ABNA - Agen-agen anti Syiah, terus berusaha melakukan propaganda negatif tentang Syiah. Bahkan berani melakukannya di jantung pusat kota ilmu bagi para pengikut Syiah. Sebuah buku yang berisi materi-materi yang berupa hinaan dan cemohan terhadap ajaran-ajaran Syiah dicetak dan disebarkan di Qom, Iran.
Menurut Kantor Berita ABNA, di hari Syahadah Imam Muhammad al-Baqir as, Ayatullah al-Uzma Husain Nuri Hamdani dalam pertemuannya dengan anggota Majma' Syi'ah Syenasi di Qom berkata, "Imamah adalah Ushul yang penting dalam Islam, dan Ahlul Bait rela berkorban karenanya. Oleh itu kita berkewajiban menghidupkan dan menjaga pondasi suci Imamah".
Beliau menambahkan, "Sepanjang sejarah musuh-musuh terus mencoba menghapuskan kebudayaan Ahlul Bait as, mereka telah menggunakan berbagai media seperti pena, kekuatan dan kesempatan untuk menolak ajaran Syiah. Mereka dalam sejarah berusaha menyingkirkan Ahlul Bait dengan cara menyebar fitnah dan hal-hal negatif mengenai Ahlul Bait dan pengikutnya. Sampai hari ini kita masih berada di zaman kebencian terhadap Ahlul Bait makin menjadi-jadi.”
Ayatullah Nuri Hamdani menyampaikan secara terbuka, bahwa hari ini agen-agen anti Syiah bahkan sampai menyebarkan buku menentang Syiah yang memuat materi-materi kebencian terhadap Syiah ke seluruh pelusuk kota Qom. Ribuan hadis anti Syiah dari pusat-pusat propaganda Wahabi dinukil untuk menimbulkan masalah kepada Syiah. “Untuk menjawab masalah ini hendaklah kita merujuk kepada berbagai kitab supaya dapat melangkah ke depan karena menyebarkan buku jawaban saja masih tidak mencukupi.” Ungkapnya.
Marja Taklid yang sekaligus sebagai tenaga pengajar di Hauzah Ilmiyah Qom ini sambil menjelaskan bahwa sampai saat ini Wahabi telah menulis dan menyebarkan ribuan kitab di Makkah, beliau berkata, "Wahabi dan firqah-firqah seperti ini ingin menyerang Syiah habis-habisan sehingga ia benar-benar hancur dan rusak. Mereka menyatakan bahwa firqah sesat Syiah digagas di zaman perang Jamal dan Siffin, sebagian lain dari mereka juga mengatakan ia terbentuk setelah perang Karbala. Mereka menulis pembentukan Syiah seperti ini di dalam kitab-kitab mereka. Oleh karena itu, muslim Syiah hendaklah lebih gigih lagi menyampaikan yang sebenarnya dengan penulisan, pembahasan dan dialog. Harus ada usaha yang lebih keras lagi untuk menjawab segala kedustaan-kedustaan dan fitnah keji yang ditujukan kepada Syiah.”
Marj'a Taqlid ini menegaskan, "Hendaklah kita berpikir apakah jalan lain selain dari menerbitkan kitab untuk menjawab permasalahan ini. Sekarang ini kebanyakan masjid kota-kota di Eropa dipegang oleh Wahabi dari Arab Saudi yang menguasai beberapa bahasa serta menggunakan kesempatan shalat Jum’at untuk berdakwah. Di Qom hendaklah kita mendidik pelajar supaya menguasai bahasa asing untuk diutus ke beberapa negara. Beberapa individu yang berpotensi hendaklah dikenal pasti untuk menjadi aset dakwah seterusnya diberi peluang belajar sehingga ia mampu berdakwah".
Sumber : ABNA/Red : Enoz Trapfosi/alqoimkaltim
0 comments to "ANTI SYI'AH ANTI SUNNI serta ANTI SUNNI berarti ANTI SYI'AH"