Home , � Larry King presenter terkemuka televisi CNN Amerika Serikat akan mewawancarai Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad

Larry King presenter terkemuka televisi CNN Amerika Serikat akan mewawancarai Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad

Kali ini Apa yang Dicari Larry King dari Ahmadinejad

Larry King presenter terkemuka televisi CNN Amerika Serikat menurut rencana akan mewawancarai Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, dan diperkirakan masalah utama yang akan dibahas adalah warga Amerika yang ditahan karena tuduhan memasuki wilayah Iran secara ilegal.

IRNA melaporkan, CNN selama sepekan menayangkan hari dan jam tayang wawancara ketiga Larry King dengan Ahmadinejad, beberapa kali dalam sehari. Dengan demikian, wawancara Larry King dengan Ahmadinejad merupakan program unggulan CNN untuk pekan ini.

Selain masalah warga Amerika, tidak mungkin Larry King yang juga seorang Yahudi dan mendukung Zionisme itu, tidak mengemukakan masalah Timur Tengah dan Palestina dalam wawancara ketiganya dengan Ahmadinejad.

Topik lain seperti sanksi, program nuklir, dan HAM juga diperkirakan akan mengemuka dalam wawancara tersebut.

Sejak kunjungan Ahmadinejad ke New York, Sabtu (18/9), CNN menyediakan masa yang cukup panjang terkait berita-berita seputar kunjungan Ahmadinejad.

Wawancara Larry King dengan Ahmadinejad ini berlangsung di saat menurut media massa Barat berpendapat bahwa bukan hanya jurnalis dan presenter Amerika saja, melainkan semua jurnalis dan presenter Barat tidak pernah mampu menyudutkan Ahmadinejad dengan pertanyaan-pertanyaan mereka. Presiden Iran ini selalu keluar sebagai pemenang. (IRIB/MZ/MF/22/9/2010)

“Iran dan Ahmadinejad Bersama Kalian!”

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan bahwa bangsa besar Iran selalu berada di samping kelompok-kelompok pendukung perdamaian dan keadilan.

"Rahasia kemenangan kita adalah resistensi dan tanpa itu kita tidak bisa hanya menanti pelaksanaan keadilan," tegas Ahmadinjad.

IRNA melaporkan, hal itu disampaikan Ahmadinejad hari ini (22/9) di New York dalam pertemuannya dengan kelompok-kelompok anti perang dari 15 negara bagian Amerika di New York.

Dikatakannya, "Kita semua, dengan berbagai macam ras, etnis, dan selera yang berbeda-beda berkumpul di sini untuk membincangkan masalah paling penting di dunia yaitu perdamaian yang langgeng dan perwujudan keadilan."

Seraya menilai manusia sebagai makhluk termulia, Presiden Ahmadinejad mengatakan, "Kami meyakini bahwa manusia adalah masalah terpenting dalam penciptaan dan di dunia ini tidak ada elemen yang lebih penting dari manusia, dan manusia juga harus berkhidmat pada kemanusiaan."

"Kita semua harus berusaha agar nilai, etika, dan sifat-sifat mulia dalam diri manusia dikembangkan dalam masyarakat," tambahnya.

Menurut Ahmadinejad, manusia adalah wali Allah swt di muka bumi, yakni setiap manusia akan sampai pada tingkat kesempurnaan hingga menjadi wali Allah swt.

Lebih lanjut dijelaskannya, "Sisi kemanusiaan manusia akan berkembang ketika perdamaian menyeluruh dan konstan ditegakkan dalam masyarakat. Dalam diskriminasi, peperangan, dan permusuhan, unsur pertama yang akan tergilas adalah sisi kemanusiaan manusia dan ini akan menghancurkan kesempatan baginya untuk berkembang."

Menyinggung berbagai peperangan dan pendudukan di Irak dan Afghanistan, Ahmadinejad mengatakan, "Dalam dua perang ini, lebih dari satu juta orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi. Dan sesungguhnya kesempatan untuk berkembang dan maju kedua negara itu telah ternistakan."

Faktor utama perwujudan perdamaian adalah penegakan keadilan karena tanpa keadilan, perdamaian juga tidak berarti. "Pihak-pihak yang mengklaim berperang untuk menegakkan keadilan dan perdamaian, mereka adalah para pembohong terbesar sejarah."

Lebih lanjut Ahmadinejad menegaskan, "Iman kepada Allah dan keadilan, serta upaya untuk merelisasikannya merupakan tiga unsur penting untuk mengimplementasikan keadilan. Ditambahkannya pula bahwa realisasi keadilan tidak akan tercapi tanpa sebuah perjuangan berkesinambungan dan upaya menyeluruh.

Presiden Republik Islam Iran ini menuturkan bahwa saat ini tugas terpenting kita semua adalah upaya merealisasikan keadilan seraya mengatakan, "Orang-orang yang berupaya mewujudkan keadilan pada hakikatnya mereka berjalan di jalur Allah swt."

Bangsa Iran disebut Ahmadinejad sebagai bangsa penuntut keadilan dan perdamaian yang selalu berada di samping kelompok-kelompok pro-keadilan dunia.

"Dengan bangga saya menyatakan bahwa bangsa Iran dan Ahmadinejad berada di samping kelompok-kelompok pro-keadilan dan perdamaian. Rahasia kemenangan kita adalah resistensi karena kita tidak dapat hanya menanti keadilan," tandas Ahmadinejad.

"Menurut saya sebagian besar warga Amerika Serikat mendukung perdamaian dan keadilan, namun segelintir orang yang menentang berupaya untuk mengesankan sebagai kelompok mayoritas." (IRIB/MZ/MF/22/9/2010)

Ahmadinejad, Presiden Super Sibuk

Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad yang saat ini sedang berada di Amerika Serikat (AS) untuk mengikuti pertemuan tahunan Majlis Umum PBB disebut-sebut sebagai presiden paling sibuk. Selain jadwal inti kunjungan untuk berbicara dalam sidang Majlis Umum, Ahmadinejad juga memiliki sederet jadwal lainnya. Selain hadir dalam sebuah video conference dengan para mahasiswa dari 12 perguruan tinggi AS, Presiden sudah dijadwal pula untuk melakukan berbagai wawancara dengan sejumlah media. Tak hanya itu, Ahmadinejad juga mempunyai agenda banyak pertemuan dengan para pemimpin dan petinggi dari berbagai negara.

Dalam pertemuan video conference dengan para mahasiswa Amerika, Presiden Ahmadinejad menjelaskan banyak kesulitan dan krisis ekonomi, sosial dan politik di dunia saat ini. Menurutnya semua problem itu muncul karena kesalahan dalam mengatur dunia. "Mereka yang memandang diri sebagai pemilik dunia tidak mendapat tempat dan pengakuan dari masyarakat dunia. Mereka tidak bisa lagi memimpin dunia dengan unilateralisme dan monopoli," tegasnya.

Ahmadinejad lantas menambahkan, dunia harus diatur oleh semua negara dan semua harus punya kesempatan yang sama untuk ambil bagian. Presiden menyinggung eksistensi ilegal rezim zionis Israel. Menurutnya, pengakuan atas eksistensi rezim zionis berarti pengakuan akan legalitas teror, agresi dan pendudukan.

Ahmadinejad dalam pembicaraannya mengecam kebijakan negara-negara pemilik senjata nuklir. "Perdamaian yang ditegakkan di bawah bayang-bayang ancaman senjata nuklir bukanlah perdamaian yang hakiki. Hanya keadilan dan cinta yang bisa memberikan perdamaian dan keamanan yang sesungguhnya," katanya.

Presiden Republik Islam Iran lebih lanjut menyebut sistem kapitalisme sebagai salah satu hambatan utama bagi terwujudnya keadilan di dunia. Sebab, sistem ini telah membuka jalan bagi negara adidaya untuk memenuhi kantungnya dengan kekayaan setelah menebar ancaman dan perang. "Setiap tahunnya, mereka yang rajin mengumbar slogan keadilan dan perdamaian menjual senjata bernilai ratusan juta dolar di Timur Tengah," jelasnya.

Penekanan soal ancaman rezim zionis Israel juga diangkat Ahmadinejad dalam pertemuan dengan Sekjen Liga Arab Amr Moussa. Dalam pertemuan itu, Presiden menekankan keharusan bagi Dunia Islam untuk pandai-pandai membaca tipu daya Rezim Zionis di kawasan. Sementara itu dalam pertemuan dengan Presiden Namibia, Ahmadinejad menekankan pertukaran pengalaman kedua negara dan kesiapan Iran untuk berbagi pengalaman dengan negara-negara Afrika. Saat bertemu Menteri Luar Negeri Kuba, Presiden Ahmadinejad menyebut hubungan kedua negara cukup dalam, luas dan kokoh. "Musuh tidak akan bisa merusak hubungan bilateral Iran dan Kuba hanya dengan kebohongan," tegasnya.

Dalam kunjungannya ke New York Presiden Ahmadinejad melakukan pertemuan dengan pembicaraan dengan banyak kepala negara dan pejabat tinggi dunia. (IRIB/AHF/22/9/2010)

Mengapa Abdullah Gul Enggan Temui Shimon Peres ?

Presiden Turki Abdullah Gul membatalkan pertemuannya dengan Presiden Israel, Shimon Peres di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York, AS. Presiden Turki dan rezim Zionis Israel direncanakan bertemu di sela-sela sidang Majelis Umum PBB, namun Gul kemudian menyatakan bahwa pertemuan itu telah dibatalkan. Padahal Amerika Serikat (AS) berharap dapat mempertemukan Gul dan Peres guna memulihkan hubungan Ankara-Tel Aviv sehingga kedua mitra Washington tersebut dapat akur kembali.

Harapan Washington ini mendapat reaksi luas dari media massa negara ini. Media AS sebelumnya ramai melaporkan bahwa Gul dan Peres akan bertemu dan berunding. Meski Abdullah Gul tidak mengatakan dengan jelas alasannya enggan bertemu dengan Peres dan hanya mengatakan tidak memiliki waktu, namun sejumlah pengamat menilai sikap Gul yang lebih memilih bertemu dengan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad mengindikasikan dukungannya terhadap Iran dalam percaturan politik di kawasan.

Saat ini ketegangan hubungan antara Turki-Israel masih belum reda. Ulah brutal pasukan komando Israel membantai aktivis kemanusiaan yang tergabung dalam konvoi kapal bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza membuat Turki geram. Pasalnya korban tewas paling banyak dalam insiden tersebut adalah warga Turki. Ankara mensyaratkan tiga usulan untuk memulihkan hubungan dengan Tel Aviv. Penyidikan tim inspeksi internasional, pembayaran ganti rugi kepada keluarga korban dan permintaan maaf resmi Tel Aviv adalah tuntutan Turki.

Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu baru-baru ini menegaskan sikap Ankara dan mengatakan jika Israel enggan meminta maaf secara resmi kepada Turki maka Ankara akan memutus hubungannya dengan Tel Aviv. Sikap kedua pihak yang tetap mempertahankan tuntutannya membuat hubungan Ankara-Tel Aviv masih belum pulih.

Sementara itu, sejumlah pengamat lain menilai keengganan Israel meminta maaf secara resmi kepada Turki disebabkan kecondongan Ankara kepada Islam dan kedekatannya dengan negara-negara Islam. Sejumlah media malah melaporkan kekhawatiran besar Israel pasca hasil referendum amandemen konstitusi di Turki, karena Tel Aviv menilai hasil referendum ini sama halnya dengan melanggengkan kekuasaan Recep Tayyip Erdogan dan kebijakannya di kawasan.

Dari sini dapat dinilai sikap presiden Turki yang enggan bertemu dengan Peres di sela-sela Sidang Umum PBB di New York berpangkal dari konflik politik terbaru akibat brutalitas Israel membantai aktivis Turki dan sikap keras kepala Tel Aviv yang tidak bersedia meminta maaf secara resmi kepada Ankara. (IRIB/MF/21/9/2010)

Tags: ,

0 comments to "Larry King presenter terkemuka televisi CNN Amerika Serikat akan mewawancarai Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad"

Leave a comment