Manuver Pembela Langit Velayat 3 yang dimulai sejak Selasa pekan lalu hingga Sabtu siang berakhir dengan gemilang. Di penghujung manuver militer ini, angkatan bersenjata Iran sukses menguji coba sistem anti rudal S-200 yang menjadi sorotan berbagai media dan analis militer dunia.
Sistem anti rudal dari darat ke udara S-200 yang dimodifikasi para teknisi Markas Angkatan Udara Khatamolanbia berhasil menembak sasaran secara tepat dan akurat dalam manuver Pembela Langit Velayat 3. Sebelumnya angkatan bersenjata Republik Islam Iran berhasil mengujicoba sistem pertahanan anti-rudal cruise dan sistem anti udara jarak menengah Mersad.
Selama tiga dekade lalu ancaman terhadap pemerintah Republik Islam Iran muncul dalam berbagai bentuk. Mengingat pengalaman perang yang dipaksakan rezim Baath Irak terhadap Iran dengan dukungan AS serta musuh-musuh Tehran, urgensi peningkatan pertahanan Iran semakin penting dari sebelumnya.
Penyelenggaraan manuver militer secara priodik menunjukkan bahwa pasukan pertahanan Iran selain meningkatkan kekuatan militernya di arena perang fisik, juga siap menghadapi perang lunak dan segala bentuk kemungkinan serangan asing.
Kekuatan dan kesiapan sistem anti udara Iran saat ini sangat jauh berbeda dengan sebelumnya. Bahkan jauh melampaui kemampuan tahun lalu. Kini Iran menguasai teknologi militer tingkat tinggi. Bahkan, jika negara lain pun mengingkari kesepakatan militer yang telah dijalin dengan Tehran sekalipun mengenai alih teknologi pertahanan, putra bangsa Iran saat ini mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
Di saat Moskow membatalkan kesepakatan militer mengenai pengiriman sistem pertahanan udara S-300, Iran justru berhasil merancang sebuah sistem pertahanan udara yang memiliki kemampuan setara dengan sistem pertahanan udara buatan Rusia itu.
Poin penting dari manuver manuver Pembela Langit Velayat 3 adalah pesan perdamaian dan persahabatan Iran bagi negara-negara Timur Tengah. Kekuatan pertahanan Republik Islam Iran demi menjaga keamanan negaranya, dan melindungi negara-negara kawasan.
Sejatinya, pesan ini merupakan poin penting menghadapi strategi propaganda dan perang urat syaraf negara-negara arogan dunia yang senanatiasa menebarkan citra buruk Iran sebagai ancaman negara-negara kawasan.
Statemen terbaru para pejabat tinggi Washington dan sejumlah politisi negara Eropa mengenai ancaman manuver militer Iran bagi kawasan merupakan strategi untuk menciptakan ketakutan di kawasan, dan mendorong negara-negara Timur Tengah memborong perlengkapan militer senilai puluhan milyar dolar. Bahkan persenjataan yang tidak efektif sekalipun bagi militer AS sendiri.(IRIB/PH/SL/21/11/2010)
Brigjen Vahidi: Tidak Ada Lagi “Kekuatan NATO” di Kawasan
Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi, memperingatkan kegagalan beruntun Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan selama 10 tahun terakhir serta menilai NATO sudah mendekati ajalnya.
"NATO hadir di Afghanistan selama 10 tahun namun gagal mencapai keberhasilan terkecil di wilayah tersebut," tambah Vahidi sebagaimana dikutip kantor berita Mehr hari ini (22/11).
Ditambahkannya bahwa saat ini NATO berusaha keras untuk menebus kegagalannya itu.
"Meskipun memiliki kemampuan militer yang besar dan dilengkapi senjata canggih, NATO saat ini berada di ambang keruntuhan. Tidak ada lagi istilah "kekuatan NATO" di kawasan," tutur Vahidi. .
Lebih lanjut Vahidi menjelaskan, "Tujuan utama NATO dalam serangan ke Irak dan Afghanistan adalah untuk menghambat perluasan Islam dan pengaruh Revolusi Islam Iran".
"Negara-negara Barat menyerang kawasan dengan dalih memerangi terorisme, sementara Barat sendiri merupakan pendukung terbesar terorisme di dunia," tegasnya.
Brigjen Vahidi kemudian menyinggung kesepakatan senilai 123 milyar dolar yang ditandatangani oleh negara-negara Barat dalam menjual senjata ke kawasan seraya mengatakan, "Mereka beranggapan bangsa Iran akan takut dengan senjata tersebut."
"Barat dan Amerika Serikat terus menyuplai Israel dengan senjata canggih dan jet tempur mutakhir untuk menggertak bangsa Iran," ungkap Vahidi.
" Barat, AS dan Israel telah membantai lebih dari 1,5 juta orang di Irak dan satu juta lainnya di Afghanistan dalam rangka menggertak Iran serta menyulut instabilitas di kawasan, namun mereka tidak mendapatkan apa-apa." (IRIB/MZ/MF/22/11/2010)
Vahidi: Iran Telah Siapkan 1 Milyar USD untuk Perkuat Armada Maritim
Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi menyatakan, dana sebesar satu milyar USD telah disiapkan untuk sektor pengembangan industri maritim negara.
"Angka tersebut telah dialokasikan dari Dana Cadangan Forex Iran guna mendukung industri maritim lokal," kata Vahidi Selasa (19/10).
Dia menggarisbawahi bahwa Iran memiliki garis pantai terpanjang dan armada kapal terbesar di Timur Tengah, seraya mengatakan, "Seluruh potensi yang ada harus dimanfaatkan untuk mengembangkan armada transportasi laut negara."
Pejabat tinggi Iran ini menandaskan kondisi 'keamanan yang baik' di Laut Kaspia dan mengatakan bahwa negara-negara pesisir Kaspia harus bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul.
"Saat ini, Iran memiliki hubungan baik dengan negara-negara Laut Kaspia dan berusaha untuk meningkatkan hubungan tersebut."
Ia menjelaskan bahwa lebih dari 20 negara Islam yang terletak di dekat laut atau di jalur utama perairan dunia dan diperlukan perencanaan komprehensif untuk memanfaatkan 'potensi besar ini, guna memainkan peran penting dalam geopolitik dunia Islam.(irib/20/11/2010)Panglima Angkatan Darat Republik Islam Iran, Mayjen Ahmad Reza Purdastan menyatakan, Amerika Serikat tidak akan pernah mampu menyukseskan tujuan-tujuan imperialismenya di kawasan. Hal itu dikemukakan Purdastan seraya mengenang keberanian para pahlawan Iran dalam era perang pertahanan suci selama delapan tahun melawan agresi rezim Saddam.
IRNA melaporkan, Purdastan mengatakan bahwa Saddam melancarkan agresi ke Iran atas perintah Presiden Amerika Serikat kala itu.
"Dengan serangan Irak ke Iran, Amerika Serikat sangat berambisi untuk menghapus pemikiran dan semangat Revolusi Islam serta pencetus Republik Islam Iran, Imam Khomeini r.a," katanya.
Adapun tujuan lain yang diacu musuh-musuh Islam dari serangan rezim Saddam adalah pencegatan dan pencegahan perluasan semangat Revolusi Islam ke negara-negara regional.
Di bagian lain pernyatannya, Purdastan memaparkan berbagai keberhasilan Republik Islam Iran di berbagai bidang seraya mengatakan, hal itu dicapai di saat Iran menghadapi berbagai propaganda musuh. (IRIB/MZ/MF/28/9/2010)Serangan teror dilancarkan hari ini (22/9) di saat warga tengah menyaksikan parade militer di Iran memperingati Pekan Pertahanan Suci era perang Iran-Irak 1980-1988. Sembilan orang tewas dan 20 lainnya cedera. Insiden terjadi di kota Mahabad di Provinsi Azarbaijan Barat.
Menurut Gubernur Jenderal Azerbaijan Barat, Vahid Jalalzadeh, "Jumlah korban tewas belum bertambah dan dilaporkan hanya sembilan orang."
Ditambahkannya, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Menurutn Jalalzadeh, "para teroris anggota kelompok anti-Revolusi berada di balik kejahatan brutal tersebut."
Pejabat setempat tengah mengidentifikasi secara meluas untuk menangkap pelaku. Hingga kini belum ada kelompok atau pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas aksi teror tersebut.
Hari ini (22/9) Angkatan Bersenjata Iran merayakan Pekan Pertahanan Suci memperingati perang 1980-1988 yang dipaksakan oleh rezim Saddam Irak terhadap Iran. Dalam parade itu, Angkatan Bersenjata Iran memamerkan kekuatan dan kemampuannya. (IRIB/MZ/MF/22/9/2010)
Tehran, IRIB News-Menjelang peringatan Pekan Pertahanan Suci, paket pertama rudal generasi ketiga Fateh 110 secara resmi diserahkan kepada Angkatan Udara Pasukan Pasdaran Republik Islam Iran.
Acara serah terima itu dihadiri oleh Menteri Pertahanan dan Dukungan Angkatan Bersenjata Iran, Ahmad Vahidi, Panglima Angkatan Udara Pasdaran, Brigjen Haji Zadeh.
IRNA melaporkan, Menhan Iran, Ahmad Vahidi mengatakan, "Menyusul keberhasilan ujicoba rudal Fateh 110 generasi ketiga pada Hari Industri Militer Iran, paket pertama rudal tersebut diserahkan hari ini."
Seraya menilai desain dan produksi massal rudal Fateh 110 itu sebagai bukti kecerdasan dan kreativitas tim ahli kementerian pertahanan serta kemajuan sektor perindustrian antariksa Kementerian Pertahanan Iran. Menurutnya, "Keberhasilan ini dicapai berkat pengalaman berharga yang diperoleh selama delapan tahun Pertahanan Suci."
Dengan rudal generasi baru ini, Vahidi menilai kemampuan manuver dan operasi satuan rudal Angkatan Udara Pasdaran akan meningkat drastis.
Di bagian lain, Ahmad Vahidi menilai pekan Pertahanan Suci sebagai kesempatan untuk menelurusi kembali nilai-nilai berharga yang telah ditunjukkan oleh para syuhada bangsa ini dengan mengorbankan jiwa dan raga mereka, sehingga nama Iran dapat melambung di dunia.
Di akhir pernyatannya, Vahidi mengatakan, "Inshaallah dalam waktu dekat, generasi baru Fateh 110 juga akan diujicoba."
Disebutkan bahwa peningkatan akurasi, reduksi tempo pemasangan dan peluncuran, dan juga kemudahan pengoperasian di segala medan dan cuaca, merupakan di antara keunggulan generasi ketiga rudal Fateh 110. (IRIB/MZ/SL/21/9/2010)
Iran Perkuat Kerjasama Perdagangan dengan Dunia Islam
Menteri perdagangan Iran, Mehdi Ghazanfari menegaskan bahwa negara-negara muslim merupakan prioritas utama Republik Islam Iran dalam menggalang kerjasama ekonomi dan perdagangan.IRNA memberitakan, Mehdi Ghazanfari, Ahad 21 November 2010 dalam Seminar Internasional ke-2 Konvergensi Ekonomi Negara-Negara Muslim di Tehran menyatakan, "Negara-negara muslim adalah prioritas utama Iran dalam menjalin kerjasama ekonomi". Ia menambahkan, nilai ekspor Iran ke negara-negara muslim meningkat 7 kali lipat dibanding satu dekade sebelumnya".
Menteri perdagangan Iran menjelaskan, "Krisis ekonomi dunia telah mempengaruhi negara-negara muslim namun dampaknya terhadap Iran lebih kecil di banding negara-negara lain".
Seminar internasional ke-2 konvergensi ekonomi di antara negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) digelar selama dua hari sejak kemarin (Ahad, 21/11) di Tehran. Seminar kali ini mengusung tema peluang dan tantangan konvergensi ekonomi antarnegara-negara muslim.
Seminar tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Perdagangan Iran (ITSR), dan Pusat Riset dan Kajian Tinggi Pasar Bersama Negara-Negara Islam (CARCISM) berkerjasama dengan Bank Pembangunan Islam (IDB) dan Organisasi Promosi Perdagangan Iran (TPO).(irib/22/11/2010)Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Manouchehr Mottaki mengatakan, Teluk Persia merupakan kawasan sensitif dan memainkan peran penting dalam isu-isu regional dan internasional.
"Teluk Persia memainkan peran kunci di bidang ekonomi dan keamanan global serta hubungan antar negara," ujar Mottaki pada pembukaan Konferensi Internasional Teluk Persia ke-20 di kota Bandar-Abbas, seperti dilaporkan IRNA hari ini (Senin,22/11).
"Teluk Persia selalu membawa pesan perdamaian, persahabatan dan keamanan," tambahnya. Mottaki menandaskan, semua percaya bahwa intervensi asing di kawasan hanya mendatangkan ketidakamanan, ketidakstabilan, dan friksi bagi bangsa-bangsa Muslim kawasan.
Seraya menjelaskan bahwa Iran punya kontribusi penting dalam menjaga keamanan kawasan Teluk Persia, Mottaki menuturkan, Tehran tidak akan lalai dalam menjalankan tugasnya di kawasan dan juga tidak akan membiarkan pihak manapun menciptakan ketegangan di Teluk Persia. (IRIB/RM/PH/22/11/2010)Surat kabar Yediot Ahoronot cetakan Israel menulis, para pejabat penting militer rezim Zionis Israel mengamati dengan seksama perkembangan militer Republik Islam Iran.
Seraya menyinggung manuver militer Iran baru-baru ini, Yediot Ahoronot menambahkan, para pejabat penting militer Israel memantau dari dekat transformasi terakhir pertahanan Iran, terlebih setelah seorang pejabat tinggi militer Iran mengkonfirmasikan bahwa Tehran telah memiliki sistem pertahanan dan anti-rudal balistik.
Komandan Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Brigjend. Amir Ali Hajizadeh, Jumat lalu menyatakan, dalam latihan militer "Modafean Aseman Velayat 3" (Pembela Langit Velayat 3) sistem pintar anti-rudal cruise berhasil diujicoba.
"Tehran adalah salah satu dari sedikit ibu kota di dunia yang dilengkapi dengan sistem pertahanan anti-rudal cruise," tegasnya.
Dalam manuver itu, angkatan bersenjata Iran juga berhasil mengujicoba sistem anti rudal S-200. (IRIB/RM/SL/21/11/2010)
0 comments to "Simbol Kekuatan Pertahanan Negara ISLAM dalam latihan militer "Modafean Aseman Velayat 3" (Pembela Langit Velayat 3)"