Situs Amerika Politico mengingatkan bahwa hasil scan body tubuh penumpang yang tidak berpakaian akan di unggah ke situs YouTube.
Menurut laporan Kantor Berita INN kemarin (Selasa, 28/12), menjelang tibanya hari libur Natal dan Tahun Baru para penumpang pesawat Amerika semakin berjubel dan yang menjadi pusat perhatian adalah alat scan tubuh yang dipasang di setiap bandara udara dengan alasan untuk memerangi terorisme.
Situs Politico Amerika menurunkan laporan menarik terkait alat scan tubuh yang pada dasarnya jenis penistaan sistem keamanan bandara-bandara Amerika dan menulis, alat-alat scan tubuh yang dibeli dengan harga mahal ini ternyata sekitar 70 persen tidak dapat diharapkan kinerjanya.
Menurut situs Amerika ini, para penumpang Amerika harus melewati scaner tubuh ini atau harus menanti beberapa petugas keamanan dengan cara menghina memeriksa satu persatu tubuh mereka. Oleh karenanya, sekitar 98 persen warga Amerika lebih memilih untuk discan lewat alat scan tubuh, ketimbang tubuhnya diperiksa oleh orang asing.
Ditambahkan lagi, mayoritas warga Amerika punya keyakinan bahwa alas scan tubuh ini telah melanggar privasi mereka. Sementara sebagian lainnya melihat radioaktif alat ini bakal merusak organ tubuh mereka. Namun ketika pilihan untuk bepergian dengan pesawat, maka pemeriksaan dengan alat ini menjadi keharusan.
Analisa menarik yang ditulis situs Politico soal kemampuan alat ini. Disebutkan oleh Politico, sebagian orang berpikiran bahwa alat scan tubuh ini dapat menemukan bahan peledak, tapi pada kenyataannya, alat ini ternyata tidak punya kemampuan untuk itu.
Clark Ervin, Inspektur Jenderal Homeland City AS mengatakan, "Alat scan tubuh tidak mampu menemukan bahan peledak, dan kemampuan alat ini hanya untuk menunjukkan apakah ada sesuatu yang tidak biasa yang dibawa oleh penumpang atau tidak?"
Dengan kata lain, alat scan tubuh yang harga persatuannya antara 130 hingga 170 ribu dolar hanya untuk menunjukkan apakah seorang penumpang membawa sesuatu yang tidak biasa atau tidak.
Sementara sejumlah laporan menyebutkan sekitar 70 persen dari kasus orang-orang yang membawa senjata atau barang-barang berbahaya dengan mudah melewati pemeriksaan bandara-bandara udara Amerika!
Janet Napulitano, Sekretaris Homeland City Amerika mengklaim bahwa alat ini berhasil membuat takut para teroris dan menyebabkan mereka yang naik pesawat semakin berkurang.
Politico menulis, mengapa untuk menakuti-nakuti teroris pemerintah harus mengeluarkan dana setidaknya 130 ribu dolar untuk membeli alat scan tubuh?! Bukankan ada cara lain yang lebih baik untuk menakut-nakuti mereka dengan cara:
"Cukup di atas alat scan tubuh ini ditulis bahwa ketahuilah sangat mungkin sekali hasil foto tubuh anda yang tidak berpakaian akan di unggah ke situs YouTube!!!" (IRIB/SL/PH/29/12/2010)
Berebut Pengaruh di Negeri Sejuta Pesona
Perluasan hubungan India dengan Amerika Serikat sejak tahun 2000 ternyata memiliki efek ganda. Di satu sisi, hubungan itu mendorong pertumbuhan ekonomi India, tapi di sisi lain meningkatkan sensitivitas para tetangga India dan telah menciptakan kompetisi sengit di negara itu.Peningkatan kerjasama New Delhi dan Washington, selain menciptakan berbagai peluang bagi India, juga telah memunculkan batasan dan hambatan dalam interaksi negara itu dengan negara-negara lain seperti Rusia, Cina dan Pakistan. Beberapa negara seperti Pakistan telah lama terlibat perseteruan dengan India dan beberapa negara lain seperti Rusia tergolong sebagai sekutu baru India.
Pada dasarnya perluasan hubungan India dengan AS dimulai sejak masa kepemimpinan Bill Clinton yang ditandai dengan kunjungannya ke New Delhi pada tahun 2000. Lawatan itu menghasilkan kesepakatan nuklir kedua negara. Sejak masa itu hingga sekarang, kerjasama India dan AS terus mengalami kemajuan dan senantiasa meningkatkan level hubungannya. Dalam hal ini, tanggal 18 Juli 2005 dapat dianggap sebagai titik balik dalam sejarah hubungan kedua negara, sebab pada tanggal itu Presiden George W. Bush dan Perdana Menteri India Manmohan Singh menandatangani kesepakatan kerjasama bersejarah dalam bidang energi nuklir. Menurut para pengamat, penandatanganan kesepakatan tersebut merupakan langkah paling penting dalam memperluas dan mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Presiden Barack Obama dalam kunjungannya ke New Delhi juga menekankan bahwa hubungan yang kuat antara AS dan India punya potensi yang tak terbatas. Menurut keyakinan Obama, India bukan lagi sebuah kekuatan potensial, tapi sebuah negara yang telah menemukan posisi aktualnya di tengah kekuatan-kekuatan dunia. Dalam lawatannya itu, Obama memuji India sebagai sebuah kekuatan dunia dan sekutu alami AS.
Menyikapi kebijakan India yang cenderung berkiblat ke Barat, Cina memutuskan untuk menjalin hubungan mesra dengan Pakistan. Kunjungan Perdana Menteri Cina ke Pakistan selama lima tahun terakhir, telah melahirkan kesepakatan perdagangan berskala besar antara kedua negara senilai lebih dari 30 miliar dolar. Jelas kesepakatan itu telah mempererat hubungan Beijing dan Islamabad.
Pada analis percaya, pemerintah Cina melalui kerjasama itu telah mengirim pesan yang jelas kepada Washington dan New Delhi tentang pentingnya hubungan Beijing dengan Islamabad. Dari sisi lain, pemerintah Pakistan membutuhkan bantuan politik dan ekonomi Cina untuk bersaing dengan seteru tradisionalnya, India.
Tak mau ketinggalan, Perancis dan Rusia juga bangkit untuk menebarkan pengaruh di India. Presiden Nicolas Sarkozy bertandang ke India dengan tujuan merampungkan perjanjian proyek pembangkit listrik tenaga nuklir dan meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara. Pembangkit listrik bertenaga nuklir Jaitapur dijadwalkan akan dibangun lewat kerjasama dengan perusahaan Perancis di Maharashtra, India barat.
Sementara itu, Presiden Dmitry Medvedev juga menyambangi India untuk membujuk para pejabat New Delhi agar membeli pesawat tempur Rusia dan menandatangani kesepakatan nuklir. Moskow juga berharap dapat merampungkan kesepakatan untuk membangun 16 reaktor nuklir di India sebagai bagian dari kesepakatan pertahanan dan energi kedua negara. (IRIB/RM/SL)
0 comments to "Politico: Hasil Scan Body Penumpang AS Bakal Nampang di YouTube!!!"