Home , , � Hari Kemiskinan Sedunia...!!!!???

Hari Kemiskinan Sedunia...!!!!???

Gurita Kemiskinan di Dunia

Gurita Kemiskinan di Dunia

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencanangkan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia. Setiap tahun, bangsa-bangsa dunia memperingatinya dan menjadikan hari ini sebagai momentum untuk menggalang solidaritas seluruh bangsa dunia untuk mengentaskan kemiskinan di muka bumi ini.

Kemiskinan adalah masalah sosial paling krusial bagi umat manusia sepanjang sejarah. Upaya tanpa henti umat manusia hingga kini tidak mampu menyelesaikan masalah besar ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kemiskinan sebagai penyakit paling mematikan di dunia. Karena gizi buruk akibat kemiskinan menjadi penyebab utama kematian manusia, melebihi penyakit lainnya di dunia. Kini, lebih dari satu milyar manusia setiap hari bermimpi bisa mengenyangkan perutnya yang kelaparan. Setiap malam mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan primernya.

Gizi yang layak dan memadai merupakan kebutuhan primer kehidupan manusia. Gizi sangat penting bagi kekuatan fisik untuk melakukan aktivitas ekonomi dan sosial.Demikian pula kecerdasan dan tumbuhnya pemikiran di tengah masyarakat berkaitan erat dengan masalah gizi. Dengan demikian, upaya pengentasan kemiskinan sangat urgen dilakukan melebihi sebelumnya.

Pada bulan September 2000, bersamaan dengan dimulainya milenium ketiga, Majelis Umum PBB mendeklarasikan Program Pembangunan Milenium yang ditandatangani para pemimpin dari 147 negara. Rencananya, delapan sasaran program pembangunan milenium ditargetkan akan tercapai pada tahun 2015. berdasarkan tujuan ini, orang miskin dunia pada tahun 2015 harus berkurang setengahnya. Jaminan pendidikan dasar di tingkat dunia, kesetaraan gender dan emansipasi perempuan, pemberantasan penyakit menular dan berbahaya, pengurangan tingkat kematian anak, perbaikan kondisi ibu, kelestarian lingkungan dan partisipasi global untuk pembangunan MDGs termasuk tujuan lain program pembangunan milenium.

Kini, setelah satu dekade berlalu dan hanya tinggal lima tahun dari tenggat waktu yang ditentukan dalam program pembangunan milenium, seperempat dari populasi dunia masih hidup di bawah garis kemiskinan. Saat ini, pendapatan seperempat penduduk dunia kurang dari 1,26 dolar perhari. Tidak hanya itu, satu milyar orang tidak memiliki akses air minum, dan dua setengah milyar lainnya hidup tanpa mendapatkan fasilitas primer. Selain itu, lebih dari satu milyar penduduk dunia menderita kelaparan. Berbagai fakta menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu, orang-orang miskin di dunia, semakin terjebak dalam perangkap kemiskinan dan kelaparan.

Sidang Majelis Umum PBB pada bulan September tahun ini menegaskan bahwa masyarakat internasional tidak memiliki tekad yang memadai untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan pada tahun 2015. Mereka mengakui ketidakmampuannya memenuhi kebutuhan negara-negara miskin. Tampaknya, sebagian biaya yang akan dialokasikan untuk mewujudkan target Program Pembangunan Milenium, termasuk program pengentasan kemiskinan hilang ditelan pusaran krisis finansial global.

Namun sejumlah pakar menilai krisis ekonomi global beberapa tahun terakhir serta bencana alam besar di Samudera Hindia seperti tsunami pada bulan Desember 2004 M dan gempa bumi di Haiti pada bulan Januari 2010 serta banjir bandang yang baru-baru ini menimpa Pakistan, menjadi faktor utama yang menghambat terwujudnya program pembangunan milenium PBB. Meski demikian, masyarakat dunia tidak bisa melalaikan program pengentasan kemiskinan dengan alasan krisis ekonomi global maupun berbagai bencana alam.

Jeffrey David Sachs, ekonom Amerika memandang kondisi untuk mengentaskan kemiskinan sangat memadai. Direktur Earth Institute Universitas Columbia ini percaya bahwa menjalankan komitmen yang telah disepakati masyarakat dunia tidak terlalu memerlukan pemikiran yang rumit. Menurutnya, cukup dengan tekad pemimpin dunia untuk menyelesaikan masalah ini. Sachs percaya, tujuan Pembangunan Milenium akan tercapai dengan mengalokasikan hanya 0,7 persen dari produk domestik bruto dunia, bahkan ketika semua negara terjebak dalam krisis finansial dan ekonomi global.

Sejatinya, kemiskinan adalah fenomena multidimensi yang tidak bisa diidentifikasi penyebabnya dengan mengandalkan hanya satu variabel saja.Tapi selalu ada solusi keluar dari situasi genting kemiskinan global.Tantangan saat ini adalah menggerakkan negara-negara miskin menuju kemakmuran dari sisi ekonomi, sosial dan budaya.

Sebuah masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi yang lambat dan lemah tidak punya kemampuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosial masyarakatnya. Pengalaman menunjukkan bahwa tuas yang paling efektif untuk memerangi kemiskinan adalah menciptakan lapangan kerja melalui peningkatan investasi di sektor industri dan pertanian serta membuka unit baru manufaktur untuk mendorong partisipasi yang dinamis dan aktif dalam perdagangan global. Selain itu, keadilan sosial dan distribusi kekayaan yang seimbang di berbagai strata sosial, berperan signifikan dalam mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat.

Kebijakan kolonial negara-negara maju juga menyebabkan terjadinya ketimpangan ekonomi, termasuk kemiskinan di negara-negara miskin dunia. Oleh karena itu, negara-negara maju harus bertanggung jawab untuk memperbaiki masalah kemiskinan di negara-negara tersebut lebih dari yang lain. Jelas kiranya, jika negara-negara adidaya mengalokasikan anggaran militer dan perang dengan mengucurkannya di sektor perbaikan pertanian dunia dan membantu negara miskin, maka statistik kemiskinan dan kelaparan di seluruh dunia secara signifikan akan berkurang. Tentu saja, penghapusan utang negara-negara miskin dan kemudahan akses terhadap teknologi baru juga turut mengurangi kemiskinan di dunia, sekaligus menciptakan keseimbangan global.

Islam memandang kemiskinan sebagai fenomena yang tidak menyenangkan dan tidak natural. Untuk itu, manusia tidak boleh menyerah menghadapi masalah krusial ini. Dalam budaya Islam, kemiskinan adalah ancaman sosial paling besar masyarakat. Rasulullah Saw dan Ahlul Bait mengecam kemiskinan dan memperingatkan bahaya buruknya. Imam Shadiq as menyinggung getirnya kemiskinan, seraya menyitir nasehat Lukman Hakim kepada anaknya, "Semua kepahitan telah aku rasakan, dan tidak ada yang lebih pahit daripada kemiskinan."

Dalam perspektif Islam, ketimpangan sosial dan penumpukan kekayaan hanya di tangan segelintir orang merupakan faktor-faktor utama merebaknya kemiskinan di masyarakat. Terkait hal ini Imam Ali (as) berkata, "Aku tidak melihat penumpukan kekayaan, kecuali pada saat yang sama ada hak yang diabaikan."

Islam memiliki solusi untuk mengentaskan kemiskinan dengan cara mewujudkan keadilan dan meningkatkan spirit kerjasama di tengah masyarakat, sehingga dengan cara ini kesenjangan antara orang kaya dan miskin semakin berkurang. Dalam Islam, membayar zakat, khumus dan infak merupakan upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial.(IRIB/PH/SL/11/10/2010)

0 comments to "Hari Kemiskinan Sedunia...!!!!???"

Leave a comment