Home , � Negara Islam berantas Terorisme tanpa bantuan Internasional

Negara Islam berantas Terorisme tanpa bantuan Internasional

Iran Berantas Kriminalitas Terorganisasi Tanpa Bantuan Internasional

Wakil Tetap Republik Islam Iran di lembaga-lembaga internasional di Wina, Austria, Ali Asghar Soltaniyeh menyatakan, bahwa penanganan fenomena penyelundupan manusia menuntut kerjasama serentak.

IRNA melaporkan, hal itu dikemukakan oleh Soltaniyeh kemarin malam (18/10/2010) pada konferensi negara-negara anggota Konvensi Anti-Kejahatan Terorganisasi yang digelar di markas PBB di Wina.

Dikatakannya, "Penanganan dan pencegahan penyelundupan manusia memerlukan tindakan bersama seluruh negara dan selama faktor-faktor utama fenomena tersebut belum terberantas, maka penanganannya pun terus berlanjut."

Dalam hal ini, menurut Soltaniyeh, penting sekali adanya upaya legalisasi dan pengawasan menyeluruh pada permintaan jasa yang muncul akibat penyelundupan manusia.

Lebih lanjut Soltaniyeh menjelaskan, "Ratifikasi sebuah konvensi anti-kriminalitas terorganisasi dan protokol tambahannya menunjukkan tekad bersama untuk mengambil langkah kompak melawan ancaman tersebut. Satu-satunya solusi untuk menyelesaikan masalah pelik ini adalah upaya dan kerjasama internasional."

Dalam masalah ini, pemerintah Republik Islam Iran tidak menyia-nyiakan segala upaya dan selalu siap menjalin kerjasama dengan berbagai negara khususnya negara-negara tetangga dan regional.

Ditambahkanya, "Kami berharap, para anggota konferensi ini untuk mengambil berbagai langkah dalam rangka memanfaatkan fasilitas potensial dari konvensi tersebut untuk menjalin kerjasama antarseluruh negara."

Dijelaskannya pula bahwa, Iran selalu berada di garis terdepan dalam memerangi berbagai macam jenis kriminalitas terorganisasi dan dalam prosesnya, Tehran telah mengeluarkan biaya besar tanpa mendapatkan bantuan internasional sedikit pun. (IRIB/MZ/19/10/2010)

Menlu Kuwait Sebut Iran Negara Sahabat

Menteri Luar Negeri Kuwait, Mohammad Sabah al-Salim al-Sabah, menyatakan bahwa hubungan negaranya dengan Turki memiliki akar sejarah yang mendalam dan memiliki berbagai dimensi budaya, politik, dan sosial.

IRNA melaporkan, Mohammad al-Sabah kemarin malam (18/10/2010) dalam konferensi persnya dengan sejawatnya asal Turki, Ahmet Davutoglu, menekankan perluasan kerjasama regional dengan Turki. Al-Sabah menilai Turki sebagai negara pemain penting di kawasan.

Menyinggung perspektif Kuwait dalam perluasan kerjasama dengan Turki, Mohammad al-Sabah mengatakan bahwa kedua pihak telah sepakat akan membentuk ikatan kerjasama segitiga dengan Irak, setelah terbentuk sebuah pemerintahan di Negeri 1001 Malam itu. Masalah ini sangat penting mengingat kedua negara memiliki konsulat di Basrah, Irak.

Ditanya wartawan soal apakah Turki juga ikut berperan dalam memediasi antara Kuwait dan Iran, Mohammad al-Sabah mengatakan, "Kehadiran rekan dari Turki tidak perlu mengingat Iran adalah negara sahabat dan tetangga Kuwait, serta hubungan kedua negara sangat positif."

Lebih lanjut dijelaskannya, "Turki dan Dewan Kerjasama Teluk Persia mendukung program nuklir sipil setiap negara termasuk Iran dan ini adalah hak setiap negara. Dalam hal ini tidak ada perbedaan."

Di lain pihak, Menlu Turki, Ahmet Davutoglu seraya menyinggung peran besar Turki dalam upaya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, juga menegaskan, "Setelah serangan militer Israel terhadap kapal Freedom Flotilla pada bulan Mei lalu, hubungan kami dengan Tel Aviv terus menurun." (IRIB/MZ/19/10/2010)

Maliki dan Chavez Ramai-ramai Kunjungi Iran

Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki dan Presiden Venezuela, Hugo Chavez hari ini (Senin 18/10/2010) berkunjung ke Tehran, Iran.

Maliki akan melawat Iran selama satu hari dan mengemban misi untuk memperkokoh hubungan politik dan ekonomi dengan Tehran. Ia juga akan melakukan sejumlah lobi dan pertemuan dengan pajabat Iran membicarakan masalah keamanan.

Sebelum mengunjungi Iran, Maliki terlebih dahulu singgah di Suriah dan Jordania. Setelah Iran, Turki dan sejumlah negara Arab di kawasan Teluk Persia adalah tujuan berikutnya lawatan Maliki.

Sementara itu, Chavez dalam kunjungan maratonnya ke sejumlah negara hari ini dijadwalkan tiba di Tehran. Selama dua hari di Tehran, Chavez akan bertemu dengan sejawatnya, Mahmoud Ahmadinejad serta sejumlah petinggi Iran lainnya. (IRIB/MF/LV/18/10/2010)

Perdana Menteri Irak Tiba di Tehran

Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki tiba di Tehran untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat tinggi Iran terkait isu-isu politik dan keamanan.

Perdana Menteri Irak disambut oleh Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki di Bandara Internasional Mehrabad Tehran setibanya pada Senin pagi (18/10/2010).

Ia bermaksud membahas perkembangan terakhir di kawasan dan masalah pembentukan pemerintahan baru Irak selama kunjungannya ke Iran. Maliki juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Mahmoud Ahmadinejad selama menetap satu hari di Tehran.

Maliki sebelumnya mengunjungi Suriah dan juga berencana untuk melawat Turki dan Yordania.

Maliki tengah berupaya membangun pemerintahan koalisi yang akan membantunya tetap pada posisinya sebagai PM Irak.

Republik Islam Iran telah berulang kali menyuarakan dukungan terhadap persatuan dan keamanan Irak.

Ini adalah kunjungan pertama Maliki ke Iran setelah pemilu parlemen negara itu pada Maret lalu. (IRIB/RM/PH/18/10/2010)

Tags: ,

0 comments to "Negara Islam berantas Terorisme tanpa bantuan Internasional"

Leave a comment