Home , , � Iraq dijadikan "proyek" ( adu domba Sunni vs Syi'ah ) oleh Arab Saudi ( yang Wahabi) dan Amerika Serikat ( yang Zionis ), benarkah???

Iraq dijadikan "proyek" ( adu domba Sunni vs Syi'ah ) oleh Arab Saudi ( yang Wahabi) dan Amerika Serikat ( yang Zionis ), benarkah???

Apa Sebenarnya “Proyek Irak” Oleh Amerika dan Saudi

Hakim dan Maliki, dua pemimpin partai besar Syiah Irak

Arab Saudi dan Amerika Serikat berencana merebut kekuasaan mayoritas dari kelompok Syiah Irak. Kedua negara itu berupaya mencegah kekuasaan keamanan dan militer Irak dipegang oleh kelompok Syiah.

Nahrainnet hari ini (25/10/2010) melaporkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir Amerika dan Saudi berupaya menjegal wewenang perdana menteri Irak untuk memilih siapa yang dapat menjabat sebagai menteri pertahanan negaranya.

Sumber yang sama juga menyebutkan bahwa program tersebut dimaksudkan untuk menghadang kelompok Syiah Irak menempati posisi keamanan dan pertahanan negara itu.

Amerika Serikat berharap jabatan keamanan dan pertahanan Irak dipegang oleh salah satu pendukungnya. Pilihan yang dimiliki Amerika Serikat saat ini adalah, Iyad Allawi, Ketua List al-Iraqia, Tareq al-Hashemi atau al-Najifi, pejabat tinggi List al-Iraqia. Bahkan di mata Amerika, Najifi dan al-Hashemi lebih cocok dibanding Iyad Allawi.

Sebelumnya, sumber-sumber Eropa di Brussel menyatakan bahwa Arab Saudi berupaya keras mengubah susunan jabatan kunci di Irak ke pihak-pihak non-Syiah. Amerika Serikat bersama Arab Saudi saling membahu membendung dominasi kelompok Syiah pada pemerintahan mendatang.

Saudi secara tegas menyatakan tidak puas atas perkembangan politik di Irak serta penyerahan jabatan keamanan negara ini kepada kelompok Syiah. Pertengahan Februari lalu, para pejabat Saudi mengatakan kepada Ketua Komisi Bujet Ketua Bujet Kongres Amerika Serikat, Nita Lowey, menyatakan sudah lelah bersabar. Mereka ingin segera menyaksikan perubahan besar dan memuaskan di Irak.

Hal tersebut juga dikonfirmasikan oleh pangeran Moqrin bin Abdul Aziz Ketua Badan Intelijen Arab Saudi. Moqrin sendiri juga menangani berkas "proyek Irak" tersebut.

Lebih lanjut sumber-sumber Eropa menegaskan bahwa dalam berbagai pertemuan, pihak Saudi mendesak para pejabat Washington bahwa Riyadh tidak dapat menerima fakta bahwa jabatan keamanan dan pertahanan Irak dipegang oleh politisi Syiah. Menurut para pejabat Saudi, kondisi terkini di Irak merupakan ancaman serius bagi Riyadh. Dengan segala cara Riyadh akan mencegah hal itu terjadi salah satunya dengan menebar instabilitas di Irak. (IRIB/MZ/SL/25/10/2010)

Helikopter Qatar Tembaki Perahu Nelayan Iran

Sebuah helikopter Qatar menembaki para nelayan Iran. Akibat tembakan itu, tiga nelayan terluka dan tiga lainnya ditahan pihak keamanan Qatar. Hingga berita ini dilaporkan, tidak ada keterangan lengkap terkait kondisi para nelayan asal Iran tersebut.

Helikopter petugas keamanan Qatar, beberapa pekan lalu, menembaki para nelayan Iran dan mengangkut mereka. Menurut laporan tersebut, tiga nelayan terluka yang kemudian diangkut ke rumah sakit Doha, Qatar. Salah satu korban dilaporkan terluka pada bagian dada akibat tembakan peluru. Diberitakan pula, korban luka itu berada dalam kondisi krisis.

Padahal aksi penembakan itu terjadi sejak tiga pekan lalu, namun pihak keamanan Qatar hinga kini, tidak menyampaikan laporan kondisi para nelayan kepada keluarga mereka.

Pada tanggal 30 September 2010, dua perahu nelayan Iran menelayan dari Bandar Aslaviyeh. Akan tetapi dua kapal nelayan Iran itu tiba-tiba menjadi sasaran serangan helikopter pasukan keamanan Qatar di perbatasan kedua negara. Peristiwa semacam ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Bardasarkan keterangan yang ada, dua kapal nelayan itu secara tidak sengaja, terbawa arus air hingga berada di wilayah perairan Qatar.

Sementara itu, pemerintah lokal Boushehr dan Kemenlu Iran mengusut kasus ini, tapi hingga kini, belum ada hasil dan klarifikasi dari pihak Qatar terkait nasib para nelayan Iran. (IRIB/PressTV/AR/26/10/2010)

Meski Diembargo, Tehran Tetap Memperluas Pembangunan

Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di Parlemen Republik Islam Iran, Alaeddin Boroujerdi, dalam sidang bersama dengan para duta besar Afrika yang bertugas di Tehran, Senin sore, mengatakan, "Meski AS dan mitra-mitranya asal Eropa kompak mengembargo Iran, kami tetap melanjutkan kebijakan perluasannya." Lebih lanjut Boroujerdi mengatakan, "Republik Islam Iran sebagai negara independen, melakukan langkah-langkah besar di berbagai bidang teknologi baru dan rumit." (IRIB/IRNA/AR/26/10/2010)




Inggris Penyandang Dana Terbesar Taliban!!!

Surat kabar Inggris Daily Telegraph dalam sebuah laporannya mengutip seorang komandan Taliban yang mengatakan, "Milisi Taliban mendapatkan bantuan besar dari mereka yang tinggal di Inggris." Demikian diberitakan situs INN Iran hari ini (Senin,25/10/2010).

Dalam laporan itu disebutkan, kelompok Taliban mengumumkan bahwa kebanyakan para penyandang dana adalah warga Inggris.

Seorang komandan Taliban saat diwawancarai televisi Sky News menjelaskan bahwa dari sisi pendanaan kami bertumpu pada para penyandang dana. Dikatakannya, "Kami mendapat bantuan dana dari saudara-saudara Muslim kami di Inggris, dan tentu saja sudah menjadi kewajiban setiap Muslim untuk membantu para pejuang."

Klaim komandan Taliban ini dipublikasikan oleh sebuah surat kabar yang dekat dengan pemerintah Inggris di saat sistem keuangan Eropa tidak mengizinkan setiap orang untuk melakukan transaksi besar tanpa konfirmasi terlebih dahulu atau membantu Taliban. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan koordinasi para pejabat Inggris.

Para pengamat politik berkeyakinan, bila diasumsikan bahwa berita yang dipublikasikan Daily Telegraph ini benar, maka bantuan yang dikatakan oleh komandan Taliban itu pasti berjumlah besar. Karena sebagian dari skenario Barat untuk memperkuat Taliban dari satu sisi adalah untuk melanjutkan proyek perang melawan kelompok ini!!!? (IRIB/SL/RM/25/10/2010)

NATO Klaim Tewaskan 15 Taliban

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Senin (25/10/2010) mengklaim sedikitnya 15 anggota Taliban tewas di Afghanistan selatan dalam bentrokan dan serangan udara.

Menurut klaim NATO, pasukan menyerbu sebuah kompleks bangunan di provinsi Helmand untuk mencari seorang komandan senior Taliban yang dituduh mengawasi dan memandu semua tindakan militer Taliban di provinsi tersebut.

Dalam bentrokan di lokasi itu, pasukan NATO membunuh empat gerilyawan, namun belum ada kepastian bahwa komandan itu termasuk diantara mereka yang tewas. Demikian ditegaskan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO.

ISAF mengatakan, serangan udara kemudian menewaskan 11 militan yang menyerang pasukan darat ketika mereka bersiap-siap meninggalkan daerah tersebut. Deputi ketua dewan provinsi Helmand, Haji Fazel Barry, mengatakan bahwa 25 milisi Taliban tewas, termasuk empat komandan.

Jumlah prajurit asing yang tewas di Afghanistan sepanjang tahun ini telah mencapai 600, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas angka-angka di situs independen icasualties.org. Amerika Serikat dan NATO memiliki lebih dari 150.000 tentara di Afghanistan, yang mengklaim memerangi kelompok teroris.

Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, hari Senin (25/10/2010) menyebut perusahaan jasa keamanan asing sebagai penyebab instabilitas dan ledakan di negaranya. Karzai menekankan penghapusan jasa-jasa keamanan seperti ini. Dikatakannya, "Tidak diketahui bahwa pemboman-pemboman itu dilakukan kelompok Taliban atau perusahaan-perusahaan jasa keamanan asing." (IRIB/AR/26/10/2010)

Menghina Palestina, Hiburan Menarik Tentara Zionis

Semakin banyak laporan dan foto yang menunjukkan kebejatan moral para tentara rezim Zionis Israel terhadap warga Palestina.

Dalam perkembangan terbaru, dipublikasikan foto-foto "kenang-kenangan" para tentara Israel ketika menyerang rumah-rumah warga Palestina. Di salah satu foto tersebut, seorang tentara Israel menodongkan senapannya ke arah warga Palestina yang matanya telah ditutup dan tangannya telah diikat. Di foto lainnya, seorang tentara Israel mencoret dinding rumah warga Palestina dengan tulisan "kami segera kembali" dengan membubuhkan gambar bintang Yahudi.

Masih banyak lagi foto-foto aksi penistaan terhadap warga Palestina yang dilakukan oleh tentara Israel. Foto-foto tersebut telah diunggah ke dalam laman pribadi facebook para tentara Israel. Bagi mereka aksi tersebut adalah hiburan menarik. (IRIB/MZ/SL/25/10/2010)


(irib/25/10/2010)

Proposal Mesir akan Dibahas di Damaskus

Gerakan Hamas dan Fatah sepakat untuk mengadakan putaran kedua perundingan dalam upaya mengatasi friksi dan mewujudkan rekonsiliasi nasional Palestina.

Perundingan Fatah dan Hamas mungkin akan digelar di Damaskus, berikut kontak tidak langsung dengan Suriah untuk mengatasi friksi dengan Pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas," demikian dilaporkan Xinhua kemarin (Ahad,24/10) mengutip keterangan pejabat senior Fatah, Azzam al-Ahmad. Ia juga berharap pertemuan itu dapat di gelar pekan depan.

Pembicaraan akan fokus pada proposal Mesir yang diperkenalkan kepada dua faksi Palestina itu tahun lalu. Proposal itu meminta kedua pihak mengakhiri perseteruan politik di wilayah Palestina.

Pemimpin Hamas dan Fatah sebelumnya sepakat untuk mengadakan pertemuan kedua mereka di ibukota Suriah pada tanggal 20 Oktober 2010. Namun pertemuan itu tertunda karena penolakan Hamas terhadap permintaan Fatah yang ingin menggelar perundingan di negara Arab lain.

Sementara itu, Salah Bardaweel, seorang anggota parlemen Hamas di Jalur Gaza, menolak spekulasi bahwa pemberian pengakuan resmi kepada Israel oleh gerakannya akan menyelesaikan konflik di kawasan dan membuka jalan bagi terciptanya rekonsiliasi.

"Para pemimpin Fatah seharusnya tidak membuang-buang waktu mereka dengan mencari kesamaan platform politik Hamas dan Fatah," kata Bardaweel. (IRIB/RM/PH/25/10/2010)

Narkotika, Cara Mossad Taklukkan Gaza

Agen rahasia rezim Zionis Israel, Mossad dengan berbagai cara telah menyelundupkan narkotika ke Jalur Gaza. Sebagaimana dilaporkan Info Palestina, Sabtu (23/10/2010,) Kepala Divisi Humas Polisi Jalur Gaza, Rashid al-Misri mengatakan, dinas-dinas intelijen Israel telah menyelundupkan narkotika ke Jalur Gaza dengan bantuan sindikat pengedar barang terlarang itu lewat perbatasan Mesir.

Ia mengatakan, Mossad berupaya merusak pemuda Gaza dan mengubah mereka menjadi agen-agen Zionis. Ditambahkannya, meski minimnya sarana, tapi polisi anti narkotika Gaza selain mampu menangkap sejumlah besar penyelundup narkotika, juga berhasil mengurangi volume barang haram itu.

"Sebagian penyelundup akan segera dieksekusi karena terbukti melakukan kriminal berat," tegasnya. (IRIB/RM/PH/24/10/2010)

Solidaritas Iran Dibentuk di Amerika Latin

Seorang mantan pejabat Dinas Rahasia Amerika (CIA) mengungkapkan, dalam beberapa waktu terakhir mantan menlu pemerintahan Bush, Condoleezza Rice, beberapa kali bertemu dengan Presiden Barack Obama, guna membicarakan beberapa hal khusus.

Global Research (25/10/2010) melaporkan, bersamaan dengan kunjungan Presiden Venezuela, Hugo Chavez dan Presiden Bolivia, Evo Morales, dua pemimpin negara penting di Amerika Selatan itu ke Iran, terbentuk sebuah komunitas "Solidaritas Iran" (SI). Komunitas tersebut mencakup kelompok dan aktivis HAM, para penentang imperialisme Amerika Serikat, serta kelompok-kelompok pendukung hak-hak perempuan.

SI menyerukan penandatangan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Amerika Barack Obama, Wapres AS, Joe Biden, Sekjen PBB, Ban Ki-moon, dan para anggota Kongres serta media massa Amerika. Dalam surat terbuka itu dituntut agar sanksi atas Iran dicabut, dan agar hak Republik Islam Iran dalam mendayagunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai, diakui dan dihormati. Poin ketiga adalah agar ancaman militer terhadap Iran dihentikan.

Disebutkan, "Mengingat sanksi dan ancaman militer hanya bertujuan mencegah rakyat Iran menikmati haknya yang telah diakui oleh ketentuan internasional. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga tidak menemukan adanya bukti penyimpangan dalam program nuklir Iran. Pihak-pihak yang mengklaim Iran sebagai ancaman perdamaian global, sebelumnya juga mengklaim bahwa Irak memiliki senjata destruksi massal. Masyarakat dunia tidak boleh membiarkan Barat melanjutkan kejahatannya terhadap kemanusiaan, dan kali ini bangsa Iran dijadikan sebagai target kejahatan mereka." (IRIB/MZ/SL/25/10/2010)


0 comments to "Iraq dijadikan "proyek" ( adu domba Sunni vs Syi'ah ) oleh Arab Saudi ( yang Wahabi) dan Amerika Serikat ( yang Zionis ), benarkah???"

Leave a comment