Dua tim dari Universitas Indonesia (UI), Nakoela dan Sadewa, akan bertolak menuju Kuala Lumpur, Malaysia, pada 5 Juli 2011 mendatang.
Kedua tim ini akan bertarung dengan sejumlah tim dari universitas berbagai negara di Asia pada ajang Shell Eco-Marathon (SEM) Asis di Sepang International Circuit, Kuala Lumpur.
Selain para mahasiswa UI, tim-tim dari beberapa universitas di Indonesia juga akan mengikuti ajang yang sama, diantaranya Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada. Di ajang ini, para mahasiswa akan merakit kendaraan-kendaraan yang mereka rancang untuk membuat rekor penghematan bahan bakar. Tahun ini, UI meloloskan dua timnya untuk kelas prototype dan urban. Bagaimana persiapan mereka?
Saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (18/6/2011), di Jakarta, Ketua Tim Nakoela, Gerry Julian dan Ketua Tim Sadewa, Fitra Didik Nugroho, menceritakan bagaimana perjuangan yang dilalui timnya hingga berhasil lolos ke ajang bergengsi tahunan ini. Persiapan desain, konsep, dan rancangan telah dipersiapkan sejak November 2010. Terbentuknya dua tim yang masing-masing terdiri dari 10 orang anggota tim, sudah melalui proses seleksi. Tim Nakoela akan bertarung di kelas prototype dengan kendaraan rancangannya yang diberi nama Garuda Keshava. Adapun tim Sadewa di kelas urban dengan kendaraan roda empatnya yang bernama Kalabia.
"Sejak akhir tahun 2010, kami anggota tim yang terdiri dari berbagai jurusan sudah berkumpul untuk menentukan kita akan bikin kendaraan seperti apa, konsepnya bagaimana. Ada beberapa divisi yang kami bagi, ada yang divisi engine, divisi desain, dan divisi non teknis yang mengurusi PR dan sponsorship. Semuanya dipersiapkan dengan matang," kata Fitra, yang tercatat sebagai mahasiwa jurusan Teknik Mesin UI angkatan 2008.
Tim desain yang mendapat dukungan Autodesk menggunakan Autodesk Inventor untuk membuat rancangan desain kendaraan. Piranti ini mereka gunakan untuk menunjukkan simulasi tekanan dan menggambarkan dengan detail kendaraan serta mengubah dari konsep kasar menjadi kendaraan dengan efisiensi dan ketahanan tinggi.
"Setelah bentuknya fix, diserahkan ke tim engine untuk mikir teknisnya, cc-nya berapa, dan lain-lain. Kemudian, setelah semuanya selesai, baru kami kirimkan untuk mengikuti seleksi SEM. Januari pengumuman bahwa dua desain ini lolos, baru kami produksi," papar Fitra.
Produksinya sendiri memakan waktu hampir tiga bulan. April lalu, kendaraan yang mereka rancang sudah selesai diproduksi. "Semuanya dirancang di workshop UI, hanya mengecat saja yang di luar kampus," kata Gerry.
Baik Fitra maupun Gerry berharap, pada kompetisi tahun ini, bisa kembali mengharumkan nama Indonesia. Pada tahun 2010 lalu, Tim UI berhasil meraih prestasi Top 5 Best Design untuk kendaraan prototype "Keris" dan kendaraan kelas urban "Pasopati". Selain itu, penghargaan runner up 1 dan runner up 2 juga berhasil dibawa pulang ke Tanah Air.
"Kami mencoba menghadirkan yang terbaik. Apapun hasilnya, yang penting nanti di sana merah putih ada yang berkibar," ujar Gerry.
Menurut Gerry, dua kendaraan yang telah mereka rancang menghadirkan keunggulan tersendiri. Baik dari segi konsep maupun desain. "Yang kami hadirkan out of the box," katanya.
Ajang SEM Asia ini merupakan kompetisi bagi para mahasiswa untuk membuat sebuah kendaraan yang mampu menempuh jarak terjauh dengan bahan bakar teririt. Tahun ini, total tim asal Indonesia yang akan berangkat berjumlah 10 tim. Selain dua tim dari UI, delapan tim lainnya berasal dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, dan Politeknik Negeri Pontianak.
* Tim Nakoela: Gerry Julian, Fikri Nur Nafi, Bagus Reka Susilo, Faris Muriyadi. Fajardo Yoshia, Ario Wibawa S, I Putu Alit P, Aldianto, Farisatul Amanah, Anna Felicia
* Tim Sadewa: Fitra Didik Nugroho, Deny Eva Tri Pambudi, Surya Fikri Utomo Agus Siswanta, Dani Ariyanto, Muhammad Indiono, M Andira MS, Yosua, Vinda Manurung, Rini Juwita (IRIB/kompas/PH/20/6/2011)
0 comments to "Mahasiswa Indonesia rakit kendaraan yang paling hemat bahan bakar....Wowwww!!!"