Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE), Rabu 29 September memperingatkan kemungkinan dimulainya serangan teroris terhadap pusat-pusat kepentingan Eropa. Laman koran berbahasa Jerman, Der Spiegel mengabarkan, menyusul munculnya ancaman serangan bom terhadap Menara Eifel, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) memperingatkan bahwa Eropa bakal menghadapi serangkaian operasi teroris yang tengah terbentuk.
OSCE juga memperingatkan bahwa kepentingan negara-negara sepeti Jerman, Inggris, dan Perancis bakal menghadapi resiko serangan teroris yang lebih besar ketimbang negara Eropa lainnya.
Sebelumnya, pihak keamanan mengaku menerima ancaman serangan teroris terhadap Menara Eifel. Mereaksi ancaman tersebut, polisi memblokir seluruh akses menuju menara berketinggian 324 meter itu serta mengevakuasi ribuan wisatawan ke tempat yang aman. Namun semenjak Selasa 28 September lalu, menara simbol kebanggaan rakyat Prancis itu kembali dibuka menerima kunjungan wisatawan mancanegara.
Selain Perancis, beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Jerman juga menerima ancaman serupa. Namun, ancaman serangan tersebut berhasil digagalkan.(irib/30/9/2010)
Israel Tangkap Penerima Nobel
Rezim Zionis Israel menangkap penerima penghargaan Nobel, Mairead Corrigan-Maguire, yang berniat melakukan kerjasama dengan para aktivis perdamaian. Maguire, hari Selasa (28/8) di Bandara Ben Gurion, dekat Tel Aviv ditangkap pasukan keamanan Zionis Israel.Para pejabat Zionis ketika menjelaskan alasan penangkapan Maguire, mengatakan, "Karena berada dalam konvoi kapal pengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza, Maquire tidak boleh masuk ke Israel hingga sepuluh tahun mendatang."
Maguire adalah salah satu penumpang kapal Rachel Corrie. Kemarin malam, ia ditangkap di Bandara Ben Gurion karena keikutsertaannya bersama para aktivis untuk membebaskan masyarakat Gaza dari blokade Zionis Israel.
Pada tanggal 14 Mei 2010, dari pelabuhan Irlandia, sebuah kapal berisi bantuan kemanusiaan memulai perjalanan panjang menuju Gaza. Kapal itu diberi nama "Rachel Corrie". Sebagian penumpang kapal adalah para aktivis bule, seperti Mairead Corrigan-Maguire (seorang pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Irlandia Utara), Dennis Halliday (mantan diplomat senior PBB asal Irlandia). Bahkan Perdana Menteri Irlandia Brian Cowen menyebut " Namun kapal milik Irlandia itu gagal merapat ke pelabuhan Gaza karena ancaman tentara Zionis Israel.
Kapal Irlandia bernama MV Rachel Corrie itu mengingatkan seorang perempuan muda yang gugur syahid di Rafah tujuh tahun silam, bernama Rachel Corrie. Saat itu, Rachel baru berusia 23 tahun.
Penangkapan atas salah satu penumpang Rachel Corrie yang juga penerima Penghargaan Nobel menunjukkan berlanjutnya arogansi Zionis Israel pada semua aktivis yang peduli akan ketertindasan bangsa Palestina. Penangkapan atas Maguire itu terjadi bersamaan dengan upaya para aktivis perdamaian Yahudi yang juga ternyata tidak selamat dari brutalitas para tentara rezim Zionis Israel. Televisi Aljazeera dalam laporannya menyebutkan, "Tentara Israel memperlakukan kasar para aktivis perdamaian Yahudi yang berusaha menembus blokade Gaza."
Dalam mengambil alih perahu milik aktivis itu, tentara Israel memperlakukan para aktivis dengan sangat kasar. Mereka dibebaskan setelah mendekam selama beberapa jam di tahanan sementara di sebuah markas polisi Israel. Kelompok aktivis perdamaian itu terdiri atas sembilan Yahudi dan lima warga Israel. Militer Israel mencegat perahu menuju Gaza itu dan menggiring perahu tersebut menuju pelabuhan Asdod.(IRIB/AR/SL/29/9/2010)Menteri Luar Negeri rezim Zionis Israel, Avigdor Lieberman menilai Republik Islam Iran sebagai pemicu konflik dan perang di Timur Tengah. Pernyataan ini disampaikan saat mayoritas negara dunia menganggap Israel sebagai faktor instabilitas di kawasan.
Sebagaimana dilansir AFP, Avigdor Lieberman, Selasa (28/9) pada sidang Majelis Umum PBB, mengatakan, Iran adalah pemicu perang di Timur Tengah. "Memperhatikan dukungan Iran terhadap kelompok-kelompok muqawama Palestina, maka segala bentuk kompromi Israel dengan Palestina mungkin saja memakan waktu beberapa dekade," tegasnya.
Dalam pidatonya itu, Lieberman sama sekali tidak menyinggung masalah pembekuan permukiman Zionis di wilayah Palestina.
Meski Sekjen PBB, Ban Ki-moon dan mayoritas negara dunia mendesak pembekuan pembangunan distrik Zionis pada saat perundingan berlangsung, namun Tel Aviv menolak tuntutan itu. (IRIB/RM/SL/29/9/2010)
0 comments to "Menara Eifel dibom teroris..!!! hingga Iran, Pemicu Perang di Timur Tengah!!!..aneh bin ajaib??!! padahal Israel biang keroknya!!!"