Home , � Perang Kekuasaan di Keluarga Kerajaan Saudi

Perang Kekuasaan di Keluarga Kerajaan Saudi

Meluas; Friksi dan Perang Kekuasaan di Keluarga Kerajaan Saudi

Situs al-Haramain Arab Saudi dalam sebuah artikel menulis tentang friksi yang kian hari semakin tampak di antara keluarga Saud dan menulis, negara-negara kuat dan kaya memanfaatkan puak-puak yang ada dalam sistem pemerintahan di negara ini. Demikian di laporkan kantor berita Fars Senin hari ini (18/10/2010) mengutip situs al-Haramain.

Artikel yang ditulis al-Hasnawi, pengamat politik Arab Saudi menyebutkan, friksi yang terjadi antara para penguasa Arab Saudi dari ke hari semakin terkuak. Pemerintah keluarga Saud kini telah terpecah menjadi dua kelompok besar akibat kondisi dan tekanan dunia internasional.

Disebutkan juga bahwa satu dari dua kelompok ini tengah berusaha keras memperkenalkan dirinya sebagai simbol kemajuan dan pertumbuhan. Mereka begitu haus akan label kemajuan dan menyebut dirinya penggagas reformasi. Namun demikian harus diakui bahwa mereka tidak menerapkan reformasi secara transparan dan detail. Sementara kelompok yang lain meratifikasi wacana klasik dan tradisional serta menekankan masalah ini.

Untuk mudahnya mereka terbagi menjadi kelompok Fundamental dan Reformasi.

Kelompok Reformasi didukung oleh tokoh-tokoh senior keluarga Saud. Sebagian dari mereka bersandar pada warisan sejarah dan cenderung menonjolkan kemajuan mereka kembali pada warisan sejarah yang dimilikinya. Sementara sebagian lainnya sebenarnya tidak punya masa lalu yang cemerlang, tapi berusaha menggabungkan dirinya dengan kelompok ini. Naifnya, mereka mengaku sebagai pemimpin kubu Reformasi dengan alasan usia mereka yang berada di atas rata-rata anggota lainnya.

Sebagaimana lazimnya, kubu Reformasi di tubuh keluarga Saud ini tidak banyak menonjolkan dirinya di dalam negeri, tapi lebih mementingkan keberadaannya di luar negeri. Mereka memperkenalkan kubunya telah berpartisipasi dalam pemilu dan kini berusaha untuk menarik simpati dan suara dari pembaca sebuah majalah Arab Saudi. Kubu Reformasi Arab Saudi lebih memilih wacana yang cederung moderat. Mereka berusaha menciptakan perubahan dalam atmosfir damai dan sesuai dengan masyarakat Arab Saudi.

Menurut penulis makalah ini, konflik antara kubu Reformasi dan Fundamental merupakan transformasi penting yang akan menentukan nasib Arab Saudi beberapa tahun lagi.

Situs al-Haramain menekankan bahwa kubu Reformasi telah menyusun strateginya untuk menarik dukungan publik internasional. Seperti biasanya, mereka rajin melontarkan slogan kebebasan dan demokrasi Barat. Semetara kubu Fundamental justru berhasil menarik kalangan tradisional di dalam negeri. Masa depan kalangan tradisional memiliki hubungan erat dengan masa depan kubu Fundamental. Namun pengalaman mencatat bila ada angin perubahan berhembus di negara ini, dengan segera mereka bersembunyi di balik pengalaman sejarah yang berhasil diterapkan oleh keluarga Saud.

Adanya dua kubu di tubuh kerajaan Arab Saudi punya dampak negatif bagi masyarakat negara ini. Di sisi lain, patut disayangkan tidak ada lembaga penting untuk membentuk partai-partai politik agar rakyat dapat menyampaikan aspirasinya. Di sini, masyarakat menghadapi masalah lain dan perlahan-lahan mereka terisolasi untuk menyuarakan pendapat. Negara juga menjadi lemah karena tidak ada dukungan rakyat. Pada kondisi yang demikian, negara-negara kuat lewat kekuatan militer dan ekonomi secara bertahap menguasai Arab Saudi.

Kondisi ini membuat kekuatan asing dengan mudah mengeluarkan ancaman untuk memenjarakan para pendukung kubu Reformasi. Sementara, dengan mudah mereka menyuap dan membeli anggota kubu Fundamental agar tetap loyal terhadap mereka. (IRIB/SL/AHF/18/10/2010)


Tags: ,

0 comments to "Perang Kekuasaan di Keluarga Kerajaan Saudi"

Leave a comment