Home , , , � Spektakuler...!!!!!

Spektakuler...!!!!!

Spektakuler Kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon

Spektakuler Kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon

Kunjungan Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad memiliki banyak aspek luas. Karena itu, lawatan Ahmadinejad ke Lebanon telah menjadi kunjungan bersejarah. Ahmadinejad dalam kunjungannya dari tanggal 20 hingga 21 Oktober, melakukan pertemuan dengan para pejabat tinggi dan ketua partai-partai di Lebanon. Akan tetapi hal istimewa yang tak dapat dipungkiri dalam lawatan Ahmadinejad tersebut adalah sambutan luas dan pertemuan dengan masyarakat setempat.

Sejak kedatangan hingga kepulangan, Ahmadinejad mendapat sambutan luas dan tanpa henti dari masyarakat Lebanon. Sepanjang jalan dari bandara Lebanon hingga gedung kepresidenan Lebanon dipadati masyarakat yang hanya ingin menyambut dan menyaksikan Presiden Republik Islam Iran dari dekat. Ahmadinejad juga ikut hadir dalam acara penyambutan yang digelar di lapangan terbuka Al-Rayah, Daheya, selatan Beirut. Yang lebih menakjubkan lagi, Ahmadinejad berpidato di hadapan puluhan ribu warga dan pejabat Lebanon di desa Bent Jbeil, empat kilometer di perbatasan Palestina pendudukan.

Perspektif dan visi kolektif antara Iran dan Lebanon adalah hal yang memperkuat solidaritas dan kedekatan bangsa Iran dan rakyat Lebanon. Sebab, Revolusi Islam Iran menjadi landasan gerakan Islam dan perjuangan anti-arogansi dunia. Tak dapat dipungkiri, bangsa Lebanon menjadikan Revolusi Islam Iran sebagai sumber inspirasi perlawanan anti-Rezim Zionis Israel. Oleh karena itu, bangsa Iran dan Lebanon mempunyai hubungan ideologis yang sangat erat.

Media-media massa di dunia bahkan Barat sendiri, tidak mampu menutup mata sambutan luar biasa rakyat Lebanon terhadap Ahmadinejad. Koran Jerman, Der Tagesspiegel, seraya menyinggung sambutan luar biasa rakyat Lebanon atas Ahmadinejad, menulis,"Presiden Republik Islam Iran dari bandara hingga gedung kepresidenan Lebanon mendapat sambutan meriah bak seorang bintang di tengah kegembiraan masyarakat. Ahmadinejad disirami bunga dan beras sepanjang jalan." Koran Inggris, The Guardian, juga menulis, Ahmadinejad di Lebanon disambut bak pahlawan.

Bent Jbeil dan Qana

Ahmadinejad dalam kunjungannya ke Lebanon berulangkali menyatakan bahwa kebijakan Republik Islam Iran adalah mendukung perjuangan Lebanon. Di hadapan masyarakat Bent Jbeil yang juga dekat dengan perbatasan Palestina pendudukan, tempat bercokolnya Rezim Zionis Israel, Ahmadinejad mengatakan, "Iran dan rakyatnya yang sadar, selalu akan berada di sebelah bangsa mujahid Lebanon." Terkait hal ini, Kantor Berita RIA Novosti menulis, "Pernyataan Ahmadinejad pendek, tapi menghantam. Pada dasarnya, pernyataan itu adalah suara muqawama."

Dukungan penuh Republik Islam Iran atas perjuangan Islam di Timur Tengah merupakan faktor utama kemarahan AS dan sejumlah negara konservatif di kawasan atas Iran. Washington menyebut muqawama anti-Israel sebagai tindakan teroris dan mengecamnya. Akan tetapi Iran malah bersikap sebaliknya mendukung perjuangan anti-Israel. Menurut Iran, perlawanan terhadap Israel adalah legal. Ahmadinejad di Bent Jbeil mengatakan, "Saat ini, Lebanon menjadi tauladan seluruh bangsa di kawasan. Untuk itu, Iran akan bersama Lebanon hingga akhir."

Pidato Ahmadinejad itu disampaikan di kawasan dekat Palestina pendudukan saat para pejabat menyatakan bahwa kunjungan Ahmadinejad di desa Bent Jbeil berbahaya karena alasan keamanan. Akan tetapi Ahmadinejad tetap berada di tengah Bent Jbeil yang ini tentunya akan menjadi penyemangat bangsa Lebanon dalam melawan Israel. Apalagi Bent Jbeil adalah simbol perjuangan dan kemenangan atas Rezim Zionis Israel dalam perang 33 hari, tahun 2006.

Kunjungan Ahmadinejad di desa Qana juga menjadi bentuk dukungan lain Republik Islam Iran atas muqawama. Selain itu, kunjungan itu tentunya mengingatkan kekejaman Zionis Israel atas bangsa Lebanon. Pada tahun 1996, pesawat Israel menyerang dan menghujani bom kepada masyarakat desa Qana yang berada di bawah perlindungan PBB. Akibat serangan itu, lebih dari 100 warga gugur syahid. 10 tahun kemudian, desa Qana kembali menjadi sasaran serangan bom pada perang 33 hari. Dalam serangan terakhir, 60 warga gugur syahid. Ahmadinejad di tengah masyarakat Qana dan makam syuhada desa ini, mengatakan, "Para syahid Qana adalah bukti ketertindasan bangsa Lebanon. Qana adalah saksi hidup atas pembantaian masyarakat Lebanon oleh Zionis Israel."

Tidak Pandang Bulu

Selain itu, Ahmadinejad melakukan berbagai pertemuannya dengan para pemuka lintas agama, ketua partai, dosen dan mahasiswa serta menggelar pertemuan khusus dengan Presiden Lebanon, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen negara ini. Republik Islam Iran selalu menekankan perjuangan anti-Zionis Israel. Akan tetapi media-media Barat berupaya mengesankan bahwa dukungan itu hanya ditujukan pada kelompok Syiah. Akan tetapi pada faktanya, Iran berhasil membuktikan bahwa negara ini juga mendukung bangsa Palestina yang bermazhab Sunni. Apalagi strategi utama kebijakan Republik Islam Iran membebaskan Palestina dari belunggu Zionis Israel.

Menurut Iran, Zionis Israel adalah parasit yang akan terus menggerogoti negara-negara di kawasan dan dunia. Meski demikian, sejumlah pejabat Arab masih termakan dengan isu busuk media-media Barat. Untuk itu, sejumlah pejabat Arab menunjukkan ketidaksukaan mereka atas kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon. Sejumlah pejabat Arab berpikir bahwa Iran hanya mendukung sekelompok di Lebanon, bukan seluruh kelompok di negara ini.

Akan tetapi kunjungan Ahmadinejad malah membuktikan bahwa Iran menaruh perhatian pada semua kelompok di Lebanon. Bahkan Ahmadinejad selalu menekankan persatuan antarkelompok. Terkait hal ini, Televisi BBC menyatakan, "Banyak para tokoh Lebanon yang sebelumnya menentang kunjungan Ahmadinejad, tapi kemudian menyambutnya." Iqab Saqr, anggota parlemen di kubu 14 Maret termasuk salah satu pejabat yang rajin mengkritik kunjungan Ahmadinejad. Akan tetapi di penghujung kunjungan Ahmadinejad, Saqr menilai kunjungan Presiden Republik Islam Iran sebagai poin yang luar biasa.

Koran Washington Post ketika mengomentari kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon menulis, "Saat sejarah hubungan Iran dan Gerakan Hizbullah Lebanon berlangsung selama 30 tahun, Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad berupaya menjadi pemersatu bagi semua negara ini, bukan hanya pendukung Hizbullah."

Ahmadinejad di hadapan semua pemimpin partai Lebanon menyinggung bahaya Zionis Israel, dan mengatakan, "Memperkuat solidaritas, persatuan dan perjuangan anti-Zionis Israel adalah tanggung jawab berat bagi seluruh rakyat Lebanon, khususnya para pemimpin partai dan kelompok."

Dalam pernyataannya, Ahmadinejad menegaskan bahwa pemerintah Lebanon mampu menyelesaikan segala masalah internal tanpa keterlibatan pihak-pihak asing. Sangat disesalkan, pihak-pihak asing, khususnya AS dan Israel, berupaya mencampuri urusan dalam negeri dengan berbagai alasan seperti aksi teror terhadap Mantan Perdana Menteri Lebanon, Rafiq Hariri. Untuk itu, Iran saat ini berupaya membangun konsolidasi antarkelompok di Lebanon demi menghadapi ekspansi Zionis Israel.

Hasil Kunjungan Ahmadinejad

AS dan Zionis Israel berupaya mengesankan bahwa kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon justru akan membuat negara ini labil. Akan tetapi para pengamat politik berupaya menegaskan bahwa kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon malah menghasilkan stabilitas dalam negeri. Gerakan Hizbullah dan Amal dalam pernyataan bersama mengatakan, "Ahmadinejad menyampaikan sikap-sikap progresif yang berlandaskan pada pengetahuan dan kesadaran kuat akan kondisi di kawasan dan Lebanon. Presiden Republik Islam Iran juga menegaskan stabilitas dan persatuan Lebanon atas intimidasi para penjajah."

Hasil kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon begitu positif hingga berdampak pada perkembangan ekonomi dan budaya. Dalam kunjungan ini, ada 17 dokumen kerjasama yang ditandatangani para pejabat Iran dan Lebanon di bidang energi, properti, perdagangan, sains, telekomunikasi, minyak dan gas.

Menteri Energi Iran dan Lebanon juga menandatangani kerjasama senilai 450 juta dolar AS di bidang air, listrik dan minyak. Laju ekonomi Iran dan Lebanon juga didukung kuat oleh latar belakang budaya yang dekat antarkedua negara. Koran Yediot Aharonot, menulis, "Iran ingin menunjukkan bahwa masyarakat internasional tidak mampu mengucilkan negara ini meski ditekan sanksi dalam skala luas."

Kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon menarget dua tujuan. Tujuan pertama adalah memperkokoh muqawama di Lebanon dalam menghadapi AS dan Zionis Israel. Adapun tujuan kedua adalah mengokohkan persatuan antar kelompok. Dari hasil kunjungan tersebut, Ahmadinejad mampu mengaplikasikan dua tujuan mulia tersebut.(irib/20/10/2010)

0 comments to "Spektakuler...!!!!!"

Leave a comment