Benar, terbongkarnya perbuatan tidak senonoh para pendeta Katolik telah membuat gereja Vatikan kehilangan kepercayaan dan hingga saat ini kebingungan langkah apa yang harus diambil guna meredam kemarahan masyarakat dunia.

Paus Benedict saat memimpin acara doa bersama di Katedral Westminster London menyatakan penyesalannya yang sangat mendalam atas kebobrokan moral para pendeta Katolik. Paus mengatakan, "Dosa yang dilakukan ini membuat seluruh gereja merasa malu luar biasa." Selain itu, Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia ini juga mengucapkan terima kasih kepada mereka yang melihat masalah ini secara benar. Tidak lupa Paus meminta seluruh masyarakat bersimpati kepada para korban pelecehan seksual dan tetap mempertahankan solidaritasnya dengan para pendeta mereka.

Sebelumnya, Pemimpin Katolik sedunia ini mengakui bahwa Gereja Katolik tidak segera dalam mereaksi terbongkarnya pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan oleh sejumlah pendeta. Televisi BBC menilai pernyataan Paus berusia 83 tahun itu di Katedral Westminster termasuk yang permintaan maaf paling transparan. Paus menyatakan permintaan maafnya kepada anak-anak korban pelecehan seksual para pendeta Katolik.

Kerugian yang diderita Gereja Katolik di kebanyakan negara-negara Kristen begitu besar dan tidak pernah terjadi sebelum ini. Namun di sisi lain, para pendukung Sekularisme, kelompok-kelompok sesama jenis dan Feminisme menyalahgunakan fenomena ini untuk kepentingannya. Skandal Gereja Katolik ini dipakai untuk melemahkan agama Kristen.

Tak syak skandal yang terjadi di gereja-gereja Katolik mengurangi kepercayaan para pengikutnya. Hal ini membuat mereka beralih mengikuti segala arus pemikiran yang menentang gereja. Dampak dari skandal ini membuat kecenderungan masyarakat Barat kepada hal-hal yang mengikat seperti norma-norma agama menjadi berkurang. Keinginan untuk melakukan hal-hal yang berada di luar norma-norma sosial, agama dan moral menjadi masalah paling pelik masyarakat Barat saat ini.