Home , , � Robot Pintar bikinan Indonesia..!!! Luarbiasa!!!!! Hingga kerjasama Rusia - Indonesia tentang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)

Robot Pintar bikinan Indonesia..!!! Luarbiasa!!!!! Hingga kerjasama Rusia - Indonesia tentang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)

Sewayang: Robot Pintar Karya Inovasi PT PLN

Menteri Negara Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata mengajak jajaran pimpinan Perusahaan Listrik Negara (PLN) bersama pemerintah membangun panggung inovasi.

Panggung ini merupakan tempat yang mendorong terjadinya interaksi aktor-aktor inovasi dalam suasana yang kondusif untuk pengembangan produk atau penciptaan nilai berbasis pengetahuan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menristek pada saat membuka secara resmi Knowledge Sharing Norm Innovation Festival (KNIFE) 2010 di Jakarta, 19 Oktober 2010.

KNIFE 2010 yang berlangsung hingga 20 Oktober merupakan forum yang mengkolaborasi kegiatan knowledge sharing, forum diskusi standarisasi, lomba karya inovasi dan forum diskusi inovasi serta pameran karya inovasi di bidang kelistrikan.

Pada kesempatan itu, Menristek juga meluncurkan robot Sewayang yang merupakan karya inovasi PT PLN (Persero). Dalam acara peluncuran tersebut ia mengatakan bahwa robot Sewayang terbukti mampu meningkatkan efisiensi kerja PLN.

“Robot Sewayang ini memudahkan kerja PLN dalam memenuhi pasokan listrik ke masyarakat. Ini merupakan wujud karya anak bangsa yang bisa dirasakan manfaatnya secara langsung,” katanya.

Robot Sewayang tersebut, mampu membersihkan konduktor pada jaringan transmisi dan distribusi yang sulit dilakukan tenaga manusia. Suharna mengajak PLN terus mengembangkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi, guna meningkatkan kualitas layanan penyediaan listrik kepada masyarakat.

Sekretaris Perusahaan PLN Ida Bagus G Mardawa P. mengatakan, robot Sewayang sudah diujicobakan di jaringan transmisi dan distribusi di Jawa Timur serta Depok. “Ke depan, PLN akan terus menciptakan karya-karya inovasi guna meningkatkan efisiensi,” paparnya.

Sementara, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan PLN Hadi Parmono menambahkan, sejauh ini, pihaknya telah menciptakan 1.457 karya inovasi. “Sebanyak enam di antaranya dalam proses hak paten dan dua lainnya sudah mendapat hak paten,” ujarnya.

Sumber: Ristek, Republika/irib/20/10/2010)

Dinamika Asia Tenggara (17 Oktober 2010)

Marzuki Alie

Pekan lalu, Pemerintah Rusia menginginkan peningkatan kerjasama dengan Indonesia di bidang energi, khususnya pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) maupun pembangkitnya.

Wakil Ketua Parlemen Rusia, Yasev Valery, mengutarakan soal itu dalam pertemuan bilateral dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie di Jakarta, Rabu 13 Oktober 2010. Yasev mengatakan, pemerintah Rusia berkomitmen mendanai reaktor nuklir apabila pemerintah Indonesia ingin mengembangkan teknologi nuklir.

Dia menambahkan, Rusia juga siap mensosialisasikan soal energi nuklir kepada masyarakat Indonesia. "Kami siap diundang untuk mensosialisasikan energi nuklir kepada masyarakat dalam menyongsong abad ke 21. Kami akan mensosialisasikan bahwa nuklir tersebut aman," ujar Yasev.

Sementara itu, Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, hubungan kedua negara baik dari sisi parlemen, pemerintah akan semakin meningkat seiring era globalisasi saat ini, karena tidak ada negara yang ingin menutup diri dalam berhubungan dengan negara lain.

Menurut Marzuki, persoalan nuklir di Indonesia masih harus disosialisasikan lebih maksimal karena sebagian masyarakat menganggap nuklir berbahaya sehingga mereka menolak energi nuklir di daerahnya.

Pemahaman masyarakat Indonesia masih rendah, karena itu masih banyak yang menolak. Indonesia masih perlu waktu untuk mensosialisasikan energi nuklir tersebut. Namun, keinginan Rusia kerjasama nuklir dengan Indonesia akan menjadi catatan.

Senin, 11 Oktober 2010, Sidang I Menteri-menteri Pertahanan ASEAN (ASEAN Defence Ministers' Meeting Retreat) digelar di Hanoi, Vietnam. Sidang yang dihadiri oleh 18 Menteri Pertahanan, termasuk sepuluh Menteri Pertahanan negara-negara anggota ASEAN, dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama dan solidaritas kawasan di bidang pertahanan. Diharapkan kerja sama akan dapat meningkatkan perdamaian dan stabilitas kawasan, serta dunia pada umumnya. Sidang ini juga dihadiri menteri pertahanan dari delapan negara mitra wicara ASEAN yaitu: Australia, Cina, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Rusia, dan Amerika Serikat.

Para Menteri Pertahanan dari 18 negara sepakat untuk meningkatkan perdamaian, keamanan dan kesejahteraan kawasan Asia Tenggara. Kesepakatan itu mereka tuangkan dalam "Hanoi Joint Declaration." Hal itu menjadi salah satu bagian terpenting hasil Sidang Menteri-Menteri Pertahanan ASEAN dan para Menteri Pertahanan 10 negara mitra wicara ASEAN (ADMM Plus I) dalam sidangnya di di Hanoi, Vietnam.

Selain itu, mereka juga sepakat untuk memanfaatkan ADMM Plus sebagai platform untuk membicarakan masalah berkaitan dengan kerja sama pertahanan dan keamanan guna terpeliharanya perdamaian dan keamanan kawasan.

Pemimpin oposisi Myanmar yang saat ini menjalani tahanan rumah, Aung San Suu Kyi, menolak untuk menggunakan hak memilih pada pemilihan umum (pemilu) 7 November mendatang. Padahal, itu merupakan pemilu pertama di Myanmar dalam dua puluh tahun terakhir.

Pengacara Suu Kyi, mengatakan salah satu alasan ketidakikutsertaan dia dalam pemilihan adalah karena partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (National League for Democracy/NLD), tidak ikut serta. Partai itu pun sudah dibubarkan setelah mengetahui Suu Kyi tidak boleh mencalonkan diri pada pemilu mendatang oleh junta dengan alasan tengah menjalani hukuman.

Partai NLD mengumumkan pada bulan Maret bahwa mereka tidak akan ikut serta pada pemilu yang akan dilangsungkan pada 7 November. NLD menolak untuk mendaftarkan diri pada pemilu di bawah peraturan dari junta militer Myanmar. Ini membuat NLD secara otomatis tidak terdaftar dan dibubarkan oleh pemerintah. Sebanyak 10 partai politik dibubarkan oleh junta menjelang pemilu.

Pada peraturan pemilu junta yang baru juga dinyatakan bahwa para tahanan politik dilarang untuk ikut serta dalam pemilihan, termasuk Suu Kyi. Namun, atas desakan dari dunia internasional, akhirnya junta militer memasukkan Suu Kyi dan dua orang pembantunya dalam daftar pemilih. Nyan Win mengatakan bahwa bagi Suu Kyi peraturan larangan memilih tetap berlaku bagi dirinya.

Suu Kyi telah menghabiskan 20 tahun terakhir ini dalam tahanan rumah. Junta mengatakan Suu Kyi akan dibebaskan pada 13 November 2010, hanya selang sepekan setelah pemilu Myanmar. Namun, pembebasan Suu Kyi diragukan oleh banyak kalangan. Ia telah mendapatkan 15 tuntutan yang membuat penahanannya bertambah.
Majid Vaqari, pakar masalah Asia dari IRIB, berkaitan hal ini mengatakan:
"Lantaran pemerintah Myanmar membubarkan NLD, partai pengusung Aung San Suu Kyi dan membatasi kehadiran luas partai-partai oposan, maka ia pun merasa tidak berguna lagi berpartisipasi dalam pemilu. Apalagi, junta militer Myanmar sengaja memanfaatkan kehadiran para tokoh oposisi dalam pemilu untuk membuktikan bahwa pemilu yang digelar berjalan secara demokratis dan bebas. Karena itu, tampaknya Aung San Suu Kyi telah mengetahui gelagat tersebut dan tidak ingin terlibat lebih jauh ke dalam permainan politik junta militer".


Rabu, 13 Oktober 2010 Kamboja menuduh pemerintah Thailand melancarkan "permainan kotor" dan merekayasa bukti bahwa kubu oposisi "Kaus Merah" telah menerima pelatihan senjata di wilayah Kamboja.

Sebelumnya, Departemen Investigasi Khusus Thailand mengatakan bahwa 11 aktifis Kaus Merah mengaku menerima pelatihan selama tiga minggu di Siem Reap, Kamboja untuk membunuh para politisi pro-Pemerintah Thailand.

Menanggapi tudingan itu, jurubicara kabinet Kamboja menyatakan, Phnom Penh tidak akan mengizinkan orang asing untuk mendirikan kamp-kamp pelatihan atau pangkalan militer di wilayah Kamboja. Dia berbalik menuduh pihak berwenang Thailand terlibat dalam "manuver politik jahat" untuk mengaitkan Kamboja dengan masalah internal Thailand.

Sepanjang bulan April dan Mei, Thailand dilanda unjuk rasa anti-pemerintah oleh kubu Kaus Merah di jantung Bangkok. Akibat aksi demo jalanan yang dinodai bentrokan antara demonstran dan tentara bersenjata itu sekitar 91 orang dinyatakan tewas.

Pemerintah Thailand juga menuding Kubu Kaus Merah berada di balik rangkaian ledakan bom dalam beberapa pekan terakhir di Bangkok. Namun mereka menyangkal keterlibatan apapun dan menuduh pihak berwenang melakukan konspirasi untuk membenarkan diterapkannya kebijakan keamanan yang ketat dan menodai citra kubu oposisi.

Melihat masih terus berlanjutnya sengketa politik di Thailand saat ini yang bahkan berusaha dikaitkan dengan negara lain seperti Kamboja, sementera itu Majid Vaqari mengenai konflik politik di Negeri Gajah Putih ini berpendapat:

"Tampaknya kekuatan oposisi di Thailand saat ini merasa memiliki kekuatan untuk menekan pemerintah dengan menggunakan isu demokrasi. Domain tersebut sengaja dimanfaatkan untuk mendesak pemerintah supaya segera menggelar pemilu dini. Hanya saja pemerintah juga memanfaatkan isu keamanan dan stabilitas sebagai syarat mendasar digelarnya pemilu. Karena itu wajar jika terdapat pihak-pihak tertentu yang berusaha memanfaatkan isu keamanan untuk mencegah digelarnya pemilu dan membiarkan krisis politik di Thailand terus berlarut-larut"(irib/17/10/2010)

Pemerintah Jangan Salahkan Budaya Rakyat!

Pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan diversifikasi konsumsi maupun produksi sumber pangan pokok. Hal ini terkait dengan cuaca ekstrem karena lanina melanda Indonesia.

Sebagaimana dilansir situs Republika.co.id, Sekretaris Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Sesmenko), Indroyono Soesilo saat temu media di Jakarta, Selasa (19/10) menyatakan, ''Akibat La Nina tidak ada musim kemarau hingga Februari 2011 mendatang. Jika terus mengandalkan padi sebagai bahan pangan pokok akan sulit. Karenanya kami mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan diversifikasi pangan".

Padahal dijelaskan oleh Indroyono terdapat 77 jenis sumber karbohidrat lainnya. Diantaranya ubi jalar, jagung, sagu dan kentang.Masyarakat bisa mencoba sumber karbohidrat lainnya.

Sementara Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Kementerian Pertanian, Tjuk Eko Hari Basuki menjelaskan pula proporsi konsumsi karbohidrat masyarakat Indonesia yang berasal dari padi diatas 60 persen."Jika konsumsi padi bisa dikurangi bisa memberi kesempatan sumber pangan lainnya untuk dikonsumsi tubuh," tutur dia.

Tjuk pun menegaskan bahwa sampai saat ini cadangan sagu di wilayah Indonesia bagian timur masih cukup untuk beberapa generasi. Diversifikasi sumber bahan makanan pokok bisa dilakukan tanpa harus tergantung dengan tepung gandum bahan dasar roti dan mi instan.

Sementara itu menanggapi himbauan pemerintah soal perlunya diversifikasi pangan, dua fraksi di DPR mengingatkan kepada Pemerintah bersama jajarannya agar jangan mudah menyalahkan rakyat terkait krisis beras.

"Pemerintah sebaiknya jangan selalu bersikap `apologize` atau mencari pembenaran diri sendiri, lalu mengkambinghitamkan rakyat, terutama terkait krisis beras. Jujur saja menyatakan, ada yang keliru dalam kebijakan penanganan pangan nasional," kata juru bicara Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, di Jakarta, Senin.

Ia juga menyatakan, pernyataan sembarangan mengenai masalah beras, bisa berdampak kurang bagus terhadap citra serta kinerja pemerintahan ini.

"Ingat, politik beras itu sangat resisten. Ini menyangkut mayoritas warga. Dan jika mereka (Pemerintah) sadar bahwa `fox populi fox dei` (suara rakyat adalah suarat Tuhan), maka akan ngeri juga jika kita dengan gampang mempersalahkan rakyat dalam soal kegagalan menangani politik beras, terutama menyangkut stabilisasi dan pengamanan stok," katanya.

Sementara itu, juru bicara Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo, mengingatkan Pemerintah agar jangan menutupi kegagalan memenuhi target produksi beras dengan mempermasalahkan budaya makan sebagian besar warga bangsa.

"Lebih produktif jika Pemerintah segera membuat kepastian program pengamanan stok beras di dalam negeri," kata Bambang Soesatyo yang mengaku berbicara selaku Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Baik Aria Bima (Pimpinan Komisi Pangan DPR RI) maupun Bambang Soesatyo, mengatakan itu secara terpisah, menanggapi beberapa pernyataan pihak berkompeten, yang seolah menyalahkan rakyat, terutama budaya makan sebagian besar rakyat, sehingga berimbas pada terjadinya krisis beras nasional.

Aria Bima juga `berang` ketika berbicara soal gampangnya seseorang menuding persoalan budaya makan beras sebagai bilang krisis beras yang terus terjadi belakangan ini

Karena itu, Aria Bima menyarankan, agar Pemerintah lebih terbuka menerima saran dari rakyat mengenai bagaimana upaya mengelola manajemen pangan nasional, sebagaimana sudah sering disuarakan melalui DPR RI.

Sementara itu, Bambang Soesatyo mengatakan, penguatan dan stabilisasi beras merupakan masalah strategis bangsa ini. "Hal itu berkait langsung dengan strategi pengendalian harga. Makanya, Pemerintah harus memberi pesan yang jelas kepada pasar dan konsumen tentang stok beras," ujarnya.

Menurut Bambang, bagi Rakyat, isu diversifikasi pangan itu kuno dan tak lebih dari "pepesan kosong".

Lalu ia pun mengeritik upaya mengambinghitamkan terjadinya krisis stok beras dengan menuding soal budaya makan beras. "Makan nasi itu budaya mayoritas rakyat Indonesia, sama seperti budaya warga di belahan dunia lain mengonsumsi roti atau mie. Jangan menyalahkan budaya konsumsi rakyat kalau Anda gagal menjalankan tugas," kata Bambang Soesatyo, Anggota Badan Anggaran DPR RI dan Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar. (Antara/Republika/irib/19/10/2010)

Tiga Negeri Jiran Belajar Haji dari Indonesia

Penyelenggaraan ibadah haji di tanah air oleh Kementerian Agama (Kemenag) ternyata mendapat apresiasi positif dari negeri tetangga. Tiga menteri agama dari Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura telah menyampaikan permintaan secara khusus pada Kemenag untuk mempelajari mekanisme penyelenggaraan haji Indonesia.

Permintaan itu disampaikan dalam pertemuan informal empat menteri agama (MABIMS) di Brunei Darussalam pada 14-16 Oktober lalu. "Saya, yang mewakili pemerintah, menyanggupi dan membagi tugas untuk membuat poin-poin kerjanya," kata Menag Suryadharma Ali di Bandara Soekarno-Hatta kemarin (17/10) sekembali dari Brunei Darussalam.

Pada pertemuan tersebut, hadir para menteri yang menangani agama Islam. Yakni, Dato Pengiran Seri Setia dari Brunei Darussalam, Dato Seri Jamil Khir bin Haji Baharom dari Malaysia, Jacob Ibrahim dari Singapura, dan Menag Suryadharma Ali. Menurut Suryadharma, mereka ingin mempelajari manajemen dalam mengatur pemberangkatan jamaah haji Indonesia yang jumlahnya mencapai 221 ribu orang. Jika ditambah ditambah petugas haji, total rombongan haji Indonesia sekitar 225 ribu orang dan menjadi rombongan haji terbesar di dunia.

"Mereka bilang itu berarti hampir sama dengan jumlah penduduk Brunei. Kalau orang Brunei semua pergi haji, habislah orang Brunei," kata ketua umum PPP itu. Suryadharma menuturkan, sebelumnya Rusia juga belajar mengenai penyelenggaraan haji dari Indonesia untuk 40 kota di negara tersebut. Selain itu, ungkap dia, Bangladesh, Vietnam, dan Tiongkok juga menyatakan keinginan yang sama.

MABIMS, lanjut dia, juga menyepakati kerja sama peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan saling tukar mahasiswa dan dosen. "Mereka (Brunei Darussalam, Malaysia, dan SIngapura) ingin belajar ilmu falaq yakni tentang ilmu perbintangan dan ilmu hisab di Indonesia. Lalu, Indonesia menawarkan beasiswa untuk tiga orang belajar ilmu falaq di sini," paparnya.

Selain itu, sebut Suryadharma, MABIMS juga menyepakati bekerja sama dalam membina keislaman generasi muda dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan lembaga-lembaga Islam antarnegara. Kemenag dari empat negara sepakat menjalankan harmonisasi sosial melalui peningkatan pemahaman lintas agama dengan melakukan dialog agar warga nonmuslim tidak salah dalam memahami Islam. "Kami memang merasakan sering adanya penodaan agama. Karena itu, dibutuhkan dialog," katanya. (JPNN)


Gamelan Digital Made in Jogja

Saat ini, makin banyak warga dari negara asing mempelajari gamelan. Namun, pada saat yang sama, semakin banyak pula generasi muda Jawa meninggalkan seni musik tradisi leluhurnya tersebut. Fakta ironis ini mendasari tiga pelajar SMA Negeri 1 Yogyakarta menciptakan aplikasi komputer gamelan virtual yang disebut "Virtualizing Gamelan."

Virtualizing Gamelan menyajikan gamelan dalam bentuk aplikasi komputer yang ringkas dan menarik. Tiga penggagasnya adalah Annisa Fitriani (17), Miftah Adiyaksa Luckyarno (16), dan Ninda Frisky Rahmawati (17).

Pada kompetisi penelitian Indonesia Young Scientists (Inays) di Bandung pekan lalu, karya ilmiah ini meraih medali emas di bidang komputer. Karya ini juga menjadi salah satu kandidat untuk ikut International Conference of Young Scientists yang berlangsung di Moskwa, Rusia, tahun 2011.

"Saya lihat teman-teman saya lebih tertarik pada musik klasik Barat atau musik tradisional daripada gamelan. Kalau ditanya alasan mereka sama, belajar gamelan mahal dan tidak praktis. Karena itulah, kami ingin membuat aplikasi komputer yang membuat belajar gamelan menjadi lebih murah dan mudah dipelajari," kata Annisa di Yogyakarta (13/10/2010).

Annisa mengatakan, pembuatan gamelan virtual juga terinspirasi aplikasi angklung virtual yang sebelumnya dibuat pelajar Bandung, Jawa Barat. Keinginan membuat gamelan virtual semakin kuat ketika mereka menemukan banyak aplikasi gamelan virtual di internet yang telah dibuat warga asing.

"Masak kita malah kalah sama mereka," kata Annisa menambahkan.
Aplikasi ini menyediakan gamelan dalam versi pelog (gamelan tujuh nada) dengan delapan instrumen, yaitu bonang, gong, gambang, kempul, kenong, gender, saron, dan slenthem.

Menurut Annisa, gamelan virtual versi pelog ini dipilih karena masih jarang. Sebagian besar visual gamelan yang telah ada merupakan versi slendro (gamelan lima nada).

Aplikasi tersebut mempunyai empat menu, yaitu perkenalan gamelan, bermain dengan orang lain, bermain sendiri, dan menu main. Pilihan "bermain dengan orang lain" memungkinkan permainan dilakukan beberapa orang sekaligus melalui sambungan internet. Pada menu "main", pemain dapat berlatih gamelan dengan iringan lagu lancaran "Kebo Giro" dan lancaran "Udan Mas".

Sebelum membuat karya ilmiah ini, Annisa dan Miftah Adiyaksa Luckyarno, yang biasa disapa Yayak, mengaku harus mempelajari seluk beluk musik gamelan. Maklum, keduanya termasuk generasi masa kini yang lebih akrab dengan musik modern. Di antara ketiganya, hanya Ninda yang lumayan kenal dengan musik tersebut karena mengikuti ekstrakurikuler gamelan di sekolah.

Mereka juga merekam setiap nada pada gamelan secara manual di studio rekam. Proses perekaman ini memakan biaya tak sedikit, yaitu mencapai Rp 800.000. Padahal, dana penelitian ini hanya Rp 1 juta.

Pembuatan aplikasi dikerjakan oleh Yayak. Pembuatan dilakukan menggunakan Flash Macro Media dan bahasa pemograman Pascal. Program ini dikerjakan dalam waktu hanya dua bulan mengingat tenggat untuk mengikuti Inays sudah begitu dekat.

"Jadinya memang kurang sempurna karena waktunya memang mepet sekali," kata pelajar kelas XI itu.

Karena berbentuk aplikasi komputer, "Virtualizing Gamelan" juga diharap lebih mampu menarik generasi muda saat ini yang memang akrab dengan teknologi informatika dan komputer. Ke depan, aplikasi direncanakan akan diluncurkan di internet sehingga dapat diakses dari seluruh dunia.

Penyempurnaan program masih terus dilakukan. "Kami berusaha membuat pengodean setiap nada dengan keyboard sehingga nantinya bisa dimainkan seperti main piano. Rencananya, aplikasi juga akan dilengkapi lirik dan notasi," kata Annisa.

Yayak pun mempunyai ambisi untuk menyempurnakan "Virtualizing Gamelan" tersebut. Dia berharap, nantinya akan dapat memasukkan gamelan versi keraton Yogyakarta yang dikenal rumit.

Tidak saja meringkas gamelan, ketiga pelajar ini juga berupaya mendokumentasikan berbagai versi gamelan sehingga nantinya musik klasik Jawa tersebut tetap dikenal oleh masyarakat luas. (Kompas/irib/18/10/2010)

0 comments to "Robot Pintar bikinan Indonesia..!!! Luarbiasa!!!!! Hingga kerjasama Rusia - Indonesia tentang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)"

Leave a comment