BANJARMASIN - Ijul begitu senang mendengar Hotel Istana Barito laku dilelang. Dia pun berharap hak mantan karyawan hotel di Jalan Haryono MT Banjarmasin tersebut segera dibayar.

"Kalau bisa dibayar lebih cepat kenapa tidak. Kalau bisa besok ya dibayar besok. Kita kan perlu duit. Apalagi itu hasil jerih payah bertahun-tahun," tutur pria yang bekerja di Hotel Istana Barito sejak 1995 tersebut, Selasa (21/12/2010).

Meski demikian, Ijul yang terakhir bertugas di Biliar Millenium akan mengikuti prosedur. "Informasinya kan hak karyawan yang harus dibayar yakni 77 persen dari pesangon dan gaji yang tak terbayar selama dua bulan," ungkap Ijul.

Mantan anggota satuan pengamanan (satpam) Hotel Istana Barito, Ismet Permadi, tersenyum mengetahui aset tempatnya bekerja dulu terjual. Koordinator mantan karyawan itu pun berharap hak mereka yang belum dipenuhi segera dibayar.

Kendati demikian bagian dan proses pembayarannya tetap diserahkan kepada kurator. "Kami sudah berkoordinasi dengan kurator terkait hak kami dan mereka memahaminya," kata Ismet.

Jauh sebelum aset Hotel Istana Barito laku memang sudah ada pembicaraan antara kurator dan karyawan hotel, karaoke serta biliar. Pembicaraan dilakukan setelah pemilik hotel yakni PT Delta Barito Indah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Surabaya.

"Saya akan memperjuangkan hak mereka," ujar kurator lelang aset Hotel Istana Barito, Astuti Sitanggang, Selasa (21/12/2010).

Namun saat ditanya mengenai besaran hak mantan karyawan, Astuti enggan mengungkapkannya. "Saya tidak mau ngomong soal itu. Dalam rapat baru akan saya ungkapkan," ujarnya yang mengaku sedang berada di Surabaya.

Sebelum menyerahkan hak mantan karyawan, Astuti mengatakan akan melakukan pendataan termasuk masa kerja mereka.

Disinggung mengenai pembagian hasil lelang, dia mengatakan disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan.

Salah satu yang diutamakan adalah utang pajak dan kewajiban terhadap pemerintah lainnya. Untuk Hotel Istana Barito, pajak terutang dan kewajiban terhadap Pemko Banjarmasin sekitar Rp 5 miliar.

Astuti mengatakan permasalahan dalam rapat kreditur nanti adalah soal bagian masing-masing. "Pastinya dalam pembagian ada yang setuju dan ada yang tidak setuju. Bagi yang tidak setuju boleh melakukan upaya hukum. Namun yang jelas pembagian akan disesuaikan dengan aturan," ujarnya.

Dalam lelang di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kota Banjarmasin, Senin (20/12), hotel yang ditawarkan dengan harga Rp 100 miliar tersebut laku Rp 67,058 miliar. Pembelinya adalah PT New Hotel Barito

Dalam proses lelang yang dipimpin langsung oleh Kepala KPKNL Kota Banjarmasin, Syamsudin SH, pemilik lama yakni PT Delta Barito Indah sempat melancarkan protes.

Indarto Kangmartono, diretur Utama PT Delta Barito Indah, menyatakan proses lelang tidak sah. Pasalnya dia menemukan sejumlah keganjilan selama beberapa kali proses lelang. Antara lain, pengumuman lelang di media hanya sekali. Seharusnya dua kali.

Oleh karena ada beberapa keganjilan, Indarto yang kerap disapa Aming, menyatakan lelang harus dibatalkan. Dia bahkan mengancam jika acara lelang tetap dilangsungkan, dia akan menggugat pemenang secara perdata dan pidana.

(ll)