Home , � Daya Tarik Rasa Malas

Daya Tarik Rasa Malas




Oleh: Nabila Rizvi

Dikerjakan atau tidak: itulah pertanyaannya. Banyak menghabiskan waktu dan energi (untuk menentukannya), dan kita tidak menyukainya. Kita tahu harus melakukannya, tapi ada rasa malas yang luar biasa, dan rasa malas itu semakin besar dari menit ke menit. Bagaimana mengatasinya?

Di antara godaan utama setan adalah rasa malas; ia suka ketika kita menunda pekerjaan atau—semakin suka—ketika kita tidak mengerjakannya sama sekali. Kadang bukan benar-benar kesalahan kita kalau kita menunda pekerjaan; karena mungkin kita mengalami hari yang sangat sibuk dan tidak bisa melakukan semuanya tepat waktu. Penyebab penting lainnya adalah kesehatan kita—kekurangan enegi untuk bangun dan menyelesaikan pekerjaan. Tapi, ketika hal itu menjadi sebuah kebiasaan untuk tidak dikerjakan padahal seharusnya dikerjakan, penyebab penundaan itu bukan lagi kesibukan—tapi rasa malas! Ketika kita menundah hal tersebut, setan mendapat lebih banyak kesempatan untuk menghadirkan penghalang, dan alasan-alasan kita terus menumpuk.

Imam Muhammad al-Baqir as. berkata, “Hindarilah kemalasan dan ketidakpuasan, karena sesungguhnya itu adalah kunci segala keburukan.” (Bihârul Anwâr). Sederhananya, rasa malas hanya akan membawa kesulitan dan rasa malu. Rasa malas membuat kita tidak mengerjakan tugas, atau baru melakukannya di menit-menit akhir, terburu-buru, dan mencerminkan kepribadian kita yang berantakan. Daya tarik kasl (rasa malas) ada di mana-mana—tapi jangan khawatir, ia bukan kebiasaan yang tidak bisa dikalahkan! Sains, dan lebih penting lagi, ahlulbait as. telah memberi kita petunjuk untuk tetap tertata dan menjalani kehidupan secara seimbang—berikut ini beberapa aturan untuk rutinitas sehari-hari yang dapat membantu membuang kebiasaan kasl.

Metode untuk membuat jauh-jauh rasa malas adalah dengan mengikuti pedoman dari Nabi yang membagi pola makan kita menjadi tiga: dengan tidak membebani perut yakni menjaga satu bagian untuk udara, satu bagian untuk air, dan satu bagian untuk makanan. Ketika kita terlalu banyak makan atau kurang makan, kita merasa lelah dan menunda pekerjaan. Dengan makan secara seimbang dan memilih makanan sehat sebagai lawan dari makanah sampah (junk food), tubuh akan memiliki energi lebih untuk bangkit dan bekerja.

Seperti makan, tidur dengan seimbang juga menjadi cara lain untuk melawan rasa malas. Menurut Medical News Today and Healthy Ontario dan publikasi ilmiah lainnya, jumlah waktu tidur kita dapat menentukan jenis hari yang kita jalani. Hasil studi mereka menunjukkan bahwa tidur lebih dari 7-8 jam dapat menciptakan rasa malas. Hal ini tentu dapat memenuhi keinginan setan, khususnya ketika waktu salat Subuh tiba!

Dua anjuran tentang makanan dan tidur tersebut dapat membantu menciptakan gaya hidup seimbang, karena umumnya terlalu banyak istirahat dan junk food bisa berdampak negatif. Begitu juga, sedikit istirahat dan nutrisi dapat menyebakan kelelahan yang menjadi penyebab lain rasa malas. Jika kedua anjuran diikuti dengan benar, seseorang bisa berada di jalan tepat untuk hidup sehat dan teratur. Tentu, selama liburan boleh saja untuk bersantai dari pekerjaan dan beristirahat, meskipun kita harus tetap menggunakan waktu dengan tepat. Allah telah memberi kita waktu di dunia ini untuk mempersiapkan kehidupan berikutnya, dan kita harus menjalani peran itu sepanjang hidup.

Segala sesuatu yang harus kita lakukan di dunia ini adalah mungkin, jika tidak Allah tidak akan memerintahkan tugas-tugas tersebut. Kita mempunyai teladan sempurna dalam bentuk ahlulbait, dan mereka telah memberikan panduan yang dibutuhkan. Kita bisa mengatasi kebiasaan kasl, karena Allah Adil dan Maha Penyayang, dan Dia berfirman dalam Alquran (2: 286), “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya.”

Rasa malas bukannya tidak bisa dikalahkan—segala sesuatu ada penyebab, karenanya kita harus bekerja pada aspek rutinitas sehari-hari untuk melemahkan kebiasaan kasl. Langkah pertama adalah memilih untuk menjalani kehidupan dan kesehatan yang seimbang—yaitu, jika kita dapat mengalahkan rasa malas dan menjalankan nasihat dari artikel ini.

Penerjemah: Ali Reza Aljufri © 2010/http://ejajufri.wordpress.com/2011/01/15/daya-tarik-rasa-malas/#more-4247

0 comments to "Daya Tarik Rasa Malas"

Leave a comment