Home , , � Mustahil Barat Kalahkan al-Qaeda di dunia!!!!! Apalagi Al-Qaeda di negara Yaman hanya akal-akalan Zionis dan Barat untuk isu Islam is Teroris???!!!!!

Mustahil Barat Kalahkan al-Qaeda di dunia!!!!! Apalagi Al-Qaeda di negara Yaman hanya akal-akalan Zionis dan Barat untuk isu Islam is Teroris???!!!!!

AlQaeda Yaman Berjanji Akan “Menyicil” Serangan Teror

Satu dari paket bom kiriman AlQaeda Yaman

AlQaeda Yaman berjanji akan melancarkan serangan teror kecil namun beruntun dan berkesinambungan di Barat, seperti pengiriman paket berisi bom di dalam pesawat kargo. AlQaeda berharap aksinya itu dapat menghancurkan Barat secara gradual.

AFP (21/11) melaporkan, AlQaeda Yaman juga menyatakan bahwa aksi-aksi teror tersebut memang tidak dimaksudkan untuk mengakibatkan kerugian jiwa secara meluas namun lebih difokuskan untuk menghantam perekonomian Barat.

AlQaeda Yaman menambahkan bahwa pengiriman paket bom yang terkuak di bandara Dubai dan Inggris itu hanya bagian kecil dari operasi teror "kecil-kecilan". Operasi teror yang gagal itu hanya menelan dana $ 4.200.

AlQaeda dalam dalam situs berbahasa Inggrisnya ‘Inspire' menyebutkan bahwa pihaknya tidak mengacu pada serangan teror yang mengakibatkan korban massif seperti yang terjadi pada 11 September 2001 di New York dan Washington. Jaringan teroris ini berpendapat bahwa untuk menghancurkan Amerika Serikat tidak diperlukan serangan teror besar-besaran.

Serangan teror dalam skala kecil namun beruntun dan berkesinambungan diyakini AlQaeda dapat menghancurkan musuhnya di Barat. (IRIB/MZ/MF/21/11/2010)

David Richards: Mustahil Barat Kalahkan al-Qaeda

Jend. David Richards, Panglima Angkatan Bersenjata Inggris, menekankan, Barat tidak akan mampu mengalahkan al-Qaeda dan milisi bersenjata lainnya yang berafiliasi dengan kelompok ini.

"Kita tidak perlu mengalahkan milisi bersenjata muslim dan mengalahkan mereka pun adalah hal yang mustahil," demikian ungkap David Richards dalam wawancaranya dengan Sunday Telegraph edisi khusus Daily Telegraph cetakan Ahad (14/11).

Ia juga menandaskan bahwa Barat hanya mampu mengontrol dan membatasi gerak al-Qaeda serta milisi bersenjata lainnya sehingga ancaman terhadap warga sipil di berbagai negara termasuk Inggris dapat dibendung.

David Richards, 58 tahun yang menjabat komando militer Inggris sejak bulan lalu menambahkan, ancaman al-Qaeda dan berbagai kelompok yang berafiliasi dengannya dapat mengancam keamanan nasional Inggris selama 30 tahun. Ia mengklaim bahwa perang yang digelar Barat terhadap ideologi al-Qaeda seperti perang anti Nazi di perang dunia kedua.

Dalam wawancaranya, David Richards mengakui bahwa militer dan pemerintah Inggris melakukan kesalahan karena tidak mengetahui secara detail kondisi sebenarnya di Afghanistan. "Rakyat Afghanistan telah lelah dengan kelemahan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam menjalankan janji-janjinya di negara ini," tambah Richards.

Inggris saat ini menempatkan sekitar 10.000 tentaranya di Afghanistan dan mayoritasnya bertugas di Provinsi Helmand, sejak tahun 2001 hingga kini 343 serdadu Inggtris tewas di Afghanistan.

Frank Gardner, analis bidang pertahanan di BBC seraya mengisyaratkan wawancara David Richards mengatakan, pernyataan komando militer Inggris menunjukkan pandangan realistis terkait perang anti teroris di Inggris dan Amerika Serikat (AS). Ia menambahkan, jika pernyataan ini diungkapkan lima tahun lalu dapat disebut sebagai pengakuan kekalahan dan membangkitkan kemarahan banyak pihak.

David Richards dalam wawancaranya juga mengatakan, senjata terbaik untuk menghadapi al-Qaeda adalah metode antisipasi dan meningkatkan pendidikan serta demokrasi. Ia menambahkan, saya saat ini tidak melihat dalih bagi militer Inggris untuk kembali terlibat dalam perang seperti di Afghanistan dan Irak di negara-negara lain.

Namun demikian ia menyebut dungu bagi pernyataan yang mengatakan kejadian seperti ini di masa mendatang tidak akan terjadi. (IRIB/Daily Telegraph/MF/ AR/14/11/2010)

AS dan Tiga Negara Arab, Bentuk Markas Intelijen di Yaman

Koran Alquds Alarabi mengkonfirmasikan pembentukan sebuah pusat intelijensi Amerika Serikat di Yaman, dengan bantuan Mesir, Arab Saudi, dan Jordania, dengan alasan memberantas terorisme.

Menurut laporan Fars, sumber-sumber diplomatik Arab kepada koran trans-regional Alquds al-Arabi menyatakan, "Empat negara yaitu Mesir, Arab Saudi, Jordania, dan Amerika Serikat, membentuk Markas Tinggi Koordinasi Intelijen di dua kota di Yaman dalam rangka bekerjasama memberantas jaringan teroris AlQaeda. Pembentukan markas intelijen tersebut berdasarkan permintaan pemerintah Yaman.

Menyusul pemberitaan tersebut, volume kunjungan para pejabat markas intelijensi ke Yaman tersebut yang terdiri atas para tim ahli pemberantasan militansi dari Mesir semakin meningkat.

Dari sisi teknologi, fasilitas, dan sarana, serta tenaga-tenaga, markas intelijensi di Yaman tersebut mirip dengan dua pusat intelijensi yang dibentuk di Afghanistan. Dana operasi markas itu didukung oleh pemerintah Arab Saudi.

Namun sumber-sumber diplomatik Arab menyatakan bahwa markas tersebut tidak hanya fokus pada aktivitas intelijensi saja melainkan juga operasi rahasia di lapangan. Amerika Serikat mendukung penuh seluruh kebutuhan perlengkapan logistik mutakhir markas tersebut.

Masalah pencegahan pengiriman dua "paket bom dari Yaman menuju Amerika Serikat di bandara Inggris dan Uni Emirat Arab, menurut para pengamat merupakan alasan bagi kehadiran berlanjut Amerika Serikat di Yaman.

Washington Post terbitan kemarin (7/11) melaporkan menyatakan bahwa militer Amerika Serikat saat ini tengah menggulirkan program 155 juta dolar untuk operasi yang diklaim dalam rangka "menghadapi jaringan teroris AlQaeda" di Yaman. (IRIB/MZ/SL/8/11/2010)

Al-Qaeda, Pintu Masuk Yaman

Ali Mujawar, Perdana Menteri Yaman baru-baru ini menyebut al-Qaeda sebagai kelompok binaan Barat, dan menyatakan bahwa Amerika Serikat berniat memanfaatkan kelompok ini untuk menguatkan posisinya di Yaman. Di negara yang sama, pesawat tanpa awak milik militer AS tak henti-hentinya berpatroli, menggempur dan melakukan aksi spionase di sejumlah kawasan. Semua hal itu plus bertambahnya jumlah tentara AS di Yaman dengan alasan sebagai bagian dari program pelatihan tentara setempat mengisyaratkan niat AS untuk menggelar pasukan dan membuka pangkalan militer di negara itu.

Menteri Pertahanan AS, Robert Gates belum lama ini mengungkapkan keinginan negaranya untuk membantu meningkatkan kemampuan militer Yaman. AS juga mengumumkan akan meningkatkan bantuan militernya kepada Yaman sampai dua kali lipat untuk tahun 2011.

Menyebut Yaman sebagai markas kegiatan jaringan al-Qaeda dan propaganda besar-besaran akan bahaya kelompok teroris ini terhadap kepentingan AS adalah taktik bagi Washington untuk membuka satu lagi tempat bagi pijakan kakinya di kawasan. Beberapa waktu lalu menjelang berlangsungnya pemilu sela, AS membuat sensasi dengan mengumumkan adanya paket mencurigakan dari Yaman. Gedung Putih berharap bisa memanfaatkan isu itu untuk menekan Yaman sekaligus memperbarui tuduhan adanya aktivitas luas al-Qaeda di negara itu.

Tak dipungkiri bahwa al-Qaeda memang pernah menjadikan Yaman sebagai basis aktivitasnya. Fakta itulah yang lantas dimanfaatkan oleh pemerintah AS untuk menekan Sanaa sejak terjadinya serangan teror 11 September 2010, yang kata AS dilakukan oleh al-Qaeda. Padahal, banyak data yang justeru mengisyaratkan keterlibatan dinas rahasia rezim Zionis Israel Mossad dalam serangan teror yang menggemparkan dunia itu. AS memang berniat menjadikan tragedi itu sebagai alasan untuk menggelar kekuatan dan bahkan menduduki sejumlah negara, sehingga data-data akurat yang menafikan keterlibatan al-Qaeda tidak digubris. Kini, setelah Afghanistan diduduki sejak 2001, AS melirik Yaman yang secara geografis terletak di selatan jazirah Arabia. AS ingin menjejakkan kaki di sana.

Ambisi AS untuk menguasai negara-negara kawasan sudah bukan rahasia lagi. Para pengamat politik di kawasan juga menyadarinya. Mereka bahkan mengkhawatirkan tindakan lebih ekstrim dari AS yaitu menjadikan Yaman sebagai Afghanistan kedua, dengan modus dan motif yang sama. Kekhawatiran itu semakin besar jika menilik berbagai statemen yang dilontarkan para petinggi AS tentang keharusan pengawasan lalu lintas perairan internasional di Laut Merah dan selat strategis Bab el-Mandeb oleh AS sebagai negara dengan militer terkuat di dunia. Statemen tadi jika disandingkan dengan propaganda ancaman terorisme di Yaman menunjukkan niat AS untuk membuka pangkalan militer di negara Arab itu. Sampai saat ini, para petinggi Yaman masih menentang kehadiran militer AS di sana. Namun, sampai kapankah negeri yang dipimpin penguasa pro Barat itu akan memegang teguh sikapnya tersebut? (IRIB/AHF/SL/8/11/2010)

AS Bidik Selat Bab-el-Mandeb

Sekjen Partai Demokrasi Yaman, Saif al-Washli menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) berusaha menguasai kawasan strategis Selat Bab-el-Mandeb dengan menempatkan armada dan pasukannya di kawasan ini.

"AS menempatkan pasukannya di Yaman dan perairan negara ini serta wilayah sekitarnya demi meraih ambisinya dan meluaskan jajahannya," ungkap al-Washli kepada al-Alam dan dikutip Fars News Kamis (4/11).

Al-Washli mengatakan, Yaman memiliki posisi strategis karena jalur transportasi laut melewati Selat Bab-el-Mandeb. Selat tersebut adalah jalur lalu lalang kapal di kawasan dan termasuk wilayah Yaman. Selat ini berada di sebelah barat laut Jazirah Arabiya dan timur laut benua Afrika serta menghubungkan Laut Merah dengan Selat Aden.

Al-Washli menilai pemerintah Sanaa gagal di berbagai bidang khususnya keamanan. "Pemerintah Yaman tidak pernah memenuhi janjinya kepada rakyat dan negara di kawasan serta komunitas internasional," kata Sekjen Partai Demokrat Yaman.

Ia juga menuding pemeritah Sanaa memiliki hubungan dengan milisi al-Qaeda. "Al-Qaeda lebih dari 20 tahun merajalela di Yaman dan Sanaa adalah salah satu pendukung milisi radikal ini. Yaman juga mempersenjatai berbagai anasir al-Qaeda di dekade 80-an dan mengirimnya ke Afghanistan," tandas al-Washli.

Al-Washli mengatakan, tokoh utama teroris dan kelompok radikal mendapat dukungan penuh dari pemerintah Yaman dan malah sebagian dari mereka memegang posisi penting di negara ini termasuk Ali Muhsin al-Ahmar dan Abdul Majid az-Zandani.

Seraya mengisyaratkan bahwa pemerintah Sanaa memberikan kesempatan kepada kelompok radikal untuk berkembang, al-Washli menambahkan, anasir al-Qaeda kerap mengunjungi Yaman baik secara rahasia maupun terang-terangan dan berhasil mengembangkan pengaruhnya ke dinas keamanan Sanaa.

Al-Washli menekankan bahwa pemerintah Yaman bukanlah musuh al-Qaeda dan tidak pernah ambil bagian dalam perang anti-teroris. Yang dilakukan pemerintah Yaman menurut al-Washli adalah menarik simpati dan bantuan asing demi kepentingan mereka sendiri. (IRIB/Fars/MF/4/11/2010)

PM Yaman Berang Sikapi Ulah Eropa dan AS

Perdana Menteri Yaman, Ali Mujawir menyikapi statemen terbaru sejumlah pejabat tinggi Eropa dan Amerika Serikat, seraya mengatakan, Yaman tidak akan pernah menjadi tempat persembunyian bagi teroris.

Kantor berita AFP melaporkan, Mujawir dalam konferensi pers mengkritik keputusan Jerman memberlakukan larangan terbang dari Yaman ke negara ini, seraya mengingatkan bahwa pengamanan di bandara Yaman sangat ketat.

Perdana Menteri Yaman kepada delegasi Uni Eropa, Komisi Eropa dan AS di Yaman, mengatakan, keputusan Jerman ini tidak bisa dibenarkan, sekaligus mencoreng wajah Yaman yang merupakan mitra utama masyarakat dunia menumpas terorisme.(irib/4/11/2010)

Tags: , ,

0 comments to "Mustahil Barat Kalahkan al-Qaeda di dunia!!!!! Apalagi Al-Qaeda di negara Yaman hanya akal-akalan Zionis dan Barat untuk isu Islam is Teroris???!!!!!"

Leave a comment