Kunjungan Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, ke New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB menjadi sorotan media-media dunia, termasuk Indonesia. Ahmadinejad selama berada di New York, menyampaikan pernyataan-pernyataan tegas dalam berbagai wawancaranya dengan media-media lokal AS dan pidatonya di Majelis Umum PBB. Isu-isu seperti terorisme, Palestina, Afghanistan, Irak dan nuklir menjadi topik utama yang disampaikan Ahmadinejad selama di New York.
Kunjungan Ahmadinejad benar-benar sukses, bahkan berhasil membongkar kebobrokan Barat. Ahmadinejad tampil bak pahlawan yang menyuarakan kebenaran di sarang kebatilan. Ahmadinejad menyampaikan problema sistem yang berkuasa di dunia secara blak-blakan. Tidaklah heran bila delegasi negara-negara Barat kebakaran jenggot ketika mendengar pidato tegas Ahmadinejad di Majelis Umum PBB.
Ahmadinejad sebelum berpidato di Majelis Umum PBB, berjanji akan mengungkap kasus 11 September yang mencurigakan. Hal itu pun dibuktikan dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, bahkan Serangan 11 September disebut sebagai problema utama sistem yang berlaku di dunia. Retorika khas Ahmadinejad mengungkap Serangan 11 September, benar-benar mengejutkan semua pihak.
Setelah menjelaskan rincian Serangan 11/9 yang mencurigakan itu, Ahmadinejad dalam pidatonya di Majelis Umum PBB melontarkan sejumlah pertanyaan. Dikatakannya, "Ada beberapa pertanyaaan mendasar yang tidak terjawab. Pertama; Bukankah akal pertama-tama menilai harus adanya investigasi menyeluruh oleh tim-tim independen yang kemudian mengindentifikasi para pelaku dan merancang agenda logis untuk menyikapi para perancang skenario? Kedua; Anggap saja bahwa pandangan AS diterima. Akan tetapi apakah sekelompok teroris harus disikapi dengan agresi, perang terorganisir dan pembantaian ratusan ribu warga? Ketiga; Apakah tidak mungkin menyikapi sekelompok teroris seperti sikap Iran dalam menangkap kelompok teroris Rigi yang membantai dan menciderai 400 warga tak berdosa? Dalam operasi itu, tidak ada korban warga sipil."
Sebelumnya, Ahmadinejad seringkali mempertanyakan peristiwa Holocaust yang membuat para Zionis Israel geram. Retorika Ahmadinejad dalam mempertanyakan Holocaust pun mengguncang dunia. Terkait Holocaust, Ahmadinejad selalu mempertanyakan, "Jika Holocaust itu terjadi di Eropa, mengapa bangsa Palestina yang harus menanggung dosanya." Ahmadinejad juga mempertanyakan mengapa upaya mengungkap kasus itu berujung pada penangkapan terhadap para peneliti dan pakar sejarah. Semua ini menunjukkan adanya kesangsian atas kebenaran peristiwa tersebut.
Dengan retorika serupa, Ahmadinejad kembali mengungkap Peristiwa 11/9 yang mencurigakan. Retorika Ahmadinejad kali ini membuat geram para pejabat AS yang tertuding sebagai konspirator utama Serangan 11/9.
Isu Holocaust dan Serangan 11/9 dijadikan isu utama dalam berbagai pernyataan Ahmadinejad untuk menghantam Zionis Israel dan AS. Dua isu itu benar-benar membuat Barat harus menuntaskan PR yang melilitnya. Dengan retorika Ahmadinejad itu, Dunia Islam tidak lagi disibukkan dengan isu-isu yang dibuat Barat seperti terorisme hak asasi manusia dan isu lainnya. Kini, giliran Barat harus memeras pikiran untuk menjawab opini yang dikembangkan oleh Ahmadinejad. Dengan isu Holocaust, Ahmadinejad membidik Zionis Israel, dan dengan isu Serangan 11/ 9, Ahmadinejad menarget AS. Inilah strategi ofensif Ahmadinejad dalam menghadapi Barat. (IRIB/AR/25/9/2010)Jurubicara Departemen Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast mengatakan, Iran punya berbagai konsep bagi tata dunia bersama. Sebagaimana dilaporkan IRNA, Mehmanparast, Sabtu (25/9) menuturkan, Iran punya berbagai konsep dan gagasan bagi tata dunia bersama, solusi krisis ekonomi, sosial, dan masalah-masalah politik. Namun negara-negara lain perlu mempersiapkan diri sehingga konsep ini dapat diterapkan.
"Usulan Republik Islam Iran yang disampaikan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dalam KTT Pembangunan Milenium (MDGs) bertujuan mencegah unilateralisme segelintir negara," tegasnya.
"Evaluasi terhadap berbagai masalah dan krisis dunia saat ini dalam tatanannya menunjukkan bahwa negara-negara yang memposisikan diri sebagai pengatur dunia dan penyusun berbagai program dalam bidang ekonomi, politik, budaya, dan sosial adalah pelaku utama lahirnya krisis-krisis tersebut," sesalnya.
Menurut Mehmanparast, kebijakan unilateralisme beberapa negara, sikap ketidakadilan dan diskriminatif serta penistaan terhadap hak bangsa-bangsa lain telah menjerumuskan dunia ke dalam berbagai krisis.Seraya menegaskan pemanfaatan pandangan-pandangan negara lain dalam menyelesaikan berbagai krisis, Mehmanparast menuturkan, negara-negara independen dan Non Blok memiliki kapasitas yang sangat besar dan mampu memainkan peran serius dalam tata dunia. (IRIB/RM/25/9/2010)
0 comments to "Solusi 11/9 untuk AS dan Holocaust untuk Israel serta Konsep Atasi Krisis Global negara Islam..!!!"