Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, menilai pihak asing sebagai pelaku di balik kerusuhan pasca pemilu presiden kesepuluh yang dikenal dengan istilah fitnah 88. Dikatakannya, "Kantong fitnah yang biasa diistilahkan masyarakat adalah pihak-pihak yang dipermainkan oleh dalang utama."
Rahbar di hadapan ribuan warga kota Qom, menyebut kearifan atau identifikasi kondisi dengan benar, rasa tanggung jawab dan partisipasi di arena sebagai tiga kunci utama keberhasilan di tengah ujian Ilahi. Dikatakannya pula, tiga hal itu dapat menyiapkan kemajuan materi dan spritual. Lebih lanjut Rabhar menuturkan, "Bangsa setelah melewati berbagai ujian Ilahi sepanjang 32 tahun, kini lebih tegas dari masa-masa sebelumnya dan terus melanjutkan misi mereka dengan gigih untuk mencapai puncak kebahagiaan dan kehidupan ideal baik di dunia maupun di akhirat."
Rahbar dalam pidatonya bertepatan Hari Kebangkitan Masyarakat Qom pada tanggal 19 Dey, menyebut hari bersejarah itu sebagai indikasi kemajuan masyarakat Qom dari sisi kearifan, rasa tanggung jawab dan partisipasi di arena. Dikatakannya, "Gerakan masyarakat Qom pada tahun 1978 merupakan pukulan telak terhadap rezim tiran atau kekuatan arogan. Gerakan 19 Dey yang dipimpin oleh Imam Khomeini ra menjadi landasan untuk meraih kemenangan Revolusi Islam pada tahun 1979."
Lebih lanjut Rahbar juag menyinggung karunia Allah Swt dalam semua keberhasilan bangsa Iran. Dikatakannya, "Bangsa Iran merasakan kekuatan Ilahi di berbagai medan." Rahbar juga menyebut kegagalan kelompok fitnah pasca pemilu presiden kesepuluh sebagai bukti kemurahan dan kekuatan Ilahi. Rahbar menandaskan, "Dengan pertolongan Allah Swt, masyarakat bangkit dan terjun ke arena yang kemudian mampu menangkal konspirasi dan fitnah besar."
Rahbar menjelaskan, "Hingga kini, berbagai aspek gerakan fitnah tahun lalu belum teridentifikasi secara utuh. Hal itu membutuhkan penjelasan dan ulasan yang luas karena para konspirator merancang skenario dengan cermat." Mengenai kelompok fitnah yang diistilahkan masyarkat, Rahbar menyebuat mereka sebagai korban para konspirator utama. Dikatakannya, "Musuh telah mendorong kelompok fitnah ke tengah arena. Mereka harus memisahkan diri dari jalan musuh. Akan tetapi mereka tidak melakukan itu dan terjebak dalam kesalahan." Rahbar menjelaskan, "Seseorang tidak seharusnya terjebak dalam permainan musuh. Jika lalai, mereka harus cepat meninggalkan permainan musuh."
Masih mengenai fitnah pasca pemilu, Rahbar menjelaskan, "Dalang utama adalah pihak-pihak asing yang merancang dengan detail guna menghapus Republik Islam Iran dan mengubah sistem yang ada. " (IRIB/AR/RM/9/1/2011)
0 comments to "Rahbar: Konspirator Kerusuhan Pemilu, Orang-Orang Asing"