Sebagaimana dikutip The Jerusalem Post Ahad (17/10), "Militer Israel bersiaga menghadang kedatangan konvoi flotilla, meski sebelumnya dikabarkan bahwa konvoi tersebut akan berlabuh di El Arish, Mesir, daripada mencoba menembus blokade atas Gaza."

Misi kemanusiaan internasional itu direncanakan berlayar dari kota pelabuhan Latakia di Suriah menuju pelabuhan Mesir El Arish hari ini (Senin, 18/10).

Konvoi bernama Lifeline 5 itu membawa pasokan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, yang telah diblokade dari udara, laut, dan darat oleh rezim Zionis Israel selama lebih dari tiga tahun.

Pada tanggal 31 Mei, pasukan Israel menyerbu konvoi Freedom Flotilla yang dikoordinasi oleh sebuah lembaga kemanusiaan Turki. Serangan di perairan internasional itu menewaskan sembilan aktivis Turki dan melukai sekitar 50 lainnya. (IRIB/MZ/18/10/2010)

Liga Arab Kutuk Keputusan Baru Israel

Sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi Kuwait, Amr Mousa, Sabtu (16/10) menilai keputusan itu sebagai langkah provokatif.

"Upaya negara-negara regional dan masyarakat dunia untuk memulai proses perundingan langsung akan berhasil jika Israel menghentikan kebijakannya dalam bidang perluasan permukiman Zionis di wilayah Palestina," tegasnya.

Lebih lanjut, Mousa meminta Dewan Keamanan PBB untuk menentang kebijakan Israel dalam proyek permukiman di Tepi Barat, sebab tindakan itu akan memusnahkan upaya untuk menyelesaikan krisis di kawasan.

Sebagaimana dilaporkan situs presiden Iran, dalam pembicaraan via telepon sebelum bertolak ke Lebanon, Ahmadinejad menyinggung urgensi kerjasama dan koordinasi dekat antar negara-negara di kawasan. Dikatakannya, koordinasi negara-negara berpengaruh di Timur Tengah termasuk Iran dan Arab Saudi akan memperkuat stabilitas dan ketenangan di kawasan khususnya di Lebanon.

Seraya menegaskan perluasan hubungan Iran dan Arab Saudi, Ahmadinejad menuturkan, hubungan positif dan konstruktif kedua negara akan menguntungkan bangsa-bangsa di kawasan dan dunia Islam.

Menyinggung masalah pelaksanaan ibadah haji, Ahmadinejad berharap musim haji tahun ini dapat digelar lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya melalui perencanaan matang pemerintah Riyadh.

Pada kesempatan itu, Raja Abdullah juga menyinggung pentingnya kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon. Dikatakannya, "Kini masalah ketenangan, stabilitas dan ketiadaan friksi di Lebanon merupakan hal yang sangat penting dan kita perlu melangkah ke arah sana."