Al-Manar di banner situsnya memapangkan foto Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad yang tengah melambaikan tangan. Di ujung banner tersebut bertuliskan kalimat bahasa Arab "Ahlan wa Sahlan" dan kalimat bahasa Persia "Khush Amadid." Kedua kalimat itu berartikan selamat datang.

Menurut rencana, Ahmadinejad untuk pertama kali akan berkunjung ke Lebanon, hari Rabu (13/10). Kunjungan itu dilakukan Ahmadinejad atas undangan resmi Presiden Lebanon Michel Sleiman.

Kunjungan Presiden yang paling dibenci rezim Zionis Israel itu spontan membuat Tel Aviv dan Washington geram. Gedung Putih bahkan mengeluarkan pernyataan bahwa kunjungan Ahmadinejad itu mengganggu kedaulatan Lebanon.

Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton juga mendesak Beirut supaya menunda kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon. Selain melalui kanal Washington, rezim Zionis Israel juga meminta dua kanal lainnya, PBB dan Perancis, supaya menekan Lebanon untuk menunda kunjungan Ahmadinejad.

Menurut rencana, Ahmadinejad juga akan mengunjungi wilayah selatan Lebanon yang jaraknya sangat dekat dengan Palestina pendudukan, bahkan permukiman Yahudi Israel dapat dilihat dari kawasan itu. Tak diragukan lagi, kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon, khususnya ke kawasan selatan negara itu, benar-benar membuat mental Israel ciut.

Sejumlah pengamat menilai kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon sebagai

Israel selama ini berkoar-koar akan mengintimidasi Iran dan menyerangnya. Namun dengan kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon selatan yang juga berbatasan dengan Palestina pendudukan membuat Tel Aviv kebingungan. Ahmadinejad dalam kunjungannya ke kawasan itu ingin menyampaikan pesan bahwa Israel hanya bisa mengancam Iran sebatas perang urat saraf.

Koran Haaretz terbitan Tel Aviv mengklaim bahwa saat ini kondisi di Lebanon kacau dan rencana kunjungan Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad ke Lebanon akan memicu perang saudara di negara tersebut. Masalah kasus teror atas mantan perdana menteri Rafiq Hariri, friksi internal, dan kondisi yang sangat sensitif di dalam negeri, membuat aksi provokatif sekecil apapun dapat menyulut kobaran api perang saudara di Lebanon. Koran Zionis itu menilai kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon sebagai faktor dimulainya bentrokan di Lebanon. Bahkan diklaim pula bahwa rakyat Lebanon telah mempersiapkan senjata untuk membela diri menghadapi segala bentuk bentrokan. Lebih lanjut Haaretz menulis, "Warga Beirut tengah mempersiapkan senjata mereka dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan perang saudara antara para pendukung gerakan Hizbullah dan Saad Hairri." Haaretz menyebut pengumuman hasil penyelidikan pengadilan internasional soal teror Rafiq Hariri pada tahun 2005 sebagai salah satu faktor kuat di balik berkobarnya friksi di Lebanon. Mengutip pernyataan seorang pejabat militer Lebanon, Haaretz mengklaim bahwa transaksi serta jual beli senjata di Beirut semakin meningkat. Berikut foto-foto terbaru tentang kondisi sebenarnya di Lebanon menjelang kunjungan Ahmadinejad ke Beirut. (IRIB/MZ/SL/12/10/2010)