Home , � Akhirnya Obama Mengaku.....!!!

Akhirnya Obama Mengaku.....!!!

Kian memburuknya popularitas partai Demokrat di mata publik Amerika Serikat (AS) memaksa Presiden Barack Obama yang berasal dari partai ini untuk ikut berjuang menyelamatkannya dari keterpurukan yang lebih parah. Cara yang dilakukan Obama adalah dengan mengakui kesalahan langkahnya selama menjabat sebagai presiden. Ahad 17 Oktober, kemarin, kepada New York Times Obama mengatakan telah banyak melakukan kesalahan taktik selama 20 bulan menjalankan roda pemerintahan. Dia lebih lanjut mengakui tidak memberikan perhatian yang semestinya kepada masalah hubungan kemasyarakatan untuk menjelaskan kebijakan-kebijakan pemerintah.

Jajak pendapat yang paling anyar diadakan di AS menunjukkan bahwa kubu Republik rata-rata meraih lima persen suara lebih unggul dibanding rivalnya, partai Demokrat. Laporan polling terbaru yang dipublikasikan Real Clear Politics memperlihatkan bahwa 47,9 persen peserta polling menyatakan mendukung partai Republik sementara dukungan yang diperoleh kubu Demokrat hanya sedikit di atas 41 persen.

Kondisi ini jauh berbeda dengan perolehan dukungan Demokrat dua tahun lalu yang rata-rata unggul 15-20 persen di atas Republik. Keunggulan itulah yang mengantarkan partai ini menjadi pemenang pemilu presiden 2008. Namun hanya selang dua tahun, peta kekuatan politik di AS bergeser jauh. Para pengamat yakin bahwa menurunnya popularitas Demokrat dipicu oleh redanya euforia Obamaisme di AS, khususnya di kalangan muda, perempuan, warga kulit hitam dan para pemilih pemula. Popularitas Obama terpuruk karena janji-janjinya masa kampanye tidak ada yang terwujud setelah 20 bulan menjadi presiden. Akibatnya, mereka yang dulu mendukung Demokrat berpaling dari partai itu.

Dalam wawancara dengan New York Times, Obama mengaku telah melaksanakan 70 persen janji-janji pemilu. Meski demikian, janji paling penting terkait penanganan krisis ekonomi, pengadaan lapangan kerja, pemberantasan manipulasi Wall Street, mengakhiri perang Afghanistan dan Irak, serta penutupan kamp tahanan Guantanamo tidak terbukti.

Sejak naiknya Barack Obama ke tampuk kekuasaan, angka pengangguran di AS meningkat dua kali lipat, dan bertambah minimal delapan juta orang. Dalam masa yang sama, lebih dari satu setengah juta rumah disita di negara itu karena ketidakmampuan para pemiliknya membayar cicilan bank. Data-data yang diungkap dalam beberapa bulan belakangan memperlihatkan peningkatan angka kemiskinan dan tunawisma ke kondisi yang mengkhawatirkan dalam beberapa dekade terakhir. Padahal, untuk mengatasi kesulitan hidup dan krisis ekonomi, Gedung Putih di bahwa pimpinan Obama telah mengucurkan dana ratusan miliar USD dalam berbagai bentuk paket ekonomi. Naifnya, dana raksasa itu bukan hanya tak mampu mengubah keadaan malah mengakibatkan defisit anggaran yang sangat besar.

Pemilu sela tanggal 2 November tak lama lagi digelar dan kondisi Demokrat kian terpuruk. Pengakuan Obama diharap sedikitnya bisa mencegah kian memburuknya citra Demokrat sambil memikirkan langkah untuk mendongkrak popularitas. (IRIB/AHF/SL/18/10/2010)

Obama Akui Kesalahan Taktis

Presiden AS Barack Obama mengakui melakukan kesalahan taktis dalam 20 bulan kepemimpinannya.

Sebagaimana dilansir AFP, Senin (18/10/2010) dari Washington, Obama kemarin kepada The New York Times, membela sejumlah prestasi pemerintahannya selama ini. Ia mengakui belum memberikan perhatian yang cukup terhadap masalah hubungan publik yang termasuk salah satu bidang penting tugas pemerintah.

"Kami kemungkinan lebih fokus terhadap permainan politik ketimbang meluangkan waktu untuk menyusun kebijakan logis," ujar Obama. Meski demikian, Obama mengklaim bahwa 70 persen janji pemilunya telah direalisasikan.

Obama yang mewariskan dua perang Afghanistan dan Irak, kini menghadapi krisis finansial serius yang mendera AS. (IRIB/RM/SL/18/10/2010)

Ekstra Hati-Hati, Tingkat Produksi Amerika Menurun

Kementerian Perdagangan Amerika Serikat menyatakan, mengikuti langkah ekstra hati-hati perdagangan dan konsumsi di Amerika, pabrik-pabrik di negara ini pun menurunkan tingkat produksinya. Sebagai imbasnya, tingkat produksi pada bulan September lalu menurun dua persen.

IRNA melaporkan, para pakar ekonomi Amerika menyatakan bahwa tingkat pengangguran 9,6 persen serta kesuraman peluang pemulihan kondisi pasar di negara ini merupakan salah satu faktor di balik penurunan tingkat konsumsi warga Amerika. Dalam beberapa bulan terakhir, selain tingkat ekspor Amerika Serikat menurun, angka produksi di negara ini juga ikut anjlok.

Dalam laporan yang dirilis kemarin (18/10) oleh Kementerian Perdagangan Amerika disebutkan bahwa akumulasi faktor-faktor termasuk berlanjutnya perluasan pengangguran dan lesunya pasar membuat angka produksi di negara ini mulai menurun. Padahal pada bulan Juni tahun lalu, tingkat produksi Amerika berhasil digenjot hingga 10 persen setelah pemerintah mengumumkan berakhirnya krisis ekonomi. (IRIB/MZ/19/10/2010)

Tags: ,

0 comments to "Akhirnya Obama Mengaku.....!!!"

Leave a comment