Home , � ""Siapapun yang menunjukkan sikap sewenang2 terhadap bangsa Iran dan menggerakkan tangannya, maka bangsa ini akan bergerak memotong tangan tersebut"

""Siapapun yang menunjukkan sikap sewenang2 terhadap bangsa Iran dan menggerakkan tangannya, maka bangsa ini akan bergerak memotong tangan tersebut"

Ahmadinejad Acak-Acak AS

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, kepada para pejabat AS menyatakan, "Jika tidak ada udang di balik batu, maka berikanlah peluang bagi tim investigasi untuk mengusut Serangan 11/9 dan mengungkap para pelakunya kepada dunia."

Ahmadinejad dalam pernyataannya yang disampaikan dalam safarinya ke Golestan, Provinsi Gorgan, mengatakan, "Tidaklah heran bila para pejabat AS marah." Ditambahkannya, puluhan pertanyaan dibiarkan tidak terjawab oleh para pejabat AS. Presiden Iran menjelaskan, "Jika para pejabat AS tersinggung dan marah, maka di sana ada sesuatu yang tidak diketahui oleh masyarakat dunia."

Dalam safarinya ke daerah-daerah Iran, Ahmadinejad, Selasa (5/10/2010) mengatakan, lebih dari 20 kelompok menggelar jajak pendapat terkait Serangan 11/9. Dikatakannya, "Berdasarkan hasil polling, sebagian besar responden meyakini bahwa pemerintah AS mempunyai peran penting dalam peristiwa itu."

Ahmadinejad seraya menjelaskan bahwa pembentukan tim investigasi menguntungkan para pejabat AS, mengatakan, "Jika menghendaki perubahan dan membayar kesalahan-kesalahan masa lalu, mereka harus membiarkan tim investigasi dan mengeluarkan pasukan yang ditempatkan di kawasan." Kepada para pejabat AS, Ahmadinejad menegaskan, "Jika kalian tidak menggubris nasehat-nasehat dan solusi humanis, maka bangsa-bangsa di kawasan akan mengeluarkan kalian."

Lebih lanjut Ahmadinejad mengingatkan para pejabat AS supaya mengakhiri ulah-ulah mereka di kawasan dan dunia. Dikatakannya, "Para pejabat AS menyadari bahwa mereka tidak mampu mengusik bangsa Iran. Meski demikian, mereka tetap terus mengintimidasi yang kemudian mengusulkan solusi berunding." Ahmadinejad menambahkan, "Gedung Putih juga menyadari bahwa perrnyataannya di hadapan bangsa besar Iran sama sekali tidak berarti."

Ahmadinejad dalam pidatonya juga menegaskan bahwa para musuh berupaya melemahkan bangsa dan para pejabat Iran.

Di hadapan warga Gorgan, Ahmadinejad kembali menceritakan kunjungannya ke New York yang membuat dunia sadar akan kekuatan Republik Islam Iran. Ahmadinejad ketika menyinggung upaya para wartawan didikan Washington yang ingin memojokkan Iran, mengatakan, "Dalam kunjungan ini, wartawan didikan AS berupaya memaksa kami supaya mengakui adanya pengaruh embargo yang dijatuhkan AS. Akan tetapi kami selalu menjawab dengan tegas bahwa tidak ada pengaruh. Mereka juga menyampaikan data pihak-pihak yang tidak menaruh perhatian pada negara kita."

Lebih lanjut Ahmadinejad dalam pidatonya di hadapan masyarakat Gorgan mengatakan, "Di hadapan wartawan-wartawan, saya menyatakan bahwa kalian meyakini Iran dalam kondisi bahaya. Saya bertanya kepada kalian (para wartawan):

Siapakah yang berani menyerang Iran dan membahayakan keamanan negara ini?" Ahmadinejad menambahkan, "Siapapun yang menunjukkan sikap sewenang-wenang terhadap bangsa Iran dan menggerakkan tangannya, maka bangsa ini akan bergerak memotong tangan tersebut."

Dalam bagian pidatonya, Ahmadinejad menegaskan bahwa apa yang dikehendaki bangsa Iran adalah perdamaian, persaudaraan, keadilan dan keamanan.

Ahmadinejad mengatakan, "Problema dunia harus diselesaikan secara tuntas sehingga tidak ada peluang bagi musuh. Untuk itu, saya usulkan pembentukan komite investigasi sehingga banyak masalah di Palestina dan kawasan dapat terselesaikan.

Ahmadinejad juga menjelaskan bahwa arogansi dunia bersedia mengeluarkan dana 400 milyar dolar untuk perang Irak dan Afghanistan. Dikatakannya, "Jika sebagian kecil dari dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan dan kesejahteraan di Aghanistan, maka tidak ada cerita perang di negara ini. Akan tetapi dana sebesar itu malah dijadikan sebagai bom dan rudal."

Menyinggung banjir Pakistan , Ahmadinejad mengatakan, "AS menghujani ribuan ton bom ke masyarakat dalam waktu dua hingga tiga hari. Akan tetapi pada saat yang sama, negara ini tidak mengirim bantuan kemanusiaan ke para korban banjir." (IRIB/AR/SL/5/10/2010)

Menepis Militansi Islam di Amerika

Rencana pembangunan tempat ibadah yang disebut-sebut sebagai masjid di sekitar area Ground Zero hingga kini masih menuai kontroversi. Pasalnya banyak yang mengira para pembangun gedung itu akan mendirikan masjid tepat di atas 'Ground Zero' dengan sponsor al-Qaida'.

Kantor berita Antara hari ini (Selasa,5/10/2010) menyoroti fakta bahwa rencana pembangunan bangunan yang jamak disebut 'Masjid Ground Zero' itu bukanlah sebuah masjid, dan tidak juga terletak tepat di atas 'Ground Zero'.

Bangunan itu rencananya akan menjadi sebuah pusat aktifitas antariman yang dilengkapi dengan sebuah Mushalla untuk umat Islam. Letaknya pun dua blok ke utara dari situs tempat menara kembar WTC dulu berdiri.

Kini sebuah gambar konsep bangunan itu telah dirilis dan mengungkapkan betapa modernnya bangunan itu dan akan tetap mempertahankan jiwa arsitektur New York yang gemilang.

'Park 51', demikian bangunan itu akan dinamai sesuai dengan nama lokasi ia dibangun yang merupakan bekas sebuah pabrik di Park Place. 'Park 51' akan berupa menara 15 lantai yang diapit oleh bangunan-bangunan tua.

Bagian yang paling megah dari karya cemerlang studio desain asal New York, Soma Architects itu, adalah bagian depan dari menara itu yang berwarna putih. Dinding depan itu terdiri dari jejaring pola geometris yang saling terhubung dan ketika malam tiba bagian itu akan berpendar seperti sarang lebah yang bersinar.

Menara itu jelas merupakan bayangan motif 'arabesque' yang rumit yang berasal dari arsitektur Islam sekaligus untuk mengenang Institut du Monde Arabe di Paris, yang membuat nama Arsitek Jean Nouvel terkenal pada era 1980-an.

Bangunan itu tidak hanya mengabadikan kebudayaan Islam tetapi juga dihiasi dengan motif dari agama lain seperti misalnya, Bintang Daud yang mewakili Yahudi.

Berlawanan dengan publisitas negatif yang disebarkan dalam beberapa minggu terakhir, menara itu ternyata akan digunakan untuk kepentingan berbagai agama dan juga untuk tujuan sekuler.

Sharif el Gamal, pengembang dari bangunan senilai 120 juta dollar itu, kepada Associated Press mengatakan bahwa hampir seperempat dari bangunan itu akan digunakan untuk fasilitas olah raga dan pusat kebugaran.

Fasilitas itu dibangun dengan harapan bisa menarik warga New York dari berbagai agama dan etnis untuk menikmatinya dengan membayar iuran maksimal 2700 dollar pertahun untuk setiap keluarga. Lantai-lantai lain dalam bangunan itu akan digunakan sebagai tempat bermain anak dan 'playgroup'.

Selain itu akan dibangun juga restoran dan tempat pameran. Di lantai 12 akan terdapat tempat peringatan akan pristiwa 11 September 2001 yang dibangun untuk menampung semua orang dari berbagai agama dan aliran.

Aspek yang mungkin paling kontrovesial dari bangunan itu adalah ruang untuk sholat (mushalla) untuk umat Muslim, yang memakan dua lantai di 'basement'. Tetapi bagian itu pun bukanlah sebuah masjid karena bangunan itu tidak memenuhi persyaratan untuk sebuah Masjid yang suci.

Di lihat dari bagian dalam tembok depan berupa jejaring bercahaya itu menghasilkan bayangan indah sepanjang lantai warna putih, yang masih menjadi ciri motif 'arabesque'.

Gambaran tentang arsitektur itu hanya merupakan bayangan bagaimana bangunan itu akan berdiri. Sementara arsitek resmi untuk menara itu belum juga ditunjuk dan peresmian pembangunannya masih harus menunggu tiga tahun lagi.

Sembari menunggu para pengembang dan kelompok amal di belakang proyek itu sedang meluncurkan 'inisiatif Cordoba' untuk mencoba memadamkan kemarahan terkait rencana pembangunan itu.

Serangan atas rencana pembangunan itu dilancarkan oleh kelompok Kristen Evangelis dan kelompok politik kanan yang mengatakan Park 51 adalah sebuah 'Masjid simbol kemenangan', simbol kemenangan serangan 9 September 2001.

Akankah bangunan itu tak menggambarkan militansi Islam? Ilustrasi pertama dari Park 51 mengungkapkan bahwa bangunan yang megah dan cerah itu akan lebih berkesan perayaan dari pada ancaman.

Bagian interior, dengan struktur mirip sarang lebah yang memberikan kesan spesial dan menginspirasi. Soma merupakan perusahaan New York yang didirikan oleh Michel Abboud, yang berasal dari Lebanon.

Setidak-tidaknya empat lantai dari Park 51 dibangun untuk kepentingan olah raga dan spa dan hanya dua lantai yang digunakan sebagai Mushala.

Dengan banyak alokasi tempat untuk restoran, studio untuk seniman dan pusat permainan anak-anak, menara senilai 140 juta dollar yang terbungkus dalam sebuah permainan abstrak dari pola-pola Islam itu bisa menjadi lambang Islam yang tidak militan.(IRIB/Antara/PH/5/10/2010)

Tags: ,

0 comments to """Siapapun yang menunjukkan sikap sewenang2 terhadap bangsa Iran dan menggerakkan tangannya, maka bangsa ini akan bergerak memotong tangan tersebut""

Leave a comment