Iran Nilai Barat Dramatisir Situasi di Timteng
Ketua parlemen Republik Islam Iran Ali Larijani mengatakan, kebijakan Barat di Timur Tengah tidak akan berhasil dalam mengobarkan perselisihan di tengah bangsa-bangsa Muslim.
"Upaya kekuatan asing untuk mengobarkan bara api perselisihan dan perpecahan di dunia Islam akan sia-sia. Kesuksesan akan menjadi milik bangsa-bangsa Muslim," kata Larijani pada hari Sabtu (1/1).
Berbicara dalam sebuah pertemuan dengan Duta Besar Malaysia untuk Tehran, Mohamad Sadik bin Kethergany, Larijani menyatakan harapannya bahwa hubungan persaudaraan antara kedua negara dapat ditingkatkan.
Iran menyatakan kekuatan dunia yang aktif di kawasan berupaya untuk menjual senjata mereka dengan mendramatisir situasi.
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mengatakan, tahun lalu Departemen Pertahanan AS meraih 54 persen keuntungan dari seluruh penjualan senjata di Timur Tengah antara tahun 2005 dan 2009.
AS juga telah menjadi pemasok utama peralatan militer canggih ke Uni Emirat Arab (UEA) dan merebut pasar Perancis yang mencapai 21 persen.
Washington juga menyetujui penjualan senjata senilai 60 miliar dolar ke Riyadh. Kesepakatan ini merupakan kontrak senjata terbesar yang pernah ditandatangani kedua negara. (IRIB/RM/2/1/2011)Pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas tanpa memperhatikan inkonsistensi Amerika terkait janji-janjinya, menyebut bulan September sebagai bulan yang penting bagi seluruh warga Palestina. Abbas mengumumkan bahwa Presiden Amerika, Barack Obama berjanji akan memasukkan Palestina ke Dewan Keamanan PBB di bulan ini.
Menurut laporan Kantor Berita Fars News, Mahmoud Abbas, Pemimpin Otorita Ramallah dalam sebuah wawancara yang dikutip oleh surat kabar al-Quds cetakan Palestina mengatakan, "Bulan September akan datang akan menjadi bulan paling penting bagi warga Palestina. Karena akan ada tiga keberhasilan penting yang menanti mereka."
"Keberhasilan pertama, Barack Obama, Presiden Amerika telah mengumumkan bahwa dalam bulan September nanti Palestina akan menjadi anggota Dewan Keamanan PBB," ungkap Abbas.
Sementara keberhasilan kedua, menurut Abbas, Amerika dan Komite Segi Empat Internasional mengumumkan bahwa perundingan Palestina-Israel yang dimulai di bulan September lalu akan segera berakhir dan keberhasilan ketiga, rencana pembentukan lembaga pemerintah Palestina yang dibangun Otorita Ramallah sejak dua tahun lalu akan selesai bulan September.
Abbas juga menegaskan bahwa Perdana Menteri Zionis Israel dapat mencapai kesepakatan damai dengannya selama dua bulan ke depan. Karena tidak dibutuhkan lagi perundingan, tapi yang perlu adalan mengambil keputusan.
Ditambahkannya, "Al-Quds yang ingin kita jadikan ibukota Palestina merupakan bagian dari tanah jajahan tahun 1967. Uni Eropa termasuk pihak yang mengakui kalau al-Quds merupakan tanah jajahan dan begitu juga sekitar 70 hingga 80 persen warga Israel mengakui kalau al-Quds sebagai ibukota Palestina."
Di bagian lain dari wawancaranya, Abbas mengatakan, "Kami tidak akan mengumumkan pemerintah Palestina secara sepihak, tapi kami menanti diakuinya pemerintah Palestina." (IRIB/SL/PH/2/1/2011)
0 comments to "Aneh, Abbas Masih Saja Berharap Janji Kosong Obama !???!!!"