Home , � Festival Internasional Film Pendidikan ke-40 di negara Islam

Festival Internasional Film Pendidikan ke-40 di negara Islam

Festival Internasional Film Pendidikan ke-40 di Tehran

Di dunia masa kini, seni dapat dikatakan sebagai alat efektif untuk pendidikan manusia. Seni yang mengangkat topik-topik kebutuhan manusia, dapat menciptakan perubahan. Seni dapat berdampak positif pada aspek individu dan sosial. Di antara tujuan-tujuan seni adalah pendidikan dan bimbingan manusia. Peran pendidikan dapat disimpulkan dalam beberapa item seperti melembutkan perasaan, melakukan pembenahan secara tidak langsung, membangkitkan nilai-nilai luhur manusia, mendorong inovasi dan menumbuhkan kepercayaan diri.

Dalam kehidupan mesin seperti saat ini, depresi dan gangguan jiwa kian merebak. Seni adalah salah satu cara untuk menghadapi gangguan-gangguan itu. Tak dapat dipungkiri, pendidikan dapat diserap lebih mudah melalui seni. Bahkan seni mampu mengemas pesan-pesan pendidikan dengan cara yang menyenangkan tanpa adanya rasa membosankan.

Nasehat secara langsung terkadang membosankan seseorang. Terlebih anak-anak seringkali menonjolkan reaksi negatif atas nasehat secara langsung. Penulis asal Iran, Rajab Ali Mazloumi menulis, "Anak nakal hanya bisa dikendalikan dengan olah raga dan seni. Sebab, olah raga dan seni tidak mengandung pesan etika secara langsung. Jalan terbaik pendidikan dan bimbingan adalah olah raga dan seni."

Dari sisi lain, seni melembutkan spirit seseorang bahkan mengokohkan daya inovasinya. Jika seni dapat merapat pada kebutuhan-kebutuhan dasar anak, maka dapat membantu menjelaskan perasaannya. Selain itu, daya inovasi anak akan berkembang pesat melalui seni.

Estetika

Estetika dapat disebut sebagai hal yang penting dalam mendidik dan mengembangkan keterampilan otak anak yang tentunya dapat meningkatkan laju pendidikan dan aspek-aspek kehidupan nyata. Pendidikan yang berlandaskan estetika merupakan langkah untuk mengenalkan keindahan bagi anak-anak.

Langkah pertama estetika bagi anak-anak adalah kasih sayang kepada ibu yang kemudian dapat berkembang secara bertahap ke teman-teman dan sekitarnya. Bahkan kecenderungan positif bisa berkembang pada perasaan mencintai hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sebagai contoh, anak yang dibesarkan berlandaskan estetika cenderung menikmati pelangi setelah hujan. Akan tetapi anak-anak biasa hanya melihat pelangi sebagai bagian fenomena alam sederhana. Dengan demikian, pendidikan sangat berpengaruh pada sudut pandang anak-anak dalam melihat sekitarnya. Ketika memahami keindahan alam dengan baik dan sangat menyenanginya, seorang anak akan selalu tertarik pada keindahan, suara dan warna alam yang sangat beragam.

Salah satu hasil penting pendidikan adalah kecenderungan pada seni menggambar dan memahat. Keterampilan semacam ini yang merupakan bagian dari seni estetika, selain dapat mengembangkan inovasi anak, juga dapat menciptakan kesadaran yang tentunya berpengaruh pada peradaban dan kebudayaan manusia.

Pendidikan dan Media

Anak-anak sekarang selalu menonton televisi dan bioskop dengan penuh rasa gejolak. Melalui media, anak menyerap tradisi dan gaya berinteraksi dengan sekitarnya. Dengan penjelasan lain, sinema dan film di dunia sekarang ini dapat dikatakan sebagai pemegang kendali di bidang pendidikan. Film dapat mengendalikan perasaan manusia dan masyarakat. Pada awal abad ke 20, sejumlah film dengan fasilitas proyektor ditayangkan di sekolah-sekolah. Setelah itu, dunia sinema berubah menjadi fasilitas penting untuk pertukaran informasi, pendidikan dan hiburan.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, industri perangkat lunak dan berbagai perangkat penayangan merambah ke dunia pendidikan, bahkan menjadi alat efektif untuk mendidik anak-anak. Para produser dan seniman juga berkiprah di dunia pendidikan dengan membuat film-film yang bertujuan mendidik anak-anak. Saat ini, teknologi pendidikan berkembang pesat bahkan berubah menjadi bagian penting dalam pendidikan.

Di Iran terdapat perhatian besar pada seni, khususnya film, untuk mendongkrak tingkat pendidikan para pelajar. Mengingat pentingnya film sebagai media pendidikan, Kantor Teknologi Pendidikan Departemen Pendidikan Republik Islam Iran bertanggung jawab penuh atas produksi film-flim pendidikan dan pelaksanaan festival film pendidikan.

Film pendidikan dapat disebut sebagai film yang mampu menyampaikan pesan pendidikan kepada para pemirsa. Melalui film, muatan pendidikan dan inovasi dapat tersampaikan kepada para pelajar dan pendidik. Film-film pendidikan biasanya dibuat oleh para pembuat film yang profesional dan ideologis.

Festival Pendidikan di Tehran

Departemen Pendidikan Republik Islam Iran setiap tahunnya, menggelar Festival Internasional Film Pendidikan. Untuk pertama kalinya, festival digelar pada tahun 1963. Setelah terhenti beberapa tahun, festival itu mulai digelar kembali sejak tahun 1985.

Tahun ini, Iran menggelar Festival Internasional Pendidikan ke-40 di Tehran dan kota-kota besar lainnya yang dimulai dari tanggal 29 Oktober 2010. Festival ini bahkan bisa dikatakan sebagai festival terlama di Iran. Berdasarkan informasi panitia penyelenggara, festival bergengsi ini menampilkan 279 film agama dan pendidikan. Disebutkan pula, film sebanyak itu diproduksi dari 53 negara yang kemudian akan ditayangkan di 13 bioskop Tehran dan kota-kota besar lainnya.

Film-film yang ditayangkan dalam konferensi ini mengambil berbagai topik seperti tekad ganda, kerja ganda, perkembangan ilmu dan keterampilan, kebudayaan dan peradaban Iran-Islam, budaya internasional, olahraga, serta pertolongan dan penyelamatan. Film-film dengan topik "Teluk Yang Selamanya Bernama Persia" ditayangkan secara khusus di Festival Internasional Film Pendidikan ke 40 di Tehran.

Pengadaan 20 training pendidikan, penayangan karya guru pembuat film dan pengenalan karya-karya pelajar adalah di antara agenda festival tahun ini. Festival ini berakhir dengan pengenalan karya-karya pilihan. (IRIB/AR/RM/3/11/2010)

Tags: ,

0 comments to "Festival Internasional Film Pendidikan ke-40 di negara Islam"

Leave a comment