Home , , � AS dan Israel Ribut soal negara Islam..!!!!!...

AS dan Israel Ribut soal negara Islam..!!!!!...

AS dan Israel Ribut Soal Iran

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS), Michael Mullen dalam sebuah pernyataannya mengungkap friksi antara Washington dan Tel Aviv. Ia mengklaim bahwa sanksi terhadap Iran tidak seperti yang dibayangkan banyak pihak. Dalam sebuah pernyataan yang menolak klaim sejawatnya dari Israel, Mullen menegaskan, sanksi terhadap Iran sangat efektif.

Seperti dilaporkan Fars News hari ini (Kamis 18/11/2010) Mullen di sebuah konfrensi pers bersama sejawatnya dari Israel, Gabi Ashkenazi menandaskan bahwa sanksi anti Iran sangat berpengaruh.

Pernyataan Mullen bertentangan dengan pendapat Ashkenazi dalam konferesi pers tersebut. Seperti dilaporkan AFP, Ashkenazi meragukan efektifitas sanksi terhadap Iran. Ia menyatakan, tidak ada jaminan soal dampak sanksi anti Iran. Ia juga meragukan apakah sanksi ini dapat memaksa Iran untuk menghentikan program nuklirnya atau tidak. "Hal ini perlu kejelasan," ungkap Ashkenazi.

Menurut sumber ini, Mullen mereaksi pernyataan Ashkenazi dengan mengulang pandangan kuno Washington bahwa Iran kian dekat dengan senjata nuklir. Setelah menolak pandangan Ashkenazi, Mullen tidak memberikan jawaban memuaskan kepada sejawatnya tersebut dan malah menyebutkan kembali opsi militer untuk menghadapi Iran.

Friksi ini sebelumnya juga tampak saat Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu melawat Washington pekan lalu. Dalam lawatannya tersebut Netanyahu meminta AS untuk menyerang Iran, namun seruan ini ditolak Washington dan menekankan bahwa sanksi saja sudah cukup untuk menghadapi Tehran.

Kemarin (Rabu 17/11/2010), Menteri Pertahanan AS, Robert Gates juga menegaskan penolakannya terkait opsi militer untuk memaksa Iran menghentikan program nuklirnya. Ia menekankan bahwa serangan militer tidak mampu memaksa Iran untuk menghentikan program nuklirnya. Dan menurutnya hal ini hanya membuat program nuklir Iran menjadi rahasia dan pemerintah serta bangsa Iran kian bersatu.

Hal senada juga dilontarkan Mantan Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice dua hari lalu. Rice berharap sanksi anti Iran menunjukkan hasilnya. Kantor Berita Rusia, Ria Novosti seraya mengutip berita ini menulis bahwa Rice optimis bahwa sanksi anti Iran efektif namun diperlukan kesabaran.

Sementara itu, saat ini Dewan Keamanan PBB (DK-PBB) telah empat kali merilis resolusi anti Iran. Dan sikap serta pernyataan Rice yang mengajak untuk bersabar sejatinya menunjukkan hasil negatif dari sanksi tersebut, karena Barat harus terus menunggu tanpa hasil. (IRIB/Fars/MF/SL/18/11/2010)

Mau Tahu Kondisi Hidup di Permukiman Zionis?

Kantor berita Inggris, Reuters membeberkan kondisi ironis kehidupan para imigran yahudi di distrik-distrik permukiman zionis di wilayah pendudukan Palestina. Dalam laporannya, Reuters mengungkapkan hingga kini lebih dari 300 ribu imigran yahudi telah ditempatkan di 100 distrik permukiman zionis di Tepi Barat. Namun hubungan para imigran yang ditempatkan di distrik-distrik tersebut dengan para pemukim lain selalu dikontrol dan dibatasi. Bahkan penggunaan parabola dan internet pun sangat diatur ketat.

Selain itu, para imigran yahudi di sana juga dibatasi dalam menjalankan ritual keagamaannya. Mereka diijinkan keluar dari kompleks permukiman hanya pada setiap hari Sabtu selama dua hingga tiga jam.

Aturan ketat ijin keluar-masuk ke kawasan permukiman juga diterapkan pada kalangan pelajar imigran yahudi. Mereka harus melaporkan waktu keluar-masuk, tujuan, dan tempo perjalanan kepada pejabat permukiman setempat untuk memperoleh ijin.

Sedemikian ironis dan sulitnya kehidupan di kawasan permukiman zionis bagi para imigran yahudi sampai-sampai kantor berita semacam Reuters yang dikenal sebagai penyokong loyal rezim zionis tak tahan untuk menyembunyikan bagaimana ironisnya kehidupan di distrik-distrik permukiman zionis. Kendati demikian, AS dan negara-negara Eropa terus mendukung perluasan pembangunan permukiman zionis dan mendorong warga yahudi untuk hijrah ke wilayah pendudukan Palestina.(irib/20/11/2010)

Jet Tempur Israel Serang Jalur Gaza

Jet-jet tempur Rezim Zionis Israel hari ini (Jumat, 19/11/2010) menyerang pantai Jalur Gaza. Kantor berita Qudsna melaporkan, sekitar pukul satu dini hari terdengar suara ledakan di sekitar pantai Gaza.

Seorang perwira polisi Hamas yang bertugas di dekat bandar Gaza menyaksikan sebuah roket yang ditembakkan dari utara dan meledak di atas wilayah selatan kota Gaza.

Hingga berita ini diturunkan belum dilaporkan detail korban dan kerugian akibat serangan tersebut.

Sebelumnya, jet tempur Israel menembak sebuah mobil aktivis Palestina yang menyebabkan dua orang bersaudara gugur syahid.(IRIB/PH/AHF/19/11/2010)

Israel Usulkan Pembagian Wilayah Ghajar Lebanon

Warga Ghajar, Lebanon memprotes keputusan Rezim Zionis Israel untuk membagi wilayah ini menjadi dua bagian. Dalam meluapkan protesnya, warga Ghajar melakukan aksi demo.

Warga Ghajar adalah satu keluarga besar dan penempatan pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) serta pembagian wilayah ini sangat mengkhawatirkan warga, ungkap kepala daerah Ghajar seperti dilaporkan al-Alam (Kamis 18/11/2010)

Kepala daerah Ghajar menambahkan, warga tidak menginginkan pasukan UNIFIL menjaga daerahnya di sebelah utara yang dijajah Israel. Kabinet Israel kemarin (Rabu 17/11/2010) meratifikasi penarikan pasukannya dari wilayah utara Ghajar dan menyerahkan wilayah ini kepada UNIFIL. Namun demikian Tel Aviv belum memberikan jadwal pasti penarikan pasukannya dari utara Ghajar.

Saat ini tercatat lebih dari 2000 warga Lebanon tinggal di Ghajar dan jika pasukan Israel ditarik dari wilayah ini serta pasukan UNIFIL mengganti posisi Israel maka wilayah ini akan dibagi menjadi dua.

Militer Israel di perang 33 hari tahun 2006 menduduki wilayah utara Ghajar dengan dalih mencegah serangan Hizbullah ke Tel Aviv. (IRIB/al-Alam/MF/SL/18/11/2010)

Israel Terpaksa Lepaskan Ghajar?!

Setelah melalui perundingan alot yang berjalan selama dua tahun dengan pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di selatan Lebanon, akhirnya kabinet keamanan Rezim Zionis Israel setuju untuk mundur dari desa Ghajar. Radio Israel terkait hal ini melaporkan, perundingan dengan UNIFIL untuk mundur dari desa Ghajar dilimpahkan kepada tentara dan Departemen Luar Negeri. Tujuan dari perundingan itu adalah untuk menentukan jadwal waktu dan program keamanan yang bakal dilaksanakan di perbatasan Lebanon dengan Palestina Pendudukan. Berdasarkan kesepakatan, setelah tentara Zionis mundur, kendali atas desa Ghajar dan tugas pengamanan di sana akan diserahkan kepada pasukan PBB.

Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701 yang disahkan tahun 2006 untuk menghentikan perang Israel atas Lebanon yang berlangsung selama 33 hari itu menekankan keharusan bagi tentara Israel untuk keluar dari seluruh wilayah Lebanon yang didudukinya termasuk desa Ghajar. Sebelum ini, juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti, mengatakan bahwa masalah desa Ghajar sejak lama sudah menjadi bahan perundingan dengan Israel, dan UNIFIL menuntut Israel untuk melaksanakan resolusi DK PBB 1701 dan mundur dari desan Ghajar dan wilayah di utara Zona Hijau.

Ghajar saat ini dihuni oleh sekitar dua ribu warga. Tahun 2006, Rezim Zionis Israel menduduki wiayah utara desa ini dengan alasan untuk mencegah masuknya gerilyawan Hizbullah ke wilayah Israel. Rezim Zionis menuntut PBB untuk menambah jumlah tentaranya di garis perbatasan desa ini. Desa Ghajar, dataran tinggi Kaffar Shuba dan ladang subur Shebaa di selatan Lebanon sudah berada di bawah pendudukan rezim Zionis sejak lama.

Namun di balik kebijakan rezim Zionis yang menyetujui penarikan tentara dari Ghajar, ada kekhwatiran yang disinggung oleh berbagai kalangan. Sebagian pengamat membaca mundurnya Israel dari Ghajar dan masuknya pasukan UNIFIL ke desa itu ada kaitannya dengan rencana diam-diam rezim itu untuk kembali menyulut perang di Lebanon. Media juga menyoroti hubungan mundurnya Israel dari Ghajar dengan proses pengadilan kasus teror mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri.

Surat kabar Qatar, Al-Sharq menyebut mundurnya tentara Zionis dari desa Ghajar di saat Lebanon berada dalam situasi yang genting sebagai jebakan baru Israel dan AS untuk Lebanon. Koran al-Diyar yang terbit di Beirut menilai keputusan Israel mundur dari Ghajar tak lebih dari taktik baru rezim itu untuk mempermainkan dunia menjelang keluarnya vonis atas kasus teror Hariri. (IRIB/AHF/SL/18/11/2010)

Berita Foto: Monumen Penghancur Merkava di Lebanon
Lebanon Selatan akhirnya berhasil membangun monumen yang memperingati syahid Ali Saleh dan syuhada lainnya. Mereka adalah para syahid yang berhasil menghancurkan tank-tank merkava milik militer rezim Zionis Israel dalam perang 33 hari pada 2006 lalu.

Menurut laporan yang diturunkan kantor berita al-Quds yang mengutip sumber-sumber Lebanon, peresmian monumen ini dihadiri oleh Muhammad Raad demi memperingati keberanian syahid Ali Saleh dan syuhada lainnya.

Berikut ini adalah foto-foto monumen penghancur merkava:

0 comments to "AS dan Israel Ribut soal negara Islam..!!!!!..."

Leave a comment