Home � Mengenal Surat Al-Mu’min

Mengenal Surat Al-Mu’min

Mengenal Surat Al-Mu’min

Surat al-Mu'min diturunkan kepada Rasulullah Saw di tahun ke 6 kenabian. Surat ini terdiri dari 85 ayat dan terletak di juz ketujuh. Surat al-Mu'min dimulai dengan huruf Haa Miim. Untuk mengenal lebih jauh surat ini, kita simak bersama ayat pertama hingga ketiga..

Artinya:
Haa Miim.

Diturunkan Kitab ini (al-Quran) dari Allah Yang Maha Perkara lagi Maha Mengetahui.

Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukumanNya, yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan selain Dia. Hanya kepadaNyalah kembali (semua makhluk).

Dalam ayat di atas disebutkan bahwa Allah keras hukuman-Nya, namun perlu diketahui bahwa kekerasan itu berada di antara kedermawanan dan rahmat-Nya. Dan ini menunjukkan bahwa sifat kedermawanan Allah lebih dahulu ketimbang kemarahan-Nya. Masalah ini dengan baik dapat disaksikan pada ayat-ayat yang menyebutkan sejumlah faktor yang membuat manusia diampuni dosa-dosanya. Allah menyerukan manusia agar bertakwa, berbuat baik, bertaubat dan lain-lainnya agar mendapat hidayah dan ini dengan sendirinya memberikan janji rahmat ilahi.

Surat al-Mu'min menggunakan kata mujadalah (debat) sebanyak lima kali dan kesemuanya mengisyaratkan debat pengikut kebatilan dan kebenaran. Debat kusir yang penuh kebencian hanya akan menghasilkan jauhnya manusia dari kebenaran. Allah melarang debat batil dan menyerukan dialog dengan argumentasi. Kepada Rasulullah Saw, Allah mewasiatkan agar melakukan debat dengan cara yang paling baik, debat yang mengarah pada penerimaan kebenaran. Hal ini memberikan kita pelajaran bahwa dalam mendakwahkan agama dan menyeru manusia menerima tauhid di dunia ini harus dengan menggunakan cara yang baik dan menyampaikan argumentasi yang kokoh. Dengan demikian kita telah mempersiapkan kecenderungan manusia untuk menerima kebenaran.

Dalam surat ini Allah juga mengisyaratkan kekuatan lahiriah orang-orang kafir dan meminta kepada orang-orang mukmin agar tidak terpengaruh fasilitas luas yang dimiliki orang-orang zalim. Karena kekuatan iman menjadi inti kekuatan dan kelebihan mereka. Allah menceritakan kisah kaum-kaum terdahulu yang memerangi orang-orang mukmin. Mereka hancur akibat kebencian mereka terhadap kebenaran.

Masalah ini harus dicermati serius oleh orang-orang mukmin. Karena di masa ini kita melihat kekuatan-kekuatan materi dunia senantiasa berusaha untuk menakut-nakuti negara-negara yang lemah, khususnya dunia ketiga. Namun dalam usaha menunjuki orang-orang mukmin, Allah menyeru mereka agar bersikap ikhlas dalam rangka meluaskan kebenaran, sekalipun usaha ini membuat marah orang-orang kafir.

Lanjutan ayat memberikan kabar gembira kepada orang-orang beriman bahwa mereka tidak sendirian. Oleh karenanya jangan merasa asing. Para malaikat selalu bersama kalian, mendukung dan mencintai kalian. Mereka senantiasa mendoakan kalian dan memohon kepada Allah agar kalian dimenangkan.

Allah berfirman, "(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan), "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampun kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharlah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala. Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rakyat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar."

Sebagian ayat-ayat surat al-Mu'min menjelaskan kisah para nabi dan juga menceritakan kisah seorang bernama Mu'min Ali Firaun. Ia adalah seorang kerabat Firaun yang menerima seruan Nabi Musa as tapi tidak menunjukkan keimanannya. Ketika suatu hari ia melihat bahaya yang menghantui Nabi Musa as, ia segera mengambil sikap dan dengan ucapannya yang berpengaruh berhasil menyelamatkan dirinya dari kebinasaan. Di sini ayat-ayat surat al-Mu'min mengingatkan peran iman seseorang di tengah-tengah umat yang sesat dan menyebarluaskan tanggungjawabnya ke setiap masa dan kondisi, sekalipun di tengah dunia kafir ia hanya seorang diri.

Allah berfirman, "Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Firaun yang menyembunyikan imannya berkata, "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan, "Tuhan ku ialah Allah", padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. "Laki-laki beriman itu melanjutkan ucapannya, "Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu."

Mu'min firaun mengingatkan kaumnya akan kemarahan ilahi di hari kiamat dan azab yang bakal diterima orang-orang kafir. Ia mengingatkan bahwa di hari kiamat Allah tidak akan menerima alasan apapun. Ucapannya membuat kaumnya ketakutan, namun Firaun dengan kesombongannya berkata kepada menterinya Haman, "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu. (Yaitu) pintu-pintu lagint, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta." Dengan demikian, kaum yang congkak ingin membunuh laki-laki yang beriman tadi, tapi Allah menyelamatkannya dari kejahatan Firaun.

Dalam surat al-Mu'min, Allah berkali-kali menolak permintaan orang-orang yang ditempatkan di neraka untuk mengembalikan mereka ke dunia. Allah memperingatkan mereka bahwa dunia dalah pengalaman yang tidak bisa terulang. Setelah itu surat al-Mu'min menyebutkan pahala orang-orang mukmin dan menjelaskan hubungan spesial antara Allah dan hamba-hambaNya, hubungan langsung tanpa perantara. Allah berfirman, "Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu."

Lanjutan ayat tersebut menjelaskan sifat-sifat Allah dan sekaitan dengan hal ini ayat juga menjelaskan penciptaan manusia. Kita simak bersama ayat 67..

Artinya:
Dia lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahaminya."
(IRIB)

Tags:

0 comments to "Mengenal Surat Al-Mu’min"

Leave a comment