Ada apa dengan peristiwa penusukan dua pemuka Gereja HKBP Ciketing, yaitu Sintua ST Sihombing dan Pdt Luspida Simanjuntak? Berita ini pun menjadi berita utama di sejumlah media, khususnya Kompas. Peristiwa ini pun segera menutupi pemberitaan sentimen warga AS atas ummat Islam di AS.
Belum lama ini, Pendeta AS, Terry Jones, menyatakan akan membakar kitab suci Al-Quran. Rencana itu langsung menuai kritik dan kecaman luas. Dove World Outreach Center, gereja non-denominasi di Gainesville, Florida, berencana akan menggelar acara pembakaran Al-Qur'an di properti gerejanya yang rencana sebelumnya akan dilakukan pada peringatan ulang tahun serangan 11 September untuk memperingatkan warga Amerika tentang bahaya Islam.
Islamphobia Meningkat
Dalam beberapa tahun terakhir ini, Islamphobia di Barat, khususnya AS, kian meningkat. Kelompok Kristen Zionis, lobi-lobi Rezim Zionis dan kalangan politisi radikal terus berusaha mengindentikkan Islam dengan kekerasan dan radikalisme.
Provokasi Terry Jones kian memperkeruh suasana. Menyusul ancaman pembakaran al-Quran oleh seorang pastor radikal, Amnesti Internasional memperingatkan eskalasi kejahatan terhadap muslim di Amerika Serikat.
Amnesti Internasional Jumat (10/9) menyatakan khawatir atas meningkatnya laporan mengenai kejahatan yang dilakukan terhadap muslim dan sentimen-sentimen lain anti-muslim.
Belum lama ini terjadi sejumlah aksi kejahatan terhadap muslim diantaranya serangan terhadap seorang supir taksi muslim di New York, serangan pembakaran pada sebuah masjid Tennessee yang sedang dibangun dan perusakan sebuah pusat Islam California, serta ancaman pembakaran Al-Quran yang semakin banyak dipublikasi. Amnesti Internasional mengungkapkan, "Kejahatan-kejahatan ini meningkatkan iklim kekhawatiran, diskriminasi dan kekerasan terhadap muslim".
Di tengah kondisi seperti ini, Presiden AS Barack Obama juga kian khawatir akan dampak rencana pembakaran Al-Quran itu. Presiden AS akhirnya mengeluarkan pernyataan rencana pembakaran Al-Quran yang digagas oleh pendeta kontroversial asal AS, Terry Jones. Dikatakannya, "Kalau itu terjadi, Al Qaeda bakal menambah pengikut dengan mudah."
Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, bahkan Vatikan, masing-masing angkat suara mengecam tindakan arogan tersebut.
Zionis Kristen Bukan Kristen
Sementara itu, Republik Islam Iran yang saat ini menjadi kiblat politik Islam di dunia, langsung mengeluarkan pernyataan bahwa pembakaran Al-Quran itu didalangi gerakan zionisme yang berkedok di balik agama Kristen. Belum lama ini, IRIB mengeluarkan tajuk di headline yang menegaskan bahwa pembakaran Al-Quran bukan ulah Kristen.
Deputi Kebudayaan Departemen Budaya dan Hubungan Islam di Iran, Mohsen Pak-Ayin, meminta AS supaya mengambil langkah tegas dalam menyikapi sikap radikal pendeta AS yang menyerukan pembakaran al-Quran pada tanggal 11 September. Dikatakannya, "Jika tidak ingin berhadapan dengan umat Islam di dunia, AS harus menindak keras pendeta yang bersikap frontal itu terhadap Islam dan al-Quran."
Pak-Ayin, hari Rabu (8/9) sebagaimana dilaporkan Kantor Berita IRNA, menyatakan bahwa langkah pendeta AS itu tidak mempunyai akar dalam ajaran Kristen yang tentunya tidak akan didukung oleh para penganut agama ini di seluruh dunia." Dikatakannya, "Pemikiran Kristen Zionis yang didukung oleh Tel Aviv, harus ditentang karena pemikiran ini berupaya menciptakan perselisihan antara pengikut Kristen dan Islam."
Pak-Ayin juga mengingatkan bahaya pemikiran Kristen Zionis dan meminta lembaga-lembaga pendukung perdamaian internasional temasuk Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk mengecam langkah pendeta yang menyerukan pembakaran al-Quran pada tanggal 11 September. Peristiwa 11 September digunakan kelompok Kristen Zionis Israel untuk memancing amarah umat Islam sedunia. Apalagi rencana pembakaran al-Quran itu kemungkinan bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri.
Dalam kesempatan itu, Pak-Ayin mengungkap tujuan-tujuan di balik gerakan Kristem Zionis. Dikatakannya, "Kristen Zionis adalah kelompok minoritas di Kristen yang juga menekankan adanya perang suci di akhir zaman. Selain itu, kelompok ini juga mendukung penuh program Bush yang menginvasi Irak demi kepentingan Zionis Israel."
Pak Ayin juga menekankan pentingnya penghormatan atas agama lain, dan mengatakan, "Gerakan radikal yang digagas Kristen Zionis digulirkan saat dunia membutuhkan ketenangan dan keamanan. Untuk itu, gerekan semacam ini harus dikecam dan dihadapi secara serius, bukan malah dibiarkan."
Pemuka Kristen dan Islam Harus Kompak
Anti-Islam di negara-negara mayoritas Kristen di Barat juga kian mengkhawatirkan dunia Islam. Indonesia yang juga disebut-sebut sebagai negara muslim terbesar dunia, lebih mengkhawatirkan sikap radikalisme semacam ini. Menyusul peristiwa penusukan terhadap dua pemuka Gereja HKBP Ciketing, yaitu Sintua ST Sihombing dan Pdt Luspida Simanjuntak, kalangan politisi di nusantara langsung menegaskan bahwa masalah ini adalah kriminal belaka, dan tidak ada hubungannya dengan politik. Hal ini sengaja disikapi demikian karena dampak penusukan itu bias kian melebar.
Para tokoh Kristen juga seharusnya menegaskan kembali bahwa apa yang dilakukan oleh Terry Jones tidak berhubungan dengan umat kristiani di nusantara. Upaya pembakaran Al-Quran yang mengatasnamakan agama Kristen itu harus disikapi lebih serius lagi. Jika perlu, penganut Kristen di nusantara turun jalan memprotes rencana tindakan Terry Jones. Selain itu, penganut Kristen juag harus berani lebih tegas lagi menyatakan bahwa upaya pembakaran Al-Quran itu dilandasi pemikiran zionisme atau kristen zionis. Selain itu, para pemuka agama Islam juga harus terus memberikan penjelasan yang sama sehingga ummat Islam tidak terpancing dengan provokasi upaya pembakaran Al-Quran yang digagas oleh Terry Jones.
Penusukan atau insiden penganiayaan terhadap dua pemuka Gereja HKBP Ciketing, yaitu Sintua ST Sihombing dan Pdt Luspida Simanjuntak dikhawatirkan sebagai dampak upaya pembakaran Al-Quran di AS. Kedua tokoh gereja HKBP itu ditusuk pada Ahad (12/9/2010) pagi.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto segera berkoordinasi dengan Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri dan jajarannya hingga ke tingkat Polres Metro Bekasi untuk segera menangkap pelaku penusukan di HKBP. (IRIB/AR/13/9/2010)Situs harian Republika hari ini menyoroti sepak terjang Terry Jones, seorang pendeta dari sebuah gereja kecil di Florida, Amerika Serikat (AS) yang membatalkan rencananya membakar Kitab Suci Al Qur'an demi mengenang serangan atas menara kembar WTC, New York, sembilan tahun silam.
Menteri Pertahanan AS, Robert Gates sebelumnya telah menelpon Jones, dan mendesaknya membatalkan rencananya itu.
Dalam hubungan telepon singkat itu Gates mengungkapkan 'keprihatinan yang mendalam' atas rencana keji Jones dan mengatakan "pembakaran Al Qur'an hanya akan membahayakan jiwa dari pasukan AS, khususnya di Irak dan Afghanistan.
Jones kemudian mengatakan kepada para wartawan yang menunggu di luar gerejanya bahwa ia telah membatalkan rencana yang telah mengundang kutukan dan peringatan dari seluruh dunia.
Jones sendiri mengakui telah dihubungi oleh Gates tetapi menyatakan keputusan itu ia ambil setelah membuat kesepakatan dengan para pemimpin muslim AS untuk memindahkan lokasi pembangunan Islamic Cultural Center ke tempat lain yang sedianya akan dibangun di bekas reruntuhan menara WTC. Namun, para pemuka muslim AS menyangkal pernyataan Jones itu.
Menurut Jones ia akan terbang ke New York, Sabtu waktu setempat bersama Imam Muhammad Musri, pemimpin Komunitas Islam Central Florida untuk bertemu Imam Feisal Abdul Rauf, pemimpin komunitas Muslim New York. Tetapi Rauf menyangkalnya.
Pastor Terry Jones menggagalkan rencana pembakaran al-Quran untuk menekan inisiator pembangunan masjid New York agar memindahkan lokasi dari tempat semula yang dekat Ground Zero ke tempat lain.
Tiga hari lalu, sedikit sekali warga Amerika yang pernah mendengar nama Pastor Terry Jones. Kini pengumuman yang ia buat berkompetisi dalam jam tayang dengan pernyataan yang dibuat oleh presiden AS.
Rencana pembakaran Al Qur'an telah memicu reaksi kemarahan dari negara-negara Muslim di seluruh dunia serta dihujat oleh para pemimpin negara. (IRIB/Republika/PH/11/9/2010)
0 comments to "Setelah Sunni dan Syi'ah diadu domba namun tidak berhasil, sekarang Islam dan Kristen pun jadi target Zionis untuk diadu domba..!!! Apakah berhasil???"