Home , , , � Rakyat Lebanon sambut Ahmadinejad bak seorang Raja yang baru menang perang untuk negerinya sendiri !!!

Rakyat Lebanon sambut Ahmadinejad bak seorang Raja yang baru menang perang untuk negerinya sendiri !!!

Luar Biasa! Media Asing Liput Luas Kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon

Kedatangan Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad ke Lebanon mendapat sambutan luas baik dari masyarakat maupun pejabat tinggi Beirut. Media massa dunia pun tak ketinggalan mereaksi lawatan Ahmadinejad ke Lebanon dan sambutan luar biasa rakyat.

Sepanjang jalan yang dilalui Ahmadinejad dari bandara udara ke Istana presiden dipenuhi rakyat dari berbagai kalangan baik laki-laki, perempuan, tua dan muda serta anak-anak. Warga sambil membawa poster Imam Khomeini, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, presiden Ahmadinejad, bendera Iran dan Lebanon meneriakkan ucapan selamat datang kepada Ahmadinejad.

Sementara itu, berbagai kelompok, partai dan tokoh agama dalam statemen terpisah menyambut kedatangan Ahmadinejad dan memuji kebijakan Iran serta menekankan urgensitas peningkatan kerjasama bilateral Tehran-Beirut di segala bidang.

Di sisi lain berbagai media asing dalam berbagai liputannya menyebut sambutan rakyat Lebanon terhadap Ahmadinejad sangat luar biasa. Ribuan rakyat Lebanon berkumpul di sepanjang rute dari bandara udara demi menyambut Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, demikian dilaporkan Kantor Berita AFP. Lain lagi yang dilaporkan Kantor Berita DPA. Menurut DPA, di saat rombongan Ahmadinejad melintasi jalan dari bandara udara ke istana presiden, sebuah lagu yang menggambarkan sambutan kepada pemimpin besar disiarkan melalui pengeras suara dan ribuan balon dilepas ke udara. Laporan serupa juga ditulis Associated Press.

Televisi Aljazeera juga menyebut sambutan rakyat Lebanon terhadap kunjungan Ahmadinejad sangat meriah. Televisi ini meliput berbagai jalan yang menjadi rute Ahmadinejad. Aljezeera menilai lawatan ini sangat sensitif dan merupakan kunjungan pertama kali Ahmadinejad ke Lebanon sejak menjabat presiden Iran selama lima tahun ini. Kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon juga mendapat perhatian luas dari media massa Rusia.

Kedatangan Ahmadinejad di Lebanon mendapat sambutan resmi dari Presiden Michel Sleiman di Istana Kepresidenan Baabda. Selama berada di Lebanon, selain bertemu dengan Sleiman, Ahmadinejad juga dijadwalkan berdialog dengan Perdana Menteri Saad Hariri, Ketua Parlemen Nabih Berri dan sejumlah petinggi lainnya.

Agenda lain lawatan Ahmadinejad ke Labanon adalah menggalang kerjasama di bidang ekonomi, penandatanganan nota kesepahaman perdagangan, industri, energi, kesehatan, lingkungan hidup dan pendidikan. Ahmadinejad juga akan mengunjungi kawasan Lebanon selatan yang menjadi saksi kebrutalan Rezim Zionis Israel dalam perang musim panas 2006. (IRIB/MF/LV/13/10/2010)

Lebanon; “Provinsi ke-32” Iran di Sempadan Israel

Hari ini (Rabu 13/10/2010) Lebanon seakan menjadi provinsi yang ke-32 Iran. Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad disambut bak pahlawan besar oleh rakyat Lebanon. Sampai-sampai, sambutan luas dan penuh kehangatan rakyat Lebanon itu menjadi buah bibir media-media internasional.

Tidak hanya itu saja, sejak beberapa hari sebelumnya pun sejumlah parpol, para tokoh politik dan keagamaan di Lebanon merilis pernyataan terpisah berisi dukungan mereka atas lawatan Ahmadinejad dan penegasan ulang untuk memperluas hubungan dengan Tehran. Tak ketinggalan media-media Lebanon juga giat menampilkan isu kunjungan Ahmadinejad dan menyorotinya dari beragam sisi.

Pembicaraan antardelegasi tingkat tinggi, pertemuan dengan para tokoh penting Lebanon dan penandatanganan beberapa kesepakatan ekonomi serta sejumlah nota kesapahaman di bidang perdagangan, industri, listrik dan air, kesehatan, dan kerjasama pengembangan iptek dan pendidikan merupakan sejumlah agenda penting kunjungan Ahmadinejad selama di Lebanon. Di samping itu ia juga dijadwalkan bertemu dengan Sekjen Hizbullah Sayid Hasan Nasrullah di selatan Lebanon.

Menjelang keberangkatannya ke Beirut, Ahmadinejad sempat menggelar pembicaraan lewat telepon dengan raja Arab Saudi, raja Yordania, dan presiden Suriah membahas beragam perkembangan aktual di kawasan, terutama mengenai Lebanon dan gerakan muqawama bangsa-bangsa regional. Dalam pembicaraan tersebut, Ahmadinejad kembali menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas Lebanon, serta kewaspadaan rakyat Lebanon terhadap politik perpecahan dan adu domba yang ditebar musuh.

Tak syak, kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon kali ini memiliki nilai strategis. Posisi penting negeri kecil di pesisir timur Laut Mediterania ini sepertinya tak sebanding dengan luas negaranya yang hanya sekitar 4 ribu km persegi. Meski terbilang kecil, namun negeri ini menjadi pusat muqawama dan resistensi terhadap kepongahan rezim zionis Israel, terutama dalam beberapa tahun terakhir yang ditandai dengan kemenangan heroik rakyat Lebanon dalam menghadapi agresi 33 hari rezim zionis. Suatu peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah resistensi di kawasan.

Banyak pengamat politik berkeyakinan, perimbangan kekuatan di Timur Tengah kini telah berubah. Mitos kedigdayaan militer Israel yang dulu ditakuti oleh negara-negara Arab, kini justru dipatahkan oleh gerakan muqawama semacam Hizbullah yang menandai kebangkitan gerakan Islam di kawasan.

Karuan saja mendengar lawatan Ahmadinejad ke Lebanon, rezim zionis Israel dan Amerika Serikat pun merasa tersambar petir di siang bolong. Mereka takut, lawatan Ahmadinejad ke Lebanon kali ini bisa kian memperkokoh kekompakan negara-negara pro-muqawama dan membangkitkan semangat anti hegemoni zionis dan AS di kawasan. (IRIB/LV/NA/13/10/2010)

Imam Jumat Seida: Ahmadinejad Akhiri Pengaruh AS di Lebanon

Sheikh Maher Hamoud, Imam Jumat Masjid al-Quds kota Seida mengatakan, "Lawatan Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Republik Islam Iran ke Lebanon berarti akhir dari kehadiran Amerika di negara ini." Demikian diberitakan IRNA Rabu hari ini (13/10) mengutip situs surat kabar Lebanon al-Intiqad.

"Kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon puncak hubungan dan keberhasilannya sejak menjadi Presiden Republik Islam Iran," tandas Sheikh Hamoud.

Imam Jumat Masjid kota Seida menjelaskan, kedua negara saling menganggap penting dan tidak terbatas pada kedekatan mazhab. Kedekatan yang ada di antara Iran dan Lebanon bersumber dari kedekatan Revolusi Islam Iran dan Muqawama Lebanon yang melintasi isu etnis, kelompok dan mazhab.

Sheikh Maher Hamoud mengatakan, "Tak diragukan lagi lawatan ini merupakan penghargaan kepada Muqawama dan pengumuman atas kegagalan konspirasi yang dilakukan terhadap Muqawama serta akhir dari kehadiran Amerika di Lebanon." (IRIB/SL/MZ/13/10/2010)

Ahmadinejad: Terima Kasih!

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan, "Lebanon adalah ranah budaya, adab, pemikiran, dan persahabatan, dan negara ini telah mengubah perimbangan sepihak musuh-musuh menjadi kepentingan bangsa-bangsa regional."

IRNA melaporkan, hal itu dikemukakan Ahmadinejad di sela-sela konferensi persnya (13/10) dengan sejawat Lebanonnya, Michel Sleiman.

"Saya berterima kasih kepada Presiden Michel Sleiman, Perdana Menteri Saad Hariri, Ketua Parlemen Nabih Berri, dan rakyat Lebanon yang tercinta, yang telah menunjukkan antusias, persatuan, dan kekuatan mereka dalam menyambut seorang saudara."

"Perjuangan menakjubkan rakyat dan militer Lebanon dalam melawan rezim Zionis telah menjunjung tinggi para penuntut keadilan dan kebebasan di kawasan," tambah Ahmadinejad.

Menyingung hubungan Lebanon dan Iran yang memiliki sejarah panjang, Ahmadinejad menegaskan, "Rakyat Lebanon di mata rakyat Iran memiliki citra budaya tinggi dan bersahabat serta memiliki banyak persamaan. Karena Lebanon adalah sahabat, pemersatu, dan penuntut keadilan yang memiliki kepentingan dan musuk kolektif."

"Hari ini, kami telah melakukan perundingan positif dengan Michel Sleiman dan tidak ada batasan dalam kerjasama bilateral dengan Lebanon menyusul kedua pihak bertekad untuk memperluas kerjasama di berbagai sektor." (IRIB/MZ/SL/13/10/2010)

Kabinet Lebanon Tangguhkan Berkas Saksi Palsu, Hizbullah Protes

Dewan kabinet Lebanon
menangguhkan penyelidikan berkas saksi palsu dalam kasus teror mantan PM Rafiq Hariri hingga pekan depan.

Setelah mendengarkan laporan Menteri Kehakiman Lebanon Ibrahim Najjar soal saksi palsu saat sidang Selasa malam (12/10), Dewan Kabinet menangguhkan pembahasan berkas ini hingga pekan depan. Demikian dilaporkan Fars News.

Sementara itu, sejumlah kelompok termasuk Hizbullah dan Gerakan Amal menuding pemerintah lalai dalam menyelidiki kasus saksi palsu. Ironisnya, sumber-sumber Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang menangani kasus teror Hariri mencatumkan sejumlah perwira Suriah dan anggota Hizbullah sebagai tertuduh dengan mengacu pada keterangan para saksi palsu. (IRIB/Fars/MF/LV/13/10/2010)

Hassan Nasrullah Jelaskan Posisi Iran di Lebanon

Sekjen Hizbullah Lebanon Sayyid Hassan Nasrullah dalam pidatonya di acara penyambutan Presiden Republik Islam Iran di kawasan Selatan Beirut, Rabu (13/10) malam, memuji dukungan Iran yang kontinyu kepada perjuangan dan moqawamah Lebanon dan Palestina menghadapi aksi ekspansionis Rezim Zionis Israel.

Seraya menyampaikan rasa suka citanya atas kunjungan Presiden Mahmoud Ahmadinejad ke Lebanon, Nasrullah mengatakan, "Secara jujur saya katakan bahwa yang diinginkan Iran di Lebanon dan Palestina adalah hal yang juga diinginkan oleh rakyat Lebanon dan Palestina."

Berbicara lewat video cenference, Sekjen Hizbullah menegaskan, "Tidak seperti sebagian negara yang lain, meski sudah memberikan dukungan penuh, pemerintah dan rakyat Iran serta moqawamah tidak pernah meminta sesuatu apapun kepada Lebanon."

Seraya menekankan peran besar Iran dalam menyadarkan negara-negara di kawasan untuk bangkit melawan ancaman rezim Zionis Israel, Nasrullah menjelaskan peran penting Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam memadamkan api fitnah di dunia Islam.

Dalam acara tersebut, Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad menyampaikan pidatonya yang menegaskan kembali dukungan penuh Iran kepada pemerintah, rakyat dan moqawamah Lebanon. Ahmadinejad juga menyatakan minat Tehran untuk memperluas hubungan kerjasama dengan Beirut.

Presiden Republik Islam Iran menyinggung pula langkah-langkah ekspansionis Rezim Zionis Israel di kawasan khususnya Palestina seraya menambahkan, "Krisis Palestina berlarut-larut karena kebungkaman Dunia Islam." (IRIB/AHF/14/10/2010)

Ada yang Marah Ahmadinejad ke Lebanon

AS marah atas sambutan hangat Lebanon terhadap Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad dan dukungan para pemimpin Arab atas kunjungan itu. Gedung Putih menyebut kunjungan tersebut sebagai lawatan "provokatif."

Ahmadinejad tiba di Beirut, Rabu (13/10) untuk kunjungan dua hari guna mengadakan pembicaraan dengan sejumlah pejabat tinggi Lebanon dan membahas isu-isu regional serta hubungan bilateral.

"Dia (Ahmadinejad) terus melakukan aksi provokatif bahkan saat ia meninggalkan negaranya yang berada di bawah tekanan ekonomi dan kekacauan akibat ulahnya yang menuai sanksi internasional," kata Jurubicara Gedung Putih, Robert Gibbs seperti dilansir DPA kemarin.

AS dan sekutunya menggunakan pengaruh mereka di Dewan Keamanan PBB untuk memberlakukan sanksi putaran keempat terhadap Iran atas tuduhan mengembangkan program nuklir militer.

Tehran berkali-kali menegaskan program nuklirnya bertujuan damai dan dalam kerangka Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT). Para pejabat Iran juga menyatakan bahwa sanksi telah terbukti tidak efektif karena tekad negara untuk mandiri.

Sementara itu, negara-negara Arab juga menyambut baik dan mendukung kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Saud al-Faisal mengatakan pada hari Rabu, "Insya Allah, hasil kunjungan ini akan membawa semangat yang sama untuk menghormati perdamaian Lebanon."

Dalam percakapan telepon pada hari Selasa (12/10) dengan Presiden Iran, Raja Abdullah bin Abdulaziz dari Arab Saudi menyebut kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon sebagai langkah signifikan dan perluasan hubungan Tehran-Riyadh akan menguntungkan dunia Islam.

Dalam percakapan terpisah, Presiden Suriah Bashar al-Assad juga mengatakan, kunjungan Ahmadinejad dapat membantu mengantarkan keharmonisan antar faksi-faksi Lebanon. (IRIB/RM/AR/14/10/2010)

Di Lebanon, Ahmadinejad Tegaskan Keruntuhan Israel

Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan, rezim Zionis Israel berada di ambang kejatuhan dan tidak ada kekuatan yang mampu menyelamatkannya.

Ahmadinejad, Rabu malam (13/10) di tengah puluhan ribu warga Zahiyeh, Selatan Beirut, Lebanon, menyinggung kekalahan beruntun Israel dalam menghadapi muqawama rakyat di kawasan. Ditegaskannya, sama sekali tidak ada kekuatan yang mampu mencegah keruntuhan Israel.

Seraya mengapresiasi perlawanan pemerintah, rakyat dan muqawama Lebanon terhadap ancaman dan agresi Zionis, Ahmadinejad menegaskan kelanjutan dukungan Iran terhadap Lebanon dalam menghadapi arogansi Israel.

Pada bagian lain pidatonya, Ahmadinejad mengkritik berlanjutnya kehadiran pasukan asing di Timur Tengah. Ia mendesak negara-negara Barat khususnya AS untuk menarik pasukannya dari Irak dan Afghanistan, jika tidak maka mereka akan keluar dari kawasan dengan hina.

Sebelum Ahmadinejad menyampaikan pidatonya di Selatan Beirut, Sekjen Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrullah menegaskan pentingnya kunjungan Presiden Iran dan rombongan ke Lebanon. Ia memuji dukungan Iran yang kontinyu kepada perjuangan dan muqawama bangsa Lebanon dan Palestina menghadapi aksi ekspansionis rezim Zionis Israel.

Berbicara lewat video cenference di tengah warga Zahiyeh, Sekjen Hizbullah menyampaikan rasa suka citanya atas kunjungan Presiden Mahmoud Ahmadinejad ke Lebanon. Ditegaskannya, "Secara jujur saya katakan bahwa yang diinginkan Iran di Lebanon dan Palestina adalah hal yang juga diinginkan oleh rakyat Lebanon dan Palestina."

"Tidak seperti sebagian negara lain, meski sudah memberikan dukungan penuh, pemerintah dan rakyat Iran serta muqawama tidak pernah meminta sesuatu apapun kepada Lebanon," tandasnya.

Seraya menekankan peran besar Iran dalam membangkitkan kesadaran negara-negara di kawasan untuk bangkit melawan ancaman Zionis, Nasrullah menjelaskan peran penting Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam memadamkan api fitnah di dunia Islam. (IRIB/RM/AR/14/10/2010)

0 comments to "Rakyat Lebanon sambut Ahmadinejad bak seorang Raja yang baru menang perang untuk negerinya sendiri !!!"

Leave a comment