Home , � Aluhaluh- Banjar masin- Sulit Air Bersih

Aluhaluh- Banjar masin- Sulit Air Bersih




example2



Foto:aya sugianto
Warga melintas diatas badan jalan Desa Pingaran, Astambul yang rusak dengan arus air yang deras, beberapa desa di Kabupaten Banjar, mulai terendam banjir karena kiriman air yang mengalir deras dari atas gunung, Jumat 5/11).


MARTAPURA - Naiknya permukaan air laut menyebabkan Ratusan rumah di Kecamatan Aluhaluh, Kabupaten Banjar terendam banjir rob setinggi 20 sentimeter. Selain itu, sejumlah badan jalan di desa setempat juga ikut terendam.

Kondisi naiknya air laut ini juga mengakibatkan mengakibatkan warga kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur gali yang selama diandalkan untuk keperluan air bersih untuk sehari-hari.

Banjir kali ini mengakibatkan warga harus membeli air bersih dari pedagang Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per jeriken.

Pembakal Kuinbesar, Kecamatan Aluhaluh, Aliansyah, mengatakan, banjir rob juga merendam kawasan permukiman penduduk di desa setempat. Sudah empat hari ini, mereka mengalaminya. Seperti Selasa (7/12) dini hari, air naik sekitar pukul 00.00 wita dan baru surut pukul 02.00 wita.

Ketinggian air yang merendam desa mereka sekitar 20 sentimeter. Bahkan ada sekitar 30 sampai 40 rumah warga yang terendam hingga ke dalam rumah. Sebagian besar karena rumah penduduk yang belum direhab atau ditinggikan lantainya.

"Sudah empat hari ini warga kami mengalami banjir rob. Sebentar saja, dua jam air naik kemudian surut. Terpaksa, setiap hari warga kami bersih-bersih rumah mereka," ungkap Aliansyah, Selasa (7/12).

Aliansyah mengatakan, dalam keadaan air pasang seperti sekarang ini warga menghadapi persoalan dengan air bersih. Karena, air sumur gali di rumah mereka tidak bisa digunakan karena keruh dan dikhawatirkan mengandung bibit kuman penyakit.

Biasanya, dalam keadaan normal warga memanfaatkan air sumur untuk keperluan di rumah tangga walaupun juga harus melalui proses diendapkan dahulu. Sekarang ini, sama sekali air sumur tidak bisa digunakan.

"Warga terpaksa beli air bersih dari pedagang Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per jeriken berisi 20 liter. Itulah kesulitan rutin yang kami hadapi, makanya jaringan PDAM sangat diharapkan warga,"terangnya.

Camat Aluh-Aluh Abdul Hamid menjelaskan, saat ini Kecamatan Aluhaluh mengalami pasang rutin yang setiap pekan terjadi. Sedangkan pasang besar atau dalam, terjadi pada Oktober.

Akibat banjir rob sekarang ini, bebernya, hampir setiap hari 19 desa di Kecamatan Aluhaluh terendam air. Seperti Senin (6/12) malam, dia berada di Desa Bunifah sekitar pukul 22.00 wita air sudah mulai naik setinggi 20 sentimeter di jalan.

Sedangkan rumah penduduk, beber Hamid, bagi yang tidak memiliki kemampuan untuk meninggikan rumahnya terpaksa harus pasrah rumahnya terendam. Jumlah rumah warga yang terendam banjir rob, ada raturan unit.

"Jadi, permukaan air laut memang mengalami kenaikan sehingga rumah-rumah yang dulu dibangun sesuai dengan ketinggian air laut sekarang ini terendam. Warga yang memiliki kemampuan, sudah menyesuaikan ketinggian rumah dengan keadaan air pasang seperti sekarang sehingga tidak terendam lagi," katanya.

Hamid mengatakan, keadaan air pasangan yang setiap hari merendam jalan mengharuskan pemerintah setiap tahun atau dua tahun minimal melakukan rehab terhadap jalan setempat. Bila lewat dari itu, pasti jalan akan hancur.

Bagaimanapun kuatnya aspal, kalau setiap hari terendam air pastinya akan hancur. Jalan penghubung menuju Aluh-Aluh Besar contohnya baru tahun lalu diaspal sudah terlihat lubang dibeberapa lokasi.

"Kondisi jalan ini yang kami mohonkan ada perhatian. Terutama jalan utama menuju ke Aluh-Aluh," katanya.

(wid/ Banjarmasinpost.co.id - Rabu, 8 Desember 2010)

Tags: ,

0 comments to "Aluhaluh- Banjar masin- Sulit Air Bersih"

Leave a comment