwa pilihan terbaik bagi kelanjutan dukungan Kairo terhadap proses perundingan kompromi adalah Gamal Mubarak.

Pengangkatan posisi Gamal Mubarak hingga kursi Perdana Menteri termasuk upaya untuk mewujudkan dinasti Mubarak di Mesir. Pemilu presiden Mesir digelar pada tahun 2011. (IRIB/RM/PH/16/9/2010)

Ahmadinejad: Kawasan Tak Bermasalah Jika Asing Tidak Campur Tangan

Iran mengecam kehadiran pasukan asing di kawasan Timur Tengah mengingat negara-negara di kawasan dapat menyelesaikan masalah tanpa campur tangan asing.

"Negara-negara kawasan dapat menyelesaikan mereka tanpa campur tangan asing," kata Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam pertemuannya kemarin malam (15/9) dengan Menteri Luar Negeri Armenia Edward Nalbandian di Teheran.

Dia menekankan pentingnya membangun perdamaian yang berkesinambungan di kawasan seraya menekankan, "Negara-negara di kawasan tidak akan pernah memiliki masalah yang tidak dapat diselesaikan jika pihak asing berhenti mencampuri urusan."

IRNA melaporkan Ahmadinejad juga mendesak semua negara regional untuk bergerak ke upaya mencapai kesejahteraan, kemajuan dan keamanan bersama.

Menyinggung hubungan mendalam Iran-Armenia, Presiden Ahmadinejad menegaskan kedua negara telah menyusun rencana untuk meningkatkan kerjasama bilateral dan regional secara wajar dan memuaskan.

"Republik Islam Iran menyambut hangat peningkatan hubungan dengan Armenia di berbagai bidang."

Di bagian lain, Menlu Armenia Edward Nalbandian menyatakan, kepercayaan timbal balik antara Teheran dan Yerevan membuka peluang kondusif untuk menetapkan rencana kerjasama jangka panjang. Menteri luar negeri Armenia ini menilai hubungan yang kokoh dengan Iran sebagai bagian dari strategi negaranya. (IRIB/MZ/AR/16/9/2010)

Beginilah Kalau Amerika Bertekad Membela Israel, Tak Logis pun Jadi

Amerika Serikat memprotes laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang menyuarakan kekhawatiran atas program nuklir rahasia Israel dan kemampuan potensialnya.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Philip Crowley Rabu (15/9) mengklaim bahwa "Israel telah sepenuhnya bekerja sama dengan IAEA."

Crowley lebih lanjut mencatat bahwa Washington meyakini IAEA itu bukan forum untuk mendiskusikan pencapaian Israel pada Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). "Kami yakin benar-benar tidak ada alasan untuk berdebat di IAEA."

Crowley menambahkan bahwa senjata nuklir Israel telah dibahas pada sidang revisi Kajian NPT di New York awal tahun ini dan bahwa pertemuan di Timur Tengah bebas nuklir diselenggarakan pada 2012.

Direktur IAEA Jenderal Yukiya Amano berkunjung ke Baitul Maqdis (Yerusalem) Agustus lalu untuk membujuk rezim Israel menandatangani NPT.

Dalam laporan kepada Dewan Gubernur IAEA Amano mengatakan pihaknya telah menyampaikan "kekhawatiran IAEA tentang kemampuan nuklir Israel dan menyeru Israel agar membuka seluruh instalasi nuklirnya di bawah pengawasan IAEA."

Crowley mengatakan bahwa menurut Washington, langkah IAEA itu tidak perlu karena dapat mengganggu kemajuan yang tengah dicapai saat ini terkait perundingan langsung antara Israel dan Otoritas Palestina.

Statemen Crowley's itu sarat kontradiksi dengan klaim sebelumnya oleh Washington tentang prinsip-prinsip keanggotaan semua negara dalam NPT dan Timur Tengah bebas senjata nuklir.

Selasa (14/9) pemerintah Mesir atas nama negara-negara anggota Gerakan Non Blok, menuntut Amano menyerahkan laporan lengkap tentang persenjataan nuklir Israel.

Rezim Tel Aviv selalu menghindar soal kepemilikan senjata nuklirnya sementara diperkirakan rezim Zionis ini memiliki lebih dari 200 hulu ledak nuklir. (IRIB/MZ/AR/16/9/2010)

Tags: ,

0 comments to "Dinasti Mubarak di Mesir...Kawasan Tak Bermasalah Jika Asing Tidak Campur Tangan"

Leave a comment