Home , � Bayi yang mempunyai ekor ada di Pelaihari-Banjarmasin-Kalimantan Selatan...Adakah yang mau membantu warga banua??!!!

Bayi yang mempunyai ekor ada di Pelaihari-Banjarmasin-Kalimantan Selatan...Adakah yang mau membantu warga banua??!!!



example2
Foto:nia kurniawan
Mahmudah digendong orangtuanya.

`Ekor` Mahmudah Terus Membesar

PELAIHARI - Seperti balita kebanyakan, Mahmudah juga sangat menggemaskan. Sayangnya, bayi berusia tujuh bulan tersebut tidak begitu ceria. Walau pun ceria, hanya sesaat saja. Setelah itu dia menangis kesakitan.

Mahmudah sangat terganggu oleh benjolan di bagian belakang tubuh yang menyerupai 'ekor'. Besar benjolan itu kira-kira sebesar kepalan tangan orang dewasa.

Bila dipegang, 'ekor' itu terasa keras dengan sedikit agak kenyal. Pada 'ekor' tersebut terlihat bercak kehitaman. Sementara diujungnya mengeluarkan darah. Kalau 'ekor' tersentuh, tersenggol atau tergesek pakaian, Mahmudah langsung menangis keras.

Bayi perempuan pasangan M Yono (22) dan Hamidah (21) ini sudah memiliki 'ekor' tersebut sejak dari lahir.

"Bila putri saya menangis, maka saya pun ikut menangis. Saya tidak bisa berbuat banyak untuk menolongnya. Kami tidak punya uang buat biaya operasi," ujar Hamidah, saat ditemui di rumah yang hanya berukuran 3x3 meter, Selasa (16/11/2010).

Rumah yang ditempati Yono, Hamidah dan Mahmudah terbuat dari kayu dan beratap seng. Rumah itu berdiri di Desa Takisung RT 6 RW 2, Kelurahan Takisung, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut. Mencari rumah sederhana tersebut sangat mudah, karena berada tak jauh dari dermaga dan siring pantai Takisung.

Di rumah sederhana itu pula pasangan muda, Yono dan Hamidah, melahirkan Mahmudah. "Menginjak umur lima hari, 'ekor' tersebut hanya sebesar ibu jari saja," ujar Hamidah.

Pihaknya, kata Yono, sudah membawa Mahmudah ke RSUD Ulin Banjarmasin. "Pihak rumah sakit hanya menyarankan agar menunggu hingga Mahmudah berumur tiga bulan, baru bisa dioperasi," ujar Yono.

Yono mengatakan, mereka tidak lantas menyerah. Mahmudah dibawa ke Barabai guna diobati secara tradisional. "Sayang, bukannya sembuh. Penyakit Mahmudah malah makin parah," ujarnya.

Lalu Yono berkonsultasi kepada petugas Puskesmas Gunung Takisung. Dalam konsultasi tersebut, info mengejutkan didapatnya. "Pihak puskesmas memperkirakan biaya operasi Mahmudah berkisar Rp 20 juta," ujarnya.

Yono dan Hamidah hanya bisa menelan air liur saat mengetahui informasi tersebut. "Dapat uang dari mana? Untuk makan saja kami pas-pasan," ujar Yono yang kesehariannya hanya bekerja sebagai nelayan.

Harapan satu-satu adalah ada dermawan, pemerintah Kabupaten Tanah Laut atau yayasan mau meringankan penderitaan Mahmudah.

"Semoga ada dermawan mau mengulurkan tangan untuk membantu anak kami," ujar Yono.

Secara terpisah, kakak Yono, Abdul Hamid, mengatakan ibu Mahmudah kerap menangis bila Mahmudah mengerang kesakitan.

"Kasihan Mahmudah, bila mau tidur pasti menangis. Karena benjolan tersebut Mahmudah sulit untuk rebahan," ujarnya.

Abdul Hamid mengatakan, penderitaan Mahmudah ini belum terendus pihak yang diharapkan dapat membantu.

"Belum ada pihak dari Pemkab Tanahlaut yang meninjau. Aparat desa pun tidak ada meninjau. Semoga ada yang tergugah dan mau membantu Mahmudah," ujarnya.

Sumber: banjarmasin post/Banjarmasinpost.co.id - Kamis, 18 November 2010/red: Didik Trio Marsidi

0 comments to "Bayi yang mempunyai ekor ada di Pelaihari-Banjarmasin-Kalimantan Selatan...Adakah yang mau membantu warga banua??!!!"

Leave a comment